Anda di halaman 1dari 7

PENGORGANISASIAN INFORMASI/PENGETAHUAN DALAM

INGATAN MANUSIA

Disusun guna memenuhi tugas akhir Modul belajar 3 Kuliah Daring


Program PPG dalam Jabatan tahun 2019

Disusun oleh:
ALEXANDER L. TASESEB

PROGRAM PPG DALAM JABATAN


PENDIDIKAN TEKNIK KONSTRUKSI & PROPERTI
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Manusia merupakan makhluk yang sangat kompleks, terutama dalam
pemikirannya. Sedangkan perangkat manusia yang paling kompleks adalah
otak. Proses berpikir merupakan proses yang kompleks dan tidak dapat
dilihat secara langsung bagaimana otak bekerja dan informasi di olah.
Informasi yang diterima melalui alat indera akan dipersepsikan oleh bagian-
bagian yang berfungsi secara khusus untuk kemudian dikirim ke otak. Otak
adalah tempat dimana memori atau ingatan tersimpan yang kapasitasnya tak
terbatas. Namun tidak semua manusia memanfaatkan kapasitas tersebut
secara optimal sehingga banyak ruang-ruang dalam otak yang tidak terisi
secara baik.
Seperti yang kita ketahui bahwa memori/ingatan sangat penting
dalam kehidupan manusia. Dengan adanya memori, kita menggunakan
konsep waktu dengan menghubungkan masa sekarang dengan pengalaman
di masa lalu untuk harapan di masa depan. Hal ini menunjukkan betapa
pentingnya kita mengenal memori yang dalam hal mana juga sangat penting
dalam pembelajaran.
Oleh karena itu, penting untuk mempelajari pengorganisasian
informasi/ pengetahuan dalam ingatan manusia

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud pengolahan informasi ?
2. Apa yang dimaksud sistem ingatan (memori) manusia ?
3. Bagaimanakah pengorganisasian informasi dalam ingatan manusia?
4. Apa saja aplikasi teori pengolahan informasi dalam belajar ?

C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas akhir Modul Belajar 3
pada Kuliah Daring (Online) Program PPG Dalam Jabatan (PPGDJ) serta
untuk menambah wawasan pengetahuan tentang Teori Pengolahan Informasi
dalam ingatan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori pengolahan informasi


Pengolahan informasi mengandung pengertian tentang bagaimana
seorang individu melakukan persepsi, mengorganisasi, dan mengingat
sejumlah besar informasi yang diterima individu dari lingkungan. Hal yang
demikian juga dapat dikatakan bahwa pengolahan informasi dapat dikatakan
sebagai bagaimana respon individu terhadap informasi yang di berikan oleh
lingkungan di sekitarnya.
Pengolahan informasi merupakan perluasan dari bidang kajian ranah
psikologi kognitif. Dimana dalam ranah psikologi kognitif ini sebagai upaya
untuk memahami mekanisme dasar yang mengatur cara berpikirnya orang
(Anderson, 1980). Dalam teori pengolahan informasi memiliki sutu perbedaan
dengan teori belajar yaitu pada derajat penekanan pada soal belajar. Teori
pengolahan informasi tidak memberlakukan belajar sebagai titik pusat
penelitian yang utama melainkan juga melihat sisi lainnya, seperti pada
informasi yang diperoleh ataupun melihat kemampuan memori seorang
individu.
Ada tiga komponen utama memori, yaitu:
1. Rekaman indera (Sensoric Memory) adalah memori yang sangat pendek
yang terkait dengan indera. Informasi yang diterima indera tetapi tidak
diberi perhatian akan terlupakan dengan cepat. Begitu diterima, informasi
diolah oleh pikiran sesuai dengan pengalaman dan keadaan mental kita.
Kegiatan ini disebut persepsi.
2. Memori kerja atau jangka pendek (Working Memory) adalah sistem
penyimpanan yang menampung lima hingga sembilan potongan informasi
setiap saat. Informasi masuk ke memori kerja dari rekaman indera
maupun memori jangka panjang. Pengulangan adalah proses
pemanggilan kembali informasi untuk menempatkannya ke dalam memori
kerja.
3. Memori jangka panjang (Long Term Memory) adalah bagian sistem
memori dimana sejumlah besar informasi disimpan dalam kurun waktu
yang tidak terhingga. Teori pembelajaran kognitif menekankan pentingnya
membantu siswa menghubungkan informasi yang sedang dipelajari
dengan informasi yang ada dalam memori jangka panjang. Bagian
memori jangka panjang adalah rekaman episodik, yang menyimpan
ingatan kita tentang pengalaman pribadi; memori semantik, yang
menyimpan fakta dan pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu dan
Skemata adalah jaringan gagasan-gagasan yang terkait untuk menuntut
pemahaman dan tindakan kita.

Pemrosesan informasi merupakan bagian dari teori belajar


kognitivisme. Dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi yang
selanjutnya diolah sehingga menghasilkan keluaran berupa hasil belajar.
Teori pemrosesan informasi banyak dikaitkan dengan teori pembelajaran
sibernetik (cybernetics learning). Secara sederhana pengertian belajar
menurut teori belajar sibernetik adalah pengolahan informasi. Proses belajar
menurut teori ini meliputi kegiatan menerima, menyimpan, dan
mengungkapkan kembali informasi-informasi yang telah diterima. Belajar
tidaklah hanya meliputi apa yang terlihat, yang penting bagaimana suatu
proses kognitif itu terjadi di dalam diri pembelajar.

B. Pengorganisasian informasi dalam ingatan (memori) manusia


1. Mengarahkan perhatian ke stimulus
Pengolahan sistem informasi dalam memori manusia diawali
ketika isyarat fisik diterima pencatat sensori melalui indera (visual, audio
maupun kenestik). Isyarat fisik ini disimpan sebentar di sebut ikon dan
memori audio disebut peniru bunyi (echo). Jenis retensi isyarat yang ke
tiga disebut taktil atau haptik, untuk retensi ini belum banyak penelitian
yang di lakukan. Peranan perhatian ada dua peran perhatian dalam
sistem pengolahan informasi yaitu:
a. Pengolahan informasi secara otomatik, peran perhatian terhadap hal-
hal yang sudah sedemikian luasnya sehingga berlangsung tanpa
kendali secara sadar dan tidak memerlukan perhatian khusus.
Misalnya pengenalan pola-pola yang sudah diketahui seperti pola
perkalian 1 x 10. B) pros deliberate
b. Peranan perhatian untuk mengolah informasi yang memerlukan
usaha sadar yang dilakukan secara terkosentrasi, yaitu untuk
mengenal informasi yang diperlukan untuk pola-pola yang belum
diketahui (baru)
2. Mengkode stimulus
a. Apakah stimulus akan diolah sebagai informasi aktif atau akan lebih
lanjut atau tidak sampai memori jangka panjang sebagai memori
inaktif, maka di perlukan pengkodean yaitu mengubah stimulus
sehingga dapat di simpan sehingga pada waktu lain dapat
dimunculkan kembali dengan mudah. Ada dua cara pengkodean
yaitu: gladi pelihara atau gladi primer dan gladi elaboratif.
Pengulangan terhadap informasi yang ingin diingat ini adalah salah
satu contoh gladi pelihara. Kebalikannya gladi elaboratif adalah
mengubah melalui berbagai cara yaitu: diganti dengan lambang lain
(subsitusi).
b. Dilengkapi dengan informasi tambahan untuk memudahkan
mengingatnya. Contoh mengenai hal tersebut seperti pada hal di
bawah ini: Mengasosiasikan pohon korma (informasi baru) dengan
pohon korma sawit (informasi lama) ini adalah contoh gladi elaboratif.
3. Penyimpanan dan retrival
Pengkodean dimaksudkan untuk menyimpan informasi guna
disimpan dalam memori jangka panjang untuk dapat di ingat kembali
sewaktu-waktu diperlukan. Untuk proses ini sangat bergantung bagai
mana informasi itu disimpan dan bagaimana hubungan informasi itu
dengan informasi sebelumnya dari memori jangka panjang. Gladi pelihara
dan gladi elaboratif ke duanya dapat membantu individu dalam mengingat
informasi dalam waktu yang akan datang. Sistem mnemonik adalah cara
untuk memudahkan kembali meliputi: akronim, catatan, kartu
pengisyaratan, titian ingatan, penggunaan kata-kata frase untuk
mengingat not-not yang terletak pada garis-garis paranada dan
seterusnya.
BAB III
SIMPULAN

Dari pemaparan di atas bisa disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:


1. Pengolahan informasi mengandung pengertian tentang bagaimana seorang
individu melakukan persepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar
informasi yang diterima individu dari lingkungan.
2. Cara kerja memori manusia meliputi tiga macam sistem penyimpanan
ingatan, yaitu memori sensori (sensory memory), memori jangka pendek
(short-term memory) dan memori jangka panjang (long-term memory).
3. Komponen belajar menurut teori pengolahan informasi adalah perhatian yang
ditujukan pada stimulus, pengkodean stimulus, dan penyimpanan dan
mendapatkan kembali (retrieval).
4. Teori pengolahan informasi bisa digunakan dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, Tri Agus dan Lastriningsih. 2013. Teori Pemrosesan Informasi. Makalah. Yogyakarta:
Pasca Sarjana UNY.
Slavin, Robert E. 2011. Psikologi Pendidikan (Teori dan Praktik). Jakarta : PT.Indeks
https://agungekonugroho23.blogspot.com/2017/10/teori-pengolahan-informasi-dalam-memori.html
https://psychologymania.wordpress.com/2011/07/11/memori-dan-pemrosesan-informasi-dalam-
proses-berpikir/
https://rizkayuni01.wordpress.com/2015/07/02/teori-belajar-pengolahan-informasi/
https://blogzulkifli.wordpress.com/2011/06/08/teori-pemrosesan-informasi/

Anda mungkin juga menyukai