Transistor BJT Theory
Transistor BJT Theory
html
Technical Article
Contact Info
Dalam tiga bulan terahir setidaknya saya sudah ngobrol dengan tiga orang rekan yang
berpendapat bahwa system high end miliknya baru bersuara paling baik ketika mendapat
supply tegangan listrik 230V.
Dari ketiga pembicaraan tersebut saya berasumsi bahwa sepertinya pendapat ini sudah mulai
memasyarakat di kalangan orang high end.
Berdasarkan kedua pengalaman tersebut saya menjadi terdorong untuk membuat tulisan ini
yang bertujuan untuk meluruskan pandangan tersebut.
Untuk bisa bekerja dengan optimal setiap peralatan audio membutuhkan tegangan kerja
tertentu dan tegangan terbaik bagi sebuah system adalah yang sesuai dengan rekomendasi
pabrik pembuatnya, ini bisa dilihat dari manual atau print yang ada di panel belakang alat
tersebut, bisa jadi 120V, 220V, 230V atau 240V, dll, dan tidak harus 230V.
Berdasarkan pengalaman saya beberapa tahun ini mengamati berbagai produk produk impor,
1 of 5 4/1/2015 9:21 AM
Apa benar 230V yang terbaik ? http://www.sap.or.id/230.html
memang ada kecenderungan pabrik menset tegangan kerja dari produk tersebut pada 230V,
walaupun barang tersebut sebenarnya untuk dijual di Indonesia yang notabene tegangan PLN
nya adalah 220V.
Bagi produk yang diset untuk bekerja optimum pada 230V maka ada tiga kemungkinan yang
akan dihadapi alat tsb setelah sampai di konsumen yaitu
2 of 5 4/1/2015 9:21 AM
Apa benar 230V yang terbaik ? http://www.sap.or.id/230.html
Jika alat di set pada 220V namun ahirnya ketemu tegangan 240V, maka kemungkinan alat
menjadi mudah rusak, karena alat tersebut sudah mendapat supply tegangan dengan melampaui
10% dari batas nominalnya. Kalau alat ini ketemu tegangan kerja 230V, umumnya masih OK,
karena mengalami kenaikan tegangan kerja yang hanya sekitar 5%
Jika alat di set pada 240V namun ahirnya ketemu tegangan 220V, maka sangat mungkin alat
tidak mau bekerja, karena mendapat supply tegangan yang lebih rendah 10% dari tegangan
kerja optimalnya. Kalau alat ini ketemu tegangan kerja 230V umumnya juga masih OK karena
hanya mengalami penurunan tegangan kerja sekitar 5%.
Atas dasar dua kondisi tersebut di atas maka tegangan kerja 230V seringkali
menjadi pilihan walau pada ahirnya belum tentu menjadi pilihan terbaik ketika
produk yang bersangkutan dipakai oleh konsumenya, kecuali kalau barang
tersebut memang ahirnya ketemu tegangan 230V.
Gambar 1, di atas adalah skema yang dipersingkat dari sebuah power amplifier tabung
menggunakan tabung 6DJ8 yang dirancang untuk bekerja pada tegangan kerja 220V. Pada
3 of 5 4/1/2015 9:21 AM
Apa benar 230V yang terbaik ? http://www.sap.or.id/230.html
tegangan 220V ini trafo daya akan menghasilkan tegangan filament tepat sebesar 6.3V, dan
tegangan ini adalah tegangan ideal yang dibutuhkan oleh tabung untuk bekerja dengan optimal.
Jika tegangan naik menjadi 230V apalagi menjadi 240V, tabung tersebut akan menjadi
overheat, umumnya dalam kondisi overheat suara yang dikeluarkan oleh tabung tsb akan
menjadi distorsi.
Dari gambar ini bisa disimpulkan bahwa jika anda hendak membeli power amplifier tabung impor
untuk dioperasikan di Indonesia, belilah yang tegangan kerja memang 220V agar anda bisa
mendapatkan kualitas terbaik.
Gambar2 di atas menampilkan skema yang dipersingkat dari sebuah amplifier tabung yang
dirancang untuk bekerja pada tegangan 230V.
Ketika mendapat supply 220V, tegangan filament akan turun sampai 6V, pada situasi ini emisi
pada tabung akan bekurang, sebaliknya ketika mendapat supply 240V, tegangan filament akan
naik sampai 6.57 volt dan emisi menjadi berlebih. Pada tegangan 220V maupun 230V jelas
filament bekerja pada tegangan yang tidal optimal karena pada tegangan kerja 220V tabung
akan kekurangan emisi dan sebaliknya pada tegangan 240V tabung akan kelebihan emisi.
4 of 5 4/1/2015 9:21 AM
Apa benar 230V yang terbaik ? http://www.sap.or.id/230.html
Pada gambar3 di atas, power amplifier tabung dirancang untuk bekerja pada 240V, dan pada
nilai ini, tegangan filament yang keluar pada sekunder trafo akan tepat berada di 6.3V dan
tabung tentunya akan bekerja optimal. Akan tetapi ketika tegangan menjadi 230V atau pun
220V, maka tegangan filament akan menjadi lebih rendah dari 6.3V, pada kondisi ini tabung
akan kekurangan emisi, dan tentunya kualitas suara yang akan dihasilkan oleh power amplifier
tabung tidak akan optimal pula.
5 of 5 4/1/2015 9:21 AM