ABSTRACT
PENDAHULUAN
Usaha budi daya ikan semakin kontiniu ikan memproduksi limbah dari
hari semakin bertambah intensif, sejalan sisa hasil metabolisme yang secara
dengan kemajuan zaman dan teknologi. perlahan mencapai level yang beracun
Masyarakat semakin cenderung untuk (toksik) bagi ikan itu sendiri.
memanfaatkan lahan yang tersedia Ada beberapa cara atau metode
semaksimal mungkin, sehingga produksi yang telah umum dan berkembang di
per satuan luas semakin meningkat. masyarakat dalam meningkatkan kualitas
Keberhasilan suatu usaha budi daya air antara lain teknik penyaringan,
sangat erat kaitannya dengan kondisi pengendapan dan penyerapan. Bahan
lingkungan yang optimum untuk yang digunakan untuk meningkatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan kualitas air tersebut juga beraneka ragam
ikan yang dipelihara. Sementara itu, seperti pasir, kerikil, arang batok, ijuk,
dalam suatu sistem tertutup secara bubur kapur, tawas, batu dan lain-lain,
117
Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia Mulyadi, et al. (2014)
Syafriadiman et al. (2005). Menurut kualitas. Suplai air yang cukup belum
Satyani (2001), ada beberapa cara untuk menjamin keberhasilan bila pengelolaan
memperbaiki kualitas air atau kualitas air selama pemeliharaan tidak
menghilangkan pengaruh buruk air kotor memadai. Apalagi saat ini sumber air
agar menjadi layak dan sehat untuk sebagai media hidup ikan sudah banyak
kehidupan ikan dalam budi daya yaitu : tercemar, sehingga ketersediaan air bersih
aerasi, sirkulasi air, penggunaan pemanas. sangat terbatas. Terjaminnya mutu air
Lasordo (1998) menyatakan bahwa sistem yang memenuhi syarat bagi kehidupan
sirkulasi (perputaran atau pergerakan) air dan pertumbuhan ikan nila selama
adalah sistem produksi yang pemeliharaan merupakan salah satu faktor
menggunakan air pada suatu tempat lebih keberhasilan dalam budi daya perikanan.
dari satu kali dengan adanya proses Untuk itu perlunya dilakukan penelitian
pengolahan limbah dan adanya perputaran ini.
air. Menurut Lesmana (2004) resirkulasi
(perputaran) air dalam pemeliharaan ikan METODE PENELITIAN
sangat berfungsi untuk membantu Penelitian ini dilakukan selama
keseimbangan biologis dalam air, 3 bulan di Laboratorium Teknologi
menjaga kestabilan suhu, membantu Budidaya Fakultas Perikanan dan Ilmu
distribusi oksigen serta menjaga Kelautan Universitas Riau. Ikan uji
akumulasi atau mengumpulkan hasil yang digunakan dalam penelitian ini
metabolit beracun sehingga kadar atau adalah benih ikan nila (Oreochromis
daya racun dapat ditekan. niloticus) yang berukuran 4-5 cm
Ikan nila (Oreochromis niloticus) sebanyak 200 ekor termasuk stok dengan
termasuk salah satu komodoti perikanan padat tebar 15 ekor/cm3. Pelet yang
yang berkembang dari waktu ke waktu digunakan yaitu pelet CP FF-999 yang
dan mempunyai nilai ekonomis yang diproduksi oleh PT. Charoen Pokphand
tinggi. Ikan nila memiliki sifat cepat dengan kandungan protein 38%. Substrat
tumbuh, mudah berkembang biak, filter yang digunakan adalah ; ijuk, spons,
mempunyai kemampuan beradaptasi yang kerikil, pasir dan tanaman air yang
tinggi, serta rasa daging yang enak. Air digunakan yaitu kangkung air (Ipomoea
sebagai media hidup ikan nila harus aquatic Forsk).
memenuhi persyaratan kuantitas dan
118
Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia Mulyadi, et al. (2014)
119
Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia Mulyadi, et al. (2014)
120
Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia Mulyadi, et al. (2014)
121
Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia Mulyadi, et al. (2014)
Penambahan bobot tubuh ikan juga kandungan zat-zat hara dalam perairan.
menunjukkan bahwa kandungan energi Selanjutnya Effendie (1971) menyatakan
dalam pakan yang dikomsumsi ikan bahwa pertumbuhan individu dapat terjadi
melebihi kebutuhan energi untuk apabila ada kelebihan energi dan protein
pemeliharaan dan aktivitas tubuh lainnya yang berasal dari makanan, yang telah
(Lovell, 1988). Selain pakan yang digunakan oleh tubuh untuk metabolisme
mencukupi kualitas air di dalam media dasar, pergerakan, perawatan bagian
pemeliharaan juga sangat mendukung tubuh dan mengganti sel-sel yang rusak.
untuk pertumbuhan ikan nila. Kualitas air Panjang Mutlak Ikan
yang buruk dapat membuat ikan stress Hasil pengamatan panjang ikan
yang mengakibatkan nafsu makan ikan nila (Oreochromis niloticus) selama
berkurang dan terganggunya sistem penelitian setiap masing-masing
metabolisme. Menurut Effendi (1979), perlakuan berkisar antara 4,00-12,22 cm.
laju pertumbuhan dapat dipengaruhi oleh Untuk mengetahui lebih jelas panjang
makanan, suhu, umur ikan serta mutlak dapat dilihat pada Tabel 3.
122
Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia Mulyadi, et al. (2014)
terbesar dari tubuh ikan sehingga dan P2 (93,33 %). P1 memiliki persentase
menyebabkan penambahan bobot ikan. tertinggi dibandingkan P0 dan P2. Setelah
dilakukan uji analisis (ANAVA) terhadap
Kelulushidupan rata-rata kelulushidupan didapatkan P
Kelulushidupan ikan nila (0,004) > 0,05, hal ini menunjukkan
(Oreochromis niloticus) selama penelitian bahwa rata-rata perlakuan pada P0, P1 dan
pada setiap perlakuan berkisar antara 12- P2 menunjukkan perbedaan yang nyata
15 ekor. Berdasarkan Tabel 4, persentase antar perlakuan. Untuk mengetahui lebih
kelulushidupan ikan nila selama jelasnya persentase kelulushidupan dapat
penelitian masing-masing perlakuan yaitu, dilihat pada Tabel 4 berikut ini :
pada P0 (88,89%), diikuti P1 (100,00%)
Tabel 4. Persentase Kelulushidupan Selama Penelitian
Ulangan Perlakuan (%)
P0 P1 P2
1. 86,67 100,00 80,00
2. 93,33 100,00 100,00
3. 86,67 100,00 100,00
Rata-rata 88,89+3,84b 100,00+0,00a 93,33+0,00a
123
Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia Mulyadi, et al. (2014)
124