Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

SIMOKOT (SISTEM MONITORING KETINGGIAN AIR


BERBASIS IOT) DI PINTU AIR SUNGAI SEBAGAI UPAYA
PERINGATAN DINI BENCANA BANJIR

BIDANG KEGIATAN:
PKM KARSA CIPTA

Oleh :
Rully Fildansyah NIM.17184064
Irfan Hadian NIM.17184037
Hady Fathur Rohman NIM.16174024

UNIVERSITAS NUSA PUTRA


SUKABUMI
2019
ii
RINGKASAN

Indonesia adalah wilayah yang rawan sekali terkena bencana dan memiliki
jumlah penduduk yang besar. Bencana dapat merusak tempat tinggal, fasilitas
umum bahkan merenggut nyawa manusia. Salah satu bencana yang sering terjadi
di Indonesia adalah banjir. Tercatat sepanjang tahun 2018 di Indonesia telah terjadi
382 kejadian banjir dengan korban meninggal 42 orang. Ini menandakan bahwa
bencana banjir merupakan bencana yang perlu diwaspadai dan ditangani secara
serius. Untuk mengurangi dampak kerusakan dan korban jiwa dari bencana banjir
perlu adanya sebuah sistem peringatan dini banjir.
SIMOKOT (Sistem Monitoring Ketinggian Air Berbasis IOT) adalah sistem
pemantau ketinggian air di pintu air sungai yang dapat dipantau jarak jauh melalui
pusat layanan informasi SIMOKOT yang dipasang di pemumikan sekitar aliran
sungai dan smartphone karena berbasis IOT (Internet of Things). Untuk
menghitung ketinggian air sungai di pintu air SIMOKOT menginovasikan
penggunaan sensor jarak. Data jarak yang terhitung dapat dipantau melalui website
SIMOKOT atau aplikasi mobile SIMOKOT. Ketika ketinggian air di sungai
mengalami kenaikan yang pesat dan melebihi batas aman yang berpotensi banjir,
maka SIMOKOT akan mengirimkan peringatan berupa sirine tanda bahaya pada
pusat layanan informasi SIMOKOT dan notifikasi pada smartphone. Yang akan
kami buat dalam PKM bidang karsa cipta ini adalah prototipe SIMOKOT. Sebagai
prototipe SIMOKOT, kami menggunakan tangki air sebagai simulasi dari pintu air
sungai. Adapun tujuan dari kegiatan karsa cipta ini diantaranya adalah mengetahui
konsep pengembangan sistem peringatan dini banjir yang mampu mengurangi
dampak kerusakan dan korban jiwa dari bencana banjir.

Kata Kunci : Banjir, Pintu Air Sungai, IOT (Internet of Things), Peringatan Dini

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ i


HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
RINGKASAN ...................................................................................................... v
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ................................................................................................. 2
1.5 Luaran ................................................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kondisi Umum Lingkungan .................................................................. 3
2.2 Sensor Jarak Ultrasonik ......................................................................... 3
2.3 Konsep Sistem Peringatan Dini Banjir ................................................. 4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
3.1 Pra Kegiatan ........................................................................................... 5
3.2 Pelaksanaan Kegiatan ............................................................................ 5
3.3 Pasca Kegiatan ...................................................................................... 5
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya ..................................................................................... 6
4.2 Jadwal Kegiatan .................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 7
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing ........................... 8
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ......................................................... 12
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas ............. 15
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksan ..................................................... 17
Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang Hendak Diterapkembangkan ............... 16

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rekapitulasi anggaran biaya PKM-KC .................................................. 6


Tabel 2. Jadwal Kegiatan ..................................................................................... 6

v
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Banjir merupakan salah satu bencana dengan frekuensi kejadian terbesar yang
terjadi di Indonesia pada tahun 2017-2018 berdasarkan data dari Badan Nasional
Penanggulangan Bencana. Tidak sedikit kerugian yang ditimbulkan oleh bencana
banjir, baik dari segi material maupun korban jiwa. Banjir sendiri biasanya
disebabkan oleh frekuensi hujan yang terus menerus serta luapan air sungai. Oleh
karena itu, banjir biasanya juga datang tiba-tiba, apalagi banjir bandang.
Pintu air sungai merupakan tempat yang strategis untuk memantau perilaku
turun dan naiknya air sungai dan biasanya pintu air sungai dibangun di hulu sungai.
Ketika ketinggian air sungai di pintu air mencapai ketinggian tertentu diatas
ketinggian normal, maka dapat dprediksi sungai akan berpotensi banjir. Oleh
karena itu harus adanya sebuah sistem yang bisa memberi peringatan dini kepada
masyarakat sekitar aliran sungai dan memprediksi kapan terjadinya banjir tersebut.
Karena biasanya pintu air sungai berada jauh dari pemukiman waarga, maka
haruslah ada layanan informasi ketinggian air sungai dan peringatan dini yang
terpasang di tengah pemukiman warga sekitar sungai. Serta untuk memantau
ketinggian air secara realtime oleh warga haruslah dibuat sebuah aplikasi mobile
yang terpasang di perangkat smartphone warga sekitar aliran sungai. Jalur
komunikasi sistem peringatan dini ini menggunakan teknologi IOT (Internet of
Things) agar informasi peringatan dini dapat diberitahukan secara cepat dan
realtime.
Hal ini menjadi daya tarik tersendiri dikarenakan bahwa fakta smartphone
menjadi hal yang tidak bisa lepas dari manusia mengingat fungsi dan kegunaanya
yang sangat erat dengan aspek kehidupan. Dan juga dengan memanfaatkan
teknologi berbasis IOT ini Aplikasi Sistem monitoring ketinggian air ini dapat di
kembangkan dengan mudah, selain dari pada itu fitur pada aplikasi ini
mempermudah user untuk mengetahui status ketinggian air, dan prediksi banjir.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang harus dipecahkan
dalam program karsa cipta ini adalah :
1. Bagaimana menghitung ketinggian air di pintu air sungai?
2. Bagaimana data-data ketinggian air dan peringatan dikirimkan secara cepat
kepada warga sekitar aliran sungai?
3. Bagaimana memprediksi terjadinya banjir dari data ketinggian air sungai
di pintu air sungai?
2

1.3. Tujuan
Adapaun tujuan dari kegiatan karsa cipta ini diantaranya adalah:
1. Mengetahui konsep perhitungan ketinggian air di pintu air sungai dan
mengetahui konsep memprediksikan potensi terjadinya banjir.
2. Mengetahui konsep pengembangan sistem yang dapat menjadi sistem yang
dapat memberikan peringatan dini banjir berbasis IOT.
3. Menciptakan sebuah alat SIMOKOT yang dapat memantau ketinggian air
di pintu air sungai dan memberikan peringatan dini jika terjadi potensi
banjir.

1.4. Manfaat
Adapun manfaat dari kegiatan yang dimaksud yaitu mampu menjadi sistem
yang dapat memberikan peringatan dini banjir kepada masyarakat sekitar aliran
sungai untuk bersiaga jika saja aada potensi bencana banjir. Hal ini diharapkan akan
lebih mengurangi risiko kerusakan, kerugian, dan korban jiwa yang disebabkan
oleh banjir.

1.5. Luaran
Luaran dari kegiatan ini adalah berupa rancangan konseptual dari SIMOKOT
dan prototype dari SIMOKOT yang digunakan untuk sistem peringatan dini banjir.
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kondisi Lingkungan Umum


Pintu air diletakkan pada lokasi yang mempunyai perbedaan ketinggian
antara muka air hulu dan hilir untuk mengatur debit sungai. Jenis-jenis pintu air:
1. Pintu Kembar / Kuku Tarung Jenis pintu ini digunakan pada saluran yang
cukup lebar, yaitu jika lebar saluran lebih dari 6 meter. Pemasangan
menyudut 45odengan maksud untuk mengurangi tekanan air pada pintu,
sehingga dimensi pintu menjadi lebih kecil dan hemat. Jenis pintu ini
biasanya menggunakan bahan baja.
2. Pintu Angkat / Kerek (Lift Gate) Pintu ini digunakan dengan cara
mengangkat dan menurunkan pintu dari atas saluran dengan menggunakan
kabel pengerek/pengangkat. Jenis pintu ini ideal dipakai jika saluran tidak
terlampau lebar.
3. Pintu Sorong / Geser (Rolling Gate) Jenis pintu ini digunakan pada saluran
yang tidak terlampau lebar. Bahan pintu ini bisa memakai baja atau kayu,
sesuai dengan kebutuhan dan perencanaan.
4. Pintu Rebah (Falling Gate) Untuk membuka saluran, pintu ini
ditarik/direbahkan kebawah sampai sejajar plat lantai, sedangkan untuk
menutupnya kembali dengan cara menegakkannya.
Ketinggian air di pintu air sungai merupakan suatu parameter yang perlu
dipantau secara cermat dan dianalisis perubahannya, terutama pada musim dan
keadaan tertentu (Asrzal dan Ora Sarinata, 2010). Pemantauan ketinggian air sungai
di pintu air sungai yang dilakukan selama ini masih menggunakan peralatan manual
dengan meletakan skala ketinggian air di pinggir sungai. Pengukuran secara manual
memiliki beberapa kelemahan seperti ketelitian alat, kelalaian petugas, tidak
kontinu, dan sebagainya. Pengukuran hanya dapat dilakukan ketika petugas
mengamati dan akan berubah ketika ketinggian air berubah.

2.2. Sensor Jarak Ultrasonik


Salah satu sensor yang .dapat digunakan untuk menghitung ketinggian
permukaan air adalah sensor ultrasonik yang bekerja berdasarkan prinsip
gelombang ultrasonik (Asrzal dan Ora Sarinata, 2010). Gelombang ultrasonik
merupakan gelombang mekanik longitudinal dengan frekuensi di atas 20 KHz.
Gelombang ini dapat merambat dalam medium padat, cair, dan gas. Hal ini
disebabkan karena gelombang ultrasonik merupakan rambatan energi dan
momentum mekanik sehingga merambat sebaga interaksi dengan molekul dan sifat
enersia medium yang dilaluinya (Ahmaad Zakarsi, 2009).
Untuk mulai menghitung jarak dengan menggunakan SRF05, hanya perlu
memberikan pulsa trigger minimal 10μS. Kemudian SRF05 akan memancarkan 8
siklus gelombang ultrasonik (40kHz). Sensor SRF05 mengeluarkan pulsa output
high pada jalur echo (atau jalur trigger pada mode 2) setelah memancarkan
4

gelombang ultrasonik. Setelah gelombang pantul terdeteksi, sensor SRF05


mengeluarkan pulsa output low pada jalur echo (atau jalur trigger pada mode 2).
Lebar pulsa high pada jalur echo akan propotional dengan jarak kepada objeknya.
Maka jarak dalam centimeter dapat dihitung dengan cara lebar pulsa high dibagi 29
(Novie Theresia Br. Pasaribu, 2012).

2.3. Konsep Sistem Peringatan Dini Banjir


Meminimalkan kerugian yang disebabkan oleh banjir merupakan tujuan
dari dibangunnya sistem peringatan dini banjir. Sistem ini dikembangkan dengan
menggunakan beberapa kemajuan bidang ilmu terkait sehingga memungkinkan
dapat memprakirakan besarnya banjir yang mungkin terjadi beberapa hari kedepan
serta daerah genangannya. Teknologi tersebut adalah Flood Early Warning System
(FEWS) dengan memanfaatkan berbagai input data secara real time maupun data
prakiraan beberapa hari kedepan. Untuk melakukan peringatan dini banjir (flood
early warning) terdapat beberapa tahapan untuk dapat tercapainya hasil secara
efektif. Tahapan-tahapan tersebut: (Werner and Kwadijk, 2005).
Detection, tahapan ini, data tepat waktu (real time) di monitor dan di proses
untuk mendapatkan informasi tentang banjir yang mungkin terjadi. Informasi
tersebut selanjutnya diteruskan untuk melakukan peringatan (warning) tanpa
melalui forecasting. Pada tahapan ini diperlukan juga filter terhadap data yang ada
karena data yang diperoleh dari lapangan belum tentu memiliki kualitas yang baik.
Forecasting, tahapan ini dilakukan prakiraan terhadap curah hujan, tinggi
muka air atau debit aliran banjir serta waktu datangnya banjir tersebut. Dengan
diketahuinya kejadian banjir tersebut maka dapat diteruskan untuk melakukan
peringatan (warning).
Warning dan dissemination, tahapan ini merupakan faktor kunci sukses
dalam sistem peringatan dini banjir (flood early warning). Tahapan ini
menggunakan informasi yang diperoleh dari tahapan detection ataupun forecasting.
Pihak yang bertanggung jawab menyebarluaskan informasi tersebut untuk dapat
meminimalisasi resiko yang ditimbulkannya.
Response, tanggap terhadap isu peringatan banjir, dan hal ini merupakan
yang sangat penting untuk tercapainya tujuan pelaksanaan peringatan dini banjir.
Jika tujuan dari peringatan dini banjir adalah untuk mengurangi kerugian materil
maupun non materil, maka diperlukan personil yang tanggap secara cepat dan tepat
dalam melakukan evakuasi apabila banjir benar-benar terjadi.
5

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

Metode dalam pelaksanaan progam karsa cipta ini adalah sebagai berikut:
3.1 Pra Kegiatan
Tahap prakegiatan adalah tahap awal sebelum pelaksanaan progam karsa
cipta. Dalam tahap ini ada beberapa hal yang dilakukan, yaitu:
3.1.1 Rapat strategi pelaksanaan
3.1.2 Pengumpulan data dan studi literatur
3.1.3 Perencanaan SIMOKOT
3.1.4 Penetapan desain prototype SIMOKOT
3.1.5 Pembelian alat dan bahan

3.2 Pelaksanaan Kegiatan


Tahap pelaksanaan kegiatan adalah tahap utama dari program karsa cipta.
Dalam tahap ini ada beberapa hal yang dilakukan, yaitu :
3.2.1 Pembuatan prototype SIMOKOT
3.2.2 Uji coba awal prototype SIMOKOT
3.2.3 Revisi prototype SIMOKOT
3.2.4 Uji coba akhir prototype SIMOKOT
3.2.5 Revisi operasional prototype SIMOKOT
3.2.6 Uji coba dan penyempurnaan prototype SIMOKOT
3.2.7 Pengujian prototype SIMOKOT

3.3 Pasca Kegiatan


Tahap pascakegiatan adalah tahap akhir dari program karsa cipta. Dalam
tahap ini ada beberapa hal yang dilakukan, yaitu :
3.3.1 Evaluasi
3.3.2 Pembuatan Laporan
6

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Ringkasan anggaran biaya disusun sesuai dengan format pada Tabel 1 sumber
dana PKM-KC berasal dari Ditlitabmas Ditjen Dikti.
Tabel 1. Rekapitulasi anggaran biaya PKM-KC
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan Penunjang Rp. 2.770.000
2 Bahan Habis Pakai Rp. 4.007.000
3 Perjalanan Rp. 1.153.000
4 Lain – lain Rp. 1.820.000
Total Rp. 9.750.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Adapun jadwal kegiatan ini sebagai berikut:
Tabel 2. Jadwal Kegiatan
Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Rapat strategi pelaksanan
2 Pengumpulan data
3 Perencanaan SIMOKOT
4 Penetapan desain prototype SIMOKOT
5 Pembelian alat dan bahan
6 Pembuatan prototype SIMOKOT
7 Uji coba awal prototype SIMOKOT
8 Revisi prototype SIMOKOT
9 Uji coba akhir prototype SIMOKOT
10 Revisi operasional prototype SIMOKOT
11 Uji coba dan penyempurnaan prototype SIMOKOT
12 Pengujian prototype SIMOKOT
13 Evaluasi
14 Pembuatan Laporan
7

DAFTAR PUSTAKA

Novie Theresia Br. Pasaribu. 2012. Wheeled Robot Based For Indonesian
Intelligent Robot Contest. Laporan Penelitian: 23 – 24
Dedi Satria, Syaifuddin Yana, Rizal Munadi, Saumi Syahreza. 2017. Sistem
Peringatan Dini Banjir Secara Real-Time Berbasis Web Menggunakan
Arduino dan Ethernet
Segel Ginting, William M. Putuhen. 2014. SISTEM PERINGATAN DINI
BANJIR JAKARTA
Ahmad Zakarsi. 2009. Analisis Pengaturan Jarak Sensor Ultrasonik Dengan
Bahsa Pemograman C Menggunakan MCU AT89C51.
Werner, M G F., Schellekens, J and Kwadijk, JCJ. 2005. Flood Early Warning
Systems for Hydrological (sub) Catchments. In Encyclopedia of
Hydrological Sciences vol 1, Editors: Anderson, MG and McDonnell, J J,
John Wiley & Sons Ltd.
8
9
10
11
12

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan Penunjang
No Material Justifikasi Volume Harga Satuan Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
1 Solder Uap Alat 1 Unit Rp. 750.000 Rp. 750.000
Pemasangan
Komponen
2 AVO Meter Alat 1 Unit Rp. 500.000 Rp. 500.000
Penghitung
Tegangan,
Resistansi,
Arus
3 Mesin Bor Alat 1 Unit Rp. 750.000 Rp. 750.000
Duduk Penunjang
Perakitan
4 Tang Set Alat 1 Set Rp. 400.000 Rp. 400.000
Penunjang
Perakitan
5 Mata Bor Alat 1 Set Rp. 180.000 Rp. 180.000
Penunjang
Perakitan
6 Gergaji Alat 1 Buah Rp. 150.000 Rp. 150.000
Penunjang
Perakitan
7 Mata Gergaji Alat 1 Set Rp. 40.000 Rp. 40.000
Penunjang
Perakitan
Jumlah Rp. 2.770.000
2. Bahan Habis Pakai
No Material Justifikasi Volume Harga Satuan Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
1 Raspberry Pengontrol 1 Unit Rp. 850.000 Rp. 850.000
Pi Sistem
2 IC Atmega Pengontrol 2 Unit Rp. 30.000 Rp. 60.000
328p Sistem
3 IC Atmega Pengontrol 2 Unit Rp. 30.000 Rp. 60.000
328p Sistem
13

4 Bahan 2 Unit Rp. 45.000 Rp. 90.000


ESP8266
Utama
Wifi Module IOT

5 Node MCU Bahan 2 Unit Rp. 65.000 Rp. 130.000


Utama
IOT
6 Sensor Pengindera 3 Unit Rp. 55.000 Rp. 165.000
Ultrasonik Jarak
US-100
7 Pipa PVC kerangka 1 set Rp. 200.000 Rp. 200.000
8 TFT LCD Bahan 2 Unit Rp. 400.000 Rp. 800.000
Perakitan
9 Kabel Bahan 3 Unit Rp. 40.000 Rp. 120.000
Jumper
Perakitan
(male to
male)
10 Kabel Bahan 3 Unit Rp. 40.000 Rp. 120.000
Jumper Perakitan
(female to
female)
11 Papan Bahan 4 Unit Rp. 35.000 Rp. 135.000
Acrylic
Perakitan
12 Papan PCB Bahan 2 Unit Rp. 170.000 Rp, 340.000
Polos
Perakitan
double layer
(30x40cm)
13 Papan PCB Bahan 4 Unit Rp. 20.000 Rp. 80.000
polos
Perakitan
standar
(10x20 cm)
14 Tangki Air Simulasi 1 Unit Rp. 250.000 Rp. 250.000
Air Sungai
15 System Pengontrol 3 Set Rp. 50.000 Rp. 150.000
Minimum Sistem
IC
Atmega328
16 Modul Sistem 1 Unit Rp. 500.000 Rp. 500.000
Sirine Peringatan
17 kabel Bahan 1 Set Rp. 137.000 Rp. 137.000
Perakitan
14

Rp. 4.007.000
3. Perjalanan
No Material Justifikasi Volume Harga Satuan Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
1 Perjalanan ke Survey, 60 x 2 Rp. 7.700 Rp. 924.000
toko-toko pencarian, liter
dan
pembelian
alat dan
bahan
2 Jasa Pembelian 5 kali Rp. 15.000 Rp. 75000
Pengiriman Alat dan
Barang Bahan
3 Perjalanan ke Perakitan 20 x 1 Rp.154.000 Rp.154.000
lokasi liter
perakitan dan
pengujian
Jumlah Rp. 1.153.000
4. Lain-lain
No Material Justifikasi Volume Harga Satuan Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
1 Sewa Kamera Dokumentasi 5 Hari Rp. 70.000 Rp. 350.000
2 Printer Penyusunan 1 Buah Rp. 800.000 Rp. 800.000
Laporan
3 Tinta Printer Penysunan 4 Set Rp. 50.000 Rp. 200.000
Laporan
4 Kertas A4 Penyusunan 3 Rim Rp. 40.000 Rp. 120.000
80gr Laporan
5 Pengadaan Pembuatan 1 set Rp. 200.000 Rp. 200.000
dan jilid dan
Laporan penyusunan
Laporan
6 Banner Pameran 1 Buah Rp. 150.000 Rp. 150.000
Jumlah Rp. 1.820.000
15

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas


No Nama / Program Bidang Alokasi Uraian Tugas
NIM Studi Ilmu Waktu
(jam/minggu)
1 Rully Teknik Mikro 12 1. Mengkoordinir
Fildansyah Informatika kontroler jam/minggu tim
/ 2. Penentu alat
17184064 dan bahan
3. Pencari alat dan
bahan
4. Perakit
5. Dokumentasi
2 Irfan Teknik Pemograman 12 1. Penentu alat
Hadian Informatika jam/minggu dan bahan
/ 2. Pencari alat dan
17184037 bahan
3. Perakit
4. Sekretaris tim

3 Hady Teknik Mikro 12 1. Memprogram


Fathur Informatika kontroler jam/minggu sistem
Rohman microkontroler
/ 2. Penentu alat
16174024 dan bahan
3. Pencari alat dan
bahan
4. Perakit
5. Bendahara tim
16
17

Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang Hendak Diterapkembangkan

Anda mungkin juga menyukai