Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 1

Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033

PENERAPAN ALGORITMA WINNOWING DENGAN KONSEP


JACCARD SIMILARITY COEFFICIENT
UNTUK MEMERIKSA HASIL UJIAN ONLINE BERTIPE ESAI
Radi Ginanjar

Teknik Informatika – Universitas Komputer Indonesia


Jl. Dipatiukur 112-114 Bandung
E-mail : rdi.ginanjar@hotmail.co.id

ABSTRAK mengelola pembelajaran serta dapat mengelola hasil


dari pembelajaran tersebut. Salah satu fitur dari
Dalam dunia pendidikan soal jenis esai merupakan sebuah LMS adalah adanya ujian atau latihan on-line.
tipe soal yang sulit untuk diperiksa, sebab soal jenis Namun pada saat ini tipe ujian yang terdapat dalam
ini memiliki jawaban yang terbatas serta berisi sebuah LMS hanya sebatas ujian bertipe soal pilihan
pemahaman siswa terhadap suatu permasalahan. ganda. Karena tipe soal pilihan ganda ini sangat
Sehingga pada akhirnya ketika jenis soal ini mudah dalam melakukan pemeriksaannya. Selain
diterapkan akan mengakibatkan beban kerja guru dari itu soal jenis pilihan ganda kurang dapat
bertambah karena harus memeriksa jawaban siswa menggambarkan kemampuan siswa secara utuh serta
secara objektif, yang mengakibatkan pendistribusian dapat membiasakan siswa berpikir secara untung -
nilai siswa menjadi terlambat. Akibatnya pada setiap untungan. Soal jenis esai merupakan tipe soal yang
ujian yang terdapat dalam Learning Management menjelaskan tentang suatu masalah berdasarkan
System (LMS) hanya mempergunakan soal jenis sudut pandang dari masing –masing siswa. Sehingga
pilihan ganda saja. Algoritma winnowing merupakan penggunaan tipe soal esai pada ujian akan
salah satu algoritma yang prosesnya menggunakan mengakibatkan beban kerja guru bertambah, karena
dokumen fingerprinting. Algoritma winnowing banyaknya siswa dalam satu kelas serta tidak
sendiri merupakan algoritma paling cepat prosesnya sedikitnya kelas yang diajar oleh guru akan
diantara algoritma dokumen fingerprinting lainnya mengakibatkan waktu kerja guru bertambah. Selain
seperti algoritma Manber, dan algortima Karp Rabin, dari itu guru harus memeriksa hasil jawaban siswa
karena algortima winnowing hanya mengambil nilai yang bertipe esai dengan objektif dan teliti. Sehingga
k-gram terkecil sebagai fingerprint dokumennya. dari masalah tersebut perlu adanya perkembangan
Sehingga besar kecil nilai fingerprint suatu dokumen ujian on-line dengan soal bertipe esai, sehingga dapat
akan berbanding lurus dengan besar kecil dokumen memberikan nilai yang objektif dengan cepat.
tersebut. Jaccard Similarity coeficient merupakan Disamping itu perlu adanya suatu sistem yang mampu
sebuah persamaan yang digunakan untuk menghitung mendukung proses penilaian jawaban soal bertipe
irisan dari dua buah himpunan. Hasil dari esai secara otomatis sehingga dalam pelaksanaannya
implementasi algoritma winnowing dengan konsep dapat berjalan dengan baik.
jaccard similarity coeficient ini dapat bekerja sesuai Algoritma winnowing merupakan salah satu
dengan langkah-langkah yang telah ditentukan yaitu algoritma yang prosesnya menggunakan dokumen
berhasil dalam menentukan tingkat kemiripan antara fingerprinting. Algoritma winnowing sendiri
kunci jawaban guru dan hasil jawaban siswa dengan merupakan algoritma paling cepat prosesnya diantara
waktu yang cepat. Tetapi rata-rata tingkat akurasi algoritma dokumen fingerprinting lainnya [1] seperti
hasil pencarian masih dibawah 50% hal ini terjadi algoritma Manber, dan algortima Karp Rabin, karena
karena setiap dokumen uji yang berupa kunci algortima winnowing hanya mengambil nilai k-gram
jawaban guru dan hasil jawaban siswa masih terkecil sebagai fingerprint dokumennya. Dengan
dipengaruhi oleh persamaan kata yang berbeda. mengambil nilai terkecil maka jumlah fingerprint
yang dimiliki oleh algoritma winnowing akan sesuai
Kata kunci : esai, fingerprint, Jaccard Similarity dengan besar dokumen yang dimasukan [1]. Pada
Coeficient, LMS, winnowing proses perhitungan algoritma winnowing, algoritma
ini akan menghasilkan sebuah himpunan nilai hash
yang disebut fingerprint dokumen. Sehingga untuk
1. PENDAHULUAN menghitung kemiripan dari dua dokumen perlu
Learning Management System (LMS) merupakan menggunakan sebuah persamaan himpunan yang
perangkat lunak yang digunakan untuk membuat mampu memberikan nilai perbandingan antar dua
materi pembelajaran secara on-line dan dapat
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 2
Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
himpunan tersebut. Salah satu persamaan yang dapat
digunakan untuk menghitung dua buah himpunan
yaitu persamaan Jaccard Similarity coeficient.
Persamaan ini akan menghitung besarnya nilai irisan
dari dua buah himpunan yang dibandingkan tanpa
melihat posisi dari anggota himpunan itu sendiri [2].
Sehingga persamaan ini cocok digunakan untuk
menghitung nilai similarity dari kedua fingerprint
dokumen.

1.1. Algoritma Winnowing


Algoritma winnowing merupakan algoritma
dokumen fingerprinting yang digunakan untuk
mendeteksi salinan dokumen dengan menggunakan
teknik hashing [1]. Dari beberapa penelitian
menjelaskan bahwa algoritma ini memiliki kecepatan
proses yang lebih cepat dari algoritma terdahulunya
[2]. Karena algoritma ini hanya menggunakan nilai
hashing terkecil dari tiap masing – masing window
yang kemudian disebut dengan fingerprint dokumen.
Input dari algoritma ini merupakan dokumen teks
yang diproses sehingga menghasilkan output berupa
kumpulan nilai-nilai hash, nilai hash yang terbentuk
merupakan hasil dari perhitungan ASCII dari setiap Gambar 1. Flowchart Algoritma Winnowing
karakter. Kumpulan-kumpulan nilai hash tersebut
selanjutnya dikelompokan dengan besaran tertentu 1. Casefolding
yang disebut dengan window. dari rangkaian window Casefolding merupakan proses penghilangan
disebut dapat dicari nilai fingerprint yang berupa nilai karakter yang tidak releval seperti tanda baca, spasi
terkecil dari tiap masing – masing window. serta menyeragamkan huruf menjadi huruf kecil
Fingerprint ini sendiri yang akan digunakan untuk semua atau lowecase. Berikut ini contoh proses
membandingkan kemiripan antar dokumen teks. casefolding dapat dilihat sebagai beikut.
Proses algoritma Winnowing tersebut meliputi :
1. Penghilangan karekter umum seperti tanda baca, Teknik Informatika
kata sambung, simbol matematik, spasi antar kata,
serta menyeragamkan huruf menjadi lowercase.
2. Pembentukan N-gram dengan nilai gram yang
telah ditentukan sehingga menghasilkan teknikinformatika
rangkaian gram.
3. Pengkodean tiap gram dengan mengunakan nilai
ASCII dari masing - masing karakter pada suatu 2. Pembentukan N-gram
gram, proses ini disebut dengan Rolling hash. Sebelum pembentukan N-gram terhadap suatu
4. Pembentukan rangkaian Window dari rangkaian teks pada penerapan algoritma winnowing terlebih
gram yang telah dikodekan yang kemudian akan dahulu dilakukan proses lowercase pada setiap
dicari nilai fingerprint dari tiap – tiap rangkaian karakter dan membuang karakter-karakter dari
Window tersebut. dokumen yang tidak relevan seperti tanda baca, spasi
5. Pengukuran nilai Similarity, pada proses ini akan dan simbol lainnya.
menghasilkan suatu nilai irisan dari populasi Kemudian setelah dilakukan proses pembersihan
fingerprint antara dokumen yang dicari dengan dari proses sebelumnya, maka dilakukan proses
sumber dokumen pembanding. pembentukan kedalam rangkaian gram dimana nilai
Berikut ini alur proses dapat dilihat pada gram = 5 (k=5). Karena berdasarkan hasil penelitian
flowchart berikut ini pada Gambar 1 sebagai berikut. oleh Obed Kharisma [3] menjelaskan setiap
perubahan nilai gram akan berpengaruh terhadap
hasil persentase kemiripan antar dokumen semakin
bersar nilah gram maka semakin kecil tingkap
kemiripan antar dokumen [3], seperti terlihat pada
gambar Gambar 2. sebagai berikut.
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 3
Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
suatu gram. Hasil perhitungan Rolling hash dari
teknikinformatika rangkaian gram sebelumnya dapat dilihat pada
Gambar 3. sebagai berikut.

tekni eknik kniki nikin ikinf 1847049 1635730 1726984 1764477 1693739
kinfo infor nform forma
ormat rmati matika 1720885 1697392 1761066 1656213 1791257

Gambar 2. Pembentukan n-gram teks 1827271 1740274 1588552


Gambar 3. Hasil Rolling hash dari N-gram
teknikinformattika tekniknikinformatika

3. Rolling Hash 4. Pembentukan Window


Rolling hash merupakan sebuah fungsi untuk Pembentukan window pada algoritma winnowing
menghasilkan nilai hash dari rangkaian gram. Pada bertujuuan untuk menentukan fingerprint dari hasil
awalnya metode Rolling hash digunakan pada proses Rolling hash, dengan menggunkan persamaan
algoritma Rabin Karp dimana metode ini digunakan (3) [4].
untuk membandingkan nilai hashing dari semua
rangkaian k-grams kedalam sebuah string yang 𝑤 = (𝑡 − 𝑘) + 1 Persamaan (3)
panjang. Akan tetapi proses hasing pada setiap string
sepanjang k akan menghabiskan waktu komputasi Pada penelitian yang dilakukan oleh Obed
yang lama jika nilai k sangat besar. Untuk itu Rabin Kharisman [3] menjelaskan bahwa semakin besar
Karp menggunakan Rolling hash dimana fungsi hash nilai window (w) akan semakin kecil nilai persentase
kemiripan antar dokumen. misal t = 8 sehingga besar
𝐻(𝑐1...𝑐𝑘) didefinisikan seperti pada persamaan (1) [4] window = 4. sehingga didapat sebuah rangkaian
window seperti terdapat pada Gambar 4 sebagai
𝐻(𝑐1…𝑐𝑘 ) = 𝑐1 ∗ 𝑏(𝑘−1) + 𝑐2 ∗ 𝑏(𝑘−2) + ⋯ + 𝑐(𝑘−1) ∗ berikut.
𝑏 + 𝑐𝑘 Persamaan (1)
{ 1847049 1635730 1726984 1764477 }
Keterangan : { 1635730 1726984 1764477 1693739 }
c = nilai ASCII karakter { 1726984 1764477 1693739 1720885 }
b = basis bilangan prima { 1764477 1693739 1720885 1697392 }
k = nilai k-gram atau banyak karakter pada gram { 1693739 1720885 1697392 1761066 }
{ 1720885 1697392 1761066 1656213 }
untuk mendapatkan nilai k-grams berikutnya { 1697392 1761066 1656213 1791257 }
𝐻(𝑐1…𝑐𝑘+1) maka dapat dilakukan dengan { 1761066 1656213 1791257 1827271 }
menggunakan persamaan (2) [4] { 1656213 1791257 1827271 1740274 }
{ 1791257 1827271 1740274 1588552 }
𝐻(𝑐1…𝑐𝑘+1) = (𝐻(𝑐1…𝑐𝑘) − 𝑐1 ∗ 𝑏(𝑘−1) ) ∗ 𝑏 + 𝑐(𝑘−1) Gambar 4. Window dari hashing teknikinformatika
Persamaan (2)
5. Pencarian Fingerprinting
Berikut ini perhitungan dari gram tekni dengan Fingerprint merupakan nilai minimum atau
nilai b = 11 terkecil dari setiap rangkaian window. Jika terdapat
nilai minimum lebih dari satu nilai, maka pilih dari
𝐻𝑡𝑒𝑘𝑛𝑖 = 𝐴𝑆𝐶𝐼𝐼𝑡 ∗ 114 + 𝐴𝑆𝐶𝐼𝐼𝑒 ∗ 113 + 𝐴𝑆𝐶𝐼𝐼𝑘 window sebelah kanan. Kemudian simpan semua
∗ 112 + 𝐴𝑆𝐶𝐼𝐼𝑛 ∗ 111 + 𝐴𝑆𝐶𝐼𝐼𝑖 hasil hash yang telah dipilih yang merupakan
∗ 110 fingerprint dokumen. Berikut ini hasil fingerprint
𝐻𝑡𝑒𝑘𝑛𝑖 = 116 ∗ 114 + 101 ∗ 113 + 107 ∗ 112 yang didapat, dapat dilihat pada Gambar 5. sebagai
+ 110 ∗ 111 + 105 ∗ 110 beikut.
𝐻𝑡𝑒𝑘𝑛𝑖 = 1847049
[1635730] [1693739] [1656213] [1588552]
Pada perhitungan hash dari gram ke-n, nilai hash
gram n-1 dikurangi dengan nilai karkater pertamadari Gambar 5. fingerprint dari N-gram
gram n-1 kemudian ditambahkan dengan nilai teknikinformatika
karakter terakhir dari gram ke-n. Dengan begitu tidak
perlu melakukan iterasi dari indeks pertama sampai 6. Pengukuran nilai similarity
terakhir untuk menghitung nilai hash untuk gram ke- Pada setiap teks memiliki fingerprint sejumlah
2 sampai terakhir. Hal ini tentu akan menghemat window yang telah ditentukan 𝐷 = 𝑤𝑖 … 𝑤𝑗 .
waktu komputasi saat menghitung nilai hash dari Kemudian setiap pasang teks akan dicari nilai yang
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 4
Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
sama dari set window tersebut dengan menggunakan Berikut ini jawaban dari kelima siswa tentang
persamaan Jaccard Coefficient yang ditunjukan pada pertanyaan diatas, jawaban siswa tersebut bisa dilihat
persamaan (4) [4] pada Tabel 1. sebagai berikut.

|𝑤(𝑑𝑖)∩𝑤(𝑑𝑗 )| Tabel 1. Hasil jawaban siswa


𝑆𝑖𝑚𝑖𝑙𝑎𝑟𝑖𝑡𝑦(𝑑𝑖 , 𝑑𝑗 ) = Persamaan (4)
|𝑤(𝑑𝑖)∪𝑤(𝑑𝑗 )| Siswa Soal Jawaban siswa
diskusi adalah sebuah
Jaccard Similarity coefficient merupakan sebuah perkumpulan yang
peramaan yang digunakan untuk membandingkan membahas suatu
dua buah himpunan dalam satu populasi. Persamaan Nesa
1 permasalahan dan harus
ini akan menghitung persentase irisan dari dua Taupikah
di temukannya
himpunan tersebut. Pencarian kesamaan tersebut penyelesaian sehingga
menunjukan bahwa algoritma winnowing tidak mencapai tujuan bersama
tergantung pada posisi [1] kata-kata dalam mencari
adanya kesamaan atau disebut position independece. 2. Proses Casefolding
Dalam menghasilkan dokumen fingerprint, sistem Casefolding merupakan salah satu proses yang
mengunakan upper bound dalam performasi terdapat pada algoritma winnowing yang bertugas
winnowing, agar dokumen fingerprint yang diperoleh untuk menyeragamkan huruf menjadi lowcase serta
mendapatkan jarak terdekat sehingga menjamin membuang karakter – karakter yang tidak relevan
terdeteksinya kemiripan antar substring [1]. Dalam seperti (,.;:”/?’$), spasi, dan karakter angka sehingga
sebuah dokumen besaran substring yang baik harus hanya menyisakan huruf dari a sampai z saja.
memiliki dua kreteria sebagai berikut [1] Berikut ini hasil casefolding dari kunci jawaban
1. Jika terdapat substring yang sama sepanjang guru. Hasil dari casefolding dapat dilihat pada Tabel
guarante threshold (t), maka kemiripan dianggap dibawah ini.
sah.
2. Dan kecocokan dianggap tidak sah jika dibawah Tabel 2. Hasil casefolding kunci jawaban guru
batasan noise threshold (k).
Soal casefolding
diskusikomunikasiantaraduaoranglebihd
2. ISI PENELITIAN 1 engantujuanuntukmemecahkanpermasla
2.1 Analisis Algoritma Winnowing
hanagarmenjadisuatupemahaman
Analisis Algoritma Winnowing merupakan
analisis penerapan metode suatu algoritma dalam
Berikut ini hasil casefolding dari semua jawaban
menyelesaikan suatu permasalahan yang ada. Metode
siswa. Hasil dari casefolding dapat dilihat pada Tabel
yang digunakan untuk solusi pemecahan dalam
3. sebagai berikut.
penelitian ini adalah dengan menggunakan algoritma
Winnowing. Algoritma Winnowing merupakan
Tabel 3. Hasil casefolding jawaban siswa
algoritma yang digunakan untuk mencari kemiripan
pada suatu teks dengan teks lain dengan Siswa Soal casefolding
menggunakan fingerprint dari masing – masing diskusisebuahperkumpulanme
Nesa Taupikah

dokumen tersebut. Pencarian kemiripan dalam mbahassuatupermasalahanharu


algoritma ini tidak memperhatikan posisi dari kata stemukannyapenyelesaiansehin
yang akan dicari [1] sehingga algoritma ini cocok 1 ggamencapaitujuanbersama
digunakan untuk mencari kemiripan antara jawaban
siswa dengan kunci jawababn guru.

1. Memasukan Dokumen Teks


Pada penelitian ini dokumen yang digunakan 3. Proses Pembentukan N-gram
yaitu berupa jawaban siswa yang akan dicari nilai Proses pembentukan rangkaina N-gram adalah
kemiripan antar jawaban siswa dengan jawaban guru. proses pembagian karakter kedalam rangkaian gram
Berikut ini empat pertanyaan yang sudah diajukan dengan nilai besaran nilai N. Besarnya nilai N akan
kepada lima siswa : mempengaruhi nilai kemiripan antar dokumen,
1. Jelaskan pengertian dari diskusi! semakin besar nilai N maka semakin kecil tingkat
kemiripan antar dokumen [3].
Berikut ini Kunci Jawaban guru dari pertanyaan Berikut ini hasil proses N-Gram terhadap kunci
tersebut : jawaban guru dan hasil jawaban siswa. Dapat dilihat
1. Diskusi adalah Komunikasi antara dua orang atau pada Tabel 4. dan Tabel 5. sebagai berikut.
lebih dengan tujuan untuk memecahkan
permaslahan agar menjadi suatu pemahaman.
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 5
Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033

Tabel 4. Hasil N-gram kunci jawaban guru Tabel 6. Hasil hashing kunci jawaban guru
Soal gram (N-3) Soal hashing

dis isk sku kus usi sik iko kom omu mun 725 757 791 777 803 777 745 759 779
uni nik ika kas asi sia ian ant nta tar ara 780 793 757 731 737 723 767 724 724
rad adu dua uao aor ora ran ang ngl gle 769 772 713 750 705 731 773 724 769
leb ebi bih ihd hde den eng nga gan ant 760 711 754 729 732 705 706 728 717
ntu tuj uju jua uan anu nun unt ntu tuk 712 727 743 716 724 789 804 797 755
1 ukm kme mem eme mec eca cah ahk 1 772 725 784 804 789 805 791 747 747
hka kan anp npe per erm rma mas asl sla 723 737 699 694 703 727 732 720 765
lah aha han ana nag aga gar arm rme 764 741 771 745 726 773 730 693 720
men enj nja jad adi dis isu sua uat atu 705 737 691 720 725 775 748 730 749
tup upe pem ema mah aha ham ama 718 693 725 767 791 778 737 810 793
man 759 719 734 693 719 703 740

Tabel 4. Hasil N-gram jawaban siswa Berikut ini hasil dari proses Rollinghash pada
hasil jawaban siswa. Hasil Rollinghash dapat dilihat
Siswa Soal gram (N-3) pada Tabel 7. sebagai berikut.
dis isk sku kus usi sis ise seb ebu
bua uah ahp hpe per erk rku kum Tabel 7. Hasil hashing Jawaban Siswa
ump mpu pul ula lan anm nme Siswa Soal hashing
mem emb mba bah aha has ass
725 757 791 777 803 785 751
Nesa Taupikah

ssu sua uat atu tup upe per erm


rma mas asa sal ala lah aha han 760 717 723 766 708 741 764
1 anh nha har aru rus ust ste tem 739 787 771 798 777 790 781
emu muk uka kan ann nny nya 736 717 759 747 720 729 690
yap ape pen eny nye yel ele les 693 725 733 807 791 778 737
Nesa Taupikah

esa sai aia ian ans nse seh ehi hin 810 793 764 741 771 745 715
ing ngg gga gam ame men enc 762 701 730 693 720 712 745
nca cap apa pai ait itu tuj uju jua 1 724 733 805 814 793 775 739
uan anb nbe ber ers rsa sam ama 777 779 732 718 781 779 790
713 760 745 783 794 721 749
1. Proses Pembentukan hashing dengan metode 731 759 695 724 723 771 766
Rollinghash 717 736 743 749 715 715 707
Proses pembentukan hashing ini menggunakan 748 723 735 702 709 747 714
metode rollinghash, dimana parameter masukan dari 769 804 797 755 772 706 737
proses ini yaitu dari proses sebelumnya yakni hasil 708 747 783 763 703
proses pembentukan rangkaian gram. Seperti halnya
pada proses gram besarnya nilai bilangan prima yang 2. Proses Pembentukan Window
digunakan akan berpengaruh terhadap nilai Proses pembentukan window adalah suatu proses
kemiripan antar dokumen, semakin besar nilai dalam algoritma winnowing yang bertujuan untuk
bilangan prima maka akan semakin kecil tingkat membagi rangkaian hashing kedalam rangkaian
kemiripan antar dokumen [3]. window. semakin besari nillai window maka semakin
Berikut ini contoh perhitungan dari proses kecil tingkat kemiripan dari dokumen teks tersebut
pembentukan hashing pada gram dis. [3].
Berdasarkan Persamaan (3) Jika nilai t = 12. Maka
𝐻𝑑𝑖𝑠 = 𝐴𝑆𝐶𝐼𝐼𝑑 ∗ 22 + 𝐴𝑆𝐶𝐼𝐼𝑖 ∗ 21 + 𝐴𝑆𝐶𝐼𝐼𝑠 ∗ 20 nilai w adalah sebagai berikut.
𝐻𝑑𝑖𝑠 = (100 ∗ 4) + (105 ∗ 2) + (115 ∗ 1)
𝐻𝑑𝑖𝑠 = 725 𝑤 = (12 − 5) + 1
𝑤= 8
Perhitungan tersebut diulang sampai semua
rangkaian gram. Berikut ini hasil dari proses Berikut ini flowchart proses pembentukan
pembentukan hashing pada kunci jawaban guru dan rangkaian window dari rangkaian hashing. Dapat
hasil jawaban siswa dapat dilihat pada Tabel 6. dilihat pada gambar Gambar 6. sebagai berikut.
sebagai berikut.
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 6
Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
Tabel 9. Hasil pencarian fingerprint ujian siswa
Siswa Soal fingerprint
[725] [717] [708] [739] [736]

Nesa Taupikah
[690] [693] [733] [737] [715]
[701] [712] [724] [732] [718]
1 [713] [721] [695] [707] [702]
[709] [706] [703]

4. Proses Penghitungan Nilai Similarity


Similarity merupakan suatu persamaan yang dapat
digunakan untuk mencari nilai kemiripan antar dua
buah himpunan, dengan tanpa menghiraukan posisi
tiap anggota himpunan [5]. Berdasarkan persamaan
(5) maka penulis dapat mencari nilai kemiripan antara
Gambar 6. Flowchart proses pembentukan window fingerprint jawaban siswa dengan fingerprint kunci
jawaban guru. Berikut ini proses perhitungan nilai
3. Proses Pembentukan Fingerprint similarity, dapat dilihat pada Gambar 8. sebagai
Pembentukan fingerprint dari suatu window berikut.
merupakan pencarian nilai terkecil yang terdapat
pada setiap rangkaian window. Berikut ini flowchart
proses pencarian fingerprint dari semua rangkaian
window, dapat dilihat pada Gambar 7. sebagai
berikut.

Gambar 8. Flowchart proses perhitungan similarity

Hasil dari perhitungan similarity merupakan


bilangan riil antara 0 sampai 9. Sehingga didapat
sebuah bilangan 0,2 untuk nilai similarity dari kunci
jawaban guru dengan hasil jawaban siswa.
Gambar 7. Flowchart proses fingerprint
Nilai similarity yang didapat sebesar 0,2 serta
Berikut ini hasil pencarian nilai fingerprint dari nilai bobot dari soal sebesar 2 maka
setiap window yang terdapat pada kunci jawaban
guru, dapat dilihat pada Tabel 8. sebagai berikut. ≤ 0.10 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑝 = 0% 𝑥 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
≤ 0.25 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑝 = 30% 𝑥 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
Tabel 8. Hasil pencarian fingerprint kunci jawaban ≤ 0.40 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑝 = 50% 𝑥 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
guru 𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑠
≤ 0.55 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑝 = 70% 𝑥 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
Soal fingerprint ≤ 0.70 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑝 = 90% 𝑥 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
[725] [745] [731] [723] [713] [705] [711] {> 0.70 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑝 = 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 80% 𝑥
1 [706] [712] [716] [724] [699] [694] [703]
[720] [726] [693] [691] [719] 𝑝 = 30% 𝑥 2
𝑝 = 0,6
Berikut ini hasil pencarian fingerprint dari hasil
jawaban siswa, dapat dilihat pada Tabel 9. sebagai Berikut ini hasil detail hasil penilaian hasil
berikut. jawaban siswa dengan menggunakan algoritma
winnowing dapat dilihat pada Tabel 10. Sebagai
berikut.
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 7
Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
sehingga belum bisa memenuhi kebutuhan yang
Tabel 10. Hasil penilaian jawaban esai ada.
Bobot
Similarit N 3. Keunggulan dari penerapan algoritma winnowing
Siswa Soal Soal Poin terhadap penilaian jawaban esai otomatis, yaitu
y A
(b) memiliki waktu penilian yang cepat maka
penyampaian hasil ujian siswa dapat disampaikan
Nesa Taupikah

dengan segera, sehingga dapat membantu guru


untuk mempermudah dalam penilaian jawaban
1 2 0,2 0,6 30 esai.

3.2. Saran
Adapun saran yang dapat membantu mengatasi
beberapa kekurangan pada sistem yang berhasil
Keterangan : dibangun, diantaranya :
NA = Nilai Akhir 1. Dalam proses penilaian jawaban esai otomatis
∑ 𝑝𝑜𝑖𝑛 menggunakan algoritma winnowing ini hanya
𝑁𝐴 = × 100
∑𝑏 membandingkan kata demi kata tanpa
memperhatikan makna konotatif dan persamaan
Berikut ini nilai yang didapat dari proses penilaian kata dari tiap masing-masing kalimat serta dalam
oleh guru mata pelajarana secara langsung. Hasil pencarian jawaban hanya membandingkan kata
penilaian guru dapat dilihat pada Tabel 11. Sebagai kunci yang hanya ada pada kunci jawaban guru
berikut. saja, sehingga hasil dari penilaian otomatis
jawaban esai ini menjadi kurang optimal.
Tabel 11. Hasil Penilai esai secara langsung Diharapkan dalam penelitian selanjutnya dapat
Bobot ditambahkan metode Synonim Recognation
Nilai
Siswa Soal Soal Nilai sehingga tidak menutup kemungkinan hasil dari
Akhir
(b) proses penilaian jawaban esai tersebut lebih baik
dan optimal khususnya pada proses penilaian
Nesa Taupikah

jawaban esai otomatis.

1 2 1 50

DAFTAR PUSTAKA
[1] A. Aiken, S. Schlemer dan D. S. Wilkerson,
Winnowing: Local Algorithms for Document
3. PENUTUP
Fingerprinting, p. 10, 2003.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
terhadap penerapan algoritma winnowing dengan
[2] L. G. S. Budi, A. Wibisono dan R. Tanojo,
menggunakan konsep jaccard similarity coefficient
“Pengecekan Plagiatisme Pada Code dalam Bahasa
terhadap ujian on-line pada aplikasi Learning
C++,” Teknik Informatika, vol. 11, p. 9, 2010.
Management System. Berikut ini kesimpulan dan
saran yang dapat diambil dari hasil penelitian.
[3] R. S. Pressman, Sofware Engineering A
Practitioner’s Approach, 7th ed., pp, 2011.
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis
[4] W. Milani, Marji dan R. Achmad, “Deteksi
berdasarkan pada pembahasan yang telah dituturkan
Plagiarisme pada dokumen teks Bahasa Indonesia
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
Menggunakan Algoritma Winnowing dengan
berikut.
Stemming,” Informatika.
1. Penerapan ujian on-line bertipe esai pada aplikasi
Learning Management System berhasil [5] B. Susanto, S. Suwarno dan O. Kharisman,
diterapkan, disertai dengan proses yang mampu “Implementasi Algoritma Winnowing untuk
memeriksa hasil jawaban siswa bertipe esai Mendeteksi kemiripan pada Teks Dokumen,”
berdasarkan pendekatan metode algoritma Informatika, vol. 9, p. 10, 2013.
winnowing.
2. Proses penilaian dengan metode pendekatan [6] C. Pierre, “Software Plagiarism Detection
algoritma winnowing dapat diterapkan pada Using Model-Driven Software Development In
penilaian tipe jawaban esai, namun pada proses ini Eclipse Platform,” p. 15, 2008.
masih menghasilkan nilai yang kurang optimal,
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 8
Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
[7] Hendrik dan W. Fathul, “Pengembangan
Learning MAnagement System,” Media Informatika,
vol. 3, p. 14, 2005.

[8] Zaelani, “Pembangunan Learning


Management System di SMK Angkasa 1 Margahayu
Bandung,” Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika,
p. 4, 2014.

[9] Riyadi, “Wordpress,” 25 April 2010. [Online].


Available:
https://riyadi2405.wordpress.com/2010/04/25/lms-
learning-management-system/. [Diakses 7 Oktober
2014].

[10] R. Tom G, T. Mary, C. Kyle dan P. Gavin,


“Learning Management System Migration: An
Analysis of Stakeholder Perspectives,” Open Journal
Systems, vol. 13, 2012.

Anda mungkin juga menyukai