Anda di halaman 1dari 1

Lansia

Masa dewasa tua (lansia) dimulai stelah pensiun, biasanya antara usia 65 dan 75 tahun. Jumlah
kelompok usia ini meningkat drastis dan ahli demografi memoerhitungkan peningkatan populasi
lansia sehat terus meningkat sampai abad selanjutnya. Profesional kesehatan lebih banyak
meluangkan waktu dengan lansia dalam perawatan kesehatan, karena itu mereka harus berfokus
untuk mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan khususnya. Lansia memerlukan bantuan yang
lebih besar dalam identifikasi, definisi, dan resolasi masalah yang mempengaruhi mereka. Insiden
masalah kesehatan kronis yang lebih besar, kemajuan teknologi dan masalah ekonomi, sosial, dan
kesehatan kontemporer masa kini mendorong profesional perawatan kesehatan berfokus pada
peningkatan harapan dan kualitas hidup (Stanhope dan Lancaster, 1992).

Sikap perawat terhadap lansia

Penting bagi perawat untuk mengkaji sikapnya pada penuaan karena sikap tersebut mempengaruhi
asuhan keperawatan. Untuk memberi asuhan yang efektif, perawat harus menciptakan sikap positif
sikap terhadap lansia. Sikap negatif dapat mengakibatkan penurunan rasa nyaman, adekuat, dan
kesejahteraan klien. Lebih jauh lagi, sikap tersebut dapat menyebabkan penurunan kualitas asuhan.
Klien dalam fasilitas perawatan jangka panjang memberi tantangan khusus bagi perawat. Klien ini
sering kali memandang diri sendiri sebagai pecundang, dan mungkin masyarakat juga memandang
mereka seperti itu. Perawat dapat meningkatkan kemandirian dan harga diri klien yang merasa
bahwa hidup tidak lagi berharga.

Perawat harus menjelaskan sikap pribadi dan nilai tentang lansia untuk memberikan perawatan
paling efektif. Usia, pendidikan, pengalaman kerja, dan lembaga pekerjaan seorang perawat
mempengaruhi stereotip. Pengalaman pribadi dengan lansia sebagai anggota keluarga dapat juga
mempengaruhi sikap. Karena lansia menjadi lebih lazim dalam pelayanan kesehatan, maka penting
sekali bagi perawat untuk mengembangkan pendekatan asuhan yang positif pada klien lansia.

Proses keperawatan dan Lansia

Perawatan gerontologis memberi pendekatan kreatif untuk memaksimalkan potensi klien lansia.
Dengan pengkajian informasi komprehnsif tentang kekuatan, sumber, dan keterbatasan klien lansia,
perawat mengidentifikasi kebutuhan dan masalah klien serta memilih intervensi yang dapat
mempertahankan kemampuan fisik klien dan menciptakan lingkungan untuk kesehatan psikososial
dan spiritual. Pengkajian menyeluruh mengharuskan perawat untuk terikat secara aktif dengan klien
dan menyediakan waktu bagi klien untuk memberikan informasi penting tentang kesehatannya.
Perawat mengkaji perubahan pada perkembangan fisiologis, kognitif, dan perilaku psikososial.

Dikutip dari : buku ajar fundamental keperawatan konsep, proses, dan praktik. Edisi 4. Volume 1.
Potter & perry. Penerbit buku kedokteran EGC. Jakarta. 2005.

Anda mungkin juga menyukai