Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KEPERAWATAN ANAK I

“ROTAVIRUS dan JAPANESE ENCEPHALITIS”

DOSEN PEMBIMBING : MERI NEHERTA

DI SUSUN OLEH:

Ummiati Latifah (1710105073)


Winda Rahmat Armanda (1710105075)
Yolanda Dwi Putri (1710105076)

STIKes ALIFAH PADANG


2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang atas rahmat-nya maka penulis
dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul dan membahas tentang ROTAVIRUS DAN
JAPANESE ENCEPHALITIS yang berkaitan dengan KEPERAWATAN JIWA ANAK I. Dalam
makalah ini, penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik teknik penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-
pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga Allah
memberikanimbalan yang setimpal pada mereka yang memberikan bantuan, dan dapat menjadikan
semua bantuan ini sebagai ibadah, Amin Yaa Robbal’alamin. .

Padang, Mei 2019

Penulis

DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Rotavirus adalah penyebab gastroenteritis non bacterial yang paling sering, dengan gejala
utama, muntah yang sering, diare hebat serta demam yang menyebabkan meningkatnya kejadian
dehidrasi dan perawatan dirumah sakit khususnya pada anak-anak usia 6 sampai 24 bulan
diseluruh dunia. Penyakit ini tidah hanya menyerang masyarakat miskin saja, tetapi juga hampir
semua anak di Negara maju maupun Negara berkembang dalam beberapa tahun pertama
kehidupannya. (paineet al, 2008, festinet al, 2010, salimet al, 2014).

Diare karena virus umumnya bersifat self limithing, sehingga aspek terpenting yang harus
diperhatikan adalah mencegah kematian karena dehidrasi, selain itu aspek yang penting lainnya
adalah pemberian asi dan menjamin asupan nutrisi untuk mencegah gangguan pertumbuhan
akibat diare (Victoraet al, 2000, salimet al, 2014). Gejala infeksi rotavirus yang sering adalah
muntah hebat, diare cair berat dandemam (payneet al, 2008, salimet al, 2014, Al-badaniet al,
2014)

Selama ini pertolongan yang dilakukan yang dilakukan oleh para praktisi kesehatan masih
terdapat pemberian obat yang tidak rasional pada penanggulangan kasus diare. Hal ini ditunjukan
masih adanya pemberian antibiotic yang masih tinggi mencapai sekitar 60,5% untuk balita diare
tanpa melihat penyebabnya dan juga pemakaian obat-obatan lain yang tidak rasional, dimana
obat-obat tersebut sebenarnya tidak memiliki efek terapi seperti yang diharapkan karena justru
dapat menutupi keadaan yang sesungguhnya, bahkan bisa menimbulkan efek samping yang
serius (Al-Badani et al, 2014).

Untuk mengurangi beban biaya yang sangat besar akibat diare rotavirus disamping untuk
terus mengupayakan supaya vaksinasi rotavirus bisa menjadi program nasional di Indonesia.
Hambatan terbesar untuk diterimanya vaksin rotavirus di indonesia adalah beban biaya yang
tinggi dan rendahnya prioritas dari pemerintah (seale et al, 2015)
Japanese Encaphalitis adalah merupakan radang jaringan otak yang dapat disebabkan oleh
berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus,parasite, fungus dan riketsia. Gejala encephalitis
secara umum berupa demam, kesadaran menurun dan kejang. Penyakit ini dapat dijumpai pada
semua umur dari anak-anak sampai orang dewasa.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.2.1 Pengertian Rotavirus ?
1.2.2 Gejala Rotavirus ?
1.2.3 Penyebab dan penularan Rotavirus ?
1.2.4 Pencegahan dan Vaksinisasi Rotavirus ?

1.3 TUJUAN

Makalah ini dibuat dengan maksud untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca
mengenai pengertian Rotavirus dan Japanese encaphalisis.
BAB II
TINJAUAN MATERI

1.2.1 Pengertian Rotavirus

Rotavirus adalah jenis virus yang menginfeksi usus. Virus ini menjadi penyebab umum
dari penyakit diare pada bayi dan anak-anak di seluruh dunia, terutama di Negara-negara
berkembang dengan tingkat nutrisi dan fasilitas kesehatan yang kurang optimal. Rotavirus telah
menyebabkan lebih dari setengah juta anak meninggal tiap tahunnya. Oleh karena itu anak-anak
dan bayi harus mendapatkan perawatan secara intensif karena infeksi rotavirus dapat
menyebabkan dehidrasi dengan cepat. Jika tidak ditangani dengan cepat, anak-anak dan bayi
yang terkena rotavirus dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang berat. Selain pada bayi dan
anak-anak rotavirus dapat menyerang remaja dan orang dewasa.

Pemberian vaksin terhadap penyakit rotavirus sufdah lilakukan sejak tahun 2006. Namun
meskipun sudah diberikan vaksin terhadap rotavirus, bayi dan anak-anak masih dapat terkena
rotavirus. Hal tersebut dikarenakan vaksinisasi rotavirus tidak memberikan perlingdungan penuh
terhadap penyakit tersebut. Anak-anak yang diberikan vaksinasi rotavirus tidak akan mengalami
gejala infeksi separah anak-anak yang tidak di vaksinasi, dan memiliki kemungkinan lebih kecil
untuk terinfeksi rotavirus.

1.2.2 Gejala Rotavirus

Demam dan muntah-muntah merupakan tanda awal infeksi rotavirus dan biasanya
muncul dalam dua hari setelah terpapar virus. Kemudian diikuti oleh diare selama 3-8 hari.
Infeksi juga bisa menyebabkan nyeri pada daerah perut.

Waspadai resiko terjadinya dehidrasi akibat infeksi rotavirus, terutama jika anak:

a. Mengalami diare lebih dari 24 jam.


b. Terlihat lemas, mengantuk, rewel dan muntah-muntah yang sering.
c. Demam dengan suhu 40 derjat atau lebih.
d. Buang air besar dengan feses berwarna hitam, mengandung darah, atau nanah.
e. Sudah terdapat tanda-tanda dehidrasi seperti mulut kering, buang air kecil berkurang,
menangis tanpa mengeluarkan air mata, tampak mengantuk, penurunan kesadaran, rasa
haus yang berlebihan, ujung jari terasa dingin, atau mata dan ubun-ubun terasa cekung.

Gejala yang muncul pada orang dewasa sehat cenderung bersifat ringan atau tidak ada sama
sekali. Namun pada pasien dewasa perlu waspada dan hubungi dokter jika terdapat gejala seperti
berikut ini :

a. Diare lebih dari 2 hari.


b. Demem dengan suhu 39,4 derjad atau lebih.
c. Tanda-tanda dehidrasi, seperti rasa haus yang berlebihan, mulut kering, lemas, pusing
pada saat berdiri, kepala berkunang-kunang, buang air kecil sedikit.
d. Muntah darah atau buang air dengan feses disertai

1.2.3 Penyebab dan Penularan Rotavirus

Rotavirus sebagai virus penyebab diare terbanyak pada anak-anak biasanya ditularkan
melalui fecal/oral yaitu virus menyebar dari fases penderita dan tidak sengaja masuk kemulut
seseorang misalnya melalui kontak dengan air, makan, tangan, dan objek lain yang
terkontaminasi. Penyebaran ini dapat dikarenakan hal sederhana seperti lupa mencuci tangan
dengan sabun setelah buang air besar. Virus ini dapat menyebar dengan mudah ke segala objek
yang dipegang, misalnya mainan atau perabotan.

Infeksi rotavirus sangat umun terkena pada anak-anak usia 3-35 bulan, terutama di
tempat penitipan anak dan rumah sakit. Orang dewasa yang mengurus anak-anak yang terkena
infeksi rotavirus juga memiliki resiko rotavirus.

1.2.4 Pencegahan dan Vaksinisasi Rotavirus

Untuk mengurangi penyebaran rotavirus, cuci tangan dengan sabun terutama setelah dari
toilet atau setelah buang air besar, juga setelah membantu membersihkan anak sehabis buang air
besar atau setelah mengganti popok. Namun, tetap kebiasaan mencuci tangan pun tidak bisa
sepenuhnya menjamin infeksi rotavirus tidak terjadi.

Vaksinisasi adalah upaya pencegahan yang sangat efektif dalam mencegah infeksi
rotavirus dengan gejala yang berat. Saat ini terjadi dua buah jenis vaksin rotavirus di Indonesia.
Salah satunya diberikan dalam tiga dosis, yaitu pada anak usia dua bulan, empat bulan, dan enam
bulan. Sedangkan jenis vaksin lainnya diberikan dalam dua dosis, yaitu saat anak berusia dua
bulan dan empat bulan. Vaksin rotavirus umumnya diberikan kepada anak-anak dengan cara
diteteskan melalui mulut.

Efek samping yang dapat terjadi setelah pemberian vaksin rotavirus adalah nyeri pada
bagian perut, muntah, atau diare. Efek samping bukan hal yang biasa, jadi segeralah hubungi
dokter bila terjadi efek samping.
Soal tentang Rotavirus:

1. Apa gejala rotavirus pada anak ? JAWABAN (A)


a. Mengalami diare lebih dari 24 jam
b. Diare lebih 2 hari
c. Demam dengan suhu 39,4 derajat
d. Kepala berkunang-kunang
2. Bagaimana penularan rotavirus, keculi ? JAWABAN (D)
a. Fecal-oral
b. Melalui air
c. Melalui makanan
d. Melalui udara
3. Rotavirus merupakan infeksi ? JAWABAN (B)
a. Infeksi lambung
b. Infeksi usus
c. Infeksi paru-paru
d. Infeksi hati
4. Tujuan dari vaksinisasi rotavirus ? JAWABAN (A)
a. Untuk mencegah terkena infeksi lebih kecil
b. Untuk memberikan perlindungan sepenuhnya
c. Supaya anak tidak demam
d. Supaya anak tidak malas makan
5. Direntang suhu berapakah anak yang terkena infeksi rotavirus ? JAWABAN (C)
a. 37,5
b. 39,5
c. 40
d. 38

Anda mungkin juga menyukai