Anda di halaman 1dari 15

Resume Kapal Full Container

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Perancangan Bangunan Kapal

Disusun oleh :
Ardan Maulana Rafli 40040418060059

Dosen Pengampu :
Eko Julianto S, SH. AT. MT

P.S.D.III TEKNOLOGI PERANCANGAN DAN KONSTRUKSI KAPAL


DEPARTEMEN INDUSTRI SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa kami munajatkan kepada-Nya, yang telah
memberikan kami petunjuk, rahmat serta hidayah-Nya, sehingga kami masih bisa diberikan
kesempatan untuk membuat makalah berjudul Resume Kapal Full Container dalam mata kuliah
Perancangan Bangunan Kapal.
Tidak lupa penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada Bapak Eko Julianto S, SH. AT.
MT selaku dosen mata kuliah Perancangan Bangunan Kapal yang telah membantu dan
membimbing dalam mengerjakan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
teman-teman mahasiswa yang sudah memberikan kontribusi baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam pembuatan makalah ini.
Saya selaku penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Untuk itu, kritik
dan saran yang positif dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan tugas berikutnya.
Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang Resume Kapal Full Container ini dapat
memberikan manfaat serta memberi informasi terhadap pembaca.

Semarang, 30 Mei 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................... 2


BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Full Container/Kapal Kontainer............................................ 3
2.2 Kelas Full Container/Kapal Kontainer.................................................... 4
2.3 Fungsi Kapal Full Container/Kapal Kontainer......................................... 5
2.4 Ciri-ciri khusus kapal Full Container/Kapal Kontainer............................ 5
2.5 Pertimbangan Umum kapal Full Container/Kapal Kontainer.................. 8
2.6 Pertimbangan Khusus kapal Full Container/Kapal Kontainer................. 8
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................. 11
3.2 Saran....................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi transportasi saat ini sangatlah berkembang pesat. Bermacam macam
kendaraan transportasi terus dikembangkan sesuai kebutuhan yang diperlukan. Perlunya ilmu
pengetahuan dan teknologi menjadi dasar penting agar terciptanya berbagai macam kendaraan
transportas. Hal ini merupakan faktor yang sangat penting sebagai sarana untuk mengangkut
barang-barang yang dibutuhkan manusia yang semakin bervariasi. Untuk mengangkut barang
dalam jumlah yang banyak serta jarak yang terpisah oleh laut, maka pengangkutan dengan kapal
laut merupakan sarana yang paling efektif. Agar kualitas barang yang diangkut tetap baik, aman
dan operasi bongkar muat lebih cepat, maka dibuatlah suatu wadah barang yang dapat diangkut
dari pelabuhan ke kapal atau sebaliknya yang disebut dengan peti kemas, dimana wadah tersebut
juga dapat disimpan dilapangan terbuka sehingga tidak diperlukan lagi gudang sebagai tempat
penyimpanan barang dan dengan demikian dapat mengurangi biaya pengeluaran.
Contoh dari salah satu alat transportasi yang terus dikembangkan adalah kapal Full Container
atau Kapal Kontainer. Sejak dahulu, kapal Full Container atau Kapal Kontainer telah menjadi
salah satu moda transportasi untuk mengangkut barang di dalam peti kemas yang menjadi andalan
bagi umat manusia untuk mengirim barang ke satu tempat ke tempat lainnya. Menurut Alphaliner,
saat ini ada 5.992 unit (11 persen) kapal peti kemas yang beroperasi di seluruh dunia. Total
kapasitas angkut mencapai 21 juta TEU dengan total tonase hampir 260 juta dwt.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa itu kapal Full Container/Kapal Kontainer?
b. Apa saja kelas atau jenis dari kapal Full Container/Kapal Kontainer?
c. Apa saja ciri-ciri khusus dari kapal Full Container/Kapal Kontainer?
d. Apa saja pertimbangan khusus dan umum dari kapal Full Container/Kapal Kontainer?
e. Apa saja manfaat atau kegunaan dari kapal tersebut ?

1.3 Tujuan Makalah


a. Memberikan informasi kepada pembaca tentang kapal full container
b. Menjelaskan pengkelasan pada kapal full container
c. Menyebutkan fungsi kapal full container
d. Menjelaskan ciri-ciri khusus kapal full container
e. Menyebutjan pertimbangan umum dan khusus kapal full container
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kapal Full Container/Kapal Kontainer


Container ship atau Kapal peti kemas (sering juga disebut celullarship) adalah kapal yang
dibangun khusus mengangkut kontainer atau peti kemas ukuran standar. Penempatan peti kemas
bersifat seluler, dengan bingkai vertikal. Seluruh muatan di tempatkan pada аtаѕ dan bаwаh
geladak. Umumnya maksimum 9 tumpukan dі bаwаh main deck, dan 3 tumpukan dі atasnya.
Berukuran mulai dari sekitar 500 TEU hingga sekitar 22.000 TEU. ("TEU" berasal dari singkatan
"Twenty Foot Equivalent Unit", 1 peti kemas 20 kaki setara dengan 1 TEU dan 1 peti kemas 40
kaki setara dengan 1 FEU “Fourty Foot Equivalent Unit” atau sama dengan 2 TEU, dst.) Kapal
Kontainer dapat memuat kontainer berukuran 20 kaki 40 kaki, 45 kaki, 48 kaki, dan 53 kaki. Setiap
kapal umumnya mencantumkan kapasitas angkut maksimumnya untuk masing-masing ukuran
kontainer.
Kapal peti kemas beroperasi dengan cara yang berbeda dengan Bulker atau General Cargo
ship. Kapal peti kemas melayari rute tertentu secara rutin, atau disebut pola liner. Kapal yang lebih
kecil digunakan sebagai kapal pengumpan (feeder) dari/ke daerah pedalaman di sekitar terminal
peti kemas utama. Kapal peti kemas yang lebih besar biasanya kecepatan lebih dari 25 knot
sehingga digunakan dalam pelayaran jarak jauh.
2.2 Kelas Kapal Full Container/Kapal Kontainer
Kategori ukuran kapal petikemas

Kapasitas
Nama Contoh
(TEU)

Ultra Large lebih besar Dengan panjang 397 m, lebar 56 m, draft


Container dari 14,501 15.5 m, dan kapasitas di atas 15,000 TEU,
Vessel Kapal Emma Maersk yang melampaui batas
(ULCV) New Panamax class. (Photo: The 15,000
TEU kapal Edith Maersk.)

New panamax 10,000– Dengan lebar 43 m, kapal COSCO


14,500 Guangzhou merupakan kapal yang tidak

Post panamax 5,101– bisa melewati kolam pemindahan kapal di

10,000 terusan Panama class yang lama tetapi bisa


melalui pelebaran yang baru. (Photo: The
9,500 TEU kapal COSCO Guangzhou di
dermaga pelabuhan Hamburg.)

Panamax 3,001 – Kapal dari kelas yang berada pada batas atas
5,100 Panamax class, dengan panjang 292.15 m,
lebar 32.2m, dan kedalaman draft 21.2 m.
(Photo: The 4,224 TEU MV Providence
Bay melewati terusan Panama.)

Feedermax 2,001 – Kapal peti kemas sampai dengan 3,000


3,000 TEU biasanya disebut sebagai kapal

Feeder 1,001 – pengumpan, dan biasanya dilengkapi


2,000 dengan kran. (Photo: The 384 TEU kapal
TransAtlantic sedang lego jangkar.)
Small feeder Up to 1,000
2.3 Fungsi Kapal Full Container/Kapal Kontainer
Kapal full container berfungsi untuk mengangkut peti kemas yang standar. Memiliki
rongga (cells) untuk menyimpan peti kemas ukuran standar. Peti kemas diangkat ke atas kapal di
terminal peti kemas dengan menggunakan kran/derek khusus yang dapat dilakukan dengan cepat,
baik derekderek yang berada di dermaga, maupun derek yang berada di kapal itu sendiri.
2.4 Ciri-ciri khusus kapal Full Container/Kapal Kontainer
Standar Persyaratan Kontainer / Peti Kemas Menurut ISO, Kapal Kontainer membawa
Container dengan Ukuran dan Jenis 20, 40, 45, 48, dan 53 kaki, sehingga kapasitas muat berbeda-
beda dan memiliki batas berat yang di ijinkan dari suatu wilayah negara.

Oleh itu Berdasarkan ISO (International Organization for Standardization) pengertian


“Angkutan Peti Kemas” dirumaskan dan harus memenuhi persyaratan standar atau umum
internasional sebagai berikut :

1. Mempunyai sifat-sifat yang tetap, dan karena itu harus cukup kuat untuk digunakan
berulang kali.
2. Dibangun sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk menyimpan barang,
selanjutnya dengan menggunakan berbagai jenis alat angkut (Intermoda)
dimungkinkan tanpa pemindahan isi peti kemas.
3. Dilengkapi dengan suatu peralatan khusus yang memungkinkan untuk siap diangkut
terutama pemindahan dari satu jenis alat pengangkutan ke jenis alat pengangkutan
lainnya.
4. Dirancang sedemikian rupa sehingga mudah untuk melakukan pengisian atau untuk
dikosongkan.
5. Mempunyai volume minimum sebesar 1(satu) meter kubik (35,3 kaki kubik)

Ciri khusus lainnya juaga bisa terlihat pada beberapa bagian kapal yang tidak dimiliki kapal lain,
yaitu sebagai berikut :

a. Lashing peti kemas


Untuk menghindari muatan yang berada di atas palka bergerak ataupun jatuh kelaut pada saat
pelayaran, maka muatan yang berada di atas palka diikat ke kapal sehingga walaupun kapal melalui
badai dengan gelombang yang tinggi selama pelayaran muatan tetap pada tempatnya dan tidak
terjatuh ke laut. Ada tiga cara yang biasa digunakan untuk mengikat petikemas yaitu :
1. System lashing kebadan kapal dengan menggunakan kabel baja, batang pengikat atau
rantai yang dapat kekencangkan.
2. Sistem kunci yang biasa disebut twist lock yang mengunci dua peti kemas yang
berdampingan atau yang berada di atasnya.
3. System butress, biasanya digunakan dikapal peti kemas yang besar, yang merupakan
perangkat penyangga yang menghalangi petikemas bergeser pada saat berlayar,
penyangga dipasang sebelum berlayar, setelah semua peti kemas telah selesai dimuat.
b. Crain Kapal Kontainer
Kapal petikemas pengumpan biasanya digunakan untuk mengangkut peti kemas dari
pelabuhan didaerah menuju pelabuhan utama (hub port), permasalahan timbul karena tidak semua
pelabuhan yang berada didaerah khususnya pelabuhan-pelabuhan kecil yang dilengkapi dengan
crain darat di pelabuhan sehingga untuk mengangkut peti kemas ke atas kapal harus menggunakan
crain kapal.
c. Sistem Penutupan Palkah Pada Kapal Kontainer
Pada umunya sistem penutupan palkah pada kapal kontainer memiliki system yang sama
dengan kapal cargo yang lainnya yakni menutup lubang palka yang ada pada kapal. Perbedaan
sistem penutupan palkah pada kapal container dengan kapal kargo yang lainnya yaitu terdapat pada
bahan atau material yang digunakan sebagai penutup palkah. Hal ini dikarenakan pada umumnya
owner (pemilik kapal) menginginkan pada bagian atas dari penutup palkah ini dapat digunakan
untuk penempatan peti kemas (container) yang mana dapat memaksimalkan penggunaan ruang
muat sehingga apabila pada ruang muat sudah terisi penuh oleh peti kemas maka owner (pemilik
kapal) bisa meletakkan container diatas penutup lubang palkah.
Pada umunya kapal jenis ini memiliki lubang palkah yang cukup besar dengan batas minimal
adalah sama dengan ukuran dari peri kemas agar saat bongkar muatnya kapal-kapal tersebut
mampu melakukan dengan mudah.
Ada beberapa macam sistem penutupan palkah yang biasa digunakan pada kapal kontainer,
diantaranya :
1. Hidraulic Folding Hatch Covers
Sistem penutupan ini merupakan solusi ideal untuk kapal yang memiliki palkah panjang,
ruangan penyimpanan yang pendek untuk papan penutup palkah, dan pengoperasian
eksternal. Sistem ini dioperasikan dengan silinder hidrolik dan crocodile arm.
Keuntungan dari penutup palkah ini adalah :
a) Lebih cepat dalam membuka atau menutup dibandingkan dengan penutup palkah
lainnya.
b) Penutup palkah dapat menutupi seluruh bagian palkah pada kapal (tidak ada sekat
yang menghalangi).
c) Lebih mudah dikendalikan (khususnya pada cuaca buruk).
Keuntungan dari penutup palkah ini adalah :
a) Memerlukan banyak biaya tambahan.
b) Sistem hidraulik yang mudah rusak.
c) Mudah rusak disebabkan oleh derek (crane) pelabuhan karena penempatannya yang
terlalu tinggi.
2. Single Flap Hatch Covers
Sistem ini dapat digunakan untuk menyuplai kontainer yang memiliki panjang lebih dari 40
kaki. Cara kerja sistemnya adalah penutup palkah dibuka dan ditutup secara vertikal dengan
menggunakan pompa hidrolik.
3. Lift-On , Lift-Off Hatch Covers
Sistem ini baik untuk mengakomodasi muatan kontainer yang lebih besar. Cara kerjanya
adalah penutup palkah dibuka dengan menggunakan crane kemudian penutup palka yang telah
diangkat tadi ditumpuk di atas penutup palka lainnya.keuntungan dari sistem ini adalah Penutup
palka dapat dibuka sesuai dengan keperluan.
4. Piggy Back Hatch Cover
Cara lain dalam membuka dan menutup palkah adalah dengan menggeser penutup palkah
ke haluan dan ke buritan (fore-and-aft rolling pontoon system) yang disebut dengan Piggy Back.
Sistem kerjanya adalah dengan mengangkat salah satu penutup palkah dengan pompa hidraulik
dengan tinggi tertentu kemudian digeser ke penutup palkah yang lain sehingga penutup palkah
yang berada di bawah (lower cover) pada nomer 1 tertutupi oleh penutup palkah yang diangkat
tadi (upper cover) pada nomer 2 kemudian kedua penutup palka itu ditumpuk dan digeser dengan
penggerak elektrik yang berada di bawah pontoon.
5. Open Cargo Holds (No Hatch-covers)
Beberapa kapal kontainer memiliki palkah (hold) namun tidak memiliki penutup palkah (hatch-
covers) kapal ini sering disebut open-hatch-ships. Pada umumnya, palkah dilengkapi dengan
pompa pada lambung kapal untuk menanggulangi air yang masuk ke dalam palka. Air yang masuk
pada umumnya bukan karena gelombang yang besar namun terlebih pada hujan

2.5 Pertimbangan Umum kapal Full Container/Kapal Kontainer


1. Dry cargo (muatankering/curah), terdiri dari Small Handy size memiliki DWT sekitar
28 ribu; Hand y size dengan DWT sekitar 28 ribu-40 ribu Handymax yang memiliki
DWT sekitar 40 ribu-50 ribu, Panamax, Capesize.
2. Oil, terdiri dari Aframax dengan DWT sekitar 75 ribu-115 ribu, Suezmax, VLCC
(Very Large Crude Carrier) memiliki DWT sekitar 150 ribu- 320 ribu, ULCC (Ultra
Large Crude Carrier) dengan DWT sekitar 320 ribu-550 ribu.
3. Container, terdiri dari feeder container vessel, yakni kapasitas TEUs yang dapat
diangkut oleh sebuah kapal feeder berkisar 1.000-2.000 TEUs, Feedermax
berkapasitas angkut 3.000 TEUs, Panamax berkapasitas 5.000 TEUs dengan panjang
kapal 292.15 m, lebar 32.2m, dan kedalaman draft 21.2 m, Post Panamax dengan
kapasitas TEUs 10 ribu TEUs, New Panamax berkapasitas 14.500 TEUs Ultra Large
Container Vessel ( ULVC ) dengan kapasitas angkut lebih dari 15 ribu TEUs, serta
panjang kapal 397 m, lebar 56 m, draft 15.5 m.

2.6 Pertimbangan Khusus kapal Full Container/Kapal Kontainer


1. Berat Cargo Container harus ditempatkan di Ruang muat kapal dalam keadaan tersebar
merata sesuai kandengan stowage plan and stowage distribution di area dasar ruang
muat container. Kapal-kapal yang baru atau atas kemauan pemilik kapal,saat ini kapal
sudah dilengkapi software aplikasi untuk hal ini.
2. Titik berat dari muatan container harus diupayakan pada posisi yang sedekat mungkin
dengan titik berat kapal kontainer dan upayakan titik berat kargo serendah mungkin.
Hal ini kadang sering diabaikan oleh operator atau ABK. Perlu diketahui bahwa
semakin tinggi titik berat muatan container semakin beresiko terguling dankapal
tidakstabil.
3. Setiap satuan beban unit container harus saling mendukung dan terkait satusama
lain.Oleh karena itu cargo securing manual yang sudah di approved harus selalu
dipatuhi. Upayakan untuk tidak terjadi adanya celah yang besar atau lebar di kapal
antara dua kontainer. Untuk kapal container sekarang sudah ada namanya cell guide
dan diamankan dengan perangkat lashing dll sehingga semua container diyakinkan
tidak bisa bergerak atau mengalami ambruk.
4. Jika unit beban kontainer tidak homogen beratnya, maka container yang terberat harus
ditempatkan berada pada tingkat dasar, atau serendah mungkin dan container yang
lebih ringan ditempatkan di atas (perlu diketahui bahwa bila ada muatan dengan
manifest cair, maka container dengan muatan cair harus ditempatkan di bawah
container dengan muatanpadat).
5. Maksimum berat kotor container yang biasanya ditandai dengan “Max gross” pada
pintu-pintu container. Muatan tidak boleh melebihi max gross. Jangan sekali kali
memuat kontainer yang melebihi max gross (biasanya terdapat juga ketentuan batas
maksimum yang berkaitan dengan peraturan transportasi darat local dimana container
tersebut dioperasikan.
6. Bila beban kargo terkonsentrasi sebagaimana pada poin 1 di atas, maka kargo harus
diakumulasikan lebihbanyak di bagian dasar sehingga distribusi berat seluruh container
adalah sedekat mungkin dengan yang ideal berdasarkan nilai maximum payload
container dan panjang kapal kontainer. Biasanya distribusinya adalah sekitar 5T per
meter (misalnya 28T payload max, panjangadalah 6 m).
7. Dry Cargo Container Jenis peti kemas ini digunakan untuk mengangkut general cargo
yang terdiri dari berbagai jenis barang dagangan yang kering yang sudah dikemas dan
tidak memerlukan perlakuan atau penanganan khusus.
8. Reefer Container, Jenis peti kemas ini digunakan untuk mengangkut barang yang harus
diangkut dalam keadaan beku seperti ikansegar, daging hewan dll.
9. Bulk Container, Peti kemas ini digunakan untuk mengangkut muatan curah seperti
beras, gandum yang tidak dikemas. Konstruksinya tidak menggunakan pintu seperti
lazimnya, melainkan hanya bukaan kecil dibagian bawah belakang. Untuk
membongkar muatan curah, bagian depan peti kemas didongkrak dan pintu/bukaan
kecil dibuka supaya muatan meluncur keluar. Pada pemuatanya, barang dicurahkan
melalui bukaan yang berada pada atap peti kemas.
10. Open-side Container, Peti kemas ini pintunya disamping, memanjang sepanjang peti
kemas, tidak diberi pintu melainkan hanya terpal saja guna melindungi muatan dari
pengaruh cuaca. Penggunaanya untuk pengapalan muatan tertentu yang tidak dapat
atau sulit dimasukkan dari pintu yang biasa.
11. Soft Top Container, Jenis peti kemas ini terbuka pada bagian atasnya, di mana muatan
diletakkan kedalam peti kemas dan diambil dari sana pada pembongkarannya. Bagian
atas tersebut biasanya ditutup dengan terpal, untuk melindungi muatan terhadap
pengaruh cuaca.
12. Open Top, Open Side Container. Peti kemas ini bagian atas dan sisi-sisinya terbuka,
jadi hanya berupa geladak dengan empat tiang sudut dan empat set lubang untuk
memasukkan locking pin. Penggunaanya untuk pengapalan barang berat yang tidak
perlu mendapat perlindungan terhadap pengaruh cuaca.
13. Flat Rack Container, Peti kemas ini hanya terdiri dari landasan (plat form) saja, dan
penggunaanya untuk pengapalan barang berat yang ukuranya sedikit melebihi luas peti
kemas. Dikapal kontainer pemuatanya diletakkan diatas geladak.
14. Tank Container, Jenis peti kemas ini berupa tanki baja berkapasitas 4.000 galon (15.140
liter) yang dibangun di dalam kerangka peti kemas, mirip seperti tanki yang
dimasukkan kedalam peti kemas jenis open top-open side. Tank Container digunakan
untuk mengeangkut bahan kimia atau bahan cair lainya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kapal kontainer merupakan kapal
pengangkut balok yang terbuat dari baja yang didalamnya berisi barang. Dan digunakan untuk
melakukan pengiriman barang melalui jalur laut. Ukuran kapal kontainer sendiri juga bermacam-
macam yang umumnya berukuran besar karena digunakan untuk mengangkut peti kemas yang
jumlahnya sangat banyak. Peti kemas juga bermacam-macam mulai dari fungsi dan ukurannya.
3.2 Saran
Kapal kontainer merupakan kapal yang mempunyai nilai ekonomis yang sang tinggi dalam
berbagai bidang, maka dari itu harus ditingkatkan teknologinya supaya menjadi moda transportasi
yang unggul dan terbaik.
DAFTAR PUSTAKA

http://belajarkapal.blogspot.com/2011/11/kapal-container.html
Di akses pada 30 Mei 2019

http://faishalrachman.tumblr.com/post/56185280926/kapal-kontainer
Di akses pada 30 Mei 2019

http://id.wikipedia.org/wiki/Kapal_peti_kemas
Di akses pada 30 Mei 2019

http://www.maritimeworld.web.id/2010/11/sistem-penutupan-palkah-kapal-container.html
https://www.scribd.com/document_downloads/direct/294484355?extension=docx&ft=15592296
52&lt=1559233262&user_id=459844885&uahk=miKowfRjDA9400OPe_TxCZ8tSGY
Di akses pada 30 Mei 2019

https://www.academia.edu/5207432/KAPAL_LAUT_DAN_MUATAN
Di akses pada 30 Mei 2019

https://jurnalmaritim.com/sekilas-containership-kapal-pengangkut-peti-kemas/
Di akses pada 30 Mei 2019

http://perikanan38.blogspot.com/2017/11/mengenal-kapal-container-ship.html
Di akses pada 30 Mei 2019

http://belajarkapal.blogspot.com/2011/11/kapal-container.html
Di akses pada 30 Mei 2019

https://www.academia.edu/29549944/rules_BKI
Di akses pada 30 Mei 2019

Anda mungkin juga menyukai