WU AY
AN
TU
I
MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN
PERENCANAAN PEMBELAJARAN MELALUI PEMBINAAN
KOLABORATIF BAGI GURU KELAS V DI DABIN II
UNIT PENDIDIKAN KECAMATAN JATILAWANG
Penelitian disusun/diajukan
untuk memenuhi Persyaratan Pemilihan Pengawas Berprestasi
Disusun oleh :
1
LEMBAR PENGESAHAN
Ditulis oleh :
KECAMATAN JATILAWANG
i
ABSTRAK
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah swt atas segala
rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Penelitian Tindakan
Sekolah (PTS) yang merupakan salah satu tugas pada pelaksanaan Pendidikan
dan Pelatihan Supervisi Akademik bagi Pengawas Sekolah. Sehubungan dengan
tersusunnya laporan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu, khususnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. R. Widodo,M.S. Kepala PPPPTK Matematika
Yogyakarta yang telah memfasilitasi terlaksananya Diklat Supervisi
Akademik bagi pengawas sekolah.
2. Bapak Yuliawanto, M.Si selaku penanggung jawab kegiatan yang telah
meneyelenggarakan diklat secara profesional.
3. Ibu Dra Sri Wardani dan segenap tutor dari PPPPTK Yogyakarta yang
telah memberikan ilmu dan pengalaman yang sangat berharga bagi
peserta untuk mewujudkan pengawas yang profesional.
4. Bapak Drs. Pranoto. kepala UPK Jatilawang yang telah memberi ijin,
motivasi dan dukungan sehingga kegiatan dapat terlaksana dengan baik.
5. Bapak /Ibu Kepala SD se- Dabin II UPK Jatilawang dan segenap dewan
pendidik yang telah bersedia menjadi subjek dari kegiatan ini.
6. Semua pihak yang telah membantu kelancaran kegiatan OJL khususnya di
Daerah Binaan II, UPK Jatilawang.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran para pembaca akan diterima dengan senang hati demi
perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amin.
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
B. Prosedur Penelitian........................................................ 47
iv
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Siklus 1 ......................................................................... 52
1. Perencanaan................................................. 52
2. Pelaksanaan................................................. 54
3. Pengamatan................................................. 58
C. Siklus 2 ......................................................................... 61
1. Perencanaan................................................. 61
2. Pelaksanaan................................................. 61
3. Refleksi.................................. ..................... 67
D. Pembahasan ................................................................. 69
A. Simpulan ..................................................................... 73
B. Saran ............................................................................. 74
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. 75
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Pertemuan 1........................................................................... 55
Pertemuan 2........................................................................... 58
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Pembelajaran ........................................................................................
Pembelajaran ........................................................................................
vii
BAB I
PENDAHULUAN
profesional.
pelajaran pada kelas yang diampu. Kompetensi pedagogik tersebut sangat relevan
dengan salah satu kewajiban guru sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74
tentang Guru pasal 52 ayat (1) mencakup kegiatan pokok guru yaitu
tambahan yang melekat pada pelaksanaan tugas pokok. Selain itu kewajiban
pendidik adalah menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan.
diciptakan untuk proses belajar mengajar pada peserta didik di kelas, dalam
kegiatan ini sangat diperlukan peran guru untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
belajar.
dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu dan sumber
belajar.
guru. Selain itu, silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan
kreativitas dari guru yang mengajar di kelas, guru dituntut memiliki kreativitas
saling keterkaitan yaitu guru, siswa dan proses pembelajaran. Dari pihak guru
matang mulai dari membuat program tahunan, program semester, dan program
menguasai kelas serta membuat alat evaluasi. Dari pihak siswa kesiapan
pembelajaran adalah ada suatu sinergi antara guru, murid, metode dan model
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), hal ini menuntut kesiapan guru secara
cara memfotokopi dari sekolah lain yang situasi dan kondisinya berbeda, baik
guru, siswa maupun sarana dan prasarananya, karena yang membuat orang lain
pemikiran dan ide-idenya juga bisa saja berbeda, sehingga rencana pembelajaran
yang telah ada tidak bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Berikut hasil
pelajaran 2011/2012.
Tabel. 1.1
Distribusi Prosentase Hasil Penelitian Eksplorasi
Lembar Observasi Guru (LOG) Tentang Perangkat Pembelajaran
Guru Kelas V di Dabin II Kec.Jatilawang Kabupaten Banyumas
No Kegiatan Ketercapaian
1 Membuat program tahunan 75 %
2 Membuat program semester 75 %
3 Membuat program harian 25 %
4 Menyusun pengembangan silabus sendiri 25 %
5 Memfotocopi/mengeprint silabus yang sudah ada 75 %
6 Menyusun pengembangan semua RPP 25 %
7 Memfotokopi pengembangan Rencana Pelaksanaan 75 %
Pembelajaran dari sekolah lain
8 Membuat daftar nilai harian 100 %
9 Membuat daftar nilai tugas 75 %
10 Membuat daftar hadir 100 %
11 Membuat agenda pelaksanaan harian 25 %
12 Membuat analisis butir soal 25 %
13 Membuat analisis hasil ulangan dan daya serap 100 %
14 Membuat program remedial 50 %
15 Membuat program pengayaan 50 %
16 Membuat kisi-kisi soal 25 %
17 Membuat lembar kerja siswa (LKS) 50 %
18 Membuat kumpulan tugas 75 %
19 Membuat kumpulan soal-soal 100 %
20 Membuat catatan insidental 25 %
21 Membuat daftar buku pegangan 100 %
secara mandiri maka metode dan model pembelajaran yang akan digunakan pun
tidak terencana dengan baik, dan metode yang digunakan tanpa adanya persiapan
khusus. Pada umumnya digunakan metode ceramah yang mengakibatkan siswa
menjadi pasif, kurang antusias, mengantuk, dan ada pula yang mengerjakan mata
Pelaksanaan Pembelajaran dari sekolah lain sebagian besar tidak bisa diterapkan,
masing, tanpa merubah substansi dan esensi dari kurikulum yang telah disusun
dengan hal tersebut maka peneliti melakukan pembinaan dengan cara Kolaboratif
dengan alasan cara ini paling tepat, karena adanya interaksi antara guru dan
melaksanakannya.
B. Rumusan Masalah
akan diajarkan ?
C. Tujuan Penelitian
Dari hasil penelitian ini, peneliti mentargetkan tujuan yang ingin dicapai
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
pembelajaran.
pembelajaran.
berbagai pihak .
1. Bagi Guru
a. Dapat mengetahui secara jelas apa yang akan diajarkan serta dapat
dengan baik
c. Bagi Siswa
d. Bagi Peneliti
pembelajaran di sekolah.
untuk kenaikan jabatan yang akan datang serta untuk kepentingan yang
lain.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini akan diuraikan (a) kompetensi dan tupoksi guru, (b)
karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan
secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik, (8) menyelenggarakan
penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, (9) memanfaatkan hasil penilaian
dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran, (10) melakukan tindakan reflektif
Kemampuan guru di atas teraplikasi dalam salah satu kegiatan pokok guru,
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Pasal 52, kegiatan merencanakan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada awal tahun atau awal semester, sesuai
Pengawas sekolah adalah guru pegawai negeri sipil yang diangkat dalam
proses dan hasil pendidikan yang bermutu di sekolah. Peran pengawas sekolah
untuk tiap mata pelajaran (6) membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran.
guru paling sedikit 3 (tiga) kali dalam satu semester secara berkelompok di KKG.
akademik.
a. Pengembangan silabus
lanjut dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai, dan
pokok-pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari siswa dalam rangka
ditindaklanjuti oleh masing-masing guru. Selain itu silabus harus dikaji dan
rencana pembelajaran.
satu standar kompetensi maupun untuk satu kompetensi dasar. Silabus juga
sebagai mana yang dianut KTSP, sistem penilaian selalu mengacu pada standar
kompetensi, kompetensi dasar dan materi pokok yang terdapat dalam silabus.
3). Landasan Pengembangan Silabus dan Pengembang Silabus
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 17 ayat (2) dan
Pasal 20 yang berbunyi sebagai berikut (Depdiknas : 2007) : Pasal 17 ayat (2)
bidang agama untuk MI, MTs, MA dan MAK. Pasal 20: Perencanaan proses
pada tingkat satuan pendidikan atau satu sekolah atau kelompok sekolah dengan
dalam silabus sesuai atau ada keterkaitan dengan tingkat perkembangan fisik,
(c).Sistematis
indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
(e). Memadai
didik, pendidik serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan
masyarakat,
sebagai berikut .
materi.
pelajaran.
o Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata
pelajaran.
peserta didik;
o struktur keilmuan;
o alokasi waktu.
belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Rumusan
pendidikan, potensi daerah dan peserta didik, dan dirumuskan dalam kata kerja
operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai
dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, sikap, penilaian hasil
karya berupa proyek atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran perminggu dengan
dalam silabus merupakan perkiraan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik
untuk kegiatan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan
sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk mata pelajaran
Komponen-komponen Silabus
antara yang ada sekarang (what is) dengan bagaimana seharusnya (what should
alokasi sumber. Bagaimana seharusnya adalah mengacu pada masa yang akan
antara keadaan sekarang dengan keadaan yang akan datang disesuaikan dengan
selalu terjadi, dan perubahan ini selalu diantisipasi, dan hasil antisipasi ini dipakai
agar perubahan itu seimbang. Artinya perubahan yang terjadi di luar organisasi
pengajaran tidak jauh berbeda dengan perubahan yang terjadi pada organisasi itu
perubahan lingkungannya.
apa itu perencanaan. Perencanaan yaitu suatu cara yang memuaskan untuk
membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai langkah
yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan
perorangan.
pembelajaran,dalam hal ini akan ada tujuan langsung pembelajaran, dan tujuan
untuk belajar.
lebih siap dan lebih profesional. Menurut Oemar Hamalik 2001 : 135 rencana
1).Memberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan sekolah
5) Mengurangi kegiatan yang bersifat trial dan error dalam mengajar. Dengan
adanya organisasi kurikuler yang lebih baik, metode yang tepat dan menghemat
waktu.
mata pelajaran per unit yang akan diterapkan guru dalam pembelajaran di kelas.
Berdasarkan RPP inilah seorang guru baik yang menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran[ RPP] itu sendiri maupun yang bukan) diharapkan bisa menerapkan
pembelajaran secara terprogram. Oleh karena itu RPP harus mempunyai daya
terap (aplicable) yang tinggi. Pada sisi lain, melalui RPP pun dapat diketahui
(a). Rencana pembelajaran harus diarahkan atau ditujukan untuk membantu siswa
belajar individual.
(b). Rencana pembelajaran memiliki dua tahap yaitu tahap jangka pendek yang
akan dilaksanakan, dan tahap jangka panjang merupakan rencana yang dibuat
maksimum.
melalui beberapa tahap dimulai dari analisis tujuan dan diakhiri dengan
individu itu dapat dikembangkan dan tidak cukup dengan pernyataan “apa
sebagai berikut.
tersebut.
o Pilihlah metode pembelajaran yang dapat mendukung sifat materi dan tujuan
pembelajaran.
o Jika alokasi waktu untuk mencapai satu kompetensi dasar lebih dari 2 (dua)
o Tentukan teknik penilaian, bentuk dan contoh instrumen penilaian yang akan
tugas, rumus kan tugas tersebut secara jelas dan bagaimana rambu-rambu
masing.
c. Pelaksanaan Pembelajaran
(a). Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran.
dicapai.
silabus.
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat,
Proses;2007)
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik
peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi
dan konfirmasi.
(a). Eksplorasi
(1). melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam
prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
pembelajaran; dan
(b). Elaborasi
maupun tertulis;
(3). memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan
kolaboratif;
kelompok;
(c). Konfirmasi
peserta didik;
benar;
rangkuman/simpulan pelajaran;
Guru adalah suatu profesi. Oleh karena merupakan profesi, maka sebelum
pendidikan, realitas menunjukkan bahwa di dunia ini tidak ada manusia yang
mengharuskan guru untuk belajar terus. Kalau tidak, ia akan ketinggalan dengan
sebagai faktor kunci pendidikan di sekolahpun, tidak ada yang menjamin kalau
berasal dari kurikulum SD, SMP dan SMA tentang Pembinaan Guru (Depdikbud,
1984; 1986). Dalam berbagai kepustakaan, baik Indonesia maupun asing, sering
Pengawas lainnya untuk meningkatkan proses dan hasil belajar. Jika yang
is service activity that exists to help teachers do their job better (Wiles, 1955:3)
b. Layanan profesional tersebut diberikan oleh orang yang lebih ahli (Kepala
proses dan hasil belajar, sehingga tujuan pendidikan yang direncanakan dapat
tercapai.
school and continued with that its major emphasis to about 1920 (Gwynn, 1961)
menjadikan penyebab guru menjadi takut, tidak bebas dalam melaksanakan tugas
Pertama, sistem Pembinaan yang kurang memadai. Hal ini disebabkan oleh :
Kedua,sikap mental yang kurang sehat dari Pengawas. Hal ini disebabkan oleh :
1). hubungan profesional yang kaku dan kurang akrab akibat sikap otoriter
3). pengawas dan guru merasa cepat puas dengan hasil belajar siswa.
profesional guru dalam meningkatkan proses dan hasil belajar melalui pemberian
bantuan yang terutama bercorak layanan profesional kepada guru. Jika proses
belajar meningkat, maka hasil belajar diharapkan juga meningkat. Dengan
mengajar
4). Sasaran Pembinaan tersebut adalah guru, atau orang lain yang ada
kaitannya
iklim bagi perbaikan proses dan hasil belajar melalui serangkaian upaya
2). Hubungan antara guru dengan Pengawas didasarkan atas kerabat kerja
praktis. Yang dimaksud dengan prinsip fundamental adalah pembinaan guru atau
Djajadisastra dibagi lagi menjadi prinsip positif dan negatif. Tahalele (1979) juga
positif dan negatif. Prinsip positif berisi anjuran untuk memedomani sesuatu yang
baik dalam pelaksanaan supervisi, sementara prinsip negatif berisi anjuran untuk
meninggalkan sesuatu yang tidak baik, yang berakibat terhalangnya pencapainya
tujuan pendidikan.
2). Kooperatif, artinya terdapat kerjasama yang baik antara guru dengan
pengawas.
perbaikannya.
tetap mantap.
pangkat.
5). Pembinaan guru tidak boleh dilepaskan dari tujuan pendidikan dan
pengajaran.
6). Pengawas tidak boleh merasa dirinya lebih tahu dibandingkan dengan
guru.
7). Pembinaan guru tidak boleh terlalu memperhatikan hal-hal yang tidak
pembinaan.
d. Kompetensi Guru
Seorang guru yang akan mengajar di SD atau bentuk lain yang sederajat
atau Sarjana (S1 PGSD), dan diperleh dari program studi yang terakreditasi.
di Perguruan Tinggi dapat diperoleh melalui uji kelayakan dan kesetaraan. Uji
kelayakan dan kesetaraan bagi seseorang yang memiliki keahlian tanpa ijazah
dilakukan oleh perguruan tinggi yang diberi wewenang untuk
melaksanakannya.(Depdiknas; 2007)
mendidik;
yang diampu;
pembelajaran;
g). berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan peserta didik.
pembelajaran;
j). melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
a). bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan
nasional Indonesia;
b). menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan
c). menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan
berwibawa;
d). menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga
a). menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang diampu;
yang diampu;
mengembangkan diri.
Jika dalam pandangan psikologi kognitif, tanggung jawab guru dan siswa
guru juga ada kedaulatan yang seimbang antara pengawas dan guru. Tanggung
jawab mereka masing-masing, yaitu sebagai guru dan sebagai pengawas, sama-
sama sedang.
Dalam pandangan Kolaboratif, perilaku pokok pengawas mencakup :
kemampuan imajinatifnya.
Hal.13.
Sedangkan tingkatan abstraksi guru dapat dituliskan dalam satu garis
kontinum yang bergerak dari rendah, sedang dan tinggi, secara jelas digambarkan
7. Sebagai tindak lanjut guru praktek menyusun silabus dan RPP secara
Diagram 1
METODOLOGI PENELITIAN
1. Subyek Penelitian.
penelitian ini adalah guru-guru kelas V yang ada di Daerah Binaan II UPK
yang terdiri dari 12 sekolah tersebar di lima desa. Sebagian sekolah berada di jalur
UPK Jatilawang ini sangat nyaman dan menyenangkan bagi siswa dalam belajar.
1 SDN 1 Jatilawang 1 6 1 - 70 55
6 SDN 5 Kedungwringin 1 6 1 1 69 62
7 SDN 1 Pekuncen 1 6 - - 65 59
8 SDN 3 Pekuncen 1 6 - - 87 89
9 SDN 1 Gunungwetan 1 6 - - 82 74
10 SDN 2 Gunungwetan 1 6 1 1 88 96
12 SDN 4 Gunungwetan 1 6 - 1 70 89
Penelitian ini berlangsung sejak bulan Juli sampai awal September dengan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1 Penyusunan proposal x
2 Pembuatan instrumen X
6 Pembahasan x
7 Penyusunan laporan x x
Keterangan : minggu 3 dan 4 Agustus libur sebelum dan sesudah idul fitri
B. Prosedur Penelitian
tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi. Adapun rincian kegiatan pada setiap
1. Perencanaan
penelitian
2. Pelaksanaan Tindakan
pelaksanaan pembelajaran.
3. Observasi
4. Evaluasi
Pada tahap refleksi data yang diperoleh dari hasil evaluasi kemudian
Perencanaan
Pengamatan
dan Evaluasi
Perencanaan
Pengamatan
Dan Evaluasi
tugas dengan sebaik-baiknya, dalam hal ini pengawas mempunyai tugas dan
tanggung jawab untuk membina guru-guru, sedangkan guru-guru mempunyai
1. Observasi
instrumen Lembar Observasi Guru (LOG) yang diisi oleh pengawas sebagai
peneliti dan Lembar Observasi Pengawas (LOP) yang diisi oleh collaborator.
2. Dokumentasi
(RPP)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Kondisi Awal
pembelajaran tidak terrencana dengan baik, karena itu bisa saja terjadi materi
yang berulang-ulang diberikan pada siswa, sedangkan kompetensi yang lain tidak
cara memfotokopi dari sekolah lain yang situasi dan kondisinya berbeda, baik
guru, siswa maupun sarana dan prasarananya, karena yang membuat orang lain
pemikiran dan ide-idenya juga bisa saja berbeda, sehingga rencana pembelajaran
metode dan model pembelajaran yang digunakan pun tidak terencana dengan
baik, dan metode yang paling mudah tanpa adanya persiapan khusus yaitu
antusias, mengantuk, ngobrol sendiri dan ada pula yang mengerjakan mata
kurikulum yang telah disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
B. Siklus 1
1. Perencanaan
Pembelajaran (RPP). Untuk mengetahui sejauh mana guru telah memahami dalam
pada semua guru kelas V dan hasil supervisi akademik. Hasil supervisi akademik
Untuk lebih jelasnya, peneliti sajikan hasil dari penelitian eksplorasi pada
No Kegiatan Ketercapaian
1 Membuat program tahunan 75 %
2 Membuat program semester 75 %
3 Membuat program harian 25 %
4 Menyusun pengembangan silabus sendiri 25 %
5 Memfotocopi/mengeprint silabus yang sudah ada 75 %
6 Menyusun pengembangan semua RPP 25 %
7 Memfotokopi pengembangan Rencana Pelaksanaan 75 %
Pembelajaran dari sekolah lain
8 Membuat daftar nilai harian 100 %
9 Membuat daftar nilai tugas 75 %
10 Membuat daftar hadir 100 %
11 Membuat agenda pelaksanaan harian 25 %
12 Membuat analisis butir soal 25 %
13 Membuat analisis hasil ulangan dan daya serap 100 %
14 Membuat program remedial 50 %
15 Membuat program pengayaan 50 %
16 Membuat kisi-kisi soal 25 %
17 Membuat lembar kerja siswa (LKS) 50 %
18 Membuat kumpulan tugas 75 %
19 Membuat kumpulan soal-soal 100 %
`20 Membuat catatan insidental 25 %
21 Membuat daftar buku pegangan 100 %
Dari tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar guru belum memiliki
administrasi pembelajaran yang lengkap, tetapi dalam penelitian ini peneliti hanya
membatasi dalam hal penyusunan pengembangan silabus dan RPP saja, yang
sangat penting dikuasai oleh semua guru. Dari hasil tabel diatas menunjukkan
guru kelas V di Dabin II UPK Jatilawang masih kurang, tetapi pada penelitian ini
dengan alasan silabus merupakan dasar untuk penentuan indikator dan materi ajar
yang dilakukan oleh pengawas sebagai peneliti dan pengawas lain sebagai
2 Pelaksanaan
peneliti terhadap guru yaitu melalui Pembinaan, pelatihan, sosialisasi, diskusi dan
pemodelan untuk memahami silabus. Tindakan yang dilakukan oleh guru adalah
silabus dengan melihat standar isi (SI) dan standar kompetensi lulusan (SKL).
Dalam Pembinaan dan pelatihan ini lebih menitikberatkan pada mencermati dan
menganalisis Standar Isi untuk dijabarkan dalam komponen silabus. Hasil diskusi
silabus sendiri berdasarkan situasi dan kondisi serta sarana dan prasarana yang
diisi dan dikerjakan. Setelah selesai disusun silabus tersebut , dikumpulkan dan
dianalisa oleh peneliti yang dimaksud kesesuaian dalam hal ini adalah sesuai
ini dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 28 Juli 2012 pukul 08.00 s.d jam.12.00
WIB. Hasil penyusunan pengembangan silabus bisa dilihat pada tabel 4.2 yaitu
sebagai berikut :
Tabel.4.2
Distribusi Prosentase Hasil Observasi Tentang Kesesuaian Silabus
Pada Siklus I, Pertemuan 1
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa aspek materi ajar masih ada
kesulitan dalam penyesuaian dengan standar isi dan standar kompetensi lulusan,
hal ini guru masih menemui kesulitan dalam mengembangkan kata-kata kerja
%, yang ditemui dalam penentuan sumber belajar ini untuk referensi hanya
dengan lengkap sehingga orang lain yang membaca silabus tersebut, sudah bisa
melihat sumber belajar yang tercantum dalam silabus dengan mudah. Sebagai
contoh kalau sumber belajarnya adalah buku, maka jelas tertulis judul buku,
karangan, penerbit, tahun terbit kalau perlu dengan halamannya. Tidak hanya dari
buku atau media massa sumber belajarpun bisa melibatkan orang-orang yang ada
masyarakat setempat.
antusias terbukti dengan adanya beberapa guru yang mengajukan pertanyaan dan
sendiri silabus, dan menyadari kekeliruannya selama ini yang tidak hanya sebagai
syarat administrasi saja, tetapi lebih memiliki arti penting dalam pelaksanaan
proses pembelajaran sehingga apa yang akan dilaksanakan sudah terencana dan
disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah sendiri yaitu dengan menerapkan
sumber belajar, maka disepakati diadakan pembinaan pada hari yang lain, dengan
kesepakatan memilih kompetensi dasar yang lain, berbeda dari yang sudah dibuat
pada pertemuan 1.
memahami silabus. Kegiatan ke dua ini dilaksanakan hari Sabtu tanggal 4 Agustus
2012. Pada pertemuan kedua ini terasa lebih santai karena lebih terbuka, bebas
untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat sehingga merasa senang, karena guru-
mata pelajaran yang berbeda. Tindakan yang dilakukan oleh guru adalah
silabus dengan melihat standar isi dan standar kompetensi lulusan. Setelah
pertemuan kedua.
Tabel.4.3
Distribusi Prosentase Hasil Observasi Tentang Kesesuaian Silabus
Pada Siklus I, pertemuan 2
3 Pengamatan
masalah dan negoisasi. Pelaksanaan sangat kondusif karena antara pengawas dan
guru tidak kelihatan seperti sedang diadakan pembinaan, tetapi seperti sedang
bekerja bersama tanpa ada yang merasa saling terbebani dan keterpaksaan.
penentuan materi pokok yang harus mengacu pada standar isi (SI) dan standar
penentuan jenis penilaian yang disesuaikan dengan indikator serta masih kurang
yang disarankan oleh Bloom, guru-guru hanya tinggal memilih dari daftar yang
sudah ada. Selanjutnya bagi guru yang masih menemui kesulitan, dalam
berikutnya.
mengacu pada standar isi (SI) dan standar kompetensi lulusan (SKL), penentuan
yang membaca untuk mendapatkan sumber belajar yang telah dituliskan dalam
silabus.
Berikut hasil kemajuan yang diraih para guru pada pertemuan I dan
Tabel.4.4
Distribusi Perbandingan Prosentase Hasil Observasi
Tentang Kesesuaian Silabus
Pada Siklus I, pertemuan 1 dan 2
No Aspek Pengamatan Hasil Pengamatan Hasil Ket
1 Pengamatan 2
Belum Sesuai Belum Sesuai
Sesuai Sesuai
1 Identitas - 100 % - 100 %
2 Standar Kompetensi - 100 % - 100%
3 Kompetensi Dasar - 100 % - 100%
4 Materi Ajar 50 % 50 % 25 % 75 %
5 Kegiatan 75 % 25 % 25 % 75 %
Pembelajaran
6 Indikator 75 % 25 % 25 % 75 %
7 Jenis Penilaian 50 % 50 % 25 % 75 %
8 Alokasi Waktu - 100 % - 100 %
9 Sumber Belajar 25 % 75 % 100 %
Dengan melihat tabel di atas, dari pengamatan 1 dan 2 sudah terlihat ada
%, jenis penilaian dari 50% menjadi 75%. Dalam penelitian ini, peneliti
Pembelajaran (RPP).
C. Siklus 2
1. Perencanaan
materi ajar yang sudah disesuaikan dengan standar isi (SI) dan standar kompetensi
dengan daftar Kata-kata Kerja Operasional yang disarankan oleh Bloom serta
2 Pelaksanaan
2012 pukul 08.00 s.d 12.00 WIB. Kegiatan pembinaan penyusunan RPP
antara guru-guru ada yang masih mengalami kesulitan untuk memperbaiki hasil
tidak sulit, dan tidak merasa terbebani asal ada motivasi diri yang kuat untuk
antara pekerjaan guru dengan aturan yang sudah ditetapkan oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan, di bawah ini peneliti sajikan pada tabel 4.5 yaitu sebagai
berikut :
Tabel.4.5
Distribusi Prosentase Hasil Observasi
Tentang Kesesuaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pada Siklus II, pertemuan 1
Dari data tabel di atas yaitu hasil dari penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), bahwa dalam kegiatan inti guru ada yang belum
hasil sebanyak 25 % hal ini, menunjukkan bahwa guru belum banyak mengenal
elaborasi dan konfirmasi. Hal ini terjadi karena belum dipahami secara mendalam
sumber belajar maupun di mana siswa akan belajar. Untuk mengatasi hal tersebut
dengan kompetensi dasar dan indikator yang sesuai dengan Standar Isi.
bentuk soal yang dibuat, termasuk pedoman penilaianpun skore yang dibuat
kunci jawabanpun masih ada yang terkesan asal-asalan, demikian juga dalam
penggunaan metode diskusi dan unjuk kerja masih ada yang belum membuat
pedoman penilaiannya. Hal lain yang ditemui adalah belum ditemukan langkah
tindak lanjut dari hasil pembelajaran yaitu bagi yang nilainya masih kurang belum
ada soal ataupun tugas remidi demikian juga bagi yang sudah mendapatkan nilai
dengan adanya beberapa guru yang mengajukan pertanyaan dan berdiskusi dengan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sehingga tahu persis apa yang akan dilakukan
selama pembelajaran berlangsung, serta menyadari kekeliruannya selama ini yang
tidak hanya sebagai syarat administrasi saja,tetapi lebih memiliki arti penting
sudah terencana dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah sendiri yaitu
dan masih menanyakan kalau masih menemui kesulitan. Pada umumnya guru-
ditemui.
disesuaikan dengan kondisi yang hadapi seperti karakter siswa, yang memiliki
Agar lebih jelas hasil Pembinaan pada siklus II pertemuan 2 ini, peneliti
Dengan melihat hasil dari tabel 4.6 di atas, dari kesulitan yang dihadapi
sebagian guru pada siklus II pertemuan 1 guru sudah mampu untuk mengatasi
mencapai hasil sebanyak 75 %, Kegiatan inti dalam hal ini menentukan model
tiga dan ke empat ada libur sebelum dan sesuadah idul fitri.
pengawas dan guru merasa senang karena sudah tidak banyak mengalami
3. Refleksi
tepat dan aspek penilaian. Penentuan refleksi disepakati pada siang hari, sesudah
kondusif karena dilaksanakan dengan santai seperti sedang ngobrol biasa diselingi
Yang menjadi penekanan dalam siklus II, terutama pada pertemuan 2 ini
bawah ini
Tabel.4.7
Distribusi Perbandingan Prosentase Hasil Observasi Tentang Kesesuaian
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pada Siklus II, pertemuan 1 dan 2
Hasil Hasil
Pengamatan 1 Pengamatan 2 Keter
No Aspek Pengamatan Belum Sesuai Belum Sesuai
Sesuai Sesuai
1 Mata Pelajaran - 100 % 100 %
2 Kelas/Semester - 100 % 100 %
3 Pertemuan ke...... 100 % 100 %
4 Alokasi Waktu 25 % 75 % 100 %
5 Standar Kompetensi 100 % 100 %
6 Kompetensi Dasar 100 % 100 %
7 Indikator 75 % 25 % 25 % 75 %
8 Tujuan Pembelajaran 50 % 50 % 25 % 75 %
9 Materi Ajar 75 % 25 % 25 % 75 %
10 Metode Pembelajaran 50 % 50 % 25 % 75 %
11 Langkah-langkah
Pembelajaran
a. Kegiatan Awal 50 % 50 % 100 %
b. Kegiatan Inti 75 % 25 % 25 % 75 %
c. Kegiatan Akhir 50 % 50 % 100 %
12 Alat/Bahan/Sumber 25 % 75 % 25 % 75 %
Belajar
13 Penilaian 75 % 25 % 25 % 75 %
Berdasarkan tabel 4.7 di atas, pengembangan kegiatan inti dalam hal ini
Indikator meningkat dari 25% menjadi 75%, tujuan pembelajaran meningkat dari
50% menjadi 75%, materi ajar dari 25% menjadi 75%. Target pencapaian hasil
D. Pembahasan
dengan harapan terjadi kontrak antara pengawas dan guru, karena dalam pola
Pembinaan Kolaboratif ada kedaulatan yang seimbang antara pengawas dan guru,
pelaksanaan pembelajaran.
kompetensi yang ingin dicapai agar tahu persis apa yang akan dilakukan sesuai
dengan situasi dan kondisi serta sarana dan prasarana yang tersedia. Dengan
menyusun pengembangan silabus dan RPP sendiri dan bersedia untuk diadakan
Pembinaan secara klasikal dan berdasarkan kesepakatan diadakan dua kali yang
diadakan refleksi, dan diperoleh data bahwa penentuan materi ajar, menentuan
indikator keberhasilan dan menentukan sumber belajar masih kurang dari target
keberhasilan pada penelitian ini, maka untuk materi yang masih kurang
Dengan melihat tabel 4.4 di atas, sudah terlihat ada peningkatan yaitu
dari 25% menjadi 75%, Indikator dari 25 % menjadi 75 %, jenis penilaian dari
siswa dalam hal ini menentukan model pembelajaran, demikian juga dalam
pertemuan 1 ini, maka untuk materi yang masih kurang dilanjutkan pada
dan dianalisa, setelah itu diadakan refleksi untuk menentukan pada tahap
berikutnya.
meningkat dari 50% menjadi 75%, materi ajar dari 25% menjadi 75%. Target
tercapai. Dengan demikian pada siklus II pertemuan kedua ini dianggap telah
selesai.
Dengan demikian dalam penelitian ini, dapat menjawab rumusan masalah
yang dikemukakan oleh peneliti yaitu upaya yang digunakan oleh Pengawas
adalah dengan cara memberikan Pembinaan dan cara yang digunakan oleh
terprogram dan sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah serta sarana dan
PENUTUP
A. Simpulan
sebagai berikut :
Kabupaten Banyumas.
3. Dengan pembinaan kolaboratif semua guru kelas V di Dabin II UPK
B. Saran-saran
sebagai berikut :
Badan Diklat Profesi Guru Sertifikasi Guru Rayon 11 DIY & Jateng, “Penelitian
Bumi Aksara
Jakarta. Depdikbud.
Juminah, S.Pd
NIP.19600601 198201 2014
Lampiran 2
Hasil Penelitian Eksplorasi Tentang Kelengkapan
Administrasi Pembelajaran Guru Kelas V
Dabin II UPK Jatilawang, Kabupaten Banyumas
No Aspek Pelaksanaan
Keterangan
Ya Tdk
1 Pembinaan mempresentasikan tentang hasil v
pembinaan pada pertemuan 1
2 Pengawas mempertanyakan kepada guru v
mengenai persepsinya tentang Silabus dan
RPP
3 Pengawas mendengarkan guru memberikan v
gagasan untuk menyelesaikan masalah hasil
penyusunan silabus pertemuan 1
4 Pengawas dan guru mengajukan alternatif v
pemecahan masalah tentang Silabus
5 Pengawas dan guru bernegoisasi untuk v
mengadakan Pembinaan dalam pembuatan
Silabus
Hasil
Pengamatan Prosentase yg
No Aspek Pengamatan
Belum sesuai
Sesuai
Sesuai
1 Mata Pelajaran 0 12 100 %
2 Kelas/Semester 0 12 100 %
3 Pertemuan ke...... 0 12 100 %
4 Alokasi Waktu 3 9 75 %
5 Standar Kompetensi 0 12 100 %
6 Kompetensi Dasar 0 12 100 %
7 Indikator 9 3 25 %
8 Tujuan Pembelajaran 6 6 50 %
9 Materi Ajar 9 3 25 %
10 Metode Pembelajaran 6 6 50 %
11 Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal 6 6 50 %
b. Kegiatan Inti 9 3 25 %
c. Kegiatan Akhir 6 6 50 %
12 Alat/Bahan/Sumber Belajar 3 9 75 %
13 Penilaian 9 3 25 %
Peneliti
Peneliti
Pelaksanaan
No Aspek Keterangan
Ya Tdk
1 Pembinaan mempresentasikan tentang hasil V
kegiatan penyusunan silabus
2 Pengawas mempertanyakan kepada guru V
mengenai persepsinya tentang RPP
3 Pengawas mendengarkan guru memberikan V
gagasan untuk menyelesaikan masalah RPP
A. Tujuan Pembelajaran
........................................................................................................................
B. Materi Pembelajaran
.........................................................................................................................
C. Metode Pembelajaran
.........................................................................................................................
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan Awal : ( dilengkapi dengan alokasi waktu )
.........................................................................................................................
Kegiatan Inti : ( dilengkapi dengan alokasi waktu )
.........................................................................................................................
Kegiatan Penutup : ( dilengkapi dengan alokasi waktu )
.........................................................................................................................
Pertemuan 2
.........................................................................................................................
Dan seterusnya.
E. Sumber Belajar : (disebutkan secara konkret)
.........................................................................................................................
F. Penilaian
Teknik
.........................................................................................................................
Bentuk Instrumen
..........................................................................................................................
Contoh Instrumen ( Soal/Tugas) :
(Ditambah Kunci Jawaban atau Pedoman Penilaian )
........................................................................................................................
....................., .......................
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH
............................ .........................................