Heat Exchanger Group 4
Heat Exchanger Group 4
By : Group 4
Joshua 1901478995
Enrico Chiesa Goutama 1901460820
Ivan Yudhistira 1901513884
Putu Aditya Ragatama 1901517806
LEMBAR PENUGASAN
Anggota group:
Nama Kontribusi (%) Tanda tangan
Joshua 25
Ivan Yudhistira 25
Heat exchanger merupakan salah satu sistem utilitas yang berfungsi menunjang kerja
reaktor dengan cara mempertukarkan kalor / panas fluida kerja agar sesuai dengan kondisi yang
diinginkan. Heat exchanger mempertukarkan kalor tanpa kontak langsung antara fluida kerja
dengan fluida pendingin (indirect contact).
Di dalam penukar panas (Shell and Tube Heat Exchanger), fluida kerja nitrobenzene dengan
laju massa 1475,092857 kg/jam ingin didinginkan dari temperatur 374oF menjadi 302oF
dengan cara mempertukarkan kalor antara fluida kerja nitrobenzene yang dialirkan di dalam
tube dengan fluida pendingin asam format dari temperatur 122oC menjadi 194oC yang dialirkan
di dalam shell. Untuk itu, Shell and Tube Heat Exchanger perlu didesain agar kondisi fluida
tersebut dapat tercapai. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang Heat Exchanger ini
adalah:
Data-data fisik baik dari fluida kerja maupun fluida pendingin (densitas/ρ, viskositas/µ
, kapasitas panas / cp , konduktivitas termal / k) pada berbagai temperatur
Jumlah kalor yang harus dipertukarkan (Q)
Laju alir massa fluida pendingin
Arah aliran kedua fluida di dalam Heat Exchanger (counter current flow, co-current
flow, atau cross flow)
Jumlah pass di tube dan pass di shell
Jumlah tube
Spesifikasi dari tube (diameter inside, diameter outside, dan wall thickness)
Panjang Heat Exchanger (L)
Tipe front dan rear head serta tipe Heat Exchanger yang digunakan menurut standar
TEMA
Spesifikasi baffle (baffle cut dan baffle spacing)
Inside diameter dari shell
Kecepatan fluida dalam shell dan tube
Tipe aliran di dalam shell dan tube (laminar, transition, atau turbulent flow)
Wall temperature
Pressure drop / penurunan tekanan fluida
Fouling factor dari kedua fluida
Dari data-data tersebut dapat diperoleh nilai overall heat transfer coefficient (U) dari
heat exchanger yang dirancang. Nilai tersebut merupakan suatu konstanta yang menyatakan
kemampuan heat exchanger untuk mempertukarkan kalor dimana semakin besar nilai U maka
akan semakin besar pula kalor yang dapat dipertukarkan di dalam heat exchanger tersebut.
Shell and Tube Heat Exchanger yang didesain sedapat mungkin memiliki nilai U yang besar
dengan mempertimbangkan biaya / cost untuk membuat penukar panas tersebut.
BAB II
METODE PERANCANGAN
PEMBAHASAN
Berdasarkan analisis masalah, ada banyak hal yang perlu diperhatikan dalam merancang
sebuah Shell and Tube Heat Exchanger.
Agar fluida nitrobenzene dengan laju alir 1475,092857 lbm/h bisa didinginkan dari temperatur
374oF menjadi 302oF, maka kalor yang harus dipertukarkan adalah sebesar 58413,67712 Btu/h.
Untuk itu, fluida pendingin asam format perlu dialirkan dengan laju 2204,622476 lbm/h
dimana temperaturnya akan berubah dari 122oF menjadi 194oF.
Pada Shell and Tube Heat Exchanger yang dirancang ini, jumlah pass pada tube yang
digunakan adalah 4 dan jumlah pass pada shell yang digunakan adalah 1. Hal ini dilakukan
untuk menghemat bahan serta agar panjang heat exchanger yang dibutuhkan lebih pendek.
Arah aliran kedua fluida di dalam Heat Exchanger yang digunakan adalah dengan counter
current flow karena counter current flow lebih baik dalam mempertukarkan panas
dibandingkan dengan co-current flow.
3.4 Tipe front dan rear head serta tipe heat exchanger yang digunakan menurut
standar TEMA dan panjang heat exchanger
Panjang heat exchanger yang digunakan adalah 4 ft agar dapat menghemat biaya dalam
perancangan heat exchanger. Tipe yang digunakan dalam perancangan heat exchanger ini
adalah tipe AFU :
• Front head tipe front head yang digunakan adalah tipe A. Keuntungan penggunaan
tipe ini adalah dapat dilepaskan untuk dibersihkan.
• Shell type tipe shell yang digunakan adalah tipe F dimana shell type ini berfungsi
untuk aliran dengan 2 pass pada shell. Pada tipe F ini juga digunakan longitudinal baffle
untuk membelokkan arah aliran fluida pada shell.
• Rear head tipe rear head yang digunakan adalah tipe U. Tipe U ini memiliki
keuntungan yaitu: dapat menyesuaikan tube yang memuai akibat panas fluida, lebih
murah dibandingkan floating head, tube bundle dapat dikeluarkan untuk dibersihkan, dan
dapat menahan thermal shock dari fluida. Namun tipe U ini memiliki batasan-batasan
dalam penggunaannya, seperti hanya dapat digunakan untuk jumlah pass yang genap
pada tube.
Berikut ini adalah gambar shell and tube heat exchanger yang dirancang sesuai dengan
standar TEMA, termauk jumlah pass pada tube dan shell nya:
Berikut ini merupakan beberapa spesifikasi dan material tube yang digunakan dalam heat
exchanger ini:
• Tube yang digunakan adalah tube dengan outside diameter 0,0833 ft dan inside diameter
0,0695 ft (BWG 14).
• Jenis material tube yang digunakan adalah admiralty brass karena kedua fluida cukup
korosif. Admiralty brass bukan merupakan bahan anti karat passive, sehingga sesuai
untuk fluida-fluida yang bersifat korosif.
• Impingement protection plates tidak diperlukan karena kecepatan fluida tidak terlalu
besar (plat ini digunakan jika fluida yang digunakan bersifat erosif dan kecepatan fluida
saat masuk / inlet velocities besar karena plat ini dapat mengurangi tumbukan langsung
antara fluida dengan permukaan tube).
• Tube patterns yang digunakan dalam perancangan heat exchanger ini adalah square
pattern dimana square patterns ini memiliki keunggulan yaitu permukaan tube nya dapat
dibersihkan secara mekanik (mechanical cleaning)
• Jumlah tube yang dibutuhkan untuk luas area perpindahan panas yang dibutuhkan (Ai
required) adalah sebanyak 7,6 tube. Untuk itu, berdasarkan tabel tube count maka jumlah
tube yang digunakan adalah 8
• Tubesheet joint yang digunakan adalah expanded joint dengan tipe grooved and flared
expanded joint karena expanded joint ini lebih mudah untuk dibuat dibandingkan welded
joint. Jika tube diberikan internal pressure maka tube akan mengalami ekspansi dan
diameternya bertambah. Akibat adanya ekspansi ini maka perlu adanya joint ini agar tube
dapat terikat dengan kuat pada tubesheet.
• Untuk heat exchanger AFU dengan jumlah pass 1-4 serta jumlah tube 8 maka inside
diameter shell berdasarkan tabel tube count adalah sebesar 8 inch.
Baffle digunakan untuk meningkatkan kecepatan fluida dengan mengarahkan aliran fluida
sepanjang tube bundle untuk mendapatkan koefisien perpindahan panas yang lebih tinggi.
Berikut ini adalah spesifikasi baffle yang digunakan:
• Jenis baffle yang digunakan adalah tipe cut-segmental baffle atau biasa sering disebut
baffle cut. Baffle cut 25% digunakan sebab dengan baffle cut 25% akan memberikan
perpindahan panas yang baik dengan pressure drop yang dapat diterima (tidak terlalu
besar).
• Dari grafik diperoleh nilai baffle spacing per inside diameter shell sebesar 0,46 sehingga
baffle spacing (jarak antar baffle) adalah sebesar 0,306666667 ft. Dengan demikian
jumlah baffle yang digunakan adalah 13 baffles per pass shell. Contoh gambar baffle
pada heat exchanger dengan shell type F:
Kecepatan aliran fluida, baik di dalam shell maupun di dalam tube tidak boleh terlalu rendah
dan tidak boleh terlalu tinggi sebab kecepatan fluida yang terlalu rendah dapat menyebabkan
terjadinya fouling, sedangkan kecepatan fluida yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan erosi
pada pipa.
Kecepatan aliran fluida dipengaruhi oleh jumlah tube, jumlah pass, inside diameter dari tube
(untuk fluida di dalam tube), inside diameter dari shell, baffle spacing, pitch (untuk fluida di
shell), densitas, dan laju alir massa dari fluida. Semua variabel yang berpengaruh pada
kecepatan fluida ini harus diatur dalam perancangan heat exchanger ini agar kecepatannya
sesuai. Kecepatan aliran fluida nitrobenzene (di dalam tube) adalah sebesar 2,40 ft/s dan asam
format (di dalam shell) adalah sebesar 0,211 ft/s.
Kecepatan aliran fluida ini juga berpengaruh pada jenis aliran fluida (laminer, transisi, ataupun
turbulen) dimana dapat digambarkan sebagai bilangan Reynold (untuk laminer NRe < 2100,
transisi 2100 < NRe < 104, dan turbulen NRe > 104). Jenis aliran fluida diusahakan turbulen
agar pressure drop fluida tidak terlalu besar karena pressure drop yang besar dapat
mengakibatkan pemborosan biaya dan energi untuk pompa. Bilangan Reynold yang didapat
dari perancangan heat exchanger ini adalah 49158,9060 (turbulen) pada sisi tube dan 2750,289
pada sisi shell. Oleh sebab itu, Nusselt number pada sisi tube menggunakan persamaan Hausen
untuk aliran transisi yaitu: NNu = 0,027 x NRe0,8 x NPr1/3 x (µ/µw)0,14.
Pressure drop baik pada shell maupun pada tube tidak boleh besar sebab pressure drop
yang besar akan mengakibatkan pemborosan energi dan biaya untuk pompa. Nilai pressure
drop yang diperoleh pada perancangan ini adalah sebesar 0,00460 psi pada shell side dan
0,22718 psi pada tube side. Pressure drop tidak boleh lebih besar dari 50-70 kPa agar ekonomis
untuk dibuat.
3.9 Overall Heat Transfer Coefficient, Over Design, dan Over Surface
Nilai over design ini menggambarkan kelebihan luas permukaan perpindahan panas dari yang
seharusnya. Nilai over design tidak boleh terlalu besar ataupun terlalu kecil. Nilai over design
harus > 0% untuk menutupi kekurangan heat transfer coefficient akibat terjadinya fouling.
Namun jika nilai over design terlalu besar maka heat exchanger juga tidak ekonomis untuk
dibuat.
Contoh Perhitungan
SHELL TUBE
Fluida Water Isoprophyl alcohol
Laju alir (kg/jam) 1000 -
Inlet Temperature (oC) 30 70
Outlet Temperature (oC) 80 20
3. Neraca energi untuk mengetahui laju alir massa isopropyl alkohol (mc)
Dengan menggunakan asas Black diperoleh :
Keterangan:
Ta = Temperatur Shell In
Tb = Temperatur Shell Out
ta = Temperatur Tube in
tb = Temperatur Tube Out
dari grafik di atas ini, dapat ditentukan faktor koreksi dengan memplotkan R dan S sehingga
didapatkan Ft = 0.97
Harga Ft = 0.97 ini telah memenuhi syarat karena konfigurasi shell and tube harus mempunyai
harga Ft > 0.75
6. Estimasi UD
Untuk menentukan estimasi UD dapat digunakan tabel di bawah ini.
Formic acid dan nitrobenzene dapat digolongkan sebagai organic solvent. Dari tabel
diatas untuk shell side dan tube side organic solvent diperoleh rentang nilai UD yaitu
140<UD<200 Btu/h ft2 oF. Dalam perhitungan, diambil nilai UD perkiraan sebesar 170
Btu/h ft2 oF.
Q 198217.6068 Btu/h
A=U = = 13.539 ft2
D F ∆T𝐋𝐌𝐓𝐃 170 Btu/h ft²°F x 88.787 °F
Menentukan shell ID
Standar TEMA : AFU
Pitch : square pitch
Jenis HE : 1 shell pass – 4 tube pass
Dari tabel tersebut didapatkan shell ID = 12 in = 1 ft
𝐵𝑡𝑢 𝑙𝑏
𝐶𝑝𝜇 0.685 × 2.88
𝑙𝑏.𝐹 𝑓𝑡.ℎ
NPr = = 𝐵𝑡𝑢 = 26.2662
𝑘 0.07516
ℎ.𝑓𝑡.⁰𝐹
1
𝑁𝑁𝑢 = 0.023 𝑥 𝑁𝑟𝑒 0.8 𝑥 𝑁𝑃𝑟 3 = 565.631
𝐵𝑡𝑢
𝑁𝑛𝑢.𝑘 565.631 𝑥 1.1222
ℎ.𝑓𝑡.⁰𝐹
hi = = = 611.695 Btu/h.°F
𝐷𝑖 0.0695𝑓𝑡
Dari grafik diatas, digunakan grafik SBC ( single phase flow ) dan baffle cut sebesar
25% sehingga diperoleh B/ds sebesar 0.46
𝑙𝑏
ṁ𝑠ℎ𝑒𝑙𝑙 2204.622476
ℎ
vshell = 𝜌 = 𝑙𝑏 s = 155.86 ft/s
𝑠ℎ𝑒𝑙𝑙 × 𝐴𝑠 0.0615 × 0.06389 ft²x 3600
𝑓𝑡³ h
1,27 1,27
Deq = (Pt2 – 0,785Do2 ) = 0.0833 𝑓𝑡 [(0.104125 𝑓𝑡)2 – 0,785(0.0833 ft)2 ] = 0.082ft
𝐷𝑜
𝑙𝑏 ft s
𝜌𝑠 𝜐𝑠 𝐷𝑒 0.0615 × 155.86 𝑥 3600 ×0.082 ft
𝑓𝑡³ s h
NRe = = 𝑙𝑏 = 2328.382
𝜇 1.219
𝑓𝑡,ℎ
𝐵𝑡𝑢 𝑙𝑏
𝐶𝑝𝜇 0.999 × 1.219
𝑙𝑏.𝐹 𝑓𝑡,ℎ
NPr = = 𝐵𝑡𝑢 = 1.0852
𝑘 1.1222
𝑓𝑡.ℎ.𝐹
Jh diperoleh dari grafik berikut:
𝑁𝑁𝑢 𝑥 𝑘𝑐
ho = = 137.891 Btu/ft2.h.⁰F
𝐷𝑒
Uc = 107.249 Btu/h.ft2. oF
1
Tw = 𝑇ℎ − 1
ℎ𝑖
𝐷𝑖 1 x T
+ 𝑥
ℎ𝑖 𝐷𝑜 ℎ𝑜
Tw = 116.311 ⁰F
Iterasi 2 :
μi, water = 0.55 lb/(ft.h)
μo, isopropyl alkohol = 1.6125 lb/(ft.h)
μwi, water = 1.147 lb/(ft.h)
μwo, isopropil alkohol = 0.0183 lb/(ft.h)
Uc = 120.953 Btu/h.ft2. oF
1
Tw = 𝑇ℎ − 1
ℎ𝑖
𝐷𝑖 1 x T
+ 𝑥
ℎ𝑖 𝐷𝑜 ℎ𝑜
Tw = 114.812 ⁰F
Iterasi dilanjutkan hingga hi, ho, Tw konstan
15. Perhitungan UD
1 1
UD = ( + RD )-1 = ( + 0,0044) -1 = 79.195 Btu/ h ft2 oF
Uc 121.507
UD<Ureq
f 𝑛𝑝 L 𝐺 2 0.0318 x 4 x 5 x 847949.2912
∆Pf = 7.5 x 1012 𝐷 = 2.88 0.14 = 0.6136 psi
𝑖 𝑠∅ 7.5 x 1012 (0.0695)(1.25)( )
1.105
Brownell, L.E. and Young, E.H., 1979, “Process Equipment Design”, John Wileyand Sons,
Inc., New York
Cengel, Yunus A. 2003. Heat Transfer 2nd edition. Mc Graw Hill Book Company. New
York.
Kuppan, T. 2000. Heat Exchanger Design Handbook. Maercel Deker Inc. New York.
Incopera, P. 2007. Fundamental of Heat and Mass Transfer Sixth Edition. John Wiley &
sons. Newyork.