PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan didirikan oleh
pemerintah india belanda pada tahun 1920 sebagai VERPLEECHTE HUIZ (Rumah Perawatan
Sakit Jiwa), yang terletak dikampung Dadi diatas tanah seluas 53,295 M2 didukung bukti
kepemilikan dengan Sertifikat Hak Pakai Nomor 89, dan sekarang menjadi Jalan Lanto
Dg.Pasewang No.34 Makassar. Selanjutnya karena kebutuhan meningkat pemerintah Hindia
Belanda merubah menjadi DOORGANS HUIZ (RS Jiwa) yang dapa menampung penderita dari
seluruh Indonesia, yang rujukan kelas A untuk di Sulawesi Selatan dengan kapasitas tempat tidur
yang diharapkan yaitu menjadi 605 tempat tidur.
Pada tahun 1948, Pemerintah Negeri Negara Indonesia Timur (NIT)memerlukan sebuah
Rumah Sakit Umum, maka dipinjamkan dua (2) buah bangsal dari Rumah Jiwa. Ternyata saat,
Rumah Sakit Umum semakin dibutuhkan masyarakat masyarakat sehingga berkembang beberapa
bagian dan menjadi 2 buah Rumah Sakit dalam 1 kompleks (Jiwa dan Umum).
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI tanggal 28 April 1978 Nomor
135/Menkes/SK/IV/78 maka Rumah Sakit Jiwa Ujung Pandang ditetapkan sebagai Rumah Sakit
Jiwa Type A. Kemudian pada tanggal 5 Juni 1993 Rumah Sakit Umum pindah ke lokasi yang baru
di tamalantea menjadi RSU Pusat Dr. Wahidin Sudirowisodo. Meskipun demikian Rumah Sakit
Jiwa Dadi tetap melayani penderita diluar penyakit jiwa.
Sejak Otonomi Daerah, Rumah Sakit Jiwa berubah menjadi BADAN PENGELOLA
RUMAH SAKIT (BPRS)DADIProvinsi Sulawesi Selatan berdasarkan peraturan Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan Nomor 7 Tahun 2002 Tanggal 12 September 2002 Tentang Pembentujkan
Organisasi Dan Tata Kerja Badan Pengelola Rumah Sakit (BPRS) Dadi Provinsi Sulawesi Selatan.
Kemudian, di tahun 2008 berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Sulawesi Selatan
Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Inspektorat Badan Perencanaan Daerah,
Lembaga Teknis dan Lembaga Lain Provinsi Sulawesi Selatan maka secara resmi BPRS Dadi
Provinsi Sulawesi Selatan Menjadi RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH (RSKD) DADI
Provinsi Sulawesi Selatan.
Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi Provinsi Sulawesi Selatan beroperasi bersadarkan Izin
Penyelenggaraan yang di tanda tangani dan diterbitkan oleh Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) dengan Nomor 3/I/KES/PMDN/2018 Tentang Izin Operasional Rumah Sakit Khusus
Daerah Dadi Provinsi Sulawesi Selatan Sebagai Rumah Sakit Khusus Kelas A. dan Keputusan
Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 3120/XII/TAHUN 2018 tentang Penetapan Rumah Khusus
Daerah Dadi Provinsi Sulawesi Selatan Sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah Untuk Menerapkan
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
1
Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi Provinsi Sulawesi Selatan beroperasi berdasarkan Izin
Penyelenggaraan Nomor 3/1/KES/PMDN/2018. dan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
3/1/KES/PMDN/2018 Tentang penetapan Kelas, Rumah sakit Khusus Daerah Dadi Provinsi
Sulawesi Selatan Belum terakreditasi sampai saat ini
Pada tahun 2013 rumah sakit khusus daerah dadi provinsi Sulawesi selatan masih
menerima pasien umum, BPJS, dan jamkesda. Akan tetapi sejak tanggal 1 Januari 2014 pasien
jamkesda terintegrasi kedalam BPJS, selain itu Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi Provinsi
Sulawes Selatan
B. TUJUAN
1. Sebagai pedoman dalam mengelola dan berorganisasi pada Rumah Sakit Khusus Daerah
Dadi Provinsi Sulawesi Selatan.
C. PENGERTIAN
2
Wewenang berfungsi untuk mendukung berhasilnya pelaksanaan tugas.
Dalam hal ini wewenang dapat dibedakan dalam kategori,yaitu:
a. Wewenang Formal
Wewenang ini bersifat mutlak, tidak dapat diganggu gugat dan dilindungi oleh
Peraturan Perundang-Undangan.
b. Wewenang Informal
Wewenang ini berupa kebijaksanaan untuk mendukung wewenang formal.
7. Tanggung jawab adalah rincian atas segala sesuatu yang harus dipertanggungjawabkan
oleh pemegang jabatan.
8. Hubungan kerja adalah hubungan antara pemegang jabatan dalam rangka pelaksanaan
tugasnya.
3
D. SISTEMATIKA
Standar pelayanan dan pedoman Pengorganisasian ini disusun dengan sistematika sebagai
berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab II Gambaran UmumRumah Sakit Khusus Daerah Dadi Provinsi Sulawesi Selatan
Bab III Visi,Misi,Motto dan Tujuan Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi Provinsi Sulawesi
Selatan
BabIV Struktur Organisasi Rumah Sakit
BabV Struktur Organisasi Unit Kerja
BabVI Uraian Jabatan.
BabVII Tata Hubungan Kerja.
BabVIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personel.
Bab IX Program Orientasi
BabX Pertemuan/Rapat
Bab XI Pelaporan
Bab XII Penutup
4
BAB II
GAMBARAN UMUM
RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH DADI PROVINSI SULAWESI SELATAN
Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi Provinsi Sulawesi Selatan merupakan salah satu
rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang berlokasi di Jalan Lanto Daeng
Pasewang No.34 Kelurahan Maricaya selatan, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar. Berdiri di
atas tanah seluas 53.295 M² Hektar milik pemerintah daerah Sulawesi Selatan dan diharapkan
dapat mendukung kelancaran kegiatan pelayanan melayani pasien jiwa, pasien fisik, pasien
napza, pasien stroke dan masyarakat sekitarnya.
Sebelum diresmikan menjadi Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi Provinsi Sulawesi
Selatan, sejak masa berdirinya pada tahun 1920 (Pemerintah Hindia Belanda)mendirikan
RS.Jiwa sebagai Verpleechtehuiz ( Rumah Perawatan Sakit Jiwa ) yang terletak di Kampung
Dadi dan sekarang menjadi Jalan Lanto Daeng Pasewang No.34 Makassar. Kapasitas awal
tempat tidur 50 buah dan selanjutnya karena kebutuhan meningkat Pemerintah Hindia Belanda
merubah menjadi Doorgangshuiz ( RS.Jiwa ) yang dapat menampung penderita dari seluruh
Indonesia. Pada Tahun 1948 Pemerintah Negeri Indonesia Timur (NIT), memerlukan sebuah
RS.Umum maka dipinjamkanlah 2 (dua) bangsal dari Rumah Sakit Jiwa.
Rumah Sakit Umum yang dibutuhkan masyarakat makin berkembang sehingga
menambah beberapa bangsal,sehingga dalam kompleks terdapat 2 buah RS dan pada tanggal 5
juni 1992 RS.Umum telah pindah ke lokasi yang baru di RSUP Dr.Wahidin Sudiro Husodo di
Tamalanrea UNHAS.
Pimpinan Rumah Sakit Jiwa waktu Pemerintah NIT Tahun 1948 adalah Dr.Pinontoan
yang merangkap menjadi Inspektur Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dan kemudian di
gantikan oleh Dr.Ny.Tumangken Gerungan.
Seiring berjalannya waktu, Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi Provinsi Sulawesi Selatan
mengalami perkembangan berturut-turut sebagai berikut:
1. Menjadi Rumah Sakit Khusus Daerah milik Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan.Berdasarkan SK Menkes RI Tanggal 28 April 1978 Nomor 135/MEN-
KES/SK/IV/78 RS.Jiwa Ujung Pandang di tetapkan sebagai Rumah Sakit Jiwa Kelas
Type A dan dengan PERDA No.7 Tanggal 12 September 2002 maka secara resmi
RS.Jiwa berubah menjadi Badan Pengelola Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi Provinsi
Sulawesi Selatan dan PERDA No.9 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan
Tata Kerja Teknis Daerah dan Tahun 2009 berubah menjadi Rumah Sakit Khusus
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan sesuai dengan PP 41/2007 dan Pergub No.49 Tahun
2008.
5
2. Menjadi rumah sakit kelas A Non Pendidikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 3/1/10/KES/PMDN/2018 tentang Izin
Operasional Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi Provinsi Sulawesi Selatan sebagai
Rumah Sakit Khusus Kelas A.
3. Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi Provinsi Sulawesi Selatan yang menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) berdasarkan
Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor : 3120/XII/TAHUN 2018, tentang
Penetapan Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi Provinsi Sulawesi Selatan sebagai satuan
kerja perangkat daerah untuk menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah secara penuh tanggal 4 Desember 2018
Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi menawarkan pelayanan kesehatan jiwa, napza, stroke
dan komorbiditas yang bermutu dan bertanggung jawab sehingga menjadi kepercayaan
masyarakat.Berbekal tekad untuk menghadapi tantangan yang ada saat ini serta keinginan untuk
memenuhi segala tuntutan kebutuhan penyediaan pelayanan kesehatan yang lebih baik, Rumah
Sakit Khusus Daerah Dadi provinsi Sulawesi Selatan senantiasa meningkatkan kualitas sarana
dan prasarana, peralatan medis pendukung serta kualitas sumber daya manusia yang ada dan di
dukung oleh dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, perawat, tenaga penunjang, tenaga
administrasi yang senantiasa berupaya memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar.
Secara keseluruhan fasilitas pelayanan yang tersedia di Rumah Sakit Khusus Daerah
Dadi meliputi : Pelayanan Rawat Jalan, Rawat Inap, Pelayanan Intensif, Pelayanan Gawat
Darurat (IDG Fisik dan IGD Jiwa), Pelayanan Penunjang dan Pelayanan Kesehatan Preventif.
Sejak berdirinya pada tahun 1920, Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi telah mengalami
beberapa kali pergantiaan Direktur berturut-turut sebagai berikut :
6
Setelah ditetapkan menjadi Badan Layanan Umum Daerah dengan Surat Keputusan
Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 3120/XII/TAHUN 2018 tanggal 4 Desember 2018
Tentang Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-
BLUD) maka Sifat bisnisnya berubah menjadi lembaga Profit yang lebih menekankan pada
aspek profesionalitas dan akuntabilitas tanpa mengurangi aspek pelayanan sosial kepada
masyarakat utamanya masyarakat Sulawesi Selatan.
Adapun jenis Pelayanan yang diberikan adalah sebagai berikut:
7
31. Pelayanan Keperawatan Meliputi Asuhan Keperawatan Jiwa dan Non Jiwa
32. Pelayanan Napza
33. Pelayanan Rehabilitasi Psikososial Meliputi Rawat Jalan (program Day Care dan
Rawat Inap
34. Pelayanan Rehabilitasi Fisik/Medik meliputi Rawat Jalan dan Rawat Inap
35. Pelayanan Rawat Inap Manajemen Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)
meliputi Rawat Inap intensif Psikiatri (Akut) dan Rawat Inap Intermediate.
8
BAB III
VISI, MISI, MOTTO DAN TUJUAN
A. VISI
SesuaidenganRenstra2018-2023Rumah Sakit Khusus Daerah DADI
Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai visi yang
mengandung makna cita-cita yang harus diwujudkan oleh seluruh civitas hospitalia rumah
sakit dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat dan pasar industri perumahsakitan dalam
pelayanan kesehatan Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi mempunyai visi :
“Rumah Sakit Khusus Daerah sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan jiwa, napsa,
dan stroke yang berorientasi melayani, inovatif, kompetitif, inklusif dan berkarakter dalam
mendukung akselerasi kesejahteraan di sulawesi tahun 2023”.
B. MISI
C. MOTTO
Motto Rumah Sakit Khusus daerah Dadi Provinsi Sulawesi Selatan “CARE yaitu
Cakap,Akrab,Responsive dan Edukatif “
9
D. TUJUAN
Adapun tujuan dari Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi Provinsi Sulawesi Selatan dibagi
menjadi tujuan umum dan tujuan khusus.
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus :
a. Mengupayakan tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang optimal bagi
masyarakat.
b. Menyediakan akses pelayanan kesehatan yang makin luas, profesional, efektif, efisien
dan terjangkau bagi semua golongan masyarakat.
c. Menjadikan Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi Provinsi Sulawesi Selatan sebagai pusat
pelayanan rujukan jiwa di Kawasan Indonesia Timur Indonesia.
d. Menjadikan rumah sakit pendidikan tingkat lanjut yang mampu menjadi pengelola
pendidikan tenaga kesehatan yang profesional dan pendidikan kesehatan yang
berorientasi kepada kepuasan pelanggan
10
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH DADI PROVINSI
SULAWESI SELATAN
Pembentukan, kedudukan, tugas pokok, fungsi dan Susunan organisasi Rumah Sakit
Khusus Daerah Dadi Provinsi Sulawesi Selatan didasarkan pada Peraturan Gubernur Sulawesi
Selatan Nomor 49 Tahun 2008/Nomor 18 Tahun 2010 tentang perubahan atas peraturan
Daerah Provinsi Sulawesi selatan Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Sususnan
Perangkat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dan Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor
49 Tahun 2008/Nomor 18 Tahun 2010 tentang Tugas pokok, fungsi dan rincian tugas jabatan
struktural pada Rumah Sakit.
Struktur Organisasi ini diharapkan mampu mewadahi seluruh aspek
kegiatanpelayanandanadministrasi Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi Provinsi Sulawesi
Selatan,sehinggauntuk mencapai hasil yang optimal danmaksimal, pengembangan manajemen
diarahkanpadapemantapantatakerja sistemdanprosedursertaoptimalisasi pelayanan.
Sejalan dengan perkembangan dan tuntutan pelayanan yang bermutu, Rumah Sakit
Khusus Daerah Dadi Provinsi Sulawesi Selatan telahberupaya pengelolaanya
secaraprofesionalyang ditunjangdengan sistem manajemen dan administrasi yang baik.
StrukturOrganisasiRumah Sakit Khusus Daerah Dadi Provinsi Sulawesi
Selatanberdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 49 Tahun 2008/Nomor 18
Tahun 2010,terdiridari1 OrangDirektur,2 Orang Wadir, 6orangKepala Bagian/Bidang,12
Kepala Seksi,Secara rinci adalah sebagai berikut:
1. Direktur
2. Wakil Direktur Umum:
a. Bagian Tata Usaha:
Sub bagian Umum dan Perlengkapan
Sub Bagian Kepegawaian
b. Bagian Program dan Informasi
Sub Bagian Program dan Evaluasi
Sub Bagian Rekam Medik dan Informasi
c. Bagian Keuangan :
Sub Bagian Mobilisasi dan Verifikasi
Sub Bagian Perbendaharaan
3. Wakil Direktur Medik dan Keperawatan :
a. Bidang Pelayanan Medik :
Sub Bidang Pelayanan Rawat Jalan
Sub Bidang Pelayanan Rawat Inap
11
b. Bidang Keperawatan :
Sub Bidang Logistik Keperawatan
Sub Bidang Askep Etika Profesi Keperawatan
c. Bidang Pelayanan Penunjang
Sub Bidang Penunjang Medik
Sub Bidang Penunjang Non Medik
DIREKTUR
KABID.
KABAG. KABAG. PROG. & KABAG. PELAYANA KABID. KABID. PELAY.
TATA USAHA INFORMASI KEUANGAN MEDIK KEPERAWATAN PENUNJANG
12
RENCANA STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH DADI PROVINSI SULAWESI SELATAN
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
Dr. ARMAN BAUSAT, Sp.B.OT(K) Spine
Plt. DIREKTUR RUMAH SAKIT
Irmawati, SKM
Koordinator Administrasi Gizi
Hadrawaty, SKM
Hasnah, SKM
15
BAB VI
URAIAN JABATAN
Instalasi Gizi Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi Provinsi Sulawesi Selatan adalah suatu
bagian/unit/divisi atau fasilitas dirumah sakit, tempat penyelenggaraan semua kegiatan
pelayanan gizi yang ditujukan untuk keperluan rumah sakit itu sendiri.Instalasi Gizi RSKD
DADI Prov. Sulawesi Selatan dikepalai oleh seorang Dietisien dan dibantu oleh beberapa orang
Dietisien yang memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan
merupakan tempat atau fasilitas penyelenggaraan yang bertanggung jawab atas seluruh
pekerjaan serta pelayanan gizi.
16
3. Wewenang
a. Menyampaikan ide/gagasan yang berguna bagi kemajuan pelayanan Instalasi
GiziRSKD Dadi Provinsi Sulawesi Selatan.
b. Melaporkan setiap laporan kejadian yang berindikasi merugikan RSKD Dadi
Provinsi Sulawesi Selatan dan membahayakan pada pelayanan dan suasana kerja di
Instalasi Gizi dan mengambil tindakan yang tepat sasaran.
c. Menyampaikan kepada instalasi/seksi/kelompok kerja terkait atas kondisi
barang/alat yang mengalami gangguan/kerusakan supaya tidak berakibat fatal pada
terselenggaranya pelayanan Instalasi Gizi.
d. Melaporkan adanya gangguan ketertiban dan keamanan kepada petugas satpam
yang sedang dinas di Instalasi Gizi
e. Menghadiri pertemuan pimpinan instalasi/seksi kerja dan komite profesi rumah
sakit.
f. Turut berpartisipasi membangun sistem informasi rumah sakit Instalasi Gizi.
g. Mengikuti pertemuan Bidang Pelayanan dan Penunjang Medis dan pertemuan staf
pimpinan.
4. Tata Hubungan Kerja
a. Bertanggung jawab atas : Koordinator di Instalasi Gizi
b. Bertanggung jawab kepada : Kepala Bidang Pelayanan dan Penunjang Non
Medik
5. Persyaratan Jabatan
a. Pendidikan : Dokter/S2 Gizi /S1 Gizi
b. Kursus/Pelatihan :-
c. Pengalaman Kerja : 5 Tahun
20
3. Wewenang:
a. Berhak menolak bahan makanan yang tidak sesuai dengan pesanan
b. Berhak menyalurkan bahan makanan yang di terima
c. Berhak mengambil keputusan penyelesaian masalah pelayanan gizi di bagian
pengolahan
4. Tata Hubungan Kerja
g. Bertanggung jawab atas : Penerimaan Bahan makanan
h. Bertanggung jawab kepada : Kepala Instalasi Gizi
i. Koordinasi dengan : Kepala Instalasi Gizi dan setiap bidang/bagian/unit/
seksi/Pihak ketiga kelompok kerja terkait pelayanan
Instalasi Gizi
5. Persyaratan Jabatan
g. Pendidikan : D III Gizi
h. Kursus/Pelatihan : Manajemen bidang jabatan
i. Pengalaman Kerja : 1 Tahun
G. JURU MASAK
1. Tugas
a. Menyiapkan dan memelihara peralatan, sarana dan prasarana pendukung
pelayanan.
b. Menyiapkan bahan makanan.
c. Meracik bumbu.
d. Memasak makanan. 23
e. Membuat snack.
f. Memasak makanan ekstra.
g. Mencuci peralatan masak
h. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan sesuai sistem yang berlaku.
2. Tanggung Jawab
a. Bertanggung jawab terhadap persiapan dan pemeliharaan peralatan, sarana dan
prasarana pendukung pelayanan.
b. Bertanggung jawab terhadap persiapan bahan makanan.
c. Bertanggung jawab meracik bumbu.
d. Bertanggung jawab memasak makanan.
e. Bertanggung jawab terhadap pembuatan snack.
f. Bertanggung jawab memasak makanan ekstra.
g. Bertanggung jawab terhadap pencucian peralatan masak.
h. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pencatatan dan pelaporan sesuai sistem
yang berlaku.
i. Bertanggung jawab terhadap peningkatan mutu pelayanan, keselamatan pasien,
pencegahan dan pengendalian infeksi, keselamatan dan kesehatan kerja serta
manajemen risiko Instalasi Gizi.
3. Wewenang
a. Menyampaikan ide/gagasan yang berguna bagi kemajuan pelayanan Instalasi
Gizi Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi Provinsi Sulawesi Selatan.
b. Melaporkan setiap laporan kejadian yang berindikasi merugikan Rumah Sakit
Khusus Daerah Dadi Provinsi Sulawesi Selatan dan membahayakan pada
pelayanan dan suasana kerja di Instalasi Gizi dan mengambil tindakan yang tepat
sasaran.
c. Menyampaikan kepada unit/seksi/kelompok kerja terkait atas kondisi barang/alat
yang mengalami gangguan/kerusakan supaya tidak berakibat fatal pada
terselenggaranya pelayanan Instalasi Gizi.
d. Melaporkan adanya gangguan ketertiban dan keamanan kepada petugas satpam
yang sedang dinas.
e. Menghadiri pertemuan unit kerja rumah sakit.
4. Tata Hubungan Kerja
a. Bertanggung jawab atas :-
b. Bertanggung jawab kepada : Koordinator Instalasi Gizi
c. Koordinasi dengan : Koordinator Instalasi Gizi dan setiap bidang/
bagian/unit/seksi/kelompok kerja terkait pelayanan
Instalasi Gizi
24
5. Persyaratan Jabatan
a. Pendidikan : SMK Jurursan Tata Boga/SMK-SMA yang sudah
berpengalaman dibidang boga
b. Kursus/Pelatihan : Tata boga
H. PRAMUSAJI
1. Tugas
a. Menyiapkan dan memelihara peralatan, sarana dan prasarana pendukung
pelayanan.
b. Menyiapkan dan membersihkan bahan makanan.
c. Mengolah makanan karbohidrat.
d. Mengolah masakan sayuran.
e. Mengolah snack.
f. Mengambil buku diet pasien pagi hari disemua ruang rawat inap.
g. Menyiapkan peralatan makan dan melakukan pelabelan diet pasien.
h. Melakukan pemorsian, pengemasan dan distribusi makanan.
i. Melakukan inventaris alat makan sebelum distribusi makanan.
j. Mengambil alat makan kotor diruang perawatan.
k. Memeriksa suhu ruang penyimpanan bahan makanan basah.
l. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan sesuai sistem yang berlaku.
2. Tanggung Jawab
a. Bertanggung jawab terhadap persiapan dan pemeliharaan peralatan, sarana dan
prasarana pendukung pelayanan.
b. Bertanggung jawab terhadap persiapan dan membersihkan bahan makanan.
c. Bertanggung jawab terhadap pengolahan makanan karbohidrat.
d. Bertanggung jawab terhadap pengolahan masakan sayuran.
e. Bertanggung jawab terhadap pengolahan snack dan minuman.
f. Bertanggung jawab terhadap pengambilan buku diet pasien pagi hari di semua
ruang rawat inap.
g. Bertanggung jawab terhadap persiapan peralatan makan dan pelabelan diet pasien.
h. Bertanggung jawab terhadap pemorsian, pengemasan dan distribusi makanan.
i. Bertanggung jawab terhadap inventaris alat makan sebelum distribusi makanan.
j. Bertanggung jawab terhadap pengambilan alat makan kotor di ruang perawatan.
k. Bertanggung jawab terhadap penerimaan bahan makanan dari pemasok makanan.
l. Bertanggung jawab terhadap stok opnamen bahan makanan.
m. Bertanggung jawab terhadap pemantauan suhu ruang penyimpanan bahan makanan
basah.
n. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pencatatan dan pelaporan sesuai sistem
yang berlaku. 25
o. Bertanggung jawab terhadap peningkatan mutu pelayanan, keselamatan pasien,
pencegahan dan pengendalian infeksi, keselamatan dan kesehatan kerja serta
manajemen risiko Instalasi Gizi.
3. Wewenang
a. Menyampaikan ide/gagasan yang berguna bagi kemajuan pelayanan Instalasi Gizi
RSKD Dadi Provinsi Sulawesi Selatan.
b. Melaporkan setiap laporan kejadian yang berindikasi merugikan RSKD Dadi
Provinsi Sulawesi Selatan dan membahayakan pada pelayanan dan suasana kerja di
Instalasi Gizi dan mengambil tindakan yang tepat sasaran.
c. Menyampaikan kepada unit/seksi/kelompok kerja terkait atas kondisi barang/alat
yang mengalami gangguan/kerusakan supaya tidak berakibat fatal pada
terselenggaranya pelayanan Instalasi Gizi.
d. Melaporkan adanya gangguan ketertiban dan keamanan kepada petugas satpam
yang sedang dinas.
e. Menerima laporan hasil kerja sumber daya manusia (SDM) Instalasi Gizi.
f. Menghadiri pertemuan unit kerja rumah sakit.
4. Tata Hubungan Kerja
d. Bertanggung jawab atas :-
e. Bertanggung jawab kepada : Koordinator Instalasi Gizi
f. Koordinasi dengan : Koordinator Instalasi Gizi dan setiap bidang/
bagian/unit/seksi/kelompok kerja terkait pelayanan
Instalasi Gizi
5. Persyaratan Jabatan
c. Pendidikan : Minimal SMA/SMK
26
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
IGD Rawat
K3 Intensif
Rawat
PPI Inap
Keselamatan Rekam
Pasien Medis
Logistik
Instalasi Farmasi
Gizi
Humas Laboratorium
Personalia
dan Diklat Radiologi
Administrasi,
Umum, dan SDM
Perizinan Perbendaharaan Keperawatan
Dalam pelaksanaan kegiatan pelayanannya Instalasi Gizi melakukan hubungan kerja dengan
Instalasi/seksi kerja di RSKD Dadi Provinsi Sulawesi Selatan.
1. Hubungan kerja Instalasi Gizi dengan Instalasi Gawat Darurat (IGD)
a. Memberikan Pelayanan Makanan dan minuman kepada pasien
2. Hubungan kerja Instalasi Gizi dengan Unit Rawat Intensif
a. Melakukan pengkajian gizi, asuhan gizi, dan edukasi gizi kepada pasien
b. Memberikan Pelayanan Makanan dan minuman kepada pasien
3. Hubungan kerja Instalasi Gizi dengan Instalasi Rawat Inap
a. Melakukan pengkajian gizi, asuhan gizi, dan edukasi gizi kepada pasien
b. Memberikan pelayanan makanan dan minuman kepada pasien
4. Hubungan kerja Instalasi Gizi dengan Instalasi Rekam Medis
a. Melakukan validasi Laporan jumlah pasien rawat inap
b. Dokumen Instalasi Gizi pada rekam medis
5. Hubungan kerja Instalasi Gizi dengan Instalasi Farmasi
a. Penyediaan kebutuhan handscoon dan maskerHubungan kerja Instalasi Gizi dengan
Seksi SDM Keperawatan
a. Kolaborasi antar Profesi Pemberi Asuhan (PPA)
27
6. Hubungan kerja Instalasi Gizi dengan Seksi Perbendaharaan
a. Pelayanan administrasi keuangan rekanan/supliyer bahan makanan yang bekerjasama
dengan Instalasi Gizi Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi Provinsi Sulawesi Selatan
7. Hubungan Kerja Instalasi Gizi dengan Seksi Administrasi, Umum dan Perizinan
a. Pengadaan seragam bagi SDM Instalasi Gizi
b. Persiapan kegiatan dan pengarsipan dokumen rapat Instalasi Gizi
c. Pelayanan administrasi surat menyurat
8. Hubungan kerja Instalasi Gizi dengan Seksi Personalia dan Diklat
a. Rekrutmen dan seleksi kebutuhan, orientasi umum, evaluasi kinerja, penetapan SDM
baru Instalasi Gizi
b. Pemberian gaji dan tunjangan SDM Instalasi Gizi
c. Evaluasi kinerja SDM Instalasi Gizi
d. Pendidikan dan pelatihan SDM Instalasi Gizi
e. Perizinan SDM Instalasi Gizi
f. Pengelolaan dokumen kepegawaian SDM Instalasi Gizi
g. Pelayanan kesehatan dan keselamatan kerja SDM Instalasi Gizi
h. Pemutusan hubungan kerja SDM Instalasi Gizi
9. Hubungan kerja Instalasi Gizi dengan Seksi Humas dan Pemasaran
a. Pembuatan leaflet, banner, spanduk, dll tentang produk/pelayanan dan promosi
kesehatan rumah sakit terkait Instalasi Gizi
b. Evaluasi kepuasan pasien Instalasi Gizi melalui pengelolaan kuesioner
c. Perjanjian kerja dan evaluasi terhadap rekanan/supliyer bahan makanan di Instalasi
Gizi.
10. Hubungan kerja Instalasi Gizi dengan Radiologi
a. Pemeriksaan terhadap pegawai instalasi gizi
11. Hubungan kerja Instalasi Gizi dengan Laboratorium
a. Pemeriksaan terhadap pegawai instalasi gizi
b. Hubungan kerja Instalasi Gizi dengan Seksi Logistik
a. Pengadaan barang inventaris dan barang rutin non medis
b. Percetakan formulir yang dibutuhkan bagi pelayanan Instalasi Gizi
c. Hubungan kerja Instalasi Gizi dengan Seksi Pemeliharaan Sarana dan Lingkungan
a. Pemeliharaan rutin dan perbaikan sarana, prasarana dan peralatan Instalasi Gizi antara
lain: bangunan, listrik, air, gas elpiji dan peralatan
b. Kalibrasi alat timbang Instalasi Gizi
c. Pemeliharaan lingkungan: kebersihan ruangan
d. Laundry: pencucian Skoret, pencucian lap
e. Kesehatan lingkungan: pemeriksaan mutu air bersih dan pemeriksaan mutu makanan
dan minuman.
28
BAB VIII
Pelayanan gizi yang baik menjadi salah satu penunjang penilainan standar akreditasi
untuk menjamin keselamatan pasien yang mengacu pada The Joint Comision Internasional
(JCI) for Hospital Accreditation. Semakin baik pelayanan gizi yang diberikan oleh RSKD
DADI Prov. Sulawesi Selatan, maka semakin baik pula standar akreditasi rumah sakit tersebut.
Hal ini dapat terlaksana bila tersedia tenaga gizi yang profesional dalam memberikan pelayanan
gizi.
Tenaga merupakan salah satu sumber daya penting karena menjadi kunci dalam
keberhasilan kegiatan penyelenggaraan makanan di RSKD DADI Prov. Sulawesi Selatan.
Dalam melaksanakan pelayanan gizi di RSKD DADI Prov. Sulawesi Selatan dibutuhkan tenaga
profesi gizi dan tenaga pendukung, meliputi tenaga pranata komputer, jurumasak / pramusaji.
29
Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di Instalasi Gizi RSKD
DADI Prov. Sulawesi Selatan sebanyak 29 orang dengan rincian sebagai berikut :
Jumlah
Pengalaman Jumlah
NO NamaJabatan Pendidikan kebutuhan kesenjangan
dankualifikasi yang ada
1. Ka.InstalasiGi Dokter 1. Ijazah S2 Gizi/S1 Gizi 1 1 0
zi S2 Gizi Ijazah DIII Gizi
S1 Gizi Kes- 2. STR, SIK
Mas 3. Pengalaman kerja ≥ 5
tahun di Instalasi Gizi
2 Administrasi Pendidikan 1.
4. Ijazah S1 Kesmas/S1
Sertifikat pelatihan 2 2 0
Gizi S1 Kesmas Komputer
NCP
2. Pengalaman kerja ≥ 1
tahun di Instalasi gizi
3. Koordinator S1 Gizi Kes- 1. Ijazah S1 Gizi Kes 1 1 0
Penerimaan Mas dengan Mas
Bahan Pendidikan 2. Ijazah DI Gizi
Makanan Dasar DIII 3. STR, SIK (sementara
Gizi, S1 Gizi, pengurusan)
4. Koordinator S1/DII
DIII Gizi. 1. Pengalaman
4. Ijazah kerja ≥ 5
S1 Kesmas 1 2 1
logistik KesMas, 2. STR, SIK
tahun di (sementara
Instalasi Gizi.
makanan dengan pengurusan)
5 Pelayanan pendidikan
Pendidikan 1. Ijazah S1 Gizi, DIII 4 12 8
ruang rawat dasar S1 Gizi.
DIII Gizi. gizi
inap 2. STR, SIK.
6. Pengolahan Pendidikan Pengalaman
5. Ijazah
1. kerja gizi,
DIII ≥ 5 7 24 17
dan DIII Gizi tahun di Instalasi Gizi.
SMA/SMK
distribusi 2. STR, SIK (sementara
pengurusan)
3. Pengalaman kerja ≥1
7. Juru Masak Pendidikan 1. tahun
Ijazahdi Instalasi
SMA/ SMK gizi 10 24 14
SMA/SMK 2. Pengalaman kerja ≥1
Tata boga tahun di Instalasi gizi
JUMLAH 29 90 61
30
Dalam melaksanakan tugasnya staf Instalasi giziRSKD DADI Prov. Sulawesi Selatan
harus mampu bekerja secara cepat, tepat dan tanggap dalam memberikan pelayanan kepada
pasien dan petugas. Untuk itu sebelum melaksanakan tugas staf yang ditugaskan harus
mengetahui sarana dan prasarana yang ada dan memahami tata laksana dan teori dasar
pelayanan gawat darurat.
A. Sasaran
1. Tenaga baru rumah sakit yang melakukan orientasi di Instalasi giziRSKD DADI Prov.
Sulawesi Selatan
2. Tenaga baru yang ditempatkan di Instalasi gizi.
3. Tenaga baru yang dipindah tugaskan dari unit lain
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan orientasi pada petugas baru di Instalasi gizi diharapkan dapat:
Mengetahui alur pelayanan di Instalasi gizi
Mengetahui struktur organisasi di Instalasi gizi
Mengetahui manajemen kepegawaian di Instalasi gizi
Mengetahui pengelolaan bahan makanan dan peralatan
31
C. Pelaksanaan dan Alokasi waktu
Orientasi dilaksanakan untuk staf baru yang ditempatkan di Instalasi gizi secara
efektif selama 1 bulan. Dalam proses orientasi staf baru ikut shift pagi, selama proses
orientasi dengan jadwal sebagai berikut :
33
Keterangan :
34
6. Penyimpanan bahan makanan tidak menempel pada lantai , dinding atau langit langit
dengan ketentuan sebagai berikut :
Jarak bahan makanan dengan lantai 30 cm
Jarak bahan makanan dengan dinding 15 cm
Jarak bahan makanan dengan langit langit 60 cm
G. Mekanisme pelayanan asuhan gizi rawat inap RSKD DADI Prov. Sulawesi Selatan
35
BAB IX
PERTEMUAN /RAPAT
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicakan atau memecahkan suatu masalah
tertentu
B. Tujuan
Untuk mencari jalan keluar suatu masalah
Untuk menyampaikan suatu informasi
Sebagai alat koordinasi antar intern / ekstern
Agar peserta rapat dapat berpartisipasi aktif pada masalah yang sedang terjadi
Mempersiapkan sutau kegiatan dan menampung semua permasalah
C. Kegiatan rapat
Rapat dilakukan dan diadakan di instalasi gizi yang dipimpin oleh kepala instalasi gizi
RSKD DADI Prov. Sulawesi Selatan dengan menghadikan kasih pelayanan dan penunjang
medik yang diikuti oleh seluruh staf instalasi gizi RSKD DADI Prov. Sulawesi Selatan.
Rapat ada 2 macam :
1. Rapat rutin
Rapat rutin diselenggaran pada :
Waktu : Sekali sebulan pada hari minggu kedua bulan berjalan
Jam : 13.00 s/d selesai
Tempat : ruang instalasi gizi
Peserta : Kepala instalasi gizi RSKD DADI Prov. Sulawesi Selatan dan semua staf
yg sedang bertugas pada jam tersebut
Materi : 1. Evaluasi kinerja instalasi giziRSKD DADI Prov. Sulawesi Selatan
2. Evaluasi kinerja instalasi giziRSKD DADI Prov. Sulawesi Selatan
2. Rapat insidentil
Rapat insidentil diselenggarakan pada :
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau suatu hal yang perlu dibahas
diselesaikan segera
Jam : Sesuai undangan
Tempat : Sesuai undangan
Peserta : Kepala instalasi gizi dan semua staf yang sedang bertugas
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas
Kelengkapan rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat
36
BAB X
PELAPORAN
Pelaporan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memberi informasi yang
dibutuhkan dalam bentuk penyajian data tentang kegiatan yang telah dilakukan secara berkala.
Prinsip dalam pembuatan pelaporan antara lain lengkap, jelas, akurat, benar, sistematis, objektif,
dan tetap waktu.
Adapun jenis pelaporan yang dikerjakan terdiri dari :
1. Laporan Harian :
Penerimaan bahan makanan
Jumlah pasien yang dilayani sesuai kelas dan diet yang diberikan
2. Laporan Bulanan
Stok bahan makanan pasien
Stok bahan habis pakai
Pemakaian tabung gas
Jumlah pasien yang dilayani
3. Laporan Triwulan
Jumlah stok bahan makanan dalam 3 bulan terakhir
4. Laporan tahunan
Jumlah pasien yang dilayani sesuai kelas dan diet yang diberikan
Jumlah penerimaan, pemakaian dan sisa bahan makanan selama setahun
37
BAB XI
PENUTUP
Pengorganisasian pelayanan di dalam Instalasi Gizi RSKD DADI Prov. Sulawesi
Selatan secara menyeluruh dilaksanakan berdasarkan pedoman yang telah dibuat.
Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Instalsi Gizi RSKD DADI Prov. Sulawesi
Selatanbertujuan memberikan acuan yang jelas dan profesional dalam mengelola dan
melaksanakan pelayanan gizi di RSKD DADI Prov. Sulawesi Selatan, dalam
mengimplementasikan dan mengevaluasi kemajuan serta perkembangan pelayanan gizi secara
menyeluruh.
38