Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkatNya-lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ” Proposal
Pengaruh Akupuntur Terhadap Pengurangan Nyeri Lambung ” tepat pada
waktunya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ......................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR .................................................................................................. 2
DAFTAR ISI ................................................................................................................. 3
BAB I ............................................................................................................................ 5
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 6
1.3 Tujuan ................................................................................................................. 6
1.3.1 Tujuan Umum .............................................................................................. 6
1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................................. 6
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................................. 6
1.4.1 Manfaat Teoritis ........................................................................................... 6
1.4.2 Manfaat Praktis ............................................................................................ 7
BAB II ........................................................................................................................... 8
2.1 Nyeri Lambung ................................................................................................... 8
2.1.1 Penyebab Penyakit Lambung ....................................................................... 8
2.1.2 Penyembuhan Penyakit Lambung ................................................................ 9
2.1.3 Tanda-Tanda Maag ...................................................................................... 9
2.2 Pengaruh Akupuntur Terhadap Pengurangan Nyeri Lambung ......................... 10
2.2.1 Teknik Akupuntur Untuk Mengurangi Nyeri Lambung ............................ 11
BAB III ....................................................................................................................... 14
3.1 Kerangka Konsep .............................................................................................. 14
3.2 Definisi Operasional.......................................................................................... 15
BAB IV ....................................................................................................................... 17
4.1 Jenis Penelitian .................................................................................................. 17
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................... 17
4.3 Unit Analisis dan Responden Penelitian ........................................................... 17
4.3.1 Sample ........................................................................................................ 17
3
4.3.2 Teknik sampling ......................................................................................... 17
4.3.3 Identifikasi Variabel ................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 18
4
BAB I
PENDAHUULUAN
5
satu penyakit yang bisa ditangani dengan Akupunktur (Richard, 2003).
Akupunktur adalah salah satu pengobatan alternatif komplementer yang telah
diakui oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Terapi Akupunktur
dilakukan dengan cara menusukkan jarum Akupunktur pada titik-titik
Akupunktur yang tersebar di seluruh tubuh (Rena, 2003). Tujuannya adalah
untuk mengembalikan sistem keseimbangan tubuh sehingga pasien sehat kembali
(Sim, 2002). Prinsip dasar pengobatan Akupunktur adalah dengan melakukan
perangsangan energi tubuh supaya energi tubuh tersebut bisa berfungsi harmonis
kembali (Dharmojono, 2001). Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk meneliti
Pengaruh Akupuntur Terhadap Pengurangan Nyeri Lambung.
1.3 Tujuan
6
untuk penelitian selanjutnya, khusunya pengetahuan tentang Pengaruh
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Maag sendiri merupakan kosa kata Belanda yang berarti lambung, yang
kemudian di Indonesiakan menjadi maag yaitu sakit pada lambung. Umumnya
penyakit ini sering terjadi pada orang bergolongan darah O. Penyakit ini berupa
peradangan selaput lendir (mukosa) lambung (gastritis) atau luka mukosa
lambung (gastric ulcer) yang dikenal dengan istilah tukak lambung (ulcus
pepticum). Lambung dalam keadaan sakit terdapat borok-borok pada mukosa
lambung. Borok terjadi akibat tidak seimbangnya sekresi asam lambung-pepsin
dan mukus yaitu produk kelenjar pada mukosa lambung yang berfungsi sebagai
benteng bagi lapisan mukosa lambung. Karena lambung terletak di rongga perut
bagian atas agak ke kiri (ulu hati), maka penderita biasanya mengeluh sakit di
bagian itu (Abdullah, 2008).
8
minum minuman beralkohol, dan mengisap rokok berlebihan juga dapat
menjadi penyebab penyakit ini. Demikian pula dengan infeksi bakteri
Helicobacter pylory yang dapat menyerbu lapisan sub mukosa lambung.
9
adanya klep di kerongkongan dan menimbulkan rasa tidak nyaman jika
asam lambung naik ke kerongkongan. Penyakit maag ini timbul disebabkan
pola makan yang tidak teratur, stres dan bakteri helicobacter pylory. Stres
juga bisa memacu meningkatkan asam lambung. Sedangkan helicobacter
pylory akan menimbulkan gangguan di lambung dan usus 12 jari. Kuman
yang hanya tinggal di lambung ini berkembang akibat mengonsumsi
makanan dan minuman air yang tidak bersih. Pada keadaan parah, bisa
mengakibatkan pendarahan dan maag kronis. Penyaklit maag tidak segera
diobati bisa jadi tukak. Tukaknya adalah pendarahan pada lambung, kalau
terjadi pendarahan yang berat, dan tidak bisa teratasi penderita bisa
meninggal. Ada dua jenis kelainan maag, yakni dispepsia fungsional dan
organik. Dispepsia fungsionsal hanya ditandai oleh kelainan minimal,
seperti kemerahan pada alat pencernaan. Sedangkan kelainan organik lebih
parah yaitu berupa luka dalam usus jari 12 atau kerongkongan, juga disetai
polip. Tingkat keparahan penyakit maag pada seseorang tidak bisa
ditentukan hanya dengan mengamati gejalanya. karena setiap orang
memiliki sensitivitas dan psikis yang berbeda. Ada orang lambungnya
hanya kemerahan sedikit saja tetapi merasakan sakit yang luar biasa.
Sebaliknya ada yang tetap dapat bekerja dan menjalankan aktivitas seperti
biasa, padahal lambung sudah luka parah. Obat-obatan yang bisa
menyebabkan penyakit maag ini adalah obat-obatan organik dan jamu-
jamuan antara lain jamu pegal linu.
10
1. Saluran pencernaan dan lambung dalam mengatasi berbagai
masalah fungsional seperti ekskresi asam lambung, nyeri kolik,
otot atau peradangan.
2. Saluran nafas dalam mengatasi kondisi alergi serta meningkatkan
daya tahan tubuh.
3. Mata, kelainan pada mata yang bersifat radang maupun
fungsional.
4. Mulut, dalam mengatasi rasa nyeri ketika selesai pencabutan gigi
atau peradangan kronis.
5. Saraf, otot, dan tulang yaitu masalah terait dengan kelemahan,
rasa nyeri, peradangan pada sendi, serta terjadinya kelumpuhan.
11
2. Mekanisme Segmental Akupunktur Analgesi Adanya segmentasi
pada jaringan kulit, otot, viscera yang masing-masing dikenal
sebagai dermatom, miotom, dan viscerotom, memungkinkan
penggunaan akupunktur untuk menerapi organ viscera.
Memberikan rangsangan di titik akupunktur yang berada di
jaringan kulit dan otot dapat digunakan untuk menerapi organ
viscera. Caranya adalah dengan menusuk titik akupunktur yang
berada di segmen dermatom yang sama dengan segmen organ
viscera yang diterapi (Filshie, 2008).
Di daerah dada dan perut, dikenal adanya titik akupunktur yang
disebut titik Mu-Depan yang terkait dengan organ viscera.
Dengan memilih titik yang sama segmennya, maka bisa untuk
menterapi nyeri organ viscera yang persarafannya sama. Dasar
pemikirannya sama dengan fenomena ilmu kedokteran barat yang
disebut dengan proyeksi eksterna, di mana yang mengalami
gangguan adalah organ viscera, tetapi yang merasakan nyeri
adalah daerah kulit yang persarafannya berasal dari segmen
medulla spinalis yang sama. Fenomena proyeksi eksterna ini
sebenarnya adalah refleks viscerokutan, artinya yang mengalami
gangguan organ visceral tetapi yang merasakan daerah kutan
(kulit) yang sama segmennya. Pemahaman dalam Traditional
Chinese Medicine (TCM) adalah bila dapat terjadi refleks
viscerokutan atau proyeksi eksterna, seharusnya dapat juga terjadi
proyeksi interna atau reflek somatokutaneovisceral. Dari logika
tersebut sangat logis apabila memberikan perlakuan di kulit
(menusuk jarum) akan terjadi pengaruh pada organ viscera,
sehingga akupunktur dapat digunakan untuk menerapi organ
viscera yang bermasalah, dalam hal ini adalah organ Lambung.
Teknik ini disebut mekanisme segmental akupunktur analgesi,
12
yaitu merangsang titik akupunktur di kulit akan memberi
pengaruh terapi pada organ viscera yang sama segmennya.
3. Mekanisme General Akupunktur Analgesi Jalur akupunktur
analgesi sebenarnya mirip dengan jalur nyeri, artinya juga melalui
jalur transduksi, konduksi, dan transmisi dari medulla spinalis ke
supra spinal. Tetapi, pada akupunktur pada saat serabut sekunder
naik dari kornu posterior ke supra spinal, terdapat kolateral yaitu
masing-masing:
a. Di level medulla spinalis menuju substansia
gelatinosa sebagai serabut interneuron melepaskan
met-enkefalin, menghambat hantaran rangsang
noksius,
b. Di level batang otak, kolateral menuju ke
periakuaduktal kelabu dan menuju nukleus rafe
magnus, nukleus retikularis paragigantoselularis
dan menuju ke lokus seruleus. Yang ke nukleus
rafe magnus menuju lamina II medulla spinalis
melepaskan serotonin, yang ke nukleus retikularis
paragigantoselularis ke lamina II medulla spinalis
melepaskan noradrenalin, dan yang ke lokus
seruleus menuju ke lamina II medulla spinalis
melepaskan noradrenalin, di mana ketiganya
adalah neurotransmiter inhibitori,
c. Di level hipothalamus, kolateral ke sel
hipothalamus dan nukleus arkuatus yang keduanya
melepaskan β-endorfin yang langsung masuk
sirkulasi, beredar ke seluruh tubuh memberi efek
analgesi secara general (Filshie, 2008).
13
BAB III
KERANGKA KONSEP
Tanda-tanda
Zat yang dapat menginhibisi
1. Tidak Nyaman
sekresi asam lambung.
2. Sakit Di Ulu Hati
1. zat kimia (Histamin dan
3. Mual
Anti Inflamasi non steroid).
4. Muntah
2. Kerja berat, pikiran tegang,
5. Kembung
tidak tenang, atau kurang
6. Cepat Kenyang
tidur.
7. Nafsu Makan
3. Pola Makan buruk
Berkurang.
(terlambat makan,
kebiasaan minum obat Infeksi
yang bersifat asam saat lapisan sub
perut kosong, minum
minuman beralkohol, dan mukosa Nyeri
mengisap rokok lambung Lambung
berlebihan)
Akupresur
: : Terdapat hubungan
14
Penjelasan:
Penyakit pada lambung adalah zat yang dapat menginhibisi sekresi asam
lambung. Misalnya zat kimia Histamin dan Anti Inflamasi non steroid. Kerja berat,
pikiran tegang, tidak tenang, atau kurang tidur juga menyebabkan kadar asam
lambung yang tinggi. Sering terlambat makan, kebiasaan minum obat yang bersifat
asam saat perut kosong, minum minuman beralkohol, dan mengisap rokok
berlebihan. Hal ini menyebabkan infeksi dinding sub mukosa lambung ditandai
dengan perasaan tidak nyaman, sakit di ulu hati, mual, muntah, kembung, cepat
kenyang, dan nafsu makan berkurang. Tanda-tanda ini memicu infeksi yang lebih
parah yaitu nyeri lambung. Richard (2003) menyatakan bahwa nyeri lambung adalah
salah satu masalah kesehatan yang dapat ditangani dengan akupuntur. pasien ditanya
tentang tingkat nyerinya dengan menggunakan Skala Nyeri Bourbanis. Pasien
diterapi seminggu 3 kali dengan interval 2 hari sekali, setiap sesi terapi lamanya 30
menit. Setelah pasien melakukan terapi Akupunktur selama 12 kali, kemudian dilihat
perkembangan nyeri lambung tersebut dengan mengukur kembali tingkat nyerinya
menggunakan Skala Nyeri Bourbanis.
Definisi operasional adalah penjelasan semua variable dan istilah yang akan
digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga akhirnya mempermudah
pembaca dalam mengartikan makna penelitian Menurut (Setiadi, 2013). Definisi
operasional dari variable penelitian ini terbuat dalam tabel 1.
Tabel 1
Definisi Operasional Penelitian Pengaruh Akupuntur Terhadap Pengurangan
Nyeri Lambung
No. Variabel Definisi Indikator Alat Ukur Skala
Operasional
1. Variabel Penusukan Tertancapnya - Nominal
Independent: jarum jarum
15
Terapi Akupunktur Akupunktur
Akupunktur pada titik pada titik PC
pada titik PC Akupunktur 6, ST 36, dan
6, ST 36, dan CV 12 sesuai
CV 12 dengan
prosedur
operasional
2. Variabel Peradangan 0 : tidak Skala Ordinal
Dependent: lambung yang nyeri 1-3 : Nyeri
Nyeri menyebabkan nyeri ringan Bourban
lambung nyeri di ulu 4-6 : nyeri is 0-10
hati atau perut sedang 7-9 :
kiri atas nyeri berat
terkontrol
10 : nyeri
berat tidak
terkontrol
16
BAB IV
METODE PENELITIAN
17
DAFTAR PUSTAKA
Sim, KJ. 2002. Dasar Teori Ilmu Akupunktur Identifikasi dan Klasifikasi Penyakit.
Jakarta: Grasindo.
Yin, G. 2000. Advanced Modern Chinese Modern Acupuncture Therapy. Beijing:
New World Press.
18