Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

Tujuan utama laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi, menyangkut posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan suatu entitas syariah yang bermanfaat bagi sejumlah besar transaksi dalam pengambilan
keputusan ekonomi. Tujuan lainnya:

1. Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua transaksi dan kegiatan usaha

2. Informasi kepatuhan entitas syariah terhadap prinsip syariah, serta informasi asset, kewajiban, pendapatan
dan beban yang tidak sesuai dengan prinsip syariah bila ada dan bagaimana perolehan dan penggunaannya.

3. Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung jawab entitas syariah terhadap amanah
dalam mengamankan dana, menginvestasikannya pada tingkat keuntngan yang layak.

4. Informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh penanam modal dan pemilik dana
syirkahI temporer; dan informasi mengenai pemenuhan kewajiban (obligation) fungsi sosial entitas syariah
termasuk pengelolaan dan penyaluran zakat, infak, sedekah, dan wakaf.

Bentuk Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Entitas Syariah terdiri atas:

1. Posisi Keuangan Entitas Syariah, disajikan sebagai neraca. Menyajikan informasi tentang sumber daya
yang dikendalikan, struktur keuangan, likuiditas dan solvabilitas serta kemampuan beradaptasi terhadap
perubahan lingkungan serta memprediksi kemampuan perusahaan di masa depan

2. Informasi Kinerja Entitas Syariah, yang disajikan dalam laporan laba rugi. Diperlukan untuk menilai
perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan.

3. Informasi Perubahan Posisi Keuangan Entitas Syariah, disusun berdasarkan definisi dana seperti seluruh
sumber daya keuangan, modal kerja, asset likuid atau kas. Melalui laporan ini dapat diketahui aktivitas
invvestasi, pendanaan dan operasi selama periode pelaporan

4. Informasi Lain, seperti Laporan Penjelasan tentang Pemenuhan Fungsi Sosial Entitas Syariah, Informasi
yang tidak diatur secara khusus tetapi relevan bagi pengambilan keputusan sebagian besar pengguna
laporan keuangan

5. Catatan dan Skedul Tambahan, penampung dari informasi tambahan yang relevan termasuk pengungkapan
tentang risiko dan ketidakpastian yang memengaruhi entitas.

Asumsi Dasar

1. Dasar akrual berarti pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian dan diungkapkan
dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan periode yang bersangkutan. Memberikan
informasi berupa transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas, dan kewajiban
pembayaran kas di masa depan serta sumber daya yang mempresentasikan kas yang akan diterima di masa
depan.Dasar kas digunakan dalam penghitungan pendapatan untuk tujuan pembagian hasil usaha karena
prinsip pembagian hasil usaha berdasarkan bagi hasil pendapatan atau hasil yang dimaksud adalah
keuntungan bruto.

Laporan Keuangan Syariah Page 1


2. Kelangsungan usaha (going concern) berarti laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi
kelangsungan entitas syariah yang akan melanjutkan usahanya di masa depan.

Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

1. Dapat dipahami: Pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan
bisnis, akuntansi serta kemauan mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.

2. Relevan: Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan
keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat memengaruhi keputusan ekonomi pemakai
denga membantu mengevalusi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan, serta menegaskan atau
mengoreksi hasil evaluasi di masa lalu.

3. Keandalan: Bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material dan dapat diandalkan pemakainya
sebagai penyajian yang tulus atau jujur. Informasi harus dapat memenuhi: Menggambarkan dengan jujur
transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan, dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi
dan realitas ekonomi yang sesuai dengan prinsip syariah, Harus diarahkan untuk kebutuhan umum
pemakai, didasarkan atas pertimbangan yang sehat dalam hal menghadapi ketidakpastian peristiwa dan
keadaan tertentu, lengkap dalam batasan materialitas dan biaya.

4. Dapaat dibandingkan: Perbandingan berupa pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan
peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk entitas syariah tersebut, antarperiode
entitas syariah yang berbeda.

Kendala Informasi yang Relevan dan Andal: Tepat waktu dan keseimbangan antara biaya dan manfaat

Unsur-unsur Laporan Keuangan

1. Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan komersial yang terdiri atas laporan posisi
keuangan, laporan laba rugi, laporan arus kas, serta laporan perubahan ekuitas

2. Komopnen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan sosial, meliputi laporan sumber daya
penggunaan dana zakat serta laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan

3. Komponen laporan keuangan lainnya yang mencerminkan kegiatan dan tanggung jawab khusus entitas
syariah tersebut.

Pengukuran Unsur Laporan Keuangan

1. Biaya historis: Aset dicatat sebesar pengeluaran kas yang diayar/nilai wajar dan imbalan dalam
memperoleh asset pada saat perolehan, kewajiban dicatat sebesar jumlah yang diterima sebagai penukar
dari kewajiban

2. Biaya kini: Aset dinilai dalam jumlah kas yang seharusnya dibayar bila asset yang setara/sama diperoleh
sekarang, kewajiban dinyatakan dalam jumlah kas yang tidak didiskontokan yang mungkin akan diperlukan
untuk menyelesaikan kewajiban.

3. Nilai realisasi/penyelesiaan: Aset dinyatakan dalam jumlah kas yang dapat diperoleh sekaran dengan
menjual asset dalam pelepasan normal, kewajiban dinyatakan sebesar nilai penyelesaian.

Laporan Keuangan Syariah Page 2


Laporan Keuangan Bank Syariah PSAK 101: neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan
ekuitas, laporan perubahan dana investasi terkait, laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil, laporan sumber dan
penggunaan dana zakat, laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan, catatan atas laporan keuangan

KONSEP DASAR AKUNTANSI MENURUT AAOIFI DAN PEMIKIR ISLAM

Manfaat dengan ditentukannya tujuan akuntansi keuangan untuk lembaga keuangan syariah menurut AAOIFI:
Digunakan sebagai panduan membantu bank dan lembaga keuangan syariah untuk memilih berbagai alternative
metode akuntansi pada saat stnadar akuntansi belum mengatur, memandu manajemen dalam membuat
pertimbangan, meningkatkan kepercayaan pengguna serta meningkatakan pemahaman informasi akuntansi,
penetapan tujuan yang mendukung penyusunan standard akuntansi yang konsisten.

Pemakai dan Kebutuhan Informasi menurut AAOIFI: Pemegang saham, pemegang investasi, pemilik dana, pemilik
dana tabungan, pihak yang melakukan transaksi bisnis, pengelola zakat, pihak yang mengatur.

Prinsip dasar dalam ekonomi Islam menurut Ibnu AL-A’rabi: Tidak boleh ada bunga dan perdagangan halal, tidak
boleh dilakukan secara tidak adil, tidak boleh memasukkan hal-hal yang belum pasti, harus mempertimbangkan Al
Maqasid dan Al Masalih.

Bentuk laporan keuangan yang diminta AAOIFI: Laporan Perubahan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi, Laporan
Perubahan Ekuitas atau Laporan Perubahan Saldo Laba, Laporan Arus Kas, Laporan perubahan investasi yang
dibatasi dan ekuivalennya, laporan sumber dan penggunaan dana zakat serta dana sumbangan, laporan sumber dan
penggunaan dana qard hasan.

Syarat Kualitatif Laporan Keunagan Menurut AAOIFI: Relevan, dapat diandalkan, dapat dibandingkan, konsisten,
dapat dimengerti

Laporan Keuangan Syariah Page 3

Anda mungkin juga menyukai