Anda di halaman 1dari 10

Nama : Kejora Mira Sukma

NIM : 16051156

Determinisme Teknologi Komunikasi dan Globalisasi Media


Terhadap Seni Budaya Indonesia

Pengaruh terpaan teknologi komunikasi dan globalisasi media terhadap seni budaya
Indonesia. Determinasi teknologi komunikasi atau terpaan teknologi komunikasi hadir di
tengah-tengah masyarakat dan memengaruhi cara pandang dan perilaku manusia dalam
kehidupan sehari-hari. Teknologi komunikasi dan media merupakan dwitunggal yang tidak
dapat dipisahkan karena keduanya hadir saling melengkapi. Perkembangan media ini semakin
pesat dan canggih seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi saat ini. Terpaan
teknologi dan media ini memengaruhi seni budaya dan perilaku masyarakat atau bangsa
Indonesia. Analisis deskriptif kualitatif merupakan metode pengkajian yang digunakan dengan
tujuan mengungkap fakta, keadaan, fenomena, variabel, dan keadaan yang terjadi saat
penelitian berjalan dan menyuguhkan apa adanya. Variabel dalam penelitian ini adalah
teknologi komunikasi, globalisasi media, dan seni budaya Indonesia. Dengan menggunakan
analisis deskriptif kualitatif pengkajian ini akan mengungkap pengaruh terpaan teknologi dan
globalisasi media terhadap seni budaya Indonesia.

Manusia menggunakan teknologi karena memiliki akal. Dengan akalnya manusia ingin
keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman, dan sebagainya. Perkembangan
teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah
yang dihadapinya. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam
kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan
manusia. Teknologi juga memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam
melakukan aktivitas manusia. Manusia juga sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh
inovasi-inovasi teknologi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Pada era globalisasi
saat ini, penguasaan teknologi menjadi prestise dan indikator kemajuan suatu negara. Pada
satu sisi, perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah
membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis
pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah
bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Demikian juga ditemukannya formulasi-
formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak
manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia. Ringkas kata kemajuan teknologi
saat ini benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan
kenyamanan bagi kehidupan umat manusia (Dwiningrum, 2012, p.171). Di sisi lain, manusia
tidak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi mendatangkan malapetaka dan
kesengsaraan bagi manusia modern. Kemajuan teknologi, yang semula untuk memudahkan
manusia, ketika urusan itu semakin mudah, maka muncul “kesepian” dan keterasingan baru,
yakni lunturnya rasa solidaritas, kebersamaan, dan silaturrahmi. Contohnya penemuan televisi,
komputer, internet, dan handphone telah mengakibatkan kita terlena dengan dunia layar. Layar
kemudian menjadi teman setia, bahkan kita lebih memperhatikan dunia layar dibandingkan
istri/suami, dan anak sekalipun. Hampir setiap bangun tidur kita menekan tombol televisi untuk
melihat layar, pergi ke kantor tekan tombol handphone melihat layar untuk ber-sms, BBM
(Blackberry Messenger) ria atau main game, sampai di kantor sudah tersedia layar komputer
atau layar televisi. Begitu juga ketika pulang dari kantor sampai rumah, layar televisi yang
dilihat terlebih dahulu bukan istri dan anak. SMS dan BBM membuat manusia mengalami
“amnesia” (lupa anak dan istri atau suami).

Manusia pada awalnya tidak mengenal konsep teknologi. Kehadiran manusia purba pada
masa pra sejarah, hanya mengenal teknologi sebagai alat bantunya dalam mencari makan, alat
bantu dalam berburu, serta mengolah makanan. Alat bantu yang mereka gunakan sangatlah
sederhana, terbuat dari bambu, kayu, batu, dan bahan sederhana lain yang mudah mereka
jumpai di alam bebas. Misalnya untuk membuat perapian, ia memanfaatkan bebatuan yang
dapat memunculkan percikan api. 36 Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi
Volume 2, Nomor 1, 2014 Jurnal Pembangunan dan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Pada
awalnya teknologi berkembang secara lambat. Namun seiring dengan kemajuan tingkat
kebudayaan dan peradaban manusia perkembangan teknologi berkembang dengan cepat.
Semakin maju kebudayaannya, semakin berkembang teknologinya karena teknologi merupakan
perkembangan dari kebudayaan yang maju dengan pesat.
Teknologi komunikasi merupakan penerapan prinsip-prinsip keilmuan komunikasi
untuk memproduksi suatu item material bagi efektifitas dan efisisensi proses komunikasi.
Teknologi komunikasi juga dapat dipandang sebagai penerapan prinsip-prinsip keilmuan
komunikasi melalui penciptaan material (alat-alat teknis) agar meningkatkan kualitas dan
kuantitas peranan unsur-unsur komunikasi seperti sumber, pesan, media, sasaran, dampak
sesuai dengan konteks komunikasi. Dalam cara pandang ilmu komunikasi, tekonologi
komunikasi merupakan suatu sistem makro yang di dalamnya meliputi teknologi
telekomunikasi, teknologi, elektronika, dan TI (Liliweri, 2011:854).

Dalam proses melestarikan budaya pentingnya mempunyai pola pemikiran dan


kebiasaan yang menjadi landasan utama. Karena ketika manusia sebagai makhluk hidup yang
berfikir ia harus memiliki kedua landasan tersebut. Di era globalisasi seperti ini dengan
berkembangnya teknologi yang kian maju, dan merasuknya internet pada lapisan masyarakat ,
berkembang pula situs situs jejaring sosial di kalangan masyarakat luas. Situs-situs tersebut kini
sudah sangat menjamur di semua kalangan masyarakat. Mulai dari anak kecil, remaja hingga
dewasa menggunakan fasilitas ini untuk menjalin interaksi sosial secara tidak langsung.

Kesimpulan :

Meskipun teknologi memberikan banyak manfaat bagi manusia, namun di sisi lain
kemajuan teknologi saat ini juga akan berpengaruh negatif pada aspek sosial budaya yang
sedemikian sehingga berakibat pada lunturnya karakter sebuah bangsa. Kemerosotan moral
dikalangan masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan
ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah
menyebabkan sebagian masyarakat menjadi kaya dalam materi namun miskin dalam rohani.
Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat semakin lemahnya
kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyrakat, seperti gotong royong dantolong menolong
telah melemahkan kekuatan kekuatan yang seharusnya dapat terus berjanturun temurun yang
berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial.

Akibat lanjut dapat dilihat bersama, kenakalan remaja dan pelajar semakin meningkat
dalam berbagai bentuknya,seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai
tindak kriminal. Pola interaksiantar manusia yang berubah. Kehadiran komputer pada
kebanyakan rumah tangga golongan menengah keatas telah merubah pola interaksi keluarga.
Komputer yang disambungkan dengan telepon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk
berhubungan dengan dunia luar. Program InternetRelay Chatting (IRC), internet, dan e-mail
telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai
warung internet (warnet) telah memberikan peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki
komputer dan saluran internetsendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet.
Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer.
Demikian pula yang terjadi pada generasi muda yang merupakan bagian dari masyarakat. Salah
satu upaya yang dapat dilakukan dalam mencegah dan megatasi permasalahanyang terjadi
akibat dari dampak negatif kemajuan teknologi adalah sebagai berikut:

1. Merevitalisasi peran pendidikan khususnya pendidikan budaya dan karakter.


2. Meningkatkan daya tahan budaya dalam menghadapi arus globalisasi.
3. Memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya.
4. Pembangunan karakter bangsa berbasis budaya dan kepribadian bangsa
melaluisosialisasi/penyadaran, pendidikan, pemberdayaan, pembudayaan dan
kerjasama.
5. Orang tua berperan aktif dalam setiap tumbuh kembang anak dan pergaulan anak.
6. Menanamkan nasionalisme patriotisme dan cinta tanah air.
7. Membangung sikap loyalitas terhadap NKRI.
8. Menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
9. Meningkatkan kualitas nilai keimanan dan moralitas masyarakatrasi muda.
10. Membuat kebijakan yang tepat berkaitan dengan kemajuan teknologi.
11. Menanamkan kesadaran kepada setiap individu tentang pentingnya memahami dampak
negatif kemajuan teknologi
Daftar Pustaka

Abdulsyani. 2007. Sosiologi: Skematika, Teori dan Terapan. Jakarta: Bumi Aksara.

Alo, Liliweri. 2011. Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Kencana Media Prenada.

Barker, Chris. 2004, Cultural Studies Teori & Praktik. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Briggs, Asa & Peter Burke. 2006. A Social History of the Media. Terj. A. Rahman Zainuddin.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Bungin, Burhan. 2008, Konstruksi Sosial Media Massa; Kekuatan Pengaruh Media Massa, Iklan
Televisi dan Keputusan konsumen serta Kritik Terhadap Peter Berger & Thomas Luckmann.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Damono, Sapardi Djoko. 1997. Kebudayaan Massa dalam Kebudayaan Indonesia: Sebuah
Catatan Kecil dalam Ecstasy Gaya Hidup: Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas
Indonesia. Jakarta: Mizan.

Fakih, Mansour. 2006. Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi. Cet. 4. Yogyakarta:
Insist Press dan Pustaka Pelajar.

Ferguson, Marjorie. 2002. The Mythology About Globalization dalam Denis McQuail (Ed.)
McQuail’s Reader in Mass Communication Theory. London: Sage Publication.

Gramci Bocock, Robert. 2007. Hegemoni. Terj. Ikramullah Mahyuddin. Yogyakarta dan
Bandung: Jalasutra.

Hamid, Farid dan Heri Budianto. 2011. Ilmu Komunikasi: Sekarang dan Tantangan Masa Depan.
Jakarta: Kencana.

Hidayat, Dedy N. 1992. Globalisasi, Pascamodernisme dan Dunia Ketiga. Jakarta: Kompas.
Kuntowijoyo. 1997. Budaya Elite dan Budaya Massa dalam Ecstasy Gaya Hidup: Kebudayaan
Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia. Jakarta: Mizan.

Koenjaraningrat. 2002. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.

Lindsay, 1995. Cultural Policy and The Performing Arts in South-East Asia. Atlanta: U of
Georgia.

Maryani, Eni. 2011. Media dan Perubahan Sosial: Suara Perlawanan Melalui Radio Komunitas.
Bandung: Remaja Rosda Karya.

McLuhan, Marshall. 1994. Understanding Media: The Extension of Man. London: The MIT Press.

Morley, David. 2006. Globalisation and Cultural Imperialism Reconsidered: Old Question in New
Guide dalam James Curran and David Morley (Ed.). Media and Cultural Theory. New York:
Routledge.

Naisbitt, Yvonna S. 1988. Global Paradox. London: Sage Publication.

Nasution Zulkarimen. 2009. Komunikasi Pembangunan: Pengenalan Teori dan Penerapannya.


Jakarta: Rajawali Press.

Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sulastomo. 2003. Reformasi: Antara Harapan dan Realita. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Swasono. 2003. Kemandirian Bangsa, Tantangan Perjuangan dan Entre¬preneurship Indonesia.


Yogyakarta: Universitas Janabadra.

Adib, Mohammad. (2011). Filsafat ilmu: onto-logi, epistemologi, aksiologi, dan logika ilmu
pengetahuan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bachtiar, Amsal. (2012). Filsafat ilmu edisi revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Buhal. (2000). Visi Iptek memasuki milenium III. Jakarta: UI Press.


Dwiningrum, S. I. A. (2012). Ilmu sosial & budaya dasar. Yogyakarta: UNY Press.

Martono, Nanang. (2012). Sosiologi perubahan sosial: perspektif klasik, modern, postmodern,
dan postkolonial. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Meinita, Hanna. (Diambil pada tanggal 1 Februari 2013). Mahasiswa tak bisa hidup tanpa
smartphone. http://kampus. okezone.com/read/2012/03/26/373/599 857/mahasiswa-tak-bisa-
hidup-tanpasmartphone.

Rini K. (Diambil pada tanggal 1 Februari 2013). Survei: tak bisa hidup tanpa internet.
http://www.tempo.co/read /news/ 2010/12/23/072301058/SurveiTak-Bisa-Hidup-Tanpa-
Internet. Soerjono Soekanto. (1990). Sosiologi suatu pengantar: edisi baru keempat. Jakarta:
Rajawali Pers. Sukplang, Sukree. (Diambil pada tanggal 3 Februari 2013). 10 Negara terhebat di
dunia. http://top10newsworld.blogspot.com/20 12/11/10-negara-terhebat-didunia.html.
Zamroni. (2008). The socio-cultural aspects of technological diffusion a reader volume IV.
Yogyakarta: Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta.

Abrar, A.N., (2003). Teknologi Komunikasi Perspektif Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: LESFI.
Liliweri, A., (2009). Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Offset.
_________, (2011). Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Prenada Media Group.
AW, Suranto, (2010). Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Cangara, H., (2013). Perencanaan & Strategi Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Kholil, S., (Ed), (2011). Teori Komunikasi Massa. Bandung: Ciptapustaka Media.
Nasrullah, R., (2012). Komunikasi AntarBudaya Di Era Budaya Siber. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Nata, A., (2013). Metodologi Studi Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Nurudin, (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Grafindo.
Purnomo, H., dan Theo Z., (2005). Pengenalan Informatika Perspektif Teknik dan
Lingkungan. Yogyakarta: Andi.
Saefullah, U., (2013). Kapita Selekta Komunikasi Pendekatan Budaya dan Agama.
Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Siregar, M.H., dan Joko S., (Ed), (2014). Dakwah Humanis. Bandung: Ciptapustaka Media.
Tabroni, R., (2012). Komunikasi Politik Pada Era Multimedia. Bandung: Simbioasa Rekatama
Media.
Dari Internet: http://suwardilubis.bogspot.co.id (diunduh pada
tanggal 21 Desember 2017). https://adamalif.wordpress.com/2016/04/30/pengaruh-
perkembangan-teknologi-terhadap-budaya-bangsa-indonesia (di unduh tanggal 16 November
2017).

Dimyati dan Kelik Wardiyono (2004) ,Metode Penelitian Hukum


.cet.I.FH. UMSHeny,Denok,luluk, (2013)Jurnal Penelitian Psikologi Volume .4H.M.Taulu (1952).
Hukum dan Hukum adat Minahasa cet.I,Yayasan Membangun: MinahasaIrwan Abdulah dan
Wening Udasmoro (2009). Dinamika Masyarakat dan KebudayaanKontemporer
.GrandamaMuhamad Kadir SH (1990), Ilmu Budaya Dasar
; cet.II,Fajar Agung, JakartaRedi Panuju (1994), Ilmu Budaya Dasar dan Kebudayaan,
cet.I,Gramedia Pustaka Utama:JakartaWidoyo Nugroho (1996), Ilmu Budaya Dasar;
Gunadarma, Jakarta

Andrian, H. (2016).Generasi Z Dan Teknologi


. Diperoleh darihttp://genzgenerasimuda.blogspot.co.id/2016/11/generasi-z-dan-
teknologi.html. Diakses pada tanggal 9 desember 2017 pukul 14.00 WIBCahyadi. H. (2015).
Generasi Z dan Guru Melek IT
. Diperoleh darihttps://www.kompasiana.com/cahyadiheru/generasi-z-dan-guru-melek-
it_54f956e0a33311f8478b4f9a. Diakses pada tanggal 9 desember 2017 pukul 14.00WIBGhofar,
Z. (2011).
Makalah Perkembangan Teknologi dan Informatika
. Diperoleh dariTatamiefta. (2014).
Pengaruh Perkembangan Teknologi Terhadap Budaya Bangsa Indonesia
. Diperoleh darihttps://tatamiefta.wordpress.com/2014/11/07/pengaruh- perkembangan-
teknologi-terhadap-budaya-bangsa-indonesia/. Diakses pada tanggal 9desember 2017 pukul
14.05 WIBWikipedia [2017].
Teknologi
. Diperoleh darihttps://id.m.wikipedia.org/wiki/Teknologidiakses pada tanggal 10 Desember
2017 pukul 08.00 WIB

Meinita, H. (2014).

Mahasiswa Tak Bisa Hidup Tanpa Smartphone


. Diperoleh darihttp://kampus.okezone.com/read/2012/03/26/373/599857/mahasiswa-tak-bisa-
hidup-tanpa-smartphone. Diakses pada tanggal 8 Desember 2017 pukul 13.00 WIB
Rini K. (2012).
Survei: Tak Bisa Hidup Tanpa Internet.
Diperoleh darihttp://www.tempo.co/read/news/2010/12/23/072301058/Survei-Tak-Bisa-Hidup-
Tanpa-Internet. Diakses pada tanggal 8 Desember 2017 pukul 13.00 WIBBurhanuddin, A.
(2015).
Memahami Budaya Dan Karakter Bangsa
. Diperoleh
darihttps://www.google.co.id/amp/s/afidburhanuddin.wordpress.com/2015/01/17/memahami-
budaya-dan-karakter-bangsa-4/amp/. Diakses pada tanggal 8 Desember 2017 pukul 13.00
WIB Admin. (2017).
7 Karakteristik Generasi Z yang Perlu Kamu Tahu
. Diperoleh darihttps://kumparan.com/@kumparannews/7-karakteristik-generasi-z-yang-perlu-
kamu-tahu#d9witwiqVoojJbP0.99. Diakses pada 11 Desember 2017 pukul 17.00 WIBHaryono.
(2015).
Cara Kita Mengatasi Globalisasi di Bidang Sosial dan Budaya
.
Diperolehdarihttps://haryonogaf.wordpress.com/2015/01/07/carakitamengatasiglobalisasidibida
ngsosialdanbudaya/.

Diakses pada tanggal 11 Desember 2017 pukul 17.00 WIBYusuf .A. (2014).
BAB II Kajian Pustaka A. Pengertian Pendidikan Karakter
. Diperoleh darihttp://digilib.uinsby.ac.id/1529/5/Bab%202.pdf. Diakses pada tanggal 9
Desember2017 pukul 11.41 WIBAmeliola dan Nugraha. (2013).
Perkembangan Media Informasi dan Teknologi Terhadap Anak dalam Era Globalisasi
. Diperoleh darihttps://icssis.files.wordpress.com/2013/09/2013-02-29.pdf. Diakses pada
tanggal 30 November 2017 pukul 7.20 WIB Ngafifi. M. (2012).
Kemajuan Teknologi dan Pola Hidup Manusia dalam Perspektif Sosial Budaya.
Diperoleh
darihttp://download.portalgaruda.org/article.php?article=282396&val=437&title=KEMAJUAN%2
0TEKNOLOGI%20DAN%20POLA%20HIDUP%20MANUSIA%20DALAM%20PERSPEKTIF%20SOS
IAL%20BUDAYA. Diakses pada tanggal 30 November 2017 pukul 7.22 WIBPurnama. N. (2013).
Dampak Perkembangan Teknologi Komunikasi Terhadap KehidupanSosia
. Diperoleh
darihttp://download.portalgaruda.org/article.php?article=142366&val=5460. Diakses
padatanggal 30 November 2017 pukul 7.44 WIBBurhanuddin. A. (2014).
Memahami Budaya daan Karakter Bangsa.
Diperoleh darihttps://afidburhanuddin.files.wordpress.com/2014/09/4-memahami-budaya-dan-
karakter-bangsa.pdf. Diakses pada tanggal 9 Desember 2017 pukul 11.39 WIBJuliswara. V.
(2016).
Pengembangan Pendidikan Karakter Melalui Gerakan Sosial di MediaSosial.
Diperoleh darihttp://repository.upy.ac.id/1256/1/19.%20Vibriza%20Juliswara.pdf. Diakses
padatanggal 30 November 2017 pukul 6.59 WIBMubah. S. (2011).
Strategi Meningkatkan Daya Tahan Budaya Lokal dalam Menghadapi Arus Globalisas.
Diperoleh
darihttp://journal.unair.ac.id/filerPDF/03%20Safril%20Strategi%20Meningkatkan%20Daya%20
Tahan%20Budaya%20Lokal%20Safril%20mda.pdf. Diakses pada tanggal 30 November 2017
pukul 7.18 WIB
Buku :
Maftuhin, dkk. (2016).
Pendidikan Sosial Budaya.
Bandung, Indonesia : CV. Maulana MediaGrafika.

Anda mungkin juga menyukai