Keterangan:
Persamaan di atas dapat dinyatakan dengan kata-kata sebagai berikut. “Jika gaya
tarik tidak melampaui batas elastisitas pegas, maka pertambahan panjang pegas
berbanding lurus (sebanding) dengan gaya tariknya. Pernyataan tersebut dikenal sebagai
hukum Hooke.
Sifat pegas seperti yang dinyatakan oleh hukum Hooke tidak terbatas pada pegas
yang diregangkan. Pada pegas yang dimampatkan juga berlaku Hukum Hooke, selama
pegas masih pada daerah elastisitas. Sifat pegas seperti itu banyak digunakan di dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya pada neraca pegas, bagian-bagian tertentu mesin, dan
peredam kejut pada kendaraan bermotor.
Modulus Young
Benda yang dikenai gaya tertentu akan mengalami perubahan bentuk.
Perubahan bentuk bergantung pada arah dan letak gaya-gaya tersebut diberikan.
Ada tiga jenis perubahan bentuk yaitu regangan, mampatan, dan geseran.
Tegangan (stress) pada benda, misalnya kawat besi, didefinisikan sebagai
gaya persatuan luas penampang benda tersebut. Tegangan diberi simbol (dibaca
sigma). Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
Selama gaya F yang bekerja pada benda elastis tidak melampaui batas
elastisitasnya, maka perbandingan antara tegangan () dengan regangan ()
adalah konstan. Bilangan (konstanta) tersebut dinamakan modulus elastic atau
modulus Young (E). Jadi, modulus elastis atau modulus Young merupakan
perbandingan antara tegangan dengan regangan yang dialami oleh suatu benda.
Secara matematis ditulis seperti berikut.
Susunan pegas
1. Seri
Jika dua buah pegas disusun secara seri, maka panjang pegas menjadi 2X.
Oleh karena itu, persamaan pegasnya (ks) menjadi:
2. Paralel
Bila pegas disusun paralel, maka panjang pegas (X) tetap. Sedangkan luas
penampang pegas berubah dari A menjadi 2A, bila pegas yang disusun sebanyak
dua buah. Jadi, untuk dua buah pegas yang disusun secara paralel, tetapan
pegasnya (kp) menjadi seperti berikut.
H. Skenario Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
waktu
Kegiatan awal 5 menit
Siswa mengucap salam.
Guru memberikan salam
Guru memberi motivasi kepada
siswa, “ Bapak harap semua
siswa di kelas ini sudah siap
mengikuti pembelajaran hari ini
dengan penuh semangat”.
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran.
Guru memberikan permasalahan
Siswa menjawab pertanyaan.
awal terkait materi elastisitas
“karena kerja schok yang ada
“kita tidak akan merasakan
pada motor itu, pak!”
sakit dan benturan keras ketika
motor yang kita naiki
membentur jalan yang
berlubang, apa yang membuat
hal itu terjadi?”
Guru memberi permasalahan.
Siswa memberikan hipotesis.
“Menurut kalian, Mengapa hal
“mungkin karena cara kerja
itu bisa terjadi? Bagaimana jika
sock motor sama dengan cara
gaya yang disebabkan oleh
kerja pegas, apabila pegas
benturan jalan yang berlubang
diberi gaya akan
sangat besar dan kuat?apakah
menyebabkan pertambahan
sock itu masih mampu
panjang, pertambahan
menahan?” panjang itu akan bergerak
harmonis naik turun sehingga
mengurangi benturan jalan
berlubang”.
“schok mampu menahan
sesuai dengan batas
elastisnya artinya besar gaya
itu harus sebanding dengan
pertambahan panjang sock”.
Guru menjawab, “Bagus anak- Siswa menjawab, “iya pak”.
anak, Untuk membuktikan
hipotesa yang telah kalian
berikan, marilah kita lakukan
praktikum”
2. Penilaian Afektif
No Nama Perilaku Nilai Ket
. siswa Berinisiatif Penuh Kebenaran Keberanian Total
Perhatian Jawaban Bertanya
1.
2.
3.
Skor 1 sampai 4 yaitu:
4 = baik, 3 = cukup, 2 = sedang, 1= kurang
3. Penilaian kognitif
1. Sebuah pegas yang digantung vertikal panjangnya 15 cm. Jika direnggangkan dengan
gaya 0,5 N, maka panjang pegas menjadi 27 cm. Panjang pegas jika direnggangkan
dengan gaya 0,6 N adalah ....
a. 32,4 cm b. 29,0 cm c. 31,5 cm d. 28,5 cm e. 29,4 cm
2. Seorang pelajar yang bermassa 50 kg bergantung pada ujung sebuah pegas sehingga
pegas bertambah panjang 10 cm. Tetapan pegas tersebut adalah ....
a. 5 N/m b. 500 N/m c. 20 N/m d. 5000 N/m e. 50 N/m
3. Seutas kawat mempunyai luas penampang 4 mm2. Kawat tersebut diregangkan oleh
gaya sebesar 3,2 N sehingga bertambah panjang 0,03 cm. Jika diketahui panjang
kawat mula-mula 60 cm, maka besar modulus young adalah….
a. 1,6x109 N/m2 b. 2x109 N/m2 c. 2,6x109 N/m2 d. 3x109 N/m2 e. 3,6x109 N/m2
4. Dua buah pegas yang disusun secara seri berturut-turut besar konstantanya 200 N/m
dan 100 N/m. Apabila pada pegas tersebut diberi beban 40 N, pertambahan panjang
pegas….
a. 55 cm b. 60 cm c. 65 cm d. 68 cm e. 72 cm
( ) ( )
(Lembar Kerja Siswa)
LKS
Tujuan
Menyelidiki hubungan gaya dengan pertambahan panjang pegas.
1. Statif
2. Pegas spiral
3. Gantungan kait
4. Sebuah penunjuk
5. Beberapa keping beban
6. Mistar
7. Kertas grafik
Langkah kerja
1. Gantunglah pegas pada batang penggantung, kemudian pasang penunjuk
horizontal pada ujung pegas bebas sedemikian sehingga ujung penunjuk
bersentuhan dengan skala mistar. Bacalah panjang pegas tanpa beban (Lo)
pada skala mistar.
2. Gantungkan sebuah keping beban di ujung pegas lalu bacalah panjang
pegas berbeban (L) pada skala mistar yang berimpit dengan jarum
penunjuk. Catat juga massa beban yang digunakan.
3. Ulangi langkah 3 beban yang bervariasi massanya.
4. Catatlah data pengamatan pada kolom.
5. Hitung gaya tarik pada pegas dengan g = 9,8 m/s2.
6. Hitung pertambahan panjang pegas (Δx).
7. Buatlah grafik gaya tarik pegas dengan pertambahan panjangnya
(grafik F ; Δx)
Tabel
Beban Gaya tarik Panjang pegas (L) Pertambahan panjang (Δx)
(kg) (N) (mm) (mm)
…
…
…
…
…
Kesimpulan
Gambar grafik F terhadap Δx kemudian nyatakan kesimpulan Anda.