Sap Rematik
Sap Rematik
A. Kegiatan
B. Tujuan
1. Tujuan Umum Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan peserta mengerti dan
mengenal tentang penyakit rematik
2. Tujuan Khusus Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta dapat :
a. Mengerti dan memahami pengertian penyakit rematik
b. Mengerti dan memahami penyebab penyakit rematik
c. Mengerti dan memahami tanda dan gejala penyakit rematik
d. Mengerti dan memahami penanganan pada penyakit rematik
e. Mengerti dan memahami pencegahan penyakit rematik
C. Sasaran
1
2
G. Pelaksanaan
1 Memberi salam
Pembukaan Menjawab salam 5 menit
Menjelaskan tujuan Mendengarkan dan
memperhatikan
Mendengarkan dan
memperhatikan
2
3
H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Standar
a. Kesiapan peserta mengikuti penyuluhan tentang penyakit rematik
b. Media dan alat dipahami.
c. Tempat sesuai dengan kegiatan
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan penyuluhan dilakukan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
b. Perawat dan peserta kooperatif dan aktif dalam mengikuti penyuluhan.
3. Evaluasi Akhir Setelah mengikuti penyuluhan maka peserta akan dapat:
a. Menjelaskan kembali tentang pengertian penyakit rematik
b. Menjelaskan kembali tentang penyebab penyakit rematik
c. Menjelaskan kembali tentang tanda dan gejala penyakit remati
d. Menjelaskan kembali tentang penanganan pada penyakit rematik
e. Menjelaskan kembali tentang pencegahan penyakit rematik
3
4
4
5
Tahap 3:
Fibrous ankylosis, dengan subluxation dan penyimpangan dari sendi yang
dipengaruhi, jaringan yang berisi butiran halus menjadi di serang dengan jaringan kasar
fibrous dan diubah menjadi jaringan parut (scar) yang menghambat atau mencegah
pergerakan sendi
Tahap 4
Bony ankylosis (penyatuan tulang yang tetap) itu bisa berkembang seperti
jaringan fibrous mengeras dan mengubahnya menjadi jaringan osseous.
D. Tanda dan Gejala
Sebagai pedoman umum yang dipakai kriteria dari ARA (American Reumatism
Assosiation) untukmenegakkan diagnosa adalah:
1. Adanya rasa kaku pada pagi hari (morning stiffness), penderita merasa kaku dari
bangun tidur sampai sekurang-kurangnya 2 jam bahkan kadang-kadang sampai jam
11 rasa kaku tersebut mulai berkurang
2. Pembangkakan pada jaringan lunak (soft tissue swelling) bukan pembesaran tulang
(Hyper ostosis) berlangsung sekurang-kurangnya 6 minggu.
3. Nyeri sendi yang terkena bila digerakkan (joint terdenness on moving) sekurang-
kurangnya didapati satu sendi.
4. Nyeri pada sendi bila digerakkan (pada sendi terkena), sekurang-kurangnya pada
sebuah sendi yang lain.
5. Poli arthritis yang simetris dan serentak (symetrical poliarthritis simultaneously),
serentak disini diartikan jarak antara sakit pada satu sendi disusul oleh sendi yang lain
harus kurang dari 6 minggu.
6. Didapati adanya nodulus rheumatikus subkutan
7. Didapati adanya kelainan radiologik pada sendi yang terkena, sekurang-kurangnya
dengan kalsifikasi.
8. Test factor rema positif (Rheuma factor test positif)
9. Pengendapan mucin yang kurang pekat (poor mucin clot)
10. Didapati gambaran histologik pada jaringan sinovial sedikitnya 3 dari yang tersebut
dibawah ini:
a. Villi hypertropi
5
6
6
7
F. Pengobatan
Penatalaksanaan rematoid arthritis dibagi atas:
1. Medikametosa
a. Pengobatan simptomatik; pengobatan yang hanya untuk mengurangi tanda dan
gejala, biasanya mengurangi rasa sakit. Obat yang sering dipakai adalah simple
analgesik, anti inflamasinonsteroisd, anti inflamasi golongan steroid
b. Pengobatan remitif; pengobatan yang mempengaruhi perjalanan penyakit.
Biasanya digunakan immuno suppressant, obat simtomatik, alkylating agent,
chelating agent, anti malaria, antelmetik.
2. Fisioterapi
Bertujuan untuk mencegah kecacatan lebih lanjut dan pemulihan kembali bila sudah
terjadi kecacatan
3. Pembedahan
Dilakukan bila pengobatan sudah dilakukan dan belum berhasil, pembedahan
biasanya bersifat ortopedik
4. Psikoterapi
Biasanya diberikan psikoterapi superficial agar timbul semangat dan keuletan untuk
berobat dan mental penderita supaya kuat/ tabah menghadapi penyakitnya.
Tujuan pengobatan secara umum adalah:
a. Mencegah deformitas
b. Menghilangkan rasa sakit
c. Mengusahakan agar dapat tetap bekerja dan hidup seperti biasa baik dirumah
maupun ditempat kerja, terutama dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
d. Memperbaiki (mengoreksi) deformitas yang sudah terjadi.
G. Pencegahan
Cara mencegah rematik dan mengurangi nyeri sendi ada beberapa cara, yaitu:
1. Olahraga teratur Olahraga teratur dapat meningkatkan fleksibilitas sendi
2. Makanan yang dianjurkan yaitu makanan yang kaya vitamin C dan E serta Kalsium,
seperti jahe, nenas, jeruk, minyak zaitun, apel, bwang putih, ikan, mangga , pepaya,
anggur
7
8
8
9
DAFTAR PUSTAKA
Manjoer A, dkk, 1999, Kapita Selekta kedokteran Jilid 1 Edisi 3, Jakarta: Media
Aesculapius FK UI
Prince S.A., & Wilson L.M., 1995, Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit
Buku 2 Edisi 4, Jakarta: EGC
Smeltzer S.C., & Bare B.G., 2001, Buku Ajar: Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth Edisi 8 Volume 3, Jakarta: EGC
Ochie, Diambil tanggal 17 Febuari 2006, Radang Sendi sent on 10-06-2004
http://www.restro.co.id/sehat.php?go?90=sht%2fmenukhusus25.htm
Wijayakusuma M.H., 2005, Mengusir Rematik & Asam Urat Tinggi dengan Makanan
Sehat , http://ciptapangan.com/tips.detail.php?tips-id=182&detal-page=4 diambil tanggal
17 Febuari 2006