I. BAHAN PEMERIKSAAN
Bahan pemeriksaan yang dipakai adalah darah vena.
II. TUJUAN
1 Untuk mengetahui dan mempelajari teknik pembuatan sediaan apusan darah
tepi.
2 Untuk mengetahui gambaran sel darah (eritrosit, leukosit, trombosit).
III. PRINSIP
Darah diteteskan di objek glass, dipaparkan (spreading) kemudian di keringkan
dengan bagian ekor di atas, dicat lalu dilihat di bawah mikroskop.
IV. REAGEN/BAHAN
1 Sampel darah vena.
2 Na2EDTA.
V. ALAT
1 Objek glass.
2 Deck glass.
3 Pipet tetes.
4 Mikroskop.
1
1. HASIL PENGAMATAN
Morfologi apusan:
1 Kepala : tebal
2 Badan : lebih tipis dari bagian kepala
3 Kaki : tipis
Zona:
IX. PEMBAHASAN
Sediaan apus darah tepi dapat digunakan untuk berbagai macam
pemeriksaan, misalnya untuk mengevaluasi morfologi sel darah,
memperkirakan jumlah sel darah dan juga pemeriksaan identifikasi parasit.
Untuk membuat sediaan hapus darah tepi dibutuhkan teknik dan kemampuan.
Karena kita harus hati-hati dalam membuatnya. Pada praktikum kali ini, tidak
dilakukan pengecatan. Pembacaan yang baik adalah pembacaan pada zona ke
V. Karena pada zona tersebut eritrosit terletak satu-satu, tidak bertumpuk-
tumpuk. Pembacaan dimulai dari perbesaran10x, dilanjutkan dengan
perbesaran 40x. Hasilnya pada zona ke V ditemukan eritrosit yang tersebar
merata (satu-satu), tidak bertumpuk-tumpuk dan bentuknya utuh. Terdapat
juga leukosit dengan ukuran yang lebih besar dari eritrosit. Dalam praktikum
ini, kesalahan sering terjadi pada pembuatan apusan darah. Diantaranya
adalah darah yang diteteskan terlalu banyak, saat melakukan spreading ragu-
ragu sehingga terbentuk sediaan yang bergaris-garis, kurang bersih saat
membersihkan objek glass (lemaknya masih ada) sehingga terdapat lubang-
lubang dan ekor seperti bendera robek. Hal ini disebabkan oleh kurangnya
latihan dan teknik yang dimiliki oleh praktikan.
X. KESIMPULAN
Didapatkan sediaan apus darah tepi yang baik.
Pada zona ke V terlihat eritrosit yang tersebar satu-satu, leukosit dan
trombosit.