Anda di halaman 1dari 8

STSG

A. Definisi
Skin graft adalah penempatan lapisan kulit yang baru yang sehat pada daerah luka
(Blancard, 2006 ) . Kulit merupakan organ yang penting bagi manusia karena memiliki
fungsi antara lain sebagai pelindung terhadap lingkungan disekitarnya dan
mempertahankan suhu tubuh. Komplikasi yang diakibatkan oleh kerusakan dan
kehilangan jaringan kulit dapat menimbulkan infeksi bakteri, kehilangan cairan tubuh,
protein, energi, serta kerusakan jaringan dibawahnya.

Dalam menangani suatu luka akibat trauma atau dapat penyakit, hasil yang diharapkan
adalah dapat mengembalikan integritas anatomi maupun fungsinya. Pada kenyataannya
tidak semua luka menutup secara primer, karena kehilangan kulitnya terlalu luas
membutuhkan jaringan penutup untuk mengatasinya. Salah satu pilihan untuk menutup
luka tersebut adalah dengan melakukan tindakan skin graft.

Skin graft adalah tindakan memindahkan sebagian atau seluruh tebalnya kulit dari satu
tempat ke tempat lain supaya hidup ditempat yang baru tersebut dan dibutuhkan suplai
darah baru (revaskularisasi) untuk menjamin kelangsungan hidup kulit yang
dipindahkan tersebut. Skin graft adalah tindakan memindahkan sebagian atau seluruh
tebalnya kulit dari satu tempat ke tempat lain supaya hidup ditempat yang baru tersebut
dan dibutuhkann suplai darah baru (revaskularisasi) untuk menjamin kelangsungan
hidup kulit yang dipindahkan tersebut. (budiman 2008)

B. Tujuan
1. Mendeskripsikan konsep dasar tentang transplantasi kulit
2. Mendeskripsikan diagnosa keperawatan yang muncul pada asuhan keperawatan
yang muncul pada asuhan keperawatan klien transplantasi kulit
3. Mendeskripsikan rencana keperawatan yang dibuat pada asuhan keperawatan klien
dengan transplantasi kulit
4. Mendeskripikan tindakan tindakan yang telah dilakukan pada asuhan keperawatan
klien dengan transplantasi kulit
5. Mendeskripsikan evaluasi dari tindakan-tindakan yang telah dilakukan pada asuhan
keperawatan klien transplantasi kulit.

C. Indikasi
Skin graft dilakukan pada pasien yang mengalami kerusakan kulit yang sehingga terjadi
gangguan pada fungsi kulit itu sendiri, misalnya pada luka bakar yang hebat, ulserasi,
biopsi, luka karena trauma atau area yang terinfeksi dengan kehilangan kulit yang luas.
Penempatan graft pada luka bertujuan untuk mencegah infeksi, melindungi jaringan
yang ada di bawahnya serta mempercepat proses penyembuhan.

Dokter akan mempertimbangkana pelaksanaan prosedur skin graft berdasarkan pada


beberapa faktor yaitu : ukuran luka, tempat luka dan kemampuan kulit sehat yang ada
pada tubuh. Daerah resipien diantaranya adalah luka-luka bekas operasi yang luas
sehingga tidak dapat ditutup secara langsung dengan kulit yang ada disekitarnya dan
memerlukan tambahan kulit agar daerah bekas operasi dapat tertutup sehingga proses
penyembuhan dapat berlangsung secara optimal.
- Menutup defek kulit yang luas
- Dapat digunakan untuk penutupan sementara dari efek

D. Kontra indikasi
Kontra indikaasi dari STSG meliputi daerah yang memerlukan penampilan kosmetik
yang baik dan ketahanan yang cukup atau daerah-daerah yang dengan adanya kontraksi
luka yang cukup signifikan akan menurun fungsinya.
STSG dikontraindikasikan bila derrah resipen graft memiliki vaskularisasi yang kurang
baik sehinggah graft tidak dapat bertahan
- Ukuran luka kecil yang dapat diperbaiki dengan melakukan Full Thinckness skin
graft.

E. Penatalaksanaan / Tindakan.
a. Split tickness skin graft
Donor dapat diambil dari daerah mana saja ditubuh seperti perut, dada, pungung,
bokong, ekstrimitas umumnya yang sering dilakukan diambil dari paha. Untuk
mengambil splitickness skin graft yang dilakukan dengan menggunakan.:
1. Pisau/ blade
Yang bisa dipakai mata pisau no 22 yang mempunyai keuntungan yaitu
tajam,tipis dan rata.
2. Pisau khusus
Ketebalan graft dapat diatur dan merata.
3. Dermatome
Mempunyai kemampuan mempertahankan jarak antara mata pisau dengan
tebal kulit yang disayat. Dermatome tangan (drum dermaatoma) dermatome
listrik dan tekanan udara.

b. Full Thickness skin graft


Efek yang dibuat patron dari kasa atau karet sarung tangan bedah, kemudian dibuat
desain pada daerah donor sesuai dengan patron. Donor dapat diambil dari retro
aurikuler, supra klavikula, kelopak mata, perut,lipat paha/inguinal, lipat siku, lipat
pergelangan volar.
Dilakukan penyuntikan NaCl 0,9% atau lidokain dicampur adrenalin.
- Meratakan permukaan kulit pada daerah donor yang tidak rata
- Membantu pemisahan lapisan dermis dengan jaringan lemak dibawahnya
- Lapangan operasi relatif lebih bersih dari perdarahan, membuat batas dermis
dan subkutis lebih jelas sehingga mempermudah pengambilan graft.
Dilakukan insisi sesuai desain sampai sedalam dermis dengan menggunakan
pisau n0 15 atau no10 . dilakukan pemisahan dermis dengan subkutis dimana
keadaan kulit dalam keadaan tegang dengan bantuan countertraction dari
asisten. Setelah kulit didapat, selanjutnya dilakukan pembuangan jaringan
lemak yang ikut terangkat saat pengambilan graft.

F. Penempelan Skin Graft


Teknik dasar penempelan split thinckness skin graft dan full thickness skin graft adalah
sama. Sebelum penempelan graft, daerah resipien harus dilakukan hemostasis dengan
baik sehingga permukaan resipien lebih bersih tidak ada perdarahan atau bekuan darah.

Dilakukan penjahitan interruted di sekililing graft dengan benang non absorbilk. 4-0
atau 5-0 yang biasanya menggunakan silk. Jahitan dimulai dari graft ke tepi luka
resipien, dari suatu yang lebih mobil ke tempat yang lebih fixed Diatas kulit ditutup
tule yang dilapisi kasa lembab NaCl 0,9% dan selanjutnya dilapisi dengan kasa steril
kering.

Dibuat beberapa lubang kecil di atas skin graft untuk jalan keluar yang ada kemudian
dilakukan irigasi untuk membuang sisa bekuan darah di bawah graft dengan spuit berisi
NaCl 0,9 %. Untuk membantu keberhasilan tindakan, dilakukan balut tekan
menggunakan verban , elastis sedangkan pada daerah yang tidak memungkinkan untuk
dipasan verban elastis seperti pada muka, leher maka untuk menjamin fiksasi dilakukan
tie over. Tie over adalah cara yang terbaik untuk fiksasi skin gfraft, bila akan melakukan
tie over saat menjahit tepi graft beberapa sisa simpul dibiarkan panjang untuk fiksasai.
Defek daerah donor split thicness skingraft akan sembuh sendiri di mana terjadi proses
epiteliasasi ini dimungkinkan oleh karena masih ada unsur-unsur epitel didalam dermis
seperti folikel rambut, kelenjar keringan, kelenjar minyak sebasea. Luka donor pada
split thicnkness skin graft di tutup tulee dan kasa streril kemudian di balut dengan
verban elastis.

G. Cara Perawatan Skin Graft


Bila diyakini tindakan hemostasis darah resipien telah dilakukan dengan baik dan
fiksasi skin graft telah dilakukan dengan baik, balutan dibuka pada hari ke 5 untuk
mengevaluasi take dari skin graft dan benang fiksasai di cabut. Take dari skin graft
maksudnya adalah telah trjadi revaskularisasi, dimana skin graft memperoleh cukup
vaskularisasi untuk hidup. Disarankan pada penderita paska tindakan skin graft di
ekstrimitas tetap memakai pembalut elastis sampai pematangan graft kurang lebih 3-6
bulan.

H. Pemeriksaan penunjang
a. LED: Peningkatan mengindikasikan respon inflamasi.
b. Hitung darah lengkap / diferensial: peninggian dan perpindahan kekiri diduha
proses infeksi.
c. Pletismografi: mengukur TD segmental bawah terhadap ekstrimitas bawah
mengevaluasi aliran darah aterial.
d. Ultrasound Dropler: umtuk menngkaji dan mengukur aliran darah.
e. Tekana O2 transkutaneus: memberi peta area perfusi paling besar dan paling kecil
dalam keterlibtan ekstrimitas.
f. SDP: leukositosis dapat terjadi sehubungan dengan kehilangan sel pada sisi
lukadan respon inflamasi terhadap cedera.
g. Elektrolit serum: kalium dapat meningkat pada awal sehubungan dengan cedera
jaringan, kerusakan SDM dan penurunan fungsi ginjal.
h. Glukosa serum: peningkatan menunjukan respon terhadap sterss
i. Albumin serum: rasio albumin / globulin mungkin terbalik sehbungan dengan
kehilangan protein pada edema cairan
j. BUN / Kreatin: dapat meningkat akibat cedera jaringan
k. Kultur luka: mengidentifikasikan adanya infeksi, dan organisme penyebab.
l. Fotografi area luka: catatan untuk penyembuhan luka / skin loss
I. Pathway

Split tiknes skin grab

Intra op Post OP
Pre Op

Gelisah dan Pembiusan Pembedaha Adanya tranplantasi


Khawatir,
khwatir Regional n kulit
banyak bertanya

Kurang Efek Obat Insisi


Koping Terputusnya
Informasi individu tidak jaringan kulit
efektif
Hipotermi
Kurang
Pengetahuan
Nyeri

Terputusnya kontiunitas
jaringan pembuluh darah
Ansietas

Resiko
perdarahan

Perdarah tak
terkontrol

Syok
hipovelemik

Penurunan HB

Penurunan suplai
O2

Gangguang
perpusi
J. Gambar
K. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri


2. Kerusakan Intergritas Jaringan b.d tindakan pembedahan
3. Risiko infeksi dengan faktor risiko prosedur invasive

Anda mungkin juga menyukai