Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia adalah negara berkembang yang banyak melakukan
pembangunan di segala bidang. Sampai saat ini pembangunan sektor industri
di Indonesia mengalami peningkatan, salah satunya adalah pembangunan
subsektor industri kimia, baik industri yang menghasilkan bahan jadi, bahan
setengah jadi, bahkan bahan baku untuk industri lain. Namun, Indonesia masih
saja banyak mengimpor bahan baku atau produk-produk suatu industri kimia
dari luar negeri.
Akibat dari ketergantungan impor ini menyebabkan devisa negara
berkurang, sehingga diperlukan suatu usaha untuk menanggulangi
ketergantungan terhadap impor, salah satunya adalah dengan mendirikan
pabrik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dengan berdirinya pabrik,
akan menghemat devisa negara dan membuka peluang berdirinya pabrik lain
yang menggunakan produk dari pabrik tersebut.
Salah satu bahan baku penting yang masih diimpor yaitu metil klorida.
Metil klorida merupakan senyawa chloromethane selain metilen klorida,
kloroform dan karbon tetraklorida. Senyawa chloromethane terbentuk ketika
atom hidrogen dari metana tersubtitusi oleh klorin (klorinasi metana). Apabila
satu atom hidrogen terganti oleh klorin disebut senyawa metil klorida (CH3Cl),
dua atom hidrogen terganti oleh klorin disebut senyawa metilen klorida
(CH2Cl2), tiga atom hidrogen terganti oleh klorin disebut kloroform (CHCl3)
dan empat atom hidrogen terganti oleh klorin disebut tetraklorida (CCl4) (Mc.
Ketta, 1979). Oleh karena itu klorin yang diproduksi di dalam negeri akan lebih
menguntungkan jika dijadikan bahan baku untuk pembuatan senyawa
chloromethane, karena senyawa ini lebih memiliki harga daripada klorin.
Metil klorida yang dihasilkan di Amerika Serikat sebanyak 92%
digunakan sebagai feedstock dalam pembuatan bahan lanjutan metil
klorosilane. Metil klorosilane digunakan dalam produksi fluida silikon,
elastomer dan resin. Namun paling besar digunakan sebagai fluida silikon,

1
2

yaitu sebagai bahan pembantu seperti agent antifoaming, agent pelepasan dan
pelumas ringan. Metil klorida juga digunakan dalam bidang kimia untuk
produk konsumsi seperti kosmetik, auto polishes, pelitur furniture, dan lapisan
kertas (OxyChem Techn`ical Information, 2009). Selain itu, metil klorida juiga
digunakan dalam sintesis berbagai senyawa dan sebagai pengekstraks untuk
lemak, minyak, dan resin. Metil klorida juga telah digunakan sebagai bahan
pembakar dalam aerosol dan sebagai refrigerant (Spevak et al, 1976).
Proyeksi kebutuhan metil klorida secara global semakin meningkat dari
tahun ke tahun. Pada benua Asia jumlah data impor terbesar untuk metil klorida
dalam 10 tahun terakhir meliputi Brunei Darussalam, Saudi Arabia, Israel,
Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (UNdata, 2017). Sehingga
pendirian pabrik ini diorientasikan selain untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri juga memenuhi sektor ekspor ke luar negeri.
Mengingat begitu banyaknya manfaat dan kebutuhan dari metil klorida,
maka perlu didirikannya pabrik metil klorida dalam skala industri di Indonesia.
Selain itu diharapkan dapat mengantisipasi kebutuhan metil klorida dalam
negeri, ketergantungan dari luar negeri, membuka lapangan kerja baru, dapat
mendorong pertumbuhan industri lain, dan mampu bersaing dalam pasar global
dunia. Pendirian pabrik ini didukung dengan adanya pabrik metanol dan HCl
di Indonesia sebagai bahan baku utamanya.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah pra rancangan pabrik metil klorida dengan proses hidroklorinasi


metanol dengan kapasitas 43.000 ton/tahun layak untuk didirikan?

1.3 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari tugas akhir “Pra Rancangan Pabrik Metil Klorida Dengan
Proses Hidroklorinasi Metanol Kapasitas 43.000 ton/tahun” adalah sebagai
berikut :
3

1. Dapat memenuhi kebutuhan metil klorida dalam negeri sehingga


mengurangi impor dalam negeri.
2. Mendorong berdirinya industri-industri lainnya yang menggunakan bahan
baku metil klorida.
3. Mengurangi angka pengangguran dengan membuka lapangan pekerjaan.
4. Meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar pabrik.
5. Untuk menerapkan disiplin ilmu teknik dalam menentukan kelayakan pra
rancangan pabrik pembuatan metil klorida sebagai bekal kompetensi
seorang sarjana teknik kimia.

Adapun manfaat dari tugas akhir “Pra Rancangan Pabrik Metil Klorida
Dengan Proses Hidroklorinasi Metanol Kapasitas 43.000 ton/tahun” adalah
untuk mengetahui kelayakan pra rancangan pabrik metil klorida untuk
dilanjutkan ke tahap perancangan yang lebih terperinci lagi sehingga pabrik
metil klorida layak untuk didirikan di kemudian hari.

Anda mungkin juga menyukai