Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam dunia usaha salah satu kegiatan yang harus dilakukan yaitu pemasaran.
Ketika berbicara tentang pemasaran pasti membutuhkan manajemen agar kegiatan
pemasaran bisa berjalan dengan lancar dan tepat sasaran. Manajemen merupakan suatu
proses mengelola atau mengatur suatu kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu melalui
sekelompok orang yang dapat mendatangkan hasil. Manajemen pemasaran termasuk upaya
untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan karena berhubungan langsung
dengan konsumen sebagai pemakai produk. Maka manajemen pemasaran dapat diartikan
sebagai kegiatan dari perusahaan yang sangat erat kaitannya dengan situasi pasar.
Dalam era persaingan yang semakin ketat pelaku usaha harus pandai dalam memilih
strategi pemasaran yang digunakan. Menawarkan produk-produk yang dibutuhkan konsumen
dengan kualitas yang lebih baik dari produk lain dan berbeda akan menjadi poin penting
dalam meningkatan kepuasan konsumen atas penggunaan produk. Sehingga konsumen mau
dan rela kembali menikmati apa yang ditawarkan oleh perusahaan dan menjadi pelanggan
setia bagi perusahaan. Untuk itu sebagai manajer pemasaran harus bisa mengikuti
perkembangan zaman agar produk bisa diterima konsumen sesuai dengan masanya.
Pemasaran bukan kegiatan yang mudah dilakukan oleh setiap orang. Butuh
perencanaan dalam kegiatan tersebut agar bisa sesuai dengan harapan. Banyaknya pesaing di
dalam dunia usaha dapat dijadikan salah satu penghambat dalam menawarkan produk kepada
konsumen, jika salah memilih strategi dan tidak dijalankan dengan sesuai perencanaan maka
untuk mendapatkan kepuasaan dari konsumen akan sangat mustahil. Sehingga keinginan
memperoleh keuntungan yang maksimal akan sulit didapatkan. Keberlangsungan hidup
perusahaan pun akan terancam akibat dari salah memilih strategi pemasaran yang digunakan.
Berdasarkan pemaparan di atas maka penulis akan membuat makalah yang berjudul “
Manajemen Pemasaran”.

1
B. Rumusan Masalah
Masalah yang ada dapat dirumuskan menjadi beberapa rumusan masalah, sebagai
berikut:
A. Apa pengertian pemasaran ?
B. Bagaimana tujuan dari pemasaran ?
C. Bagaimana fungsi pemasaran ?
D. Apa saja rencana-rencana pemasaran ?
E. Bagaimanakah lingkungan pemasaran?
F. Bagaimana Perkembangan Dan Sejarah Tentang pemikiran Pemasaran ?
G. Apa fungsi universal dan tantangan pemasaran?

C. Tujuan penulis
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
A. Untuk mengetahui apa pengertian dan ruang lingkup pemasaran
B. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan dan pemikiran pemasaran
C. Untuk mengetahui apa fungsi dan tantangan pemasaran

2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran

Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah:


1. Philip Kotler (Marketing)
pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan melalui proses pertukaran.
2. Menurut Philip Kotler dan Amstrong
pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu
dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan
dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
3. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang
yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan
perusahaan.
4. Menurut W Stanton
pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan
jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.
5. Philip & Duncan
Pemasaran merupakan sesuatu yang terdiri dari segala langkah yang digunakan untuk
menempatkan barang yang dijualbelikan ke tangan pembeli atau konsumen.
6. Wikipedia
pemasaran adalah suatu proses penyusunan komunikasi yang terpadu & tujuannya
untuk memberikan informasi tentang barang atau jasa yang diperjualbelikan yang
kaitannya untuk memuaskan keinginan & kebutuhan masyarakat.
7. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Th.2008
Pemasaran adalah proses cara perbuatan dalam memasarkan barang dagangan; perihal
menyebarluaskan di tengah-tenganh masyarakat pada umumnya.

3
8. Firdaus
Firdaus mengatakan pemasaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh banyak
orang seperti halnya pengusaha guna mempertahankan kelangsung hidup serta
memenuhi kebutuhan dan juga mendapatkan laba (keuntungan).
9. Hair dan Mc. Daniel
“Marketing is the process of planning and executing the conception, pricing
promotional and distribution of ideas, goods and service to create exchanges that
satisty individual and organizational objectives.”
10. Basu dan Hani
Pendapat lain juga dikemukakan oleh dua tokoh diatas mengenai pengertian
pemasaran yang meliputi dari proses kegiatan perencanaan dalam pengelolaan barang
dan jasa, penetapan banderol harga dari barang dan jasa tersebut hingga proses
promosi maupun pendistribusiannya yang keseluruhannya memiliki tujuan untuk
memenuhi kebutuhan maupun memperoleh keuntungan dari proses pemasaran
tersebut.
11. Pengertian Pemasaran Menurut Swasta (1996)
Dalam sebuah buku terbitan Swasta juga dirujuk definisi pemasaran yang juga
mengarah ke sebuah aktivitas pemenuhan kebutuhan (pemuas kebutuhan) baik dari
penjual dan pembeli yang keduanya melakukan serankaian proses baik tawar
menawar maupun tukar menukar dengan maksud mengadakan hubungan untuk
mendapatkan keuntungan demi memenuhi kebutuhan.
12. Pengertian Pemasaran Menurut Assauri (1999)
Merujuk pada pengertian manajemen pemasaran yang bisa dikatakan mememiliki
proses yang lebih komplek karena tentunya terdapat perencanaan dan evaluasi,
sebuah pemasaran juga dapat dikatakan demikian karena juga mencangkun hal
perencanaan, pelaksanaan, serta distribusi baik dalam hal pertukaran maupun
hubungan yang cenderung kearah keuntungan demi dapat memenuhi kebutuhan.

4
B. Konsep Pemasaran

Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi,


utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar.
Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah
suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak
yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam.
Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan
kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.

Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari
penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang
diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing. Konsep pemasaran
yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:
1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah.
2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat dibuat
3. Cintailah. pelanggan, bukan produk anda..
4. Lakukanlah menurut cara anda (Burger king)
5. Andalah yang menentukan (United Airlines)
6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan
yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan
pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan,
konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.

A. Konsep produksi Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai


produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi
pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi
produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah

5
memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan
menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.
B. Konsep produk Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai
produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas
manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap
menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri-ciri.
C. Konsep penjualan Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan
dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi
yang agresif.

D. Konsep pemasaran Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai


tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta
memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien
dibandingkan para pesaing.
E. Konsep pemasaran sosial Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas
organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar
sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih
efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau
meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
F. Konsep Pemasaran Global Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif
berupaya memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran
melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk
memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.

C. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut
Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian
dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara
pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan

6
perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan
(Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.

Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan,
penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan
mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud
untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah sebagai
kegiatan yang direncanakan, dan diorganisasiknan yang meliputi pendistribusian barang,
penetapan harga dan dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah
dibuat yang tujuannya untuk mendapatkan tempat dipasar agar tujuan utama dari
pemasaran dapat tercapai.

D. Sistem Pemasaran.
1. Pengertian sistem pasar
Sistem adalah sekolompok item atau bagian-bagia yang saling berhubungan dan saling
berkaitan secara tetap dalam membentuk satu kesatuan terpadu. Jadi dapat diartikan sistem
pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran barang,
jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan
membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.. Dalam pemasaran
kelompok item yang saling berhubungan dan saling berkaitan itu mencakup :
1. Gabungan organisasi yang melaksanakan kerja pemasaran.
2. Produk, jasa, gagasan atau manusia yang dipasarkan.
3. Target pasar.
4. Perantara (pengecer, grosir, agen transportasi, lembaga keuangan).
5. Kendala lingkungan (environmental constraints). Sistem pemasaran yang paling
sederhana terdiri dari dua unsur yang saling berkaitan, yaitu organisasi pemasaran
dan target pasarnmya. Unsur-unsur dalam sebuah sistem pemasaran serupa dengan
unsur-unsur yang ada pada sistem radio stereo. Bekerja secara terpisah, tetapi pada
waktu dipertemukan secara tepat.

7
2. Macam-Macam Sistem Pemasaran
A. Sistem pemasaran dengan saluran vertikal Pada sistem ini produsen,
grosir, dan pengecer bertindak dalam satu keterpaduan.
Tujuan :
a. Mengendalikan perilaku saluran
b. Mencegah perselisihan antara anggota saluran .
B. Sistem pemasaran dengan saluran horizontal Pada sistem ini, ada suatu
kerjasama antara dua atau lebih perusahaan yang bergabung untuk
memanfaatkan peluang pemasaran yang muncul.
C. Sistem pemasaran dengan saluran ganda Pada sistem ini beberapa gaya
pengeceran dengan pengaturan fungsi distribusi dan manajemen
digabungkan, kemudian dari belakang dipimpin secara sentral.
3. Lingkungan Sebuah Sistem Pemasaran

1. Lingkungan makro ekstern.


a. Demografi (kependudukan).
b. Kondisi ekonomi.
c. Teknologi.
d. Kekuatan sosial dan budaya.
e. Kekuatan politik dan legal.
f. Persaingan.
2. Lingkungan mikro eksternal.
a. Pasar (market).
b. Pemasok.
c. Pialang (marketing intermediaries).
3. Lingkungan Non-Pemasaran Intern Kekuatan non-pemasaran lainnya adalah
lokasi perusahaan, ketangguhan bagian penelitian dan pengembangan. Kekuatan
intern bersifat menyatu (interest) dalam organisasi dan dikendalikan oleh
manajemen.

8
E. Strategi Pemasaran
Menurut Armstrong dan Kotler (2000:5), marketing adalah “A societal process
by which individuals and groups obtain what they need and want through creating,
offering and freely exchanging products and services of value with
others” Sedangkan pengertian Marketing strategy menurut Armstrong dan Kotler
(2000:37) yaitu “The marketing logic by which the business unit hopes to achieve its
marketing objective”.
Menurut Guiltinan dan Paul (1992), definisi strategi pemasaran adalah pernyataan pokok
tentang dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada target pasar yang
ditentukan.

1. Segmentasi (Segmentation)
Menurut Solomon dan Elnora (2003:221), Segmentasi adalah
”The process of dividing a larger market into smaller pieces based on one or more
meaningful, shared characteristic” Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan
pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan
dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi
konsumen. Selain itu perusahaan
dapat melakukan program-program pemasaran yang terpisah untuk memenuhi
kebutuhan khas masing-masing segmen. Ada beberapa variabel segmentasi yaitu:

a. Demografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok
berdasarkan variabel demografis sepert: Usia, jenis kelamin, besarnya keluarga,
pendapatan, ras, pendidikan, pekerjaan, geografis.
b. Psikografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang
berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, dan lain-lain. Informasi
demografis sangat berguna, tetapi tidak selalu menyediakan informasi yang cukup

9
untuk membagi konsumen ke dalam segmen-segmen, sehingga diperlukan
segmen berdasarkan psychografis untuk lebih memahami karakteristik konsumen.
c. Perilaku
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi konsumen ke dalam segmen-segmen
berdasarkan bagaimana tingkah laku, perasaan, dan cara konsumen menggunakan
barang/situasi pemakaian, dan loyalitas merek. Cara untuk membuat segmen ini
yaitu dengan membagi pasar ke dalam pengguna dan non-pengguna produk.
Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik:
• Measurable: Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun
ada beberapa variabel yang sulit diukur.
• Accessible: Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
• Substantial: Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
• Differentiable: Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan
memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran
pemasaran yang berbeda.
• Actionable: Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani
segmen-segmen yang bersangkutan.

Langkah dalam mengembangkan segmentasi yaitu:


a. Mensegmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan
konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.
b. Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan variabel-
variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani kebutuhan
konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.
2. Targeting
Menurut Solomon dan Elnora (2003:232), Target market ialah
”Group that a firm selects to turn into customers as a result of segmentation and
targeting” Setelah pasar dibagi-bagi dalam segmen-segmen, maka perusahaan harus

10
memutuskan suatu strategi target market. Perusahaan dapat memilih dari empat
strategi peliputan pasar:
a) Undifferentiated targeting strategy, strategi ini menganggap suatu pasar sebagai satu
pasar besar dengan kebutuhan yang serupa, sehingga hanya ada satu bauran
pemasaran yang digunakan untuk melayani semua pasar. Perusahaan mengandalkan
produksi, distribusi, dan periklanan massa guna menciptakan citra superior di mata
sebagian besar konsumen.
b) Differentiated targeting strategy, perusahaan menghasilkan beberapa produk yang
memiliki karakteritik yang berbeda. Konsumen membutuhkan variasi dan perubahan
sehingga perusahaan berusaha untuk menawarkan berbagai macam produk yang
bisa memenuhi variasi kebutuhan tersebut.
c) targeting strategy, perusahaan lebih memfokuskan menawarkan beberapa produk
pada satu segmen yang dianggap paling potensial.
d) Custom targeting strategy, lebih mengarah kepada pendekatan terhadap konsumen
secara individual.

Langkah dalam mengembangkan targeting yaitu:


a) Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan variable-
variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari setiap
segmen, biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti
perusahaan dan peluang pasar sasaran.
b) Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan potensi
laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi korporat perusahaan.

3. Positioning
Menurut Solomon, dan Elnora (2003:235), Positioning ialah
“Developing a marketing strategy aimed at influencing how a particular market
segment perceives a good or service in comparison to the competition”.
Penentuan posisi pasar menunjukkan bagaimana suatu produk dapat dibedakan dari para
pesaingnya.

11
Ada beberapa positioning yang dapat dilakukan:
a. Positioning berdasarkan perbedaan produk. Pendekatan ini dapat dilakukan jika
produk suatu perusahaan mempunyai kekuatan yang lebih dibandingkan dengan
pesaing dan konsumen harus merasakan benar adanya perbedaan dan manfaatnya.
b. Positioning berdasarkan atribut produk atau keuntungan dari produk tersebut.
Pendekatan ini berusaha mengidentifikasikan atribut apa yang dimiliki suatu
produk dan manfaat yang dirasakan oleh kosumen atas produk tersebut.
c. Positioning berdasarkan pengguna produk. Pendekatan ini hampir sama
dengan targeting dimana lebih menekankan pada siapa pengguna produk.
d. Positioning berdasarkan pemakaian produk. Pendekatan ini digunakan
dengan membedakan pada saat apa produk tersebut dikonsumsi.
e. Positioning berdasarkan pesaing. Pendekatan ini digunakan dengan
membandingkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh pesaing sehingga
konsumen dapat memilih produk mana yang lebih baik.
f. Positioning berdasarkan kategori produk. Pendekatan ini digunakan untuk bersaing
secara langsung dalam kategori produk, terutama ditujukan untuk pemecahan
masalah yang sering dihadapi oleh pelanggan.
g. Positioning berdasarkan asosiasi. Pendekatan ini mengasosiasikan produk yang
dihasilkan dengan asosiasi yang dimiliki oleh produk lain. Harapannya adalah
sebagian asosiasi tersebut dapat memberikan kesan positif terhadap produk
yang dihasilkan oleh perusahaan.
h. Positioning berdasarkan masalah. Pendekatan ini digunakan untuk menunjukkan
kepada konsumen bahwa produk yang ditawarkan memiliki positioning untuk dapat
memecahkan masalah.

a. Mengidentifikasi Keunggulan Kompetitif. Jika perusahaan dapat menentukan


posisinya sendiri sebagai yang memberikan nilai superior kepada sasaran
terpilih, maka ia memperoleh keunggulan komparatif.
b. Dalam menawarkan produk dengan suatu competitive advantage, perusahaan harus
meyediakan suatu alasan mengapa pelanggan akan merasa bahwa produk dari

12
perusahaan yang bersangkutan lebih baik daripada para pesaingnya. Perusahaan
harus mengevaluasi respon dari target market sehingga dapat memodifikasi strategi
bila dibutuhkan.

13
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PEMASARAN
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang, dan
mendapatkan laba. Arti pemasaran sering disamakan dengan pengertian-pengertian: (1)
penjualan, (2) perdagangan, dan (3) distribusi. Padahal istilah-istilah tersebut hanya
merupakan satu bagian dari kegiatan pemasaran secara keseluruhan. Proses pemasaran
dimulai jauh sebelum barang-barang diproduksi dan tidak berakhir dengan penjualan.
Defenisi pemasaran menurut William J. Stanton, yaitu suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan
baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Dari defenisi di atas dapat dijelaskan bahwa arti pemasaran adalah jauh lebih luas
daripada arti penjualan. Pemasaran mencakup usaha perusahaan yang dimulai dengan
mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan produk yang
hendak diproduksi, menentukan harga produk yang sesuai, menentukan cara-cara promosi
dan penyaluran/penjualan produk tersebut. Jadi, kegiatan pemasaran adalah kegiatan-
kegiatan yang saling berhubungan sebagai suatu sistem.
Kegiatan-kegiatan tersebut beroperasi di dalam suatu lingkungan yang terus menerus
berkembang sebagai konsekuensi sosial dari perusahaan, tetapi juga dibatasi oleh sumber-
sumber dari perusahaan itu sendiri dan peraturan-peraturan yang ada. Bagi pemasaran,
perubahan lingkungan dapat berupa suatu peluang atau kesempatan mengembangkan
usahanya.
Sehubungan dengan itu tugas manajer pemasaran adalah memilih dan melaksanakan
kegiatan pemasaran yang dapat membantu dalam pencapaian tujuan perusahaan serta dalam
menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Kegiatan pemasaran ini haruslah
dikoordinasikan dan dikelola dengan cara yang baik, maka dikenal dengan istilah manajemen
pemasaran. Secara umum, manajemen pemasaran adalah proses merencanakan,

14
penganalisaan, pelaksanaan, dan pengawasan atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam
suatu perusahaan supaya dapat tercapainya target atau tujuan perusahaan secara lebih efisien
dan efektif.
Beberapa pengertian manajemen pemasaran menurut para ahli
a. Philip Kotler/Armstrong (2002:14)
Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian
atas program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan
pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai
sasaran organisasi.
b. P.H. Nystrom
Pemasaran meliputi segala kegiatan mengenai penyaluran barang atau jasa dari tangan
produsen ke tangan konsumen.
c. American Marketing Association
Pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran
barang dan jasa dari produsen ke konsumen.

Dari beberapa pengertian para ahli dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran
merupakan suatu kegiatan yang menawarkan produk kepada konsumen dengan
mempertimbangkan perencanaan, penganalisaan, pelaksanaan dan pengawasan sehingga
dapat mendatangkan hasil berupa laba sesuai dengan yang diharapkan.

B. TUJUAN PEMASARAN
Dalam manajemen pemasaran tentu harus memiliki tujuan, karena tujuan merupakan
langkah awal untuk melaksanakan suatu kegiatan. Tujuan pemasaran adalah mengenal dan
memahami pelanggan sedemikian rupa agar produk yang dijual akan cocok sesuai dengan
keinginan pelanggan, akibatnya produk tersebut dapat terjual dengan sendirinya. Beberapa
tujuan utama dari manajemen pemasaran, sebagai berikut:

15
➢ Jangka pendek
Tujuan jangka pendek bagi perusahaan adalah untung secepat mungkin. Artinya dapat
menutup semua biaya-biaya produksi yang digunakan dan jika ada kelebihan maka dikatakan
laba.
➢ Jangka menengah

Tujuan jangka menengah adalah mengusahakan mencapai titik impas antara total
biaya produksi dan total volume penjualan, memperluas cakupan promosi, dan berusaha
lebih memperbesar cakupan volume penjualan.
➢ Jangka panjang

Untuk jangka panjang perusahaan mempertahankan para pelanggan setia agar tetap
loyal dengan produknya, antara lain dengan produk inovatif, kreatif dan berdaya guna lebih
serta memberikan potongan harga khusus bagi pelanggan.
Selain menetapkan tujuan pemasaran, pemilihan strategi sasaran pemasaran juga
menentukan berhasil atau tidaknya tujuan tersebut. Berbagai ciri khusus penjual, produk atau
pasar akan memberi batas pada pilihan terhadap strategi sasaran pemasaran :
a. Sumber-sumber perusahaan
b. Keserbasamaan produk(homogenitas produk)
c. Tingkat produksi dalam hidup
d. Keserbasamaan pasaran (homogenitas)
➢ Strategi pemasaran
Strategi pemasaran dapat dinyatakan sebagai dasar tindakan yang mengarahkan
kegiatan atau usaha pemasaran dalam suatu perusahaan, dalam kondisi persaingan dan
lingkungan yang selalu berubah, agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Strategi
pemasaran merupakan bagian dari perencanaan pemasaran, yang merupakan tahap kelima
dari proses pemasaran.

C. FUNGSI PEMASARAN

16
Fungsi pemasaran adalah menjembatani interaksi antara perusahaan dengan
pelanggan. Peranan lainnya adalah memfasilitasi proses identifikasi peluang produk,
pendefinisian segmen pasar dan identifikasi kebutuhan pelanggan. Bagian pemasaran juga
secara khusus merancang komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan, menetapkan
target harga dan merancang peluncuran serta promosi produk. Fungsi utama mengapa
kegiatan pemasaran dilakukan :
1. Untuk memberikan informasi tentang produk yang dijual perusahaan
2. Untuk mempengaruhi keputusan membeli konsumen
3. Untuk menciptakan nilai ekonomis suatu barang.

D. RENCANA-RENCANA PEMASARAN
DEFINISI PERENCANAAN
Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana suatu organisasi dapat mencapai
tujuannya melalui serangkaian aktivitas yang ditujukan pada proses analisa, evaluasi,
seleksi diantara kesempatan-kesempatan yang diprediksi terlebih dahulu. Proses awal
perencanaan dimulai dari penetapan tujuan kemudian merinci berbagai cara, teknik dan
prosedur guna mencapai tujuan tersebut. Perencanaan dikatakan efektif jika tujuan yang
telah dirumuskan dapat dicapai sepenuhnya.

• DEFINISI RENCANA PEMASARAN


Dalam kondisi lingkungan bisnis yang senantiasa berubah dan tingkat
persaingan dalam merebut pangsa pasar semakin ketat. Upaya pemasaran produk
merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu organisasi bisnis, termasuk agribisnis.
Kegiatan pemasaran dapat menjadi sumber kegagalan perusahaan dan atau menjadi
tempat pemborosan jika tidak direncanakan dengan baik. Banyak pengusaha agribisnis,
terutama yang berskala menengah ke bawah sering kali mengalami kesulitan dalam
menyusun Program Pemasaran secara formal, sehingga produk yang dihasilkan tidak
mampu mencapai pasar sasarannya. Rencana pemasaran adalah bagaimana sebuah
organisasi bisnis dapat mencapai tujuan pemasarannya melalui

17
sistem pemasaran yang dibentuk oleh komponen eksternal, internal, umpan balik
dan wirausahawan (pelaku bisnis)
• ANALISA LINGKUNGAN
Lingkungan Eksternal
Lingkungan yang tidak dapat dikendalikan oleh wirausahawan yang meliputi faktor :
Kondisi perekonomian negara dan didunia, kebudayaan, teknologi, permintaan
produk, permasalahan hukum, persaingan bisnis, pasokan bahan baku dan lain-lain.
• Lingkungan Internal
Lingkungan yang dapat dikendalikan oleh wirausahawan yang meliputi faktor :
Sumber daya keuangan, manajemen, pemasok/supplier, serta sasaran dan tujuan
organisasi
• BAURAN PEMASARAN
Interaksi dari keempat variabel utama dalam sistem pemasaran, yaitu :
produk dan jasa, Penetapan harga, saluran distribusi dan aktivitas promosi
Keempat bauran pemasaran tersebut secara singkat dijelaskan sebagai berikut:
1. Product (produk) adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat
untuk dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi.
2. Price (harga), yaitu sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli
produk atau mengganti hal milik produk.
3. Place (tempat), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang
dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat meliputi antara
lain channels, coverage, assortments, locations, inventory, and transport.
4. Promotion (promosi), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk
mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada pasar sasaran.
Variabel promosi atau yang lazim disebut bauran komunikasi pemasaran (Koter,
1997:604):
a. Advertising, yaitu semua bentuk presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang,
atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran.
b. Sales promotion, yaitu insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan
mencoba atau pembelian produk dan jasa.

18
c. Public relations and publicity, yaitu berbagai program yang dirancang untuk
mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individual
yang dihasilkan.
d. Personal selling, yaitu interaksi langsung antara satu atau lebih calon
pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.
e. Direct marketing, yaitu melakukan komunikasi pemasaran secara langsung untuk
mendapatkan respon dari pelanggan dan calon tertentu, yang dapat dilakukan
dengan menggunakan surat, telepon, dan alat penghubung nonpersonal lain.

Evolusi Faktor Bauran Pemasaran [ Marketing Mix]


Bauran pemasaran yang terdiri dari product, price, place, dan promotion (4P) seiring
perkembangan jaman dan tuntutan pasar yang senantiasa mengalami perkembangan
telah mengalami evolusi dan terus berkembang searah dengan perkembangan
perilaku konsumen dan kecerdasan para ahli pemasaran. Lovelock dan Wright
(2002:13-15) mengembangkan bauran pemasaran (marketing mix) menjadi integrated
service management dengan menggunakan pendekatan 8Ps, yaitu:
product elements, place, cyberspace, and time, promotion and education, price and
other user outlays, process, productivity and quality, people, and physical evidence.
1. Product elements adalah semua komponen dari kinerja layanan yang menciptakan
nilai bagi perusahaan.
2. Place, cyberspace, and time adalah keputusan manajemen mengenai kapan,
dimana, dan bagaimana menyajikan layanan yang baik kepada pelanggan.
3. Promotion and education adalah semua aktivitas komunikasi dan perancangan
insentif untuk membangun persepsi pelanggan yang dikehendaki perusahaan
atas layanan spesifik yang perusahaan berikan.
4. Price and other user outlays adalah pengeluaran uang, waktu, dan usaha yang
pelanggan korbankan dalam membeli dan mengkonsumi produk dan layanan yang
perusahaan tawarkan atau sajikan.
5. Process adalah suatu metode pengoperasian atau serangkaian tindakan yang
diperlukan untuk menyajikan produk dan layanan yang baik kepada pelanggan

19
6. Productivity and quality, produktivitas adalah sejauhmana efisiensi masukan-
masukan layanan ditransformasikan ke dalam hasil-hasil layanan yang dapat
menambah nilai bagi pelanggan, sedangkan kualitas adalah derajat suatu layanan
yang dapat memuaskan pelanggan karena dapat memenuhi kebutuhan, keinginan,
dan harapan.
7. People adalah pelanggan dan karyawan yang terlibat dalam kegiatan
memproduksi produk dan layanan (service production).
8. Physical evidence adalah perangkat-perangkat yang diperlukan dalam
menyajikan secara nyata kualitas produk dan layanan.
• BATASAN RENCANA PEMASARAN
Urgensi Rencana Pemasaran :
• Kita telah berada dimana (where do we now)?
• Kemana kita akan pergi (where do we go)?
• Bagaimana cara mencapainya (how do we go)?

Masalah dan kendala dalam perencanaan pasar :


• Kemampuan peramalan
Kemampuan untuk mengantisipasi kejadian yang akan datang dalam dunia bisnis.
• Akses kepada sumber informasi
Terbatasnya sumber informasi yang diterima, jadi kita tidak mengetahui informasi-
informasi yang dibutuhkan.
• Waktu yang terbatas
Waktu yang terbatas dalam membuat rencana, jadi perencanaan yang dibuat tidak
matang.
• Koordinasi proses perencanaan
Tidak adanya koordinasi dalam membuat perencanaan
• Implementasi perencanaan pasar

• LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN RENCANA


• Mendefinisikan situasi bisnis

20
• Mendefinisikan segmen pasar (peluang dan ancaman)
• Mendefinisikan kekuatan dan kelemahan
• Penetapan tujuan dan pasar
• Mendefinisikan strategi pemasaran dan usaha yang dilakukan
• Perancangan tanggung jawab implementasi
• Penganggaran strategi pemasaran
• Monitor kemajuan usaha pemasaran
• PERENCANAAN KONTINGENSI
Perencanaan yang baik harus dapat mempertimbangkan sebanyak mungkin
alternatif dan memiliki fleksibilitas yang tinggi bila diperlukan penyesuaian-
penyesuaian Penyebab kegagalan dalam perencanaan :
• Minimnya rencana nyata
• Minimnya analisa situasi yang memadai
• Tujuan dan sasaran yang tidak realistis
• Kurangnya antisipasi terhadap pesaing dan pasokan

D. LINGKUNGAN PEMASARAN

Lingkungan pemasaran adalah Pelaku dan kekuatan yang berada di sekeliling perusahaan
yang tidak dapat dikendalikan oleh pihak perusahaan, tetapi dapat mempengaruhi kegiatan
dan kinerja pemasaran dan bisnis perusahaan. Lingkungan pemasaran terdiri atas
lingkungan mikro dan longkungan makro.

1. Lingkungan Mikro

Merupakan pelaku dan kekuatan di sekitar perusahaan, yang secara langsung


mempengaruhi kemampuan bisnis dan kinerja pemasaran perusahaan, meliputi: perusahaan,
pemasok, perantara pemasaran, pasar

pelanggan, pesaing dan masyarakat.

• Perusahaan

21
Perusahaan merupakan Departemen lain atau fungsi lain dalam struktur

organisasi perusahaan. Dalam lingkungan internal perusahaan terdapat: manajemen puncak,


keunagan, pembelian, manufaktur dan akunting. Di bawah konsep pemasaran, semua fungsi
dalam organisasi harus ‘memikirkan konsumen’, bekerja sama secara harmonis untuk
memberikan nilai dan kepuasan pelanggan yang unggul.

• Pemasok

Pemasok berfungsi untuk menyediakan sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan untuk
menghasilkan barang dan jasanya, seperti: Biaya pasokan, Ketersediaan pasokan,
Penundaan dan kelangkaan pasokan. Dimana Perusahaan harus melakukan hubungan kerja
sama yang baik dengan para pemasok sebagai mitra kerjanya.

• Perantara pemasaran (marketing intermediateries)

Perantara pemasaran (marketing intermediaries) adalah organisasi yang membantu


perusahaan mempromosikan, menjual dan mendistribusikan barang-barangnya ke pembeli
akhir; perantara pemasaran meliputi penjual perantara, perusahaan distribusi fisik, agen jasa
pemasaran dan perantara keuangan. Adapun bagian-bagian dari perantara pemasaran adalah
sebagai berikt:

• Penjual perantara adalah perusahaan saluran distribusi yang membantu perusahaan


menemukan pelanggan atau melakukan penjualan untuk mereka (pedagang grosir
dan pengecer).
• Perusahaan distribusi fisik adalah perusahaan yang membantu menyimpan dan
memindahkan barang-barang perusahaan dari titik asal ke tempat tujuan (perusahaan
pergudangan dan transportasi fisik).
• Agen jasa pemasaran adalah firma riset pemasaran, agen periklanan,
perusahaan media, firma konsultan pemasaran, perusahaan pengelola program
promosi perusahaan; semua pihak yang membantu perusahaan menetapkan
target dan mempromosikan produknya pada pasar yang tepat.

22
• Perantara keuangan meliputi bank, perusahaan kredit, perusahaan asuransi dan
bisnis yang membantu membiayai transaksi atau menjamin terhadap resiko yang
berhubungan dengan pembelian dan penjualan barang.
• Pelanggan

Berikut ini beberapa tipe pelanggan:

• Pasar Konsumen: terdiri dari perorangan dan keluarga yang membeli barang dan
jasa untuk konsumsi pribadi.
• Pasar Bisnis: membeli barang atau jasa untuk pemrosesan lebih lanjut atau
untuk digunakan dalam proses produksi.
• Pasar Penjual Perantara: membeli barang atau jasa untuk dijual kembali demi
mendapatkan laba.
• Pasar Pemerintah: terdiri dari badan2 pemerintah yang membeli barang dan jasa
untuk menghasilkan pelayanan umum atau menyalurkan barang dan jasa ke pihak
lain yang membutuhkan
• Pasar Internasional: terdiri dari para pembeli di negara lain, termasuk
konsumen, produsen, penjual perantara dan pemerintah.
• Pesaing

Agar berhasil, perusahaan harus menyediakan nilai dan kepuasan pelanggan yang lebih besar
daripada pesaingnya. Perusahaan harus menempatkan penawarannya secara kuat menghadapi
penawaran pesaing dalam pikiran konsumen.

• Masyarakat

Masyarakat adalah kelompok yang mempunyai potensi kepentingan atau kepentingan


nyata, atau pengaruh pada kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya. Masyarakat
terdiri dari 7 tipe yakni:

• Masyarakat Keuangan: Mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk


mendapatkan dana bank, lembaga investasi dan pemegang saham.

23
• Masyarakat Media: membawa berita, fitur dan opini editorial surat kabar,
majalah, stasiun radio dan televisi.
• Masyarakat Pemerintah: mengatur peraturan perundang2an yang akan
mempengaruhi jalannya perusahaan.
• Masyarakat LSM: organisasi konsumen, kelompok lingkungan, kelompok
minoritas, serikat buruh.
• Masyarakat Lokal: penduduk sebuah lingkungan dan organisasi komunitas.
• MasyarakatUmum: perusahaan harus memperhatikan perilaku masyarakat umum
terhadap produk dan aktivitasnya. Citra publik perusahaan mempengaruhi
pembelian masyarakat.
• Masyarakat Internal: meliputi pekerja, manajer, dewan direksi.

2. Lingkungan Makro

Merupakan kekuatan yang melingkupi dan berpengaruh secara langsung/ tidak langsung
terhadap perusahaan serta lingkungan mikro secara keseluruhan,meliputi: Demografi,
Ekonomi, Politik, Sosial, Budaya, Hukum, Teknologi, dan Alam.

• Lingkungan Demografi: Demografi adalah studi kependudukan manusia


menyangkut ukuran, kepadatan, lokasi, usia, jenis kelamin, ras, lapangan kerja dan
data statistik lainnya. Ledakan pertumbuhan penduduk menyebabkan peningkatan
konsumsi sumber daya dan populasi. Ada pemasar yang mengidentifikasikan
lingkungan demografi berdasarkan pertumbuhan populasi dan bauran usia populasi,
pasar etnis, kelompok pendidikan dan pola rumah tangga. Seperti contoh di buku
Kottler (1997): ada marketer yang mengidentifikasikan kelompok umur sebagai
pasar sasaran antara lain:

– SKIPPIES : School Kids wit Income and Furchasing Power

– MOBYS : Mother Older, Babys Younger

24
– DINKS : Double Income, No Kids

– DEWKS : Dual Earners with Kids

– PUPPIES : Poor Urban Proffesionals

– WOOFS : Well-off Older Fols

• Lingkungan Ekonomi: pasar membutuhkan daya beli dan beli tergantung pada
pendapatan, harga, tabungan, hutang dan ketersediaan kredit saat ini. Berikut ini
adalah Faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola pengeluaran konsumen:
• Trend saat ini:
• Perubahan pendapatan:
• Perubahan tingkat pendapatan
• Kesadaran hidup hemat dan pola hidup konsumtif
• Distribusi pendapatan
• Kelas atas, kelas menengah, kelas pekerja, kelas bawah
• Mengubah pola pengeluaran konsumen
• Makanan, perumahan, transportasi menyerap sebagian besar pendapatan keluarga.
• Hukum Engel: perbedaan yang dicatat lebih dari satu abad yang lalu oleh Ernst Engel
tentang cara orang mengubah pengeluaran mereka terhadap makanan,
perumahan, transportasi, perawatan kesehatan dan kategori barang serta jasa lain
ketika pendapatan keluarga meningkat.
• Lingkungan Alam: Sumber daya alam yang diperlukan sebagai masukan bagi
pemasar atau yang dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran.

Yang harus dicermati oleh perusahaan adalah kekurangan bahan baku, biaya energi yang
meningkat, tingkat polusi yang meningkat, Peningkatan intervensi pemerintah dalam
manajemen sumber daya alam, Strategi berwawasan lingkungan, dan Kepedulian
masyarakat terhadap isu lingkungan makin besar.

25
• Lingkungan Teknologi: yang perlu diamati adalah langkah perubahan teknologi yang
semakin cepat, peluang inovasi yang tidak terbatas, anggaran Litbang yang beragam
dan peraturan yang meningkat atas perubahan teknologi.
• Lingkungan Politik/Hukum: keputusan pemasaran dipengaruhi kuat oleh
perkembangan dalam lingkungan politik dan hukum, badan pemerintah dan
kelompok independent yang mempengaruhi dan membatasi ruang gerak firm.
Kadang-kadang hukum daur ulang bagi setiap firm malah ada industri daur ulang.
• Lingkungan Sosial/Budaya: bisa dikelompokkan dua pandangan:
• Pandangan orang terhadap dirinya; banyak orang yang mencari kesenangan untuk
realisasi diri dan ekspresi diri. Contoh: membeli mobil mewah, liburan impian,
salon kesehatan.
• Pandangan orang terhadap sesamanya; mulai ada beberapa orang yang lebih
baik berkelompok daripada sendiri seperti ikut kesehatan, kegiatan keagamaan.

E. Perkembangan Dan Sejarah Tentang pemikiran Pemasaran


Sejarah teori dan konsep marketing selalu mengikuti perubahan struktur sosial dan
ekonomi masyarakat. Kemunculan ide-ide baru yang memperkaya ilmu marketing terus
berkembang seiring revolusi besar peradaban manusia.

Peradaban bisnis modern berkembang sejak adanya revolusi industri di tahun 1900.
Revolusi ini benar-benar mengubah tatanan struktur dan perilaku masyarakat pada saat itu.
Bisnis yang tadinya berciri merkantilis (berdagang) kemudian berubah menjadi kapitalis.
Kekuatan modal dipergunakan untuk membangun pabrik dan organisasi perusahaan,
memproduksi barang, dan memperdagangkannya. Pada proses ini munculah pandangan-
pandangan baru tentang bagaimana perilaku pasar terjadi dan bagaimana sebuah lembaga
menjalankan kegiatan operasional untuk memenuhi kebutuhan pasar. Hal-hal inilah yang
kemudian melatarbelakangi munculnya ilmu praktik manajemen bisnis, termasuk marketing.

Ilmu marketing ketika itu memang menjadi jawaban atas berbagai pertanyaan yang tidak bisa
diakomodasi oleh ilmu ekonomi yang telah berkembang terlebih dahulu. Marketing awalnya

26
tak lebih dari aktivitas bisnis yang sederhana. Para ekonom pun hanya memasukkannya
sebagai salah satu bentuk aktivitas ekonomi. Namun, pendekatan yang lebih berciri
sosiologis kemudian menunjukkan adanya pengembangan dari institusi (lembaga) yang
disebut sebagai “market” dalam bahasa ekonomi. Pendekatan sosiologis melihat institusi
market bisa dilihat sebagai institusi sosial dibandingkan ekonomi. Artinya, di market
bukan hanya tempat bertemunya supply dan demand. Market merupakan sebuah sistem
sosial di mana kebutuhan setiap pihak akan materi tertentu akan bertemu. Pada waktu itu,
konsumsi dianggap sebagai akhir dari kegiatan produksi di dunia ekonomi.

Padahal perilaku konsumsi sendiri sebenarnya merupakan ilmu yang bisa dieksplorasi lebih
dalam. Demikian halnya dengan istilah “value”. Ilmu ekonomi meletakkan value
berhubungan dengan penambahan input dari faktor-faktor produksi. Padahal di dunia bisnis,
value juga mencakup sesuatu yang intangible seperti pelayanan. Pendekatan marketing juga
mempertanyakan apakah market dipengaruhi hanya oleh purchasing power (daya beli)
masyarakat Lebih jauh dari itu, para praktisi bisnis melihat bahwa market bukan sekadar
dipengaruhi oleh daya beli, tetapi juga keinginan membeli yang dipengaruhi oleh iklan dan
tenaga penjual. Advertising Muncul Lebih Dulu

Kabarnya kelas pertama dari pelajaran marketing diberikan oleh ED Jones pada tahun 1902
di University of Michigan dan kemudian oleh Simon Litman di University of California
pada tahun yang sama. Saat itu, pemikiran marketing masih berfokus pada masalah
distribusi. Ini sesuai dengan ciri industri tahap awal yang berfokus pada distribusi massal.

Sebenarnya, walaupun belum dimasukkan dalam disiplin ilmu marketing, pemikiran


tentang dunia iklan (advertising) sudah lebih dulu ada. Buku History of Advertising sudah
muncul pada tahun 1875. Demikian pula halnya dengan selling sudah mendahului
pengembangan ilmu marketing itu sendiri. Selling awalnya hanya sekadar sebuah seni
menjual, tetapi kemudian dijadikan sebuah formula untuk dipelajari dan dianalisis.

Mulanya pendekatan marketing memang menyangkut tiga elemen: advertising, selling dan

27
distribusi. Namun, banyak pemikiran yang kemudian menambahkan elemen-elemen dalam
marketing. Seperti Ralph Butler dan Arch Shaw, dua ahli ini menambahkan elemen lain
dalam marketing, yakni: komoditas, institusi, dan fungsional. Artinya marketing menyangkut
pula soal produk, organisasi pemasaran dan juga proses serta kegiatan.

Untuk elemen distribusi, berkembang pula pemikiran baru yang disebut retailing sejak tahun
1914. Nystrom pada waktu itu menulis literatur ritel bukan saja dari sisi proses distribusi,
tapi juga manajemen ritel. Dengan banyaknya tambahan elemen-elemen baru dalam
marketing, maka ilmu marketing kemudian masuk ke dalam tahapan integrasi. Pada tahap ini
para pemikir dan ilmuwan mencoba menggabungkan berbagai ilmu, literatur serta elemen
yang berdiri sendiri menjadi sebuah konsep yang terintegrasi.

Buku Principles of Marketingpertama muncul lewat tangan Paul Ivey pada tahun 1920-an.
Buku ini menggabungkan semua teori dan pemikiran yang berkembang di dunia
marketing. Tetapi, yang lebih mengemuka kemudian adalah buku Principles of
Marketingkarangan Maynard, Weidler dan Beckman. Berbeda dibandingkan Ivey yang
berfokus pada sisi pengusaha, buku ini lebih berfokus pada sudut pandang konsumen.

Teori marketing belum berakhir dengan dimunculkannya buku-buku tadi. Pada dekade-
dekade berikutnya masuklah berbagai unsur yang memperkaya marketing. Ilmu-ilmu
psikologi dan sosial mulai masuk. Demikian pula dengan konsep seperti segmentasi
baru hadir belakangan setelah muncul konsep-konsep lain seperti marketing mix (4P).

Pada tahun 1960-an. Pada tahun 1960-an dan 1970-an ilmu marketing justru memecahkan
diri ke dalam berbagai diferensiasi (kekhususan) seperti international marketing, social
marketing, marketing for non-profit organization dan lain-lain. Konsep social
responsibility juga menjadi salah satu konsep yang sudah mulai terbentuk pada tahun 1970.

1. Peran Kotler
Kejayaan Kotler sebagai “bapak marketing” sendiri dimulai pada periode 1970-an. Peran

28
Kotler dalam dunia marketing memang pada kemampuannya menerjemahkan konsep
marketing ke terminologi yang mudah dipahami oleh banyak orang. Kotler-lah yang
mengubah konsep marketing ke bentuk-bentuk aplikasi tertentu seperti marketing untuk
health service, public service, educational service, politik, dan lain-lain.

Tahun 1967, misalnya, Kotler sudah memperkenalkan konsep manajemen marketing modern
yang meliputi analisis marketing opportunities, mengorganisasikan aktivitas marketing,
kegiatan perencanaan marketing serta kontrol. Buku-buku Kotler kemudian menginspirasi
banyak para pengajar dan praktisi di dunia marketing seluruh dunia. Bahkan, tak ada kuliah
marketing yang tak lepas dari karya-karya Kotler. Buku Principles of Marketing dan
Marketing Management dari Kotler membentuk pemikiran-pemikiran dasar dan
fundamental yang mempengaruhi berbagai pemikiran baru lainnya di dunia marketing.

Pada dekade 1980-an, pemikiran baru di dunia marketing seperti positioning yang
dipopulerkan oleh Jack Trout dan Al Ries serta brand equity yang dipopulerkan oleh David
Aaker semakin menguat. Era kemajuan bisnis di banyak negara pada dekade tersebut
menciptakan kompetisi bisnis yang semakin ketat. Karenanya, peran dari sebuah merek dan
upaya untuk mendiferensiasikan diri juga mengemuka. Dekade 1980 dan 1990-an adalah
dekade menguatnya unsur service dan kepuasan pelanggan di dalam marketing. Konsep seperti
Servqual, Service profit chain dan juga services marketing mulai bermunculan.

2. Gelombang Baru
Ketika dunia memasuki gelombang revolusi berikutnya, yakni revolusi teknologi informasi,
maka pemikiran-pemikiran marketing baru pun bermunculan mengikuti gelombang revolusi
tersebut. Salah satunya konsep experiential marketing. Dengan adanya teknologi informasi,
internet dan multimedia membuat experiential marketing lebih bisa berkembang. Demikian
pula di dunia service, peran IT membuat konsep CRM (Customer Relationship Management)
juga ikut berkembang. Belum lagi jargon-jargon baru seperti buzz marketing, viral marketing
dan lain-lain.

29
Revolusi baru juga berimbas pada perkembangan media periklanan. Semakin berkembang
dan kompleksnya media untuk berpromosi membuat marketer semakin berhati-hati
menginvestasikan dananya. Oleh karena itu muncul pemikiran-pemikiran baru yang
menggugah. Orang marketing untuk menghitung return on investment dari aktivitas
marketing yang dilakukannya. Marketing dihadapkan pada kenyataan bahwa kegiatan
mereka harus mampu dijelaskan dengan bahasa-bahasa finansial. Marketing ROI, CLV
(Customer Lifetime Value), dan lain-lain adalah pemikiran-pemikiran yang kemudian mulai
muncul.

Dari berbagai pergolakan pemikiran marketing tadi kita bisa menyimpulkan bahwa
pemikiran marketing, mau tidak mau, harus terus berubah dan berkembang sesuai dengan
perubahan struktural yang terjadi dalam tatanan sosial ekonomi masyarakat, bentuk dan
tingkat kompetisi yang ada serta perkembangan teknologi. Setelah revolusi industri dan IT,
dunia diramalkan akan masuk ke revolusi bioteknologi.
F. Fungsi Universal dan Tantangan Pemasaran
Fungsi-fungsi pemasaran meliputi penanggungan resiko, pendanaan, pengendalian informasi
pemasaran pembelian, penjualan, pengiriman, penyimpanan, standarisasi dan klasifikasi, dan
pembungkusan.
1.Tantangan Pemasaran
Informasi memang akan menjadi soko guru pemasaran pada abad 21. Namun informasi
tidak berdiri tunggal, informasi akan banyak ditunjang oleh hal-hal lain di luar wilayah
kajian informasi. Dengan demikian pemasaran disamping akan banyak dipengaruhi oleh
informasi, dalam diri pemasaran akan mengalami pergeseran-pergeseran baru yang sifatnya
strategis. Dalam abad 21 ini ada beberapa tantangan bagi profesi pemasaran.

2. Tantangan Visi
Sering kali pengambilan keputusan pemasaran lebih didasarkan pada pemenuhan tuntutan masa
sekarang. Dalam konteks global dimana keunggulan kompetitif produk dan jasa memiliki usia
yang semakin pendek, hal demikian tidak dapat dipertahankan lagi. Tanggung

30
jawab untuk melihat masa depan menjadi beban para eksekutif pemasaran. Dengan
demikian tidak berlebihan bila dikatakan pemasar dituntut untuk menjadi visionary marketer
yang strategis dan holistik dalam berpikir serta dapat menghidupkan fungsi marketing
intelligence dan corporate intelligence secara nyata.

Pengembangan diri menjadi visionary marketer secara ideal perlu mengadopsi faham
kewirausahaan yang mengutamakan proaktivitas dan menerima tanggung jawab utama
sebagai innovator dan risk taker. Pemasar harus mempunyai keberanian untuk mendobrak
kemapanan dan kreatif dalam menentukan strategi pemasaran. Orang muda macam
Richard Kartawijaya (Microsoft Indonesia), Barry G Lesmana (Citibank), Betty
Alisyahbana (USI IBM), Mulia Tambunan (Telkomsel), merupakan pemasar visioner yang
akan banyak mewarnai dunia pemasaran Indonesia abad 21.

3. Tantangan pada Power Marketing


Landasan utama power marketing adalah memanusiakan pelanggan yang terangkum dalam
konsep customer centered marketing. Dengan demikian konsumen merupakan subyek, bukan
obyek dari pemasaran. Power marketing akan bertumpu pada tiga kata kunci; moving, caring
dan inovating. Moving merupakan tumpuan untuk menjawab gelora persaingan dan
dinamika permintaan yang selalu bergejolak karena ekspektasi pelanggan yang semakin
tinggi. Dalam perwujudannya, moving musti disertai kepedulian kepada pelanggan (caring)
melalui langkah-langkah inovasi (inovating) di bidang strategi, manajerial, maupun
produk/jasa.

Inovasi merupakan proses untuk menghantarkan nilai tambah bagi pelanggan. Kepuasan
pelanggan akan menelurkan kepercayaan dan hubungan jangka panjang yang berkelanjutan,
yang artinya tercipta loyalitas pelanggan. Hubungan pelanggan tidak sekedar hubungan
pada dataran rasional belaka, tetapi sudah jauh merasuk ke dalam ranah emosi pelanggan.
Sehingga pangsa pasar yang digenggam bukan hanya mind share, namun sudah masuk ke
wilayah heart share.

31
4. Tantangan pada Transferable Marketing
Biaya pemasaran untuk memasuki arena global, secara logis akan meningkat pula. Salah satu
cara untuk dapat meningkatkan efisiensi biaya adalah dengan memanfaatkan transferable
marketing. Arti dari tranferable marketing adalah penyusunan pola pemasaran yang dapat
dimanfaatkan untuk beberapa lokasi atau pasar sasaran dengan derajat universalitas yang
ditingkatkan. Contoh yang bagus adalah konsep pemasaran dari DeBeers berlian. DeBeers
dibuat di London dan Hongkong, sedang pemanfaatannya disebar ke berbagai lokasi,
termasuk Indonesia. Penyebaran ini (termasuk manfaat dan modelnya) di sesuaikan dengan
situasi negara setempat.

5. Tantangan pada Manajemen Merek


Dalam upaya meningkatkan kiprah di dunia global, para pemasar ditantang untuk
meningkatkan reputasi merek. Peran reputasi merek menjadi lebih penting untuk konteks
abad 21 lantaran banyaknya jumlah merek yang beredar di pasar. Oleh karena itu di dalam
perusahaan perlu ditumbuhkan adanya iklim kerja yang diwarnai dengan kebanggaan merek
(brand minded culture). Harus pula diperhatikan pelaksanaan analisis realitas merek ke
benak konsumen dalam rangka menentukan strategi peningkatan identitas merek.

Pada abad 21 house brand atau private label akan banyak diproduksi oleh perusahaan. Di
Indonesia house brand banyak dilakukan oleh usaha eceran seperti; Matahari, Hero dan
Makro. Untuk Matahari house brand produk pakaiannya diberi merek Stanley Adams dan M-
2000. Sementara Hero pasar swalayan banyak bermain dalam house brand, semisal;
Innosence untuk produk perlengkapan bayi, Hero Selection untuk soft drink, dan Hero untuk
produk-produk industri rumah tangga. Untuk Makro, perusahaan ini menamai produk house
brand-nya dengan sebutan Aro.

6. Tantangan pada Etika Pemasaran


Masyarakat dan konsumen saat sekarang, terlebih lagi pada masa depan, akan peduli
terhadap kualitas dan mulai memperhatikan sisi moralitas dan tanggung jawab sosial
perusahaan. Termasuk dalam konteks ini adalah tingkat moralitas dari setiap keputusan

32
pemasaran dan dampaknya bagi stake holder secara keseluruhan. Hal ini semakin dipertajam
dengan adanya berbagai pendapat miring yang berkaitan dengan pemasaran, seperti
rekayasa produk, penyalahgunaan label dan iklan, serta predatory pricing. Dalam situasi
dimana persaingan menjadi lebih ketat dan reputasi perusahaan menjadi modal penting,
maka mau tidak mau setiap kebijakan dan keputusan haruslah didasarkan pada kode etik
yang berlaku dan ditetapkan oleh perusahaan maupun asosiasi profesional. Kode etik utama
yang harus diperhatikan oleh para pemasar adalah; kejujuran dan keadilan dalam proses
pemasaran, kode etik dalam bidang promosi, kebijakan harga dan distribusi, kode etik dalam
riset pemasaran dan komitmen dalam memajukan peradaban manusia.

Tantangan pemasaran abad 21 seperti disebut diatas merupakan hal yang tidak bisa dihindari
oleh para pemasar apabila ingin memenangkan persaingan. Pemasar sejak dini harus mampu
mengantisipasi perubahan substansial dari pemasaran ini. Antisipasinya tidak terlalu sulit.
Hanya dibutuhkan dua cara; mengoptimalkan kecerdasan dan bersahabat dengan perubahan.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

33
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai
kegiatan yang direncanakan dan di organisasikan yang meliputi pendistribusian
barang, penetapan harga, dan dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan
yang telah di buat yang tujuannya untuk mendapatkan tempat di pasar agar tujuan
utama dari pemasaran dapat tercapai. Dalam pemasaran ada 10 tipe entitas yaitu
barang, jasa, acara, pengalaman, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan
ide. Dan juga ada beberapa konsep dalam pemasaran, yaitu konsep produksi,
konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, dan konsep kesejahteran.

Teori konsep marketing berkembang sejak adanya revolusi industri di tahun 1900.
Pada proses ini muncul pandangan-pandangan baru tentang bagaimana perilaku
pasar terjadi dan bagaimana sebuah lembaga menjalankan kegiatan operasional
untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Dalam pemasaran terdapat juga fungsi universal dan tantangan pemasaran. Fungsi
universal yang meliputi penanggungan resikopendanaan, pengendalian informasi
pemasaran pembelian, penjualan, pengiriman, penyimpanan, standarisasi,
klasifikasi, dan pembungkusan. Sedangkan tantangan pemasarannya yaitu tantangan
visi, tantangan power marketing, tantangan transferable marketing, tantangan pada
manajemen merek, dan tantangan pada etika pemasaran.

B. Saran
Dalam menghadapi persaingan pemasaran, penentuan strategi pemasaran sangat
penting dan hal ini juga harus ditunjang oleh manajer pemasar yang professional
dan memiliki kreatifitas yang tinggi. Jadi tempatkanlah manajemen pemasaran anda
sebagai bagian penting dalam perusahaan demi mencapai tujuan bisnis yaitu
profitabilitas yang tinggi.

34
35

Anda mungkin juga menyukai