Anda di halaman 1dari 5

BAB III

LAPORAN KASUS

3.1 Identitas Pasien


Nama : Tn. MH
Jenis Kelamin : Laki-laki
TTL / Usia : Palembang, 16 Februari 1959 / 58 tahun
Pekerjaan : Pensiunan (Satpam Pertamina)
Alamat : Lorong gembira No. 44 Rt. 17, Plaju Palembang
Status : Menikah
Perkawinan
Suku Bangsa : Melayu
Tanggal Berobat : 27 November 2017

3.2 Anamnesis
Autoanamnesis (27 November 2017, Pukul 11.15 WIB)
Keluhan Utama
Timbul satu benjolan pada telinga sebelah kanan sejak ± 1 tahun yang
lalu.

Keluhan Tambahan
Tidak ada.

Riwayat Perjalanan Penyakit


Sejak ± 1 tahun yang lalu, pasien mengaku muncul benjolan di telinga
sebelah kanan yang berukuran kecil seperti kepala jarum pentul, berwarna
merah, dan tidak mudah berdarah dengan jumlah satu benjolan. Pasien juga
mengaku benjolan ditelinga sebelah kanan tidak gatal, tidak nyeri, dan tidak
terasa sakit. Dari 1 tahun hingga 3 bulan terakhir keluhan yang dirasakan yaitu
benjolan di telinga sebelah kanan masih tetap sama dan tidak dilakukan
pengobatan oleh pasien.

12
13

Namun sejak ± 2-3 bulan yang lalu, pasien mengaku ia merasa bahwa
benjolan yang ada di telinga sebelah kanan itu semakin lama semakin
membesar seperti biji jagung. Awalnya pasien sudah mulai terganggu
penampilannya dengan adanya benjolan pada telinga kanan pasien kemudian
pasien berusaha untuk menghilangkan benjolan tersebut dengan cara
menggaruk tetapi tidak berhasil.
Selama ± 10 hari yang lalu, pasien sering memegang benjolan di telinga
sebelah kanan menggunakan tangannya. Karena pasien merasa makin sangat
terganggu dengan benjolan yang ada di telinga sebelah kanannya. Padahal
pasien tidak merasakan gatal pada benjolan tersebut. Kemudian benjolan itu
menjadi lecet dan di keropek dengan tangan hingga berdarah dan pasien
menutupnya dengan kapas. Beberapa hari setelah itu, jika benjolan tersenggol
dengan baju atau terkena rambut benjolan menjadi sangat mudah berdarah.
Kemudian pasien bersihkan darah dengan kapas. Jika masih tetap berdarah
kemudian pasien kasih hansaplas di benjolan yang berdarah. Hansaplas diganti
2 kali sehari. Dan hansaplas digunakan selama tiga hari.
Kemudian pasien berobat ke klinik “sayang bunda” takut benjolan di
telinga sebelah kanan berdarah lagi dan dikasih tau oleh dokter di klinik
bahwa benjolan ditelinga sebelah kanan mau dibakar (sinar) namun dokter
klinik menyarankan untuk periksa lagi ke THT. Kemudian pasien dirujuk ke
poli tht rumah sakit daerah palembang bari. Kemudian dari poli tht
dikonsulkan ke poli kulit. Pada saat di poli kulit pasien mengeluh ada benjolan
di telinga sebelah kanan yang mengganggu penampilan pasien. Benjolan tidak
terasa gatal, tidak nyeri, dan tidak terasa sakit. Benjolan seperti biji jagung,
bertangkai, dan berwarna merah.

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat keluhan yang sama sebelumnya tidak ada.

Riwayat Keluarga
Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama tidak ada

10
14

Riwayat Kebiasaan
Pasien sering menggaruk telinga terutama saat merasa melakukan kesalahan
atau merasa canggung.

3.3 Pemeriksaan Fisik


A. Fisik Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Denyut Nadi : 92x/menit (reguler, isi/tegangan cukup)
Frekuensi napas : 19x/menit (reguler, thoracoabdominal)
Temperatur : 36,8oC

B. Fisik Khusus
Kepala : Normocephali
Mata : konjungtivapucat (-), hiperemis (-/-), sklera
ikterik (-), mata cekung (-),edema palpebra (-),
sekret (-/-), pupil isokor, refleks cahaya (+/+)
Telinga : sekret (-/-)
Hidung : sekret (-)
Mulut : sianosis (-)
Leher : pembesaran KGB (-), JVP 5-2 cmH2O,
bruit (-)
Thoraks : simetris, retraksi (-/-)
 Paru : vesikuler (+/+) normal, ronchi (-/-),
wheezing (-/-)
 Jantung : BJ I/II (+) normal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : datar, lemas, timpani, bising usus (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, edema (-), CRT < 2 detik
lihat status dematologikus.

11
15

3.4 Status Dermatologikus


 Pada regio auricularis superior dextra terdapat tumor eritema berjumlah 1
dengan ukuran diameter 0,5 cm dan tinggi 0,4 cm, bentuknya bulat,
penyebarannya sirkumskrip dan memiliki skuama yang tipis.

Gambar 1. Regio auricularis superior dextra dengan adanya granuloma piogenik

3.5 Diagnosis Banding


Diagnosis banding pada kasus ini antara lain:
1. Granuloma piogenikum
2. Hemangioma
3. Dermatofibroma

12
16

3.6 Diagnosis Kerja


Diagnosis kerja pada kasus ini adalah granuloma piogenikum.

3.7 Pemeriksaan Anjuran


Pemeriksaan yang dianjurkan untuk kasus ini, yaitu:
Biopsi dan pemeriksaan histopatologi

3.8 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada pasien ini adalah dilakukan elektrokauterisasi
dengan anestesi lokal. Dan setelah dilakukan elektrokauterisasi diberikan
pengobatan dengan antibiotik sistemik siprofloksasin 2 x 500 mg selama lima
hari.

3.9 Prognosis
Prognosis dalam kasus ini, yaitu:
Quo ad vitam : bonam
Quo ad fungsionam :bonam
Quo ad sanasionam : bonam
Quo ad cosmetica : bonam

13

Anda mungkin juga menyukai