Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM KERJA

KOMITE ETIK DAN HUKUM

PT. ROLAS NUSANTARA MEDIKA


RUMAH SAKIT UMUM BHAKTI HUSADA
KRIKILAN
2019
1. PENDAHULUAN
Hukum kesehatan menurut Anggaran Dasar Perhimpunan Hukum
Kesehatan Indonesia (PERHUKI) adalah semua ketentuan hukum yang
berhubungan langsung dengan pemeliharaan atau pelayanan kesehatan dan
penerapannya. Hal ini menyangkut hak dan kewajiban segenap lapisan
masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan maupun dari pihak
penyelenggara pelayanan kesehatan dalam segala aspeknya, organisasi,
saran, pedoman standar pelayanan medic, ilmu pengetahuan kesehatan dan
hukum serta sumber-sumber hukum lainnya. Hukum Kesehatan terdiri dari
banyak disiplin diantaranya : hukum kedokteran, hukum kedokteran gigi,
hukum perawatan, hukum farmasi klinik, hukum apotik, hukum kesehatan
masyarakat, hukum perobatan, hukium rumah sakit, hukum kesehatan
lingkugan dan sebagainya (Konas PERHUKI, 1993)
Rumah Sakit menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
159b/Mn.Kes/Per/II/1988 tentang Rumah Sakit adalah saran upaya
kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta
dapat dimanfaatkanuntuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian.
Rumah sakit adalah tempat berkumpulnya sebagian besar tenaga hukum
kesehatan atau pemeliharaan kesehatan dalam menjalankan profesinya
seperti dokter, doktyer gigi, apoteker, perawat, bidan, nutrisionis,
fisioterapis, ahli rekam medic dan lain-lain. Masing-masing disiplin ini
umumnya telah mempunyai etik profesi yang harus diamalkan anggotanya,
begitu pula Rumah Sakit Bhakti Husada sebagai sutau institusi dalam
pelayanan kesehatan juga telah mempunyai etika yang terhimpun dalam
Kode Etik Rumah Sakit Bhakti Husada. Etika Rumah Sakit Bhakti Husada
adalah etika terapan (applied ethics) atau etika praktis (practical
ethics)berupa moralitas dan etika umum yang diterapkan pada isu-isu
praktis, seperti perlakuan terhadap etnik-etnik minoritas, keadilan untuk
kaum perempuan, pelestarian lingkungan hidup, aborsi, etanisia,
kewajiban bagi yang mampu untuk membantu yang tidak mampu, dan
sebagainya. Etika Rumah Sakit Bhakti Husada adalah etika umum yang
diterapkan pada (pengoperasian) Rumah Sakit. Bhakti Husada.
Hukum kesehatan eksistensinya masih sangat relatif baru dalam
perkembangannya di Indonesia. Perkembangan kehidupan yang pesat di
bidang kesehatan dalam bentuk sistem kesehatan nasional mengakibatkan
diperlukannya peraturan yang lebih luas dari hukum kedokteran ke hal-hal
yang berkaitan dengan kesehatan (hukum kesehatan). Sehubunga dengan
hal tersebut, maka dalam rangka memberikan kepastian dan perlindungan
hukum, baik Rumah Sakit Bhakti Husada sebagai pemberi jasa pelayanan
kesehatan maupun bagi pasien penerima jasa pelayanan kesehatan, untuk
meningkatkan, mengarahkan dan memberikan dasar bagi terciptanya
budaya kerja yang beretika di bidang kesehatan dan mengurangi potensi,
adanya tuntutan secara hukum bagi Rumah Sakit maka diperlukan adanya
pembinaan etika sebagai langkah preventif dan sekumpulan aturan yang
menjadi acuan Rumah Sakit dalam bertindak. perubahan banyak terjadi
terhadap kaidah-kaidah kesehatan, terutama menganai hak dan kewajiban
para pihak yang terkait di dalam upaya kesehatan serta perlindungan
hukum bagi para pihak yang terkait.
Sesuai dengan pengertian hukum kesehtan, maka hukum Rumah
Sakit dapat disebut sebagai semua ketentuan hukum yang berhubungan
langsung dengan pemeliharaan atau pelayanan kesehatan dan
penerapannya serta hak dan kewajiban segenap lapisan masayarakat
sebagai penerima pelayanan kesehatan maupun dari pihak penyelenggara
pelayanan kesehatan yaitu Rumah Sakitr dalam segala aspek organisasi,
sarana, pedoman medic serta sumber-sumber hukum lainnya. Untuk itu
diperlukan adanya Komite Etik dan Hukum di Rumah Sakit (KEHRS)
Bhakti Husada.
Fungsi KEHRS ialah :
1. Sebagai sumber informasi yang relevan untuk menyelesaikan masalah
etika dan hukum di Rumah Sakit.
2. Untuk mengidentifikasi masalah pelanggaran etik di rumah sakit dan
memberikan pendapat untuk penyelesaiannya.
3. Untuk memberikan saran kepada direksi rumah sakit untuk
meneruskan atau tidak masalah pelanggaran etik ke MKEK.
tugas KRHRS adalah membantu karyawan di Rumah Sakit dalam
menhadapai masalah-masalh pelanggaran etik dan hukum maupun
pemantapan kode etik masing-masing profesi.

2. LATAR BELAKANG
Keberhasilan suatu organisasi tidak hanya ditentukan dengan
angka-angka pencapaian target tetapi dasar dari semua keputusan dan
tindkan yang dilakukan, dalam hal ini prindip moral yang dimodifikasikan
dalam prinsip-prinsip etika yang diterapkan di Rumah sakit Bhakti Husada
yng juga telah diajarkan Tuhan Yang Maha Esa. KEHRS mengupayakan
agar tujuan, target dan sasaran RS Bhakti Husada dapat tercapai dengan
efesien maka KEHRS melakukan upaya pembuatan regulasi internal,
pembinaan, konsultasi serta pendampingan untuk masalah-masalah etik
dan hukum bagi semua jajaran mulai dari direksi, dokter, perawat, bidan,
karyawan sampai pada tenaga outsourching. pada prinsipnya semua
komponen di RS Bhakti Husada agar segala kebijakan intitusi ini dapat
dipertanggungjawabkan baik secra etika maupun secara hukum yang
berlaku di Indonesia.

3. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS


TUJUAN UMUM :
KEHRS RS Bhakti Husada merupakan komponen dari manajemen untuk
secara internal memastikan terciptanya budaya degan moralitas dan etika
yang terjaga, dan secara eksternal mampu melindungi Rumah Sakit dari
segala tuntutan hukum dai pihak luar. KEHRS menjagaagar seluruh unsure
peraturan internal RS dapat dilaksanakan secara baik dan benar sekaligus
menjadi konsultan bagi seluruh unsure rumah sakit. KEHRS harus bisa
memberikan early warning kepada manajemen untuk masalah etik dan
yang berpotensi terjadinya pelanggaran hukum posistif di Indonesia, dan
mampu memberikan rekomendasi untuk penyelesaiannya. KEHRS juga
harus mampu melihat dan menganalisa aspek eksternal yang berpengaruh
pada RS Bhakti Husada khususnya dengan regulasi-regulasi bidang
kesehatan yang berlaku di Indonesia.
TUJUAN KHUSUS
1. Pengelolaan fungsi KEHRS
Penanggung jawab fungsi KEHRS harus mengelola fungsi KEHRS
secara efisien untuk memastikan bahwa kegiatan fungsi tersebut
memberikan nilai tambah bagi organisasi.
2. Risk based plan of law
Pertimbangan potensi hukum untuk meningkatkan pengelolaan risiko,
memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan organisasi.
3. Proses ethical govermence
Fungsi KEHRS harus menilai dan memberikan rekomendasi yang
sesuai untuk meningkatkan prose govermance untuk mencapai tujuan-
tujuan berikut :
a. Mengembangkan etika dan nilai-nilai yang terdapat didalam
organisasi;
b. Memastikan pengelolaan kinerja organisasi yang efektif dan
akuntibilitas;
c. Secara efektif mengkomunikasikan risiko dan pengendalian kepada
unit-unit yang tepat didalam organisasi.
4. Proeses perlindungan hukum
KEHRSharus mengidentifikasi masalah-masalah yang ada dan
melakukan pencegahan terhadap potensi masalah hukum yang lebih
besar. KEHRS harus dapat memberikan pendampingan dan bantuan
hukum bagi rumah sakit.
4. TUJUAN POKOK KODE ETIK DAN HUKUM
4.1.PRESPEKTIF KEUANGAN
Tidak ada
4.2.PRESPEKTIF PELANGGAN
STRATEGI
RENCANA CARA JADWAL
No SASARAN
KEGIATAN MELAKSANAKAN PELAKSANAAN ANGGARAN KETERANGAN
KEGIATAN KEGIATAN
1. KEHRS melakukan Karyawan
pembinaan dan baru Januari-Desember
Kelas 0
pelatihan etik dan 2019
hukum
2. KEHRS membuat Direksi,
regulasi-regulasi komite medik,
internal komite
Januari-Desember
keperawatan, Rapat komite 0
2019
dan komite
tenaga
kesehatan lain
Total 0
4.3.PRESPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
Pengadaan operasional
Barang Umum
HARGA
JUMLAH HARGA + TOTAL
No PERSEDIAAN BARANG KETERANGAN GUDANG
BARANG PPN 10% (Rp) HARGA (Rp)
(Rp)
1 Kertas A4 70 gram 2 Rim 35.000,00 38.500,00 77.000,00
2 Amplop kosongan 1 Box 14.000,00 15.400,00 15400,00
3 Binder clip 2 Box 10.000,00 11.000,00 22000,00
4 Bolpoin 1 Box 12.500,00 13.750,00 13750,00
5 Clip kertas 50 Buah 500,00 550,00 27500,00
6 Isi Staples 2 Box 6000,00 6.600,00 13200,00
7 Isolasi 2 Buah 6500,00 7150,00 14300,00
8 Kertas F4 70 gram 2 Rim 35.000,00 38500,00 77000,00
9 Lakban hitam 2 Buah 12.500,00 13750,00 27500,00
10 Otner folio 5 Buah 22.500,00 24750,00 123750,00
11 Lem povinal 1 Buah 10.000,00 11000,00 11000,00
12 Pensil 2b 2 Buah 5.500,00 6050,00 12100,00
13 Spidol boardmaker 1 Buah 15.000,00 16500,00 16500,00
14 Tinta E-print 200ml biru 1 Botol 50.000,00 55000,00 55000,00
15 Tinta E-print 200ml merah 1 Botol 50.000,00 55000,00 55000,00
16 Tinta E-print 200ml kuning 1 Botol 50.000,00 55000,00 55000,00
17 Tinta E-print 200ml hitam 1 Botol 50.000,00 55000,00 55000,00
18 Baterai alkaline 2 Buah 10.000,00 11000,00 22000,00
19 Bay fresh 1 Botol 25.000,00 27500,00 27500,00
20 Gunting 1 Buah 25.000,00 27500,00 27500,00
21 Tissue kotal refill 2 Buah 10.000,00 11000,00 22000,00
Total (Rp) 770.000,00

4.4.PRESPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN


STRATEGI
N RINCIAN CARA JADWA;
SASARAN
O KEGIATAN PELAKSANAA PELAKSANAA ANGGARAN KETERANGAN
N KEGIATAN N KEGIATAN
1 Seminar/Pelatihan/Wo Kinerja Mengajukan ke Januari-Desember Rp. 7.000.000,00
rkshop (dikhususkan KEHRS SDM 2019
workshop mediasi) lebih
maksimal
TOTAL Rp. 7.000.000,00

PENGADAAN INVESTASI
1. Ruang mediasi dan penyelesaian sengketa medis
Anggaran
NO PRESPEKTIF JUMLAH (Rp)
Keuangan 0
Pelanggan 0
1 OPERASIONAL Proses bisnis internal 770.000,00
Pembelajaran dan pertumbuhan 7.000.000,00
SUB TOTAL 7.770.000,00
2 INVESTASI - 0
TOTAL ANGGARAN 7.770.000,00

5. RENCANA EVALUASI DAN PELAPORAN


Pelaporan akan dilakukan pada saat melakukan kegiatan dan akhir kegiatan.
Evaluasi akan dilakukan secara berkelanjutan setelah kegiatan dilaksanakan.

6. PENUTUP
Demikian laporan progam kerja Komite Etik dan Hukum RSU Bhakti Husada Krikilan tahun 2019. Semoga dapat
dilaksanakan dengan sesuai agar dapat mencapai mutu yang baik.

Mengetahui, Banyuwangi, 01 Januari 2019


RSU Bhakti Husada Ketua

drg. Hindun Mardiyana, M.Kes. dr. Anthony Yusbida, Sp.OT.


Kepala

Anda mungkin juga menyukai