Anda di halaman 1dari 3

Dengan memasukan nilai-nilai di atas pada rumus, diperoleh :

n1 = n2
Dengan demikian, besar sampel untuk tiap kelompok adalah 62 (kelompok kasus sebanyak
62, kelompok kontrol sebanyak 62).

5. Analitik Kategorik Berpasangan


Seorang peneliti ingin menegetahui apakah terdapat hubungan antara pajanan terhadap
bising dengan tuli. Peneliti menggunakan desain kasus kontrol berpasangan. Proporsi
pajanan pada kelompok kontrol diketahui sebesar 40%. Peneliti menetapkan bahwa
perbedaan proporsi pajanan yang dianggap bermakna adalah 20. Bila ditetapkan kesalahan
tipe I sebesar 5% kesalahan tipe II sebesar 20%, berapakan ebsar sampel yang
diperlukan ?
Jawab
a. Menentukan rumus besar sampel
Penelitian tersebut merupakan penelitian komparatif dengan skala pengukuran
kategorik berpasangan. Dengan demikian, rumus besar sampel yang digunakan
adalah:

b. Perhitungan besar sampel


Dari kasus diketahui bahwa:
Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5%, sehingga Zα = 1,96.
Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20%, sehingga Zb = 0,84.
P2 proporsi pajanan pada kelompok kontrol = 0,40.
P1 - P2 = perbedaan proporsi pajanan yang dianggap bermakna antara kasus dengan
kontrol, ditetapkan 0,20.
P1 = proporsi pajanan pada kelompok kasus = 0,40 + 0,20 = 0,60.

Kasus 3
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah terdapat hubungan pajanan terhadapa bising
dengan tuli. Peneliti menggunakan desain kasus kontrol. Untuk menentukan besar sampel,
peneliti menetapkan bahwa perbedaan proporsi pajanan minimal antara kelompok kasus dan
kelomok kontrol adalah 20%. Diketahui bahwa proporsi pajanan pada kelompok kontrol
sebesar 10%. Bila ditetapkan kesalahaan tipe I sebesar 5% kealahan tipe II 20%, dengan
hipotesis satu arah, berapakah besar sampel yang diperlukan ?
Jawab
a. Menentukan rumus besar sampel
Penelitian tersebut merupakan penelitian analitik kategorikal tidak berpasangan,. Dengan
demikian, rumus besar sampel yang digunakan adalah:

b. Menghitung besar sampel


Dari kasus diketahui bahwa:
Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5%,hipotesis satua arah Zα = 1,64.
Catatan : walaupun hipotesis satu arah, pada rumus ini anda dianjurkan untuk
menggunakan nilai Zα dua arah.
Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20%, maka Zα = 0,84
P2 = proporsi pajanan pada kelompok kontrol sebesar 0,1 (kepustakan)
Q2 = 1-0,1 = 0,9
P1-P2 = selisih proporsi pajanan minimal yang dianggap bermakna, ditetapkan
sebesar 0,2.
P1 = P2 + 0,20 = 0,1 + 0,2 = 0,3
Q1 = 1-P1 = 1-0,3 = 0,7
P = (P1+P2)/2 = (0,3+)0,1)/2 = 0,2
Q = 1-P = 1-0,2 =0,8

Jawab
a. Menentukan rumus besar sampel
Penelitian tersebut merupakan penelitian analitik kategorikal tidak berpasangan. Dengan
demikian, rumus besar sampel yang digunakan adalah:

b. Menghitung besar sampel


Dari kasus diketahui bahwa:
Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5%,hipotesis satua arah Zα = 1,96.
Catatan : walaupun hipotesis satu arah, pada rumus ini anda dianjurkan untuk
menggunakan nilai Zα dua arah.
Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20%, maka Zα = 0,84
P2 = proporsi pajanan pada kelompok kontrol sebesar 0,1 (kepustakaan)
Q2 = 1-0,1 = 0,9
P1-P2 = selisih proporsi pajanan minimal yang dianggap bermakna, ditetapkan
sebesar 0,1.
P1 = P2 + 0,10 = 0,1 + 0,1 = 0,2
Q1 = 1-P1 = 1-0,2 = 0,8
P = (P1+P2)/2 = (0,2+)0,1)/2 = 0,15
Q = 1-P = 1-0,15 = 0,85
Dengan demikian memasukan nilai-nilai diatas pada rumus, diperoleh:

Dengan demikian, besar sampel untuk tiap kelompok adalah 200 (kelompok terpajan
sebanyak 200, kelompok tidak terpajan sebanyak 200).

Anda mungkin juga menyukai