Anda di halaman 1dari 11

INDUSTRI3601

elektronika industri

Menu

SKIP TO CONTENT

Search

TRANSFORMATOR DAN SISTEM DISTRIBUSI DAYA

Pengertian Transformator dan Sistem Distribusi Daya

Pengertian Transformator adalah sebuah alat yang mentransfer energi antara 2 sirkuit yang melalui
induksi elektromagnetik. Transformer di mungkinkan untuk di gunakan sebagai perubahan tegangan
dengan mengubah tegangan sebuah arus bolak balik dari satu tingkat tegangan ke tingkat tegangan
lainnya dari input ke input alat tertentu, untuk menyediakan kebutuhan yang berbeda dari sebuah
tingkatan arus sebagai sumber arus cadangan, atau bisa juga di gunakan untuk mencocokkan impedansi
antara sirkuit elektrik yang tidak sinkron untuk memaksimalkan pertukaran antara 2 sirkuit. Hal ini
memungkinkan terjadinya pertambahan daya arus listrik yang terjadi dari sebuah benda yang memiliki
arus tegangan listrik yang tidak stabil.

Berikut ini Contoh Gambar dari Pengertian Transformator

elin1

Transmisi daya listrik jarak jauh

Pembangkit listrik biasanya dibangun jauh dari permukiman penduduk. Proses pengiriman daya listrik
kepada pelanggan listrik (konsumen) yang jaraknya jauh disebut transmisi daya listrik jarak jauh. Untuk
menyalurkan energi listrik ke konsumen yang jauh, tegangan yang dihasilkan generator pembangkit listrik
perlu dinaikkan mencapai ratusan ribu volt. Untuk itu, diperlukan trafo step up. Tegangan tinggi
ditransmisikan melalui kabel jaringan listrik yang panjang menuju konsumen. Sebelum masuk ke rumah-
rumah penduduk tegangan diturunkan menggunakan trafo step down hingga menghasilkan 220 V.
Transmisi daya listrik jarak jauh dapat dilakukan dengan menggunakan tegangan besar dan arus yang
kecil. Dengan cara itu akan diperoleh beberapa keuntungan, yaitu energi yang hilang dalam perjalanan
dapat dikurangi dan kawat penghantar yang diperlukan dapat lebih kecil serta harganya lebih murah.
3.2 Fungsi transformator dan distribusi daya

Transformator banyak digunakan dalam teknik elektro. Dalam sistem komunikasi, transformator
digunakan pada rentang frekuensi audio sampai frekuensi radio dan video, untuk berbagai keperluan.
Dalam setiap peralatan yang dibuat dari rangkaian elektronika selalu menggunakan trafo atau
transformator. Yang dimaksud dengan trafo ini adalah alat yang berbentuk gulungan kawat yang ber –
fungsi untuk memindahkan tenaga dari input ke output.

Trafo yang dipergunakan dalam rangkaian elektronika berbeda fungsi – nya dengan trafo yang
dipergunakan untuk teknik listrik. Pada trafo untuk keperluan rangkaian elektronika biasanya berbentuk
kecil dan dengan arus yang kecil pula, baik untuk trafo input maupun trafo outputnya.Sedangkan kalau
pada teknik listrik, meskipun bentuknya hampir sama, namun berbeda fungsi, dalam arti memiliki
tegangan arus yang tinggi. Tetapi dalam bentuk skemanya sama saja, baik untuk trafo arus tinggi, arus
rendah, arus sedang, trafo step down.

Lambang untuk trafo dalam skema biasa disingkat Tr atau OT yang berarti output trafo dan IT berarti
input trafo. Jenis komponen ini bermacam-macam. Sesuai dengan fungsi kegunaannya maka trafo
terbagi ke dalam beberapa jenis :

Trafo step up/down untuk menaikkan atau menurunkan tegangan.

Trafo adaptor untuk mengubah tegangan dari arus AC ke arus DC

Trafo IF (frekuensi menengah) untuk penguat frekuensi menengah pada radio penerima.

Trafo OT (Out Put) digunakan pada rangkaian penguat, receiver dan perangkat audio atau audio visual.

elin2

Trafo OT (Out Put) digunakan pada rangkaian penguat, receiver dan perangkat audio atau audio
visual.Trafo IF (frekuensi menengah) untuk penguat frekuensi menengah pada radio penerima.

Sistem distribusi ini berfungsi untuk penyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar ke
konsumen.
Fungsi distribusi tenaga listrik:

Penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat pelanggan.

Merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan, karena catu daya
pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan distribusi.

Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik besar dengan tegangan dari 11 kV sampai 24 kV,
kemudain dinaikan tegangan nya oleh gardu induk dengan transformator step up hingga tegangannya
mencapai 70 kV ,154kV, 220kV atau 500kV yang kemudian disalurkan melalui saluran transmisi.

Tujuan menaikkan tegangan ialah untuk memperkecil kerugian daya listrik pada saluran transmisi,

dimana dalam hal ini:

Dengan daya yang sama bila nilai tegangannya diperbesar, maka arus yang mengalir semakin kecil
sehingga kerugian daya juga akan kecil pula. kerugian daya adalah sebanding dengan kuadrat arus yang
mengalir (I kwadrat R).

prinsip kerja dan pemanfaatan transformator dan distribusi daya

prinsip kerja dan pemanfaatan transformator


Prinsip Kerja Transformator

Komponen Transformator (trafo)

Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-
balik (AC). Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu: kumparan pertama (primer) yang
bertindak sebagai input, kumparan kedua (skunder) yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang
berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan.

komponen transformator

Bagian-Bagian Transformator

Contoh Transformator

bagian transfor

Lambang Transformator

lambang

Prinsip Kerja Transformator

Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer dihubungkan
dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan
medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan
dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul
ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance).

Pada skema transformator di bawah, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang mengalir pada
kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan berubah
arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan berubah polaritasnya.

prinsip kerja

Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan sekunder, dan jumlah lilitan sekunder,
dapat dinyatakan dalam persamaan:

hubungan rumus

Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan skunder transformator ada dua
jenis yaitu:

Vp= tegangan primer (volt)

Vs = tegangan sekunder (volt)

Np = jumlah lilitan primer

Ns = jumlah lilitan sekunder

Simbol Transformator

Transformator step up yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik rendah menjadi tinggi,
transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan
primer (Ns > Np).
Transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik tinggi menjadi
rendah, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan primer lebih banyak daripada jumlah
lilitan sekunder (Np > Ns).

Pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh kumparan sekunder adalah:

Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs ~ Ns).

Sebanding dengan besarnya tegangan primer ( VS ~ VP).

Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer,

dsaadada

Sehingga dapat dituliskan:

sgrsgr

Penggunaan Transformator

Power supply (catu daya) Transformator (trafo) digunakan pada peralatan listrik terutama yang
memerlukan perubahan atau penyesuaian besarnya tegangan bolak-balik. Misal radio memerlukan
tegangan 12 volt padahal listrik dari PLN 220 volt, maka diperlukan transformator untuk mengubah
tegangan listrik bolak-balik 220 volt menjadi tegangan listrik bolak-balik 12 volt. Contoh alat listrik yang
memerlukan transformator adalah: TV, komputer, mesin foto kopi, gardu listrik dan sebagainya.

Catu daya merupakan alat yang digunakan untuk menghasilkan tegangan AC yang rendah. Catu daya
menggunakan trafo step down yang berfungsi untuk menurunkan tegangan 220 V menjadi beberapa
tegangan AC yang besarnya antara 2 V sampai 12 V.
Adaptor(penyearaharus)

Adaptor terdiri atas trafo step down dan rangkaian penyearah arus listrik yang berupa diode. Adaptor
merupakan catu daya yang ditambah dengan penyearah arus. Fungsi penyearah arus adalah mengubah
tegangan AC menjadi tegangan DC.

Transmisi daya listrik jarak jauh

Pembangkit listrik biasanya dibangun jauh dari permukiman penduduk. Proses pengiriman daya listrik
kepada pelanggan listrik (konsumen) yang jaraknya jauh disebut transmisi daya listrik jarak jauh. Untuk
menyalurkan energi listrik ke konsumen yang jauh, tegangan yang dihasilkan generator pembangkit listrik
perlu dinaikkan mencapai ratusan ribu volt. Untuk itu, diperlukan trafo step up. Tegangan tinggi
ditransmisikan melalui kabel jaringan listrik yang panjang menuju konsumen. Sebelum masuk ke rumah-
rumah penduduk tegangan diturunkan menggunakan trafo step down hingga menghasilkan 220 V.
Transmisi daya listrik jarak jauh dapat dilakukan dengan menggunakan tegangan besar dan arus yang
kecil. Dengan cara itu akan diperoleh beberapa keuntungan, yaitu energi yang hilang dalam perjalanan
dapat dikurangi dan kawat penghantar yang diperlukan dapat lebih kecil serta harganya lebih murah.

prinsip kerja dan pemanfaatan system distribusi daya

Sistem Tenaga Listrik Fungsi sistem jaringan adalah menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik dari
pusat suplai (gardu induk) ke pusat – pusat /kelompok beban (gardu trafo/distribusi) dan konsumen
dengan mutu memadai.
Gardu distribusi adalah suatu tempat/ sarana, dimana terdapat transformator step down yaitu
transformator yang menurunkan tegangan dari tegangan menengah menajdi tegangan rendah(sesuai
kebutuhan konsumen). Jaringan distribusi berdasarkan letak jaringan terhadap posisi gardu distribusi,
dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu : Jaringan distribusi primer (jaringan distribusi tegangan menengah).
Jaringan distribusi sekunder (jaringan distribusi tegangan rendah).

Jaringan distribusi primer (JDTM) merupakan suatu jaringan yang letaknya sebelum gardu ditribusi
berfungsi menyalurkan tenaga listrik bertegangan menengah (misalnya 6 kV atau 20 kV). hantaran dapat
berupa kabel dalam tanah atau saluran/kawat udara yang menghubungkan gardu induk (sekunder trafo)
dengan gardu distribusi atau gardu hubung (sisi primer trafo didtribusi).

Jaringan distribusi sekunder (JDTR) merupakan suatu jaringan yang letaknya setelah gardu distribusi
berfungsi menyalurkan tenaga listrik bertagangan rendah (misalnya 220 V/380 V). Hantaran berupa kabel
tanah atau kawat udara yang menghubungkan dari gardu distribusi (sisi sekunder trafo distribusi) ke
tempat konsumen atau pemakai (misalnya industri atau rumah – rumah).

Berdasarkan konfigurasi jaringan, maka sistem jaringan distribusi dapat dikelompokan menjadi 3 (tiga)
macam, yaitu sistem jaringan distribusi radial, loop dan spindel.

Catu daya berasal dari satu titik sumber dan karena adanya pencabangan – pencabangan tersebut, maka
arus beban yang mengalir disepanjang saluran menjadi tidak sama sehingga luas penampang konduktor
pada jaringan bentuk radial ini ukurannya tidak sama karena arus yang paling besar mengalir pada
jaringan yang paling dekat dengan gardu induk. Sehingga saluran yang paling dekat dengan gardu induk
ini ukuran penampangnya relatif besar dan saluran cabang – cabangnya makin ke ujung dengan arus
beban yang lebih kecil mempunyai ukuran konduktornya lebih kecil pula.Bentuk jaringan ini merupakan
bentuk yang paling sederhana, banyak digunakan dan murah. Dinamakan radial karena saluran ini ditarik
secara radial dari suatu titik yang merupakan sumberdari jaringan itu dan dicabang – cabangkan ke titik –
titik beban yang dilayani.

Jaringan ini merupakan bentuk tertutup, disebut juga bentuk jaringan ring. Susunan rangkaian saluran
membentuk ring. yang memungkinkan titik beban terlayani dari dua arah saluran, sehingga kontinuitas
pelayanan lebih terjamin serta kualitas dayanya menjadi lebih baik, karena drop tegangan dan rugi daya
saluran menjadi lebih kecil.
Struktur jaringan ini merupakan gabungan dari dua buah struktur jaringan radial, dimana pada ujung dari
dua buah jaringan dipasang sebuah pemutus (PMT), pemisah (PMS). Pada saat terjadi gangguan, setelah
gangguan dapat diisolir, maka pemutus atau pemisah ditutup sehingga aliran daya lidtrik ke bagian yang
tidak terkena gangguan tidak terhenti.

Jaringan distribusi spindel merupakan saluran kabel tanah tegangan menengah (SKTM) yang
penerapannya sangat cocok di kota – kota besar.

Kesimpulan

Pada makalah kali ini dapat disimpulkan :

– Pengertian system distribusi daya dan transformator

– Fungsi dan pemanfaatan system distribusi daya dan transformator

– Prinsip kerja dari system distribusi daya dan transformator

DAFTAR PUSTAKA
http://rangkaianelektronika.info/fungsi-trafo/

https://www.google.com/#q=penerapan+daya+distribusi

https://www.google.com/#q=trafo+adalah

Advertisements

Report this ad

Report this ad

Share this:

TwitterFacebook2Google

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment

Name *
Email *

Website

Notify me of new comments via email.

BLOG AT WORDPRESS.COM.

Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.

To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy

:)

Anda mungkin juga menyukai