Anda di halaman 1dari 12

RESUME KEPERAWATAN DEWASA

PADA An. F DENGAN PRE, INTRA DAN POST OPERASI


FRAKTUR MANDIBULA DENGANTINDAKAN IDW IMD
DI IBS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi Ners


Stase Keperawatan Dewasa

Disusun oleh:
NUR SUFIATI
1810206014

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2019
RESUME KEPERAWATAN III
A. Identitas pasien

Nama : An. F

Umur : 15 tahun

Tanggal Lahir : 02- 12-2003

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Pelajar

Pendidikan : SMP

Alamat : Pengasih 42/ 18, Kulon Progo

Diagnosa Medis : Fraktur Mandibula

Rencana operasi : IDW IMW

Ruang Rawat : Raudah

Tanggal Operasi : 21 Mei 2019 pukul 08.40

Jenis Anastesi : General Anastesi

B. Asuhan Keperawatan Pre Operatif


1. Pengkajian
a. Pasien terlihat kesakitan, menahan nyeri di bagian kaki dan bagian rahang
P: fraktur mandibula
Q: senut-senut
R: rahang
S: skala 7
T: terus menerus
b. Vital sign:
TD: 135/ 90 mmHg
Nadi: 100x/menit
RR: 24x/menit
2. Hasil Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
Tidak terkaji
b. Hasil pemeriksaan radiologi
Tampak fraktur mandibula
3. Analisi data

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1. DS : Agen cidera fisik Nyeri akut

 Pasien terlihat kesakitan,


menahan nyeri di bagian kaki
dan bagian rahang
P: fraktur mandibula
Q: senut-senut
R: rahang
S: skala 7
T: terus menerus

DO :
 Pasien tampak menahan nyeri.
 TD: 135/ 90 mmHg
 Nadi: 100x/menit
 RR: 24x/menit
 Terpasang infus RL 20 tpm
 Hasil rontgen : fraktur
mandibula
4. Rencana Keperawatan Pre Operatif

NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI


KEPERAWATAN

1. Nyeri akut NOC: Kontrol Nyeri NIC: Menejemen Nyeri 1. Untuk mengkaji nyeri
berhubungan agen pasien sehingga bias
Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji nyeri secara komprehensif
cidera fisik dilaukan intervensi
keperawatan selama10 menit (lokasi, waktu, frekuensi nyeri)
selanjutnya
nyeri akut pasien berkurang 2. Observasi tanda-tanda on verbal
2. Nyeri dapat birasakan,
dengan kriteria hasil 3. Ajarkan teknik relaksasi untuk
dimanifestasikan dan
mengurangi nyeri
1. Mengenali kapan nyeri terjadi ditoleransi secara individual
4. Berikan terapi analgesik yang
(skala 3 ke 4) 3. Teknik relaksasi dapat
sesuai aturan dan dosis
2. Menggunakan analgesic yang mengurangi tingkat nyeri
5. Monitor TTV (TD, HR, RR)
direkomendasikan (skala 3 ke yang dirasakan
4) 4. Terapi analgesik sebagai
3. Melaporkan nyeri yang terapi pengobatan utama
terkontrol (skala 3 ke 4) untuk menurnkan rasa nyeri
yang terlalu hebat
5. Nyeri bias berespon
terhadap TTV
5. Implementasi dan Evaluasi Pre Operatif

TANGGAL DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


KEPERAWATAN

21 Mei 2019 Nyeri akut Pukul 08. 40 S:


berhubungan agen
1. Mengkaji nyeri secara komprehensif (lokasi,  Pasien terlihat kesakitan, menahan nyeri di
cidera fisik
waktu, frekuensi nyeri) bagian kaki dan bagian rahang
2. Mengobservasi tanda-tanda on verbal P: fraktur mandibula
3. Mengajarkan teknik relaksasi untuk Q: senut-senut
mengurangi nyeri R: rahang
4. Memberikan terapi analgesik yang sesuai S: skala 7
aturan dan dosis T: terus menerus
5. Memonitor TTV (TD, HR, RR)
O:
 Pasien tampak menahan nyeri
 TD: 135/ 90 mmHg
 Nadi: 100x/menit
 RR: 24x/menit
A : masalah nyeri akut belum teratasi

P : lanjutkan intervensi
- Kaji nyeri secara komprehensif (lokasi,
intensitas, waktu dan frekuensi nyeri)
- Pantau TTV

Selasa, 21 Mei 2019

Nur Sufiati
C. Rencana Keperawatan Intra Operatif

1. Analisi Data

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1. DS : - Prosedur invasif Risiko infeksi


area
DO :
pembedahan
 Dilakukan tindakan
operasi ORIF
 TD :93/63 mmHg,
nadi: 76x/menit,
suhu:35,8 0C
RR: 20x/menit
2. Rencana Keperawatan Intra Operatif
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI
KEPERAWATAN

1. Risiko infesi area Noc: Kontrol Infeksi : Proses Nic: Kontrol Infeksi 1. Untuk mengetahui tanda dan
pembedahan Infeksi gejala terjadinya infeksi
1. Observasi tanda dan gejala
berhubungan dengan 2. Untuk mengetahui kestabilan
Setelah dilakukan perawatan infeksi seperti kemerahan,
prosedur invasif termoregulasi
selama 1x50 menit, resiko panas, nyeri, tumor
3. Untuk mengetahui adanya
infeksi dapat dicegah dengan 2. Kaji temperatur pasien
dehidrasi
kriteria hasil: 3. Kaji warna kulit,
4. Mencagah terjadinya infeksi
kelembaban, tekstur, dan
1. Mengidentifikasi faktor
turgor
resiko( 3 ke 4)
4. Gunakan strategi untuk
2. Monitor faktor resiko ( 3 ke
mencegah infeksi/steril
4)
3. Memonitor perubahan
status kesehatan( 3 ke 4)
4. Memonitor faktor
lingkungan yang
berhubungan dengan resiko
infeksi ( 3 ke 4)
5. Implementasi dan Evaluasi Intra Operatif

TANGGAL DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


KEPERAWATAN

19 November 2018 Risiko infesi pukul 11.00 : S:-


berhubungan dengan O:
 Mengobservasi tanda dan gejala
prosedur invasif
infeksi seperti kemerahan, - Tidak ada tanda dan gejala infeksi
- Turgor kulit baik
panas, nyeri, tumor dan adanya
- TD :102/71 mmHg, nadi: 74x/menit,
fungiolesa suhu:36,0 0C, RR: 20x/menit
 Mengkaji temperatur pasien A : Masalah risiko infeksi area pembedahan teratasi
 Mengkaji warna kulit, sebagian
kelembaban, tekstur, dan turgor P : lanjutkan intervensi
 Mengunakan strategi untuk - Observasi tanda dan gejala infeksi
mencegah infeksi/steril - Kaji temperature pasien
- Kaji warna kulit, kelembaban, tekstur, dan turgor
Senin, 19 November 2018

Aziz Hidayatulloh
D. Asuhan Keperawatan Post Operatif
1. Pengkajian
Pasien tampak lemah, pasien tampak gelisah, pasien tidak bisa diam serta ingin
melepas balutan yang sebelah kiri, mmHgh TD: 112/75, nadi: 87x/menit, RR:
22x/menit,.suhu: 36.4 0C.
Pasien mengatakan perut bagian luka operasi terasa berat dan merasa pusing.
2. Analisi Data

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1. DS : - Akibat kondisi Resiko Cidera


perioperative
DO :
berhubungan dengan
 Pasien tampak lemah, gangguan
 pasien tampak gelisah sensorik/persepsi
 pasien tampak tidak bisa akibat anestesi
diam dan ingin melepas
balutan yang ada
ditangan kiri
 pasien terpasang restrain
 TD: 112/76 mmHg,
nadi: 87x/menit, suhu:
36.4 0C,RR: 22x/menit
3. Rencana Keperawatan Post Operatif
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI
KEPERAWATAN

1. Risiko Cedera akibat NOC: Kontrol Resiko NIC: Manajemen Lingkungan 1. Untuk menjaga keamanan
kondisi perioperative pasien agar tidak jatuh
Setelah dilakukan asuhan 1. Tempatkan pasien pada
berhubungan dengan keperawatan selama 2. Agar pasien tidak
brankrat yang aman dan
gangguan 10 menit, resiko cedera tidak jatuh/cidera
nyaman
terjadi dengan kriteria hasil:
sensorik/persepsi akibat 3. Agar pasien lebih nyaman
2. Jaga posisi inmobilisasi
anestesi 1. Pasien sadar setelah 4. Agar pasien tidak
3. Atur posisi pasien untuk
anestesi selesai ( 2 ke 3) terjatuh/cidera
meningkatkan fungsi
2. Pasien aman tidak jatuh 5. Agar pasien tidak aman dan
fisiologis dan psikologis
(3 ke 4) tidak mengalami cidera
4. Cegah resiko jatuh
3. Pasien kooperatif (3 ke 6. Untuk memantau kesadaran
5. Pasang pengaman tempat
4) pasien
tidur
6. Damping pasien selama
belum sadar penuh dan
rangsang untuk
memulihkan kesadaran
4. Implementasi dan Evaluasi Post Operatif
TANGGAL DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN

19 November Risiko Cedera akibat Pukul 12.00 S:-


2018 kondisi perioperative  Mengatur posisi pasien
O : pasien nampak gelisah, pasien sudah sadar
berhubungan dengan  Memasang pengaman tempat tidur
TD: 115/71 mmHg, nadi: 82x/menit, suhu:
gangguan  Menjaga keseimbangan cairan
sensorik/persepsi akibat 36.5 0C,RR: 24x/menit
pasien
anestesi  Memantau vital sign A : masalah resiko cidera belum teratasi
 Menjaga posisi inmobilisasi
P : intervensi dilanjutkan dengan management
 Mengatur posisi pasien untuk
lingkungan pasien
meningkatkan fungsi fisiologis dan
psikologis
Senin, 19 November 2018

Aziz Hidayatulloh

Anda mungkin juga menyukai