PANDUAN
Disusun Oleh:
Sekretaris Komite K3,
..........................................................
Disetujui: Ketua
Komite K3,
.......................................................
Ditetapkan Oleh:
Direktur,
.................................
................................................
................................................
KONTRIBUTOR
...........................................
................................................
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Buku
Panduan Keselamatan dan Keselamatan Kerja ini dapat terselesaikan dengan baik.
Buku panduan ini merupakan tuntunan bagi seluruh staf BLUD Rumah
Sakit Konawe dalam melakukan implementasi prinsip-prinsip kesehatan dan
keselamatan kerja. Dengan buku panduan ini, diharapkan semua staf BLUD
Rumah Sakit Konawe mendapat kemudahan dalam menjalankan aktifitas yang
selalu berorientasi pada keselamatan pasien.
Namun demikian, demi perubahan ke arah yang lebih baik, kami menyadari
masih terdapat kekurangan dalam penyusunan panduan ini. Oleh karena itu, kami
mengharap saran dan kritik perbaikan atas panduan yang telah tersusun ini.
Tim Penyusun
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karuniaNya kita dapat menyelesaikan penyusunan salah satu dokumen regulasi
BLUD Rumah Sakit Konawe yaitu Panduan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di
BLUD Rumah Sakit Konawe.
Memahami dan mengimplementasikan isi yang ada pada dokumen regulasi yang
telah disusun dan ditetapkan berdasarkan aturan serta standar akreditasi rumah
sakit, merupakan langkah awal bagi setiap unit kerja di BLUD Rumah Sakit Konawe
dalam membentuk sistem dan budaya kerja yang terstandar, efektif dan dapat
dipertanggungjawabkan. Semoga dokumen regulasi ini bermanfaat dan menjadi
tuntunan bagi pihak-pihak yang membutuhkan di BLUD Rumah Sakit Konawe.
Akhirnya, berbekal motto “Kini Lebih Baik” kami mengajak semua pihak di BLUD
Rumah Sakit Konawe untuk dapat membawa nilai-nilai yang menjadi dasar BLUD
Rumah Sakit Konawe dalam memberikan pelayanan yakni Ramah, Peduli,
Profesional, Rendah Hati, dan Integritas dalam implementasi standar-standar
akreditasi di BLUD Rumah Sakit Konawe.
Unaaha,
Direktur BLUD RS Konawe,
Lampiran ........................................................................................................ 20
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan risiko dapat terjadi sewaktu-waktu. Risiko merupakan
kemungkinan-kemungkinan apa yang terjadi pada waktu mendatang. Risiko
dapat juga terjadi pada lingkungan rumah sakit, pasien dan keluarga serta
pegawai rumah sakit. Mengingat risiko dapat timbul secara tiba-tiba,maka
kita senantiasa belajar bagaimana menghadapi apa yang akan terjadi pada
masa mendatang.
Sesungguhnya risiko hampir tidak dapat dicegah atau disingkirkan,
sehingga diperlukan pengelolaan (manajemen) risiko agar tidak menimbulkan
kerugian lebih banyak dan dipergunakan untuk perbaikan mutu dan
keselamatan pasien dan pegawai rumah sakit. Sehingga dapat dikatakan
bahwa manajemen risiko merupakan suatu kegiatan untuk mengantisipasi,
mengurangi dan atau mencegah terulangnya kejadian pada pelanggan internal
dan eksternal rumah sakit.
Manajemen risiko melekat pada masing-masing unit kerja yang ada di
rumah sakit, dikarenakan pada setiap unit disadari atau tidak terdapat risiko-
risiko yang dapat berpengaruh pada keselamatan pasien maupun petugas.
Diperlukan ketajaman untuk dapat mengenali risiko di masing-masing unit dan
inovasi untuk dapat memitigasi hal- hal tersebut sehingga tidak berakibat buruk
bagi kelangsungan pelayanan.
Proses manajemen risiko merupakan proses dengan sistematika yang
terstruktur dan berkeseinambungan yang dapat diolah melalui elemen-
elemen manajemen risiko (pengelolaan risiko) seperti :
a. Identifikasi risiko (inventarisasi risiko-risiko)
b. Analisa
risiko c.
Evaluasi risiko
d. Penanganan risiko
e. Monitoring dan review
Melakukan monitoring dampak risiko, melakukan review efektifitas
kegiatan dan melakukan perubahan prioritas risiko
f. Komunikasi dan konsultasi
Apabila terjadi risiko atau dampak dari risiko, maka kita harus
melakukan komunikasi pada yang terkait dan berkonsultasi dengan yang
berwenang
B. Pengertian
1. Risiko adalah potensi terjadinya kerugian yang dapat timbul dari proses
kegiatan saat sekarang atau kejadian di masa mendatang
2. Risiko klinis adalah semua isu yang dapat berdampak terhadap pencapaian
pelayanan pasien yang bermutu tinggi, aman dan efektif
C. Tujuan
1. Mengembangkan pelaksanaan manajemen risiko untuk menunjang
terwujudnya tata kelola yang baik
2. Terciptanya budaya keselamatan kerja di BLUD Rumah Sakit Konawe.
3. Mengawasi dan memonitor risiko terkait fasilitas / aset dan lingkungan di BLUD
Rumah Sakit Konawe
4. Meningkatkan keamanan dan keselamatan fungsi fasilitas / aset yang
ada di BLUD Rumah Sakit Konawe bagi karyawan, pasien dan
pengunjung.
5. Meningkatakan kepercayaan mitra atau stakeholder akan kapasitas
manajemen BLUD Rumah Sakit Konawe.
IDENTIFIKASI RISIKO :
- Apa yang bisa terjadi
- Bagaimana kejadiannya
- Mengapa hal itu bisa terjadi
- Kapan hal itu bisa terjadi
- Dimana hal itu bisa terjadi
- Siapa yang bisa tertimpa
kejadian tersebut
ANALISA RISIKO
- Dampak & probabilitas
- Siapa yang terlibat
- Tingkat risiko
- Kendali yang sudah ada
...dan yang diperlukan
KOMUNIKASI MONITOR
EVALUASI RISIKO
- Bandingkan tingkat risiko
DAN dengan kriteria AUDIT
- Analisa untung rugi
- Risiko diterima atau tidak
KONSULTASI REVIEW
Resiko
Risiko diterima
tidak
diterima
PENGELOLAAN RISIKO
- Tetapkan alternatif / pilihan
- analisa untung rugi
- pilih tindakan yeng paling
sesuai
- perencanaan tindakan &
implementasi
Area
7
2. Analisa Risiko
Alat / tools yang dapat digunakan untuk melakukan analisa risiko antara lain:
a. Non statistical tools: untuk mengembangkan ide, mengelompokkan,
memprioritaskan dan memberikan arah dalam pengambilan keputusan. Alat-
alat tersebut meliputi Fish bone, Bagan alur, RCA, FMEA, risk grading matrix
b. Statistical tools seperti Diagram parato, lembar periksa (check sheet)
6.
A rincian dari flowchart atau dilanjutkan
ke berikutnya atau kolom berikutnya
Probabilitas / kemungkinan:
DAMPAK
FREKUENSI /
PROBABILITAS Insignificant Minor Moderate Major Catastropic
1 2 3 4 5
Sering terjadi
(Beberapa kali /tahun) low Moderate Moderate High Extreme
4
Mungkin terjadi
(1-2 tahun/kali) Low Moderate Moderate Moderate High
3
Jarang terjadi
(2-5 tahun/kali) Low Low Moderate Moderate Moderate
2
d. Pembiayaan risiko
Pembiayaan risiko di BLUD Rumah Sakit Konawe dibebankan kepada rumah
sakit melalui Wakil Direktur Umum dan Keuangan
A. Pelaporan Risiko
Mengkomunikasikan risiko dan hasil pengelolaannya, BLUD Rumah Sakit
Konawe telah mengembangkan sistem informasi pencatatan dan pelaporan internal.
Laporan menggunakan formulir laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan
memperhatikan SPO Pelaporan Insiden (terlampir).
Sistem informasi pencatatan dan pelaporan mencakup unit-unit sebagai
berikut : Bagian Pengadaan, Bagian SDM, Bagian Hukmas, Bagian Keuangan,
Instalasi Rekam Medis, Instalasi Farmasi, Instalasi Laboratorium, Instalasi Radiologi,
Instalasi Rehabilitasi Medik, Instalasi Gizi, Unit Transfusi Darah, IPSRS, Instalasi
Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Bedah Sentral, Instalasi Rawat Darurat,
Instalasi Rawat Intensif, Komite PPI, Tim Ponek, Komite PMKP dan Komite K3.
Direktur
Analisa dan tindak lanjut
rekomendasi
Tim terkait
1. Analisa laporan bulanan
2. Susun rencana tindak lanjut dan rekomendasi
3. Serahkan laporan ke Direktur melalui Komite
K3RS
“LAPORAN BULANAN “
INSTALASI
1. Rekap laporan bulanan dan analisa
2. Serahkan laporan ke Tim terkait
Unit
Lakukan sensus harian terkait
risiko dan pengelolaannya
No Identifikasi Dampak Probabilitas Skor (D Tingkat Rangking Tindakan Rekomendasi Biaya Penanggung
Risiko X P) Risiko Risiko yang Tindakan Jawab
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 - 25 L M H E sudah Lain
ada (cantumkan
tanggal)