Dalam hal ini jika dengan hukum perikatan, termasuk baik perikatan yang terbit dari
undang-undang maupun perikatan yang terbit karena undang-undang, maka dengan hukum
perjanjian, yang dimaksudkan hanya terhadap perikatan-perikatan yang terbit dari perjanjian
saja. Sedangkan hukum yang berlaku terhadap perjanjian pada prinsipnya adalah KUH
Perdata.
Istilah hukum perjanjian dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah “contract”, yang
dalam praktik sering dianggap sama dengan istilah “perjanjian”. Bahkan dalam bahasa
Indonesia pun sudah sering dipergunakan istilah “kontrak” ini, misalnya untuk sebutan “kuli
kontrak” atau istilah “kebebasan berkontrak” bukan kebebasan berperjanjian” dan bukan juga
“kebebasan berperutangan”.