Anda di halaman 1dari 8

ISSN 2442-5419 Vol. 4, No.

1 (2015) 59-66

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBALIK


(RECIPROCAL TEACHING) DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN
HASIL BELAJAR SISWA

Ira Vahlia1, Satrio Wicaksono Sudarman2


Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro
E-mail: iravahlia768@yahoo.co.id1)
rio_sudarman@yahoo.com2)

Abstract

The aim of the research was to determine the effect of learning models on
mathematics achievement viewed from the student activity. Many factors influence
the results of student learning, including learning system used in presenting the
subject matter inappropriate, as well as the lack of students understand the
concepts being taught. Based on the results of the pre-survey, retrieved the data
value of the Mid Semester Even-Numbered Years Lessons 2014/2015 that of the 23
students there are 13 students who are learning or mastery of 56,52%. It takes the
efforts of teachers to choose the model of learning material appropriate to each
lesson. For the average activity of students obtained an increase in the activity of
learning from 52,42% on cycle I became 64,2%5 in cycle II. As for the student
learning outcomes there is also increased, the average results of the learn cycle I is
63,54, while on cycle II increased to 70,65 and success of the student learning at
the end of the cycle reaches 81,09. It was concluded that the reciprocal teaching
model, can improve the learning results of activity and grade VIII SMP Negeri 4
Metro.

Keywords : activity, study result, reciprocal teaching

PENDAHULUAN diperlukan penguasaan


Matematika merupakan ilmu matematika yang kuat sejak dini.
universal yang mendasari Mata pelajaran matematika perlu
perkembangan teknologi modern. disampaikan kepada semua
Perkembangan pesat di bidang peserta didik mulai dari sekolah
teknologi informasi dan dasar untuk membekali peserta
komunikasi dewasa ini dilandasi didik dengan kemampuan berpikir
oleh perkembangan matematika di logis, analitis, sistematis, kritis
bidang teori bilangan, aljabar, dan kreatif, serta kemampuan
analisis, teori peluang, dan bekerjasama. Kompetensi tersebut
matematika diskrit. Untuk diperlukan agar peserta didik
menguasai dan menciptakan dapat memiliki kemampuan
teknologi di masa depan maka memperoleh, mengelola dan
memanfaatkan informasi untuk

Aksioma | 59
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
ISSN 2442-5419 Vol. 4, No. 1 (2015) 59-66

bertahan hidup pada keadaan yang matematika. Hal ini dapat


selalu berubah, tidak pasti dan dibuktikan dengan rendahnya hasil
kompetitif. belajar siswa kelas VIID mid
Upaya yang dilakukan SMP semester ganjil di SMP Negeri 4
Negeri 4 Metro dalam Metro. Sehingga perlu adanya
meningkatkan mutu pendidikan di upaya peningkatan terhadap
sekolah cukup baik, seperti aktivitas belajar siswa karena
memilih guru yang memiliki diduga hal tersebut termasuk
kemampuan sesuai dengan mata faktor yang mempengaruhi hasil
pelajaran, menggunakan strategi belajar siswa. Menurut Rohani
pembelajaran yang baik (2005: 6), menyatakan bahwa
(ekspositori, cooperative learning belajar yang berhasil mesti
dan inquiry), memperbaiki dan melakukan berbagai macam
melengkapi sarana prasarana yang aktivitas, baik aktivitas fisik
mendukung seperti LCD dan cctv maupun psikis.
disetiap kelas, ruang multimedia Diketahui bahwa aktivitas
dan perpustakaan digital sehingga siswa seperti mengerjakan latihan
siswa dapat mengakses berbagai dikelas dan berdiskusi dalam
informasi, fasilitas hotspot kelompok sudah cukup baik,
disekolah, penambahan jam namun aktivitas siswa seperti
pelajaran setiap minggunya untuk bertanya dan mengeluarkan
mata pelajaran matematika, selain pendapat sangat rendah. Untuk itu
itu pemberian les di sekolah dengan menggunakan model
setelah pulang sekolah, serta pembelajaran berbalik (reciprocal
mengikutsertakan guru-guru teaching) yang didalamnya
dalam penataran. Tetapi usaha terdapat aktivitas siswa
tersebut belum dapat memberikan menjelaskan materi kepada siswa
hasil yang optimal. Berdasarkan lainnya, sehingga siswa menjadi
hasil pra survey, hasil belajar termotivasi untuk mengusai
matematika yang diperoleh siswa terlebih dahulu materi yang belum
SMP Negeri 4 Metro khususnya dijelaskan pada pertemuan yang
kelas VIID belum memuaskan. akan datang dan apabila ada
Hal ini terlihat dari jumlah materi yang belum dimengerti
siswa yang memperoleh nilai dapat bertanya dan mengeluarkan
dibawah Kriteria Ketuntasan pendapat pada saat proses
Minimal (KKM) pada pelajaran pembelajaran berlangsung.
matematika yang ditetapkan Dari hasil prasurvey, kelas
sebesar 75 belum mencapai target VIID merupakan kelas unggulan di
yang diinginkan sekolah yaitu 100 SMPN 4 Metro. Dengan adanya
%. Sebagian besar siswa kelas kemampuan yang dimiliki siswa
VIID mengalami kesulitan dalam serta aktivitas yang merupakan
menyelesaikan permasalahan modal utama sehingga dapat

60 | Aksioma
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
ISSN 2442-5419 Vol. 4, No. 1 (2015) 59-66

digunakan model pembelajaran sendiri, melatih siswa agar dapat


berbalik (reciprocal teaching) mempresentasikan idenya, dan
dalam proses pembelajaran, yang guru berperan sebagai fasilitator,
diduga dapat membuat siswa lebih mediator, dan manager dari proses
aktif dan prestasi belajar pembelajaran”. Siswa menjadi
matematika akan meningkat. lebih paham terhadap materi yang
Aktivitas siswa dapat meningkat dipelajari karena termotivasi untuk
dengan mencari berbagai sumber menjelaskan kepada teman
yaitu dari internet dan lainnya, sehingga aktivitas
perpustakaan digital sehingga belajarnya semakin meningkat.
dapat berbagi informasi kepada
siswa lainnya. METODE PENELITIAN
Menurut Rachmayani (2014: Subyek penelitian ini adalah
22), reciprocal teaching dapat siswa kelas VIID semester ganjil
meningkatkan kemandirian siswa SMPN 4 Metro yang berjumlah 23
yang disalamnya terdapat berbagai siswa, terdiri dari 11 siswa putra
macam aktivitas siswa sehingga dan 12 siswa putri. Menurut
dapat meningkatkan hasil belajar Arikunto (2006: 16), model
siswa. Didalam model penelitian tindakan kelas dalam
pembelajaran berbalik (Reciprocal satu siklus terdiri dari empat
Teaching) dapat mengeksplorasi langkah, yaitu : 1) Perencanaan
kemampuan siswa dan (Planning), 2) Pelaksanaan
menekankan adanya aktivitas serta (Acting), 3) Pengamatan
interaksi diantara peserta didik (Observing), dan 4) Refleksi
untuk saling memotivasi dan (Reflecying).
membantu dalam menguasai Prosedur Penelitian tindakan
materi pelajaran guna mencapai kelas ini terdiri dari dua siklus,
prestasi yang maksimal. Selain itu tiap siklus akan diadakan
dapat memungkinkan terjadinya perubahan pelaksanaan sesuai
suatu sistem pembelajaran tutor dengan faktor yang ingin diteliti.
sebaya yang dapat membantu Untuk melihat aktivitas dan hasil
peserta didik yang tidak berani belajar siswa, maka diberikan tes
dalam memberi tanggapan dan diagnostik yang berfungsi sebagai
pendapat nantinya dapat evaluasi awal. Sedangkan
berinteraksi dengan teman observasi awal dilakukan untuk
sekelasnya. Dalam Suyatno (2009: mengetahui tindakan yang
6), Panen menguraikan bahwa diberikan dalam rangka
melalui pembelajaran berbalik ini meningkatkan aktivitas dan hasil
siswa dapat mengembangkan belajar siswa, terutama dalam
kemauan belajar mandiri, pembelajaran matematika.
memiliki kemampuan untuk
mengembangkan pengetahuannya

Aksioma | 61
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
ISSN 2442-5419 Vol. 4, No. 1 (2015) 59-66

HASIL PENELITIAN DAN telah terkumpul pada siklus I, baik


PEMBAHASAN pre tes, pos tes, aktivitas siswa,
dan aktivitas guru selama kegiatan
Data Hasil Belajar Siswa Siklus 1 belajar mengajar. Setelah itu
dilakukan evaluasi guna
Hasil analisis data hasil menyempurnakan tindakan
belajar siswa diperoleh rata-rata berikutnya. Pada akhir siklus I
nilai siswa pada pre tes siklus I diperoleh data bahwa aktivitas
adalah 47,61 dengan presentase siswa meningkat dari setiap
ketuntasan 21,74% Sedangkan pertemuan, tetapi belum semua
rata-rata hasil belajar siswa pada aktivitas memenuhi kriteria
pos tes siklus I adalah 70,65 keberhasilan yang ditetapkan.
dengan presentase ketuntasan Pada akhir siklus I diperoleh rata-
60,87%. Berdasarkan data tersebut rata hasil belajar siswa 70,65
menunjukkan bahwa ketuntasan dengan presentase ketuntasan
belajar pada pre tes siklus 1 telah 60,87 %.
terjadi peningkatan dibandingkan
dengan pos tes siklus 1 yaitu Data Hasil Belajar Siswa Siklus 2
39,13% dengan nilai terendah 20
dan nilai tertinggi adalah 80 pada Hasil analisis data hasil
saat Pre tes , kemudian menjadi belajar siswa diperoleh rata-rata
60,87% dengan nilai terendah nilai siswa pada pre tes siklus II
adalah 55 dan nilai tertinggi adalah 30,22 dengan presentase
adalah 85 pada pos tes. Namun ketuntasan 13,04% Sedangkan
persentase siswa yang tuntas rata-rata hasil belajar siswa pada
belum mencapai target yang pos tes siklus II adalah 81,09
diinginkan yaitu  80%. Untuk dengan presentase ketuntasan
skor rata-rata hasil belajar pada 82,61%. Persentase siswa yang
pre tes siklus I juga terjadi tuntas pada siklus II sudah
peningkatan dibandingkan dengan mencapai target yang diinginkan
pos tes siklus 1, yaitu 47,61 pada yaitu  80%. Untuk skor rata-rata
saat pre tes menjadi 70,65 pada hasil belajar pada pre tes siklus II
pos tes siklus I. juga terjadi peningkatan
dibandingkan dengan Pos tes
Refleksi Siklus siklus II, yaitu 30,22 pada saat
Pre tes menjadi 81,09 pada pos
Setelah pelaksanaan siklus I tes siklus II.
selesai, kemudian diadakan
refleksi. Refleksi ini dimaksudkan a. Aktivitas Belajar Siswa
untuk mengkaji secara
menyeluruh tindakan yang telah Hasil analisis data pada
dilakukan. Berdasarkan data yang lembar observasi aktivitas belajar

62 | Aksioma
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
ISSN 2442-5419 Vol. 4, No. 1 (2015) 59-66

siswa diketahui bahwa persentase yang dikehendaki. Persentase


siswa yang aktif  60 sudah aktivitas belajar siswa siklus I dan
memenuhi kriteria keberhasilan siklus II dapat dilihat pada Tabel 1

Tabel 1. Perbandingan Aktivitas Belajar pada Siklus I dan Siklus II


No Jenis Aktivitas Siklus I Siklus II Peningkatan
1. Menjelaskan materi 23,19% 31,88% 8,69%
2. Memperhatikan penjelasan 84,06% 94,20% 10,14%
3. Mengerjakan latihan dikelas 82,61% 97,10% 14,49%
4. Berdiskusi 81,16% 92,75% 11,59%
5. Bertanya 23,19% 36,23% 13,04%
6. Mengeluarkan pendapat 20,29% 33,33% 13,04%
Jumlah 314,49% 385,51% 71,02%
Rata-rata aktivitas siswa 52,42% 64,25% 11,83%

Berdasarkan hasil penelitian baik sedangkan pada pertemuan


yang telah diuraikan diatas, maka ketiga didapat 7 aspek. Pada siklus
diperoleh gambaran umum tentang II pertemuan pertama dari 10
bagaimana penggunaan model aspek yang diamati didapat 8
pembelajaran berbalik (Reciprocal aspek yang sudah dilaksanakan
Teaching) dapat meningkatkan dengan baik. Pertemuan kedua
aktivitas dan hasil belajar siswa didapat 9 aspek yang sudah
pada pokok bahasan persamaan dilaksanakan dengan baik
dan pertidaksamaan linear dengan sedangkan pada pertemuan ketiga
satu variabel (Equation and didapat 10 aspek.
Inequality With One Variable) Pada awal pelaksanaan
pembelajaran dengan model
b. Aktivitas Guru Pada Saat pembelajaran berbalik (Reciprocal
Pembelajaran Teaching), siswa belum terbiasa
dalam menjelaskan materi
Hasil pengamatan terhadap kedepan kelas dengan
aktivitas guru diperoleh data menggunakan model pembelajaran
bahwa guru telah melaksanakan berbalik (Reciprocal Teaching).
semua aspek yang diamati, namun tetapi seiring berjalannya waktu,
dalam pelaksanaannya masih pengelolaan pembelajaran
belum maksimal. Pada siklus I semakin baik dan mengalami
pertemuan pertama dari 10 aspek peningkatan. Aktivitas guru setiap
yang diamati didapat 6 aspek yang siklus mengalami peningkatan.
sudah dilaksanakan dengan baik. Guru mampu memperbaiki
Pertemuan kedua didapat 8 aspek kekurangan-kekurangan pada saat
yang sudah dilaksanakan dengan pembelajaran di setiap pertemuan

Aksioma | 63
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
ISSN 2442-5419 Vol. 4, No. 1 (2015) 59-66

dengan selalu meminta masukan matematika siswa dalam


dari observer maupun dari refleksi pembelajaran dengan
yang dilaksanakan pada akhir menggunakan model pembelajaran
siklus. berbalik (Reciprocal Teaching)
pada siklus I dan siklus II dapat
c. Hasil Belajar Siswa dilihat pada Tabel 2.
Dari hasil penelitian
diperoleh data skor hasil belajar

Tabel 2. Perbandingan Hasil Belajar pada Siklus I dan Siklus II


Banyak Siswa Persentase
No Kategori N
Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II
1 Tuntas ≥ 75 14 19 60,87% 82,61%
2 Tidak Tuntas < 75 9 4 39,13% 17,39%
Nilai rata-rata belajar
70,65 81,09
siswa

Berdasarkan tabel di atas pada siklus II lebih baik dari pada


nilai rata-rata belajar siswa siklus I meskipun maih ada 4
meningkat dari setiap siklusnya, di siswa yang tidak tuntas, tetapi
mana pada siklus I rata-rata hasil secara umum hasil belajar pada
belajar siswa 70,65 sedangkan siklus II sudah memenuhi
pada siklus II menjadi 81,09 indikator keberhasilan yang
sehingga terjadi peningkatan ditetapkan. Hal ini menunjukkan
sebesar 10,44. Pada siklus I siswa bahwa pembelajaran dengan
yang mendapat nilai sesuai dengan menggunakan model
KKM  75 sebanyak 60,87%, pembelajaran berbalik (Reciprocal
sedangkan pada siklus II Teaching) terlihat meningkatkan
meningkat menjadi 82,61%. rata-rata hasil belajar siswa karena
Dengan demikian ketuntasan siswa terlibat aktif dalam proses
belajar pada siklus II telah pembelajaran. Selain menambah
mencapai atau memenuhi pemahaman siswa tentang materi
indikator keberhasilan tindakan, yang dipelajari, siswa juga
yaitu siswa yang mendapat nilai meningkatkan rasa percaya diri
 75 minimal sebanyak 80% dari dalam mengungkapkan pendapat
jumlah seluruh siswa. dalam berdiskusi bersama-sama
Berdasarkan tabel di atas temannya. Dalam pembelajaran
terlihat ada peningkatan hasil dengan menggunakan model
belajar siswa yang nilainya pada pembelajaran berbalik (Reciprocal
kategori tuntas dari 14 siswa Teaching) siswa juga belajar
menjadi 19 siswa atau meningkat menghargai pendapat dan hasil
21,74% sehingga hasil belajar penjelasan temannya serta saling

64 | Aksioma
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
ISSN 2442-5419 Vol. 4, No. 1 (2015) 59-66

bertukar pikiran dalam berpikir. Dengan demikian,


menyelesaikan tugas yang implementasi pembelajaran
diberikan oleh guru. berbalik (reciprocal teaching)
Peningkatan hasil belajar diharapkan dapat meningkatkan
dari siklus I ke siklus II hasil belajar dan melatih
disebabkan karena dalam model kemampuan siswa berbicara,
pembelajaran berbalik (Reciprocal khususnya dalam mata pelajaran
Teaching) ini siswa harus mampu matematika, maka sebagai guru
memahami materi terlebih dahulu perlu mengenal dan mempelajari
kemudian menjelaskan kepada model pembelajaran dan metode
teman lainnya dengan media penyampaiannya. Pembelajaran
powerpoint maupun bahasa serta berbalik (Reciprocal Teaching)
cara yang lebih dimengerti oleh dapat dan banyak digunakan
siswa, siswa merasa senang karena sebagai alternatif dalam variasi
dalam pembelajaran siswa diberi pembelajaran matematika.
kesempatan ikut aktif terlibat Dalam kegiatan belajar,
langsung dalam menemukan aktivitas memegang peranan
penyelesaian jawaban melalui penting karena sangat menunjang
contoh-contoh konkrit yang hasil belajar. Hasil belajar akan
sederhana yang sifatnya telah tercapai dengan baik apabila
dipahami oleh siswa. Siswa aktivitas belajar itu tinggi.
termotivasi untuk Penggunaan model pembelajaran
mengembangkan kemampuannya berbalik (Reciprocal Teaching)
dalam berfikir setahap demi dalam kegiatan pembelajaran
setahap. Siswa bisa menemukan menuntut siswa untuk menguasai
sendiri, menjelaskan kepada siswa materi, aktif berdiskusi, berbagi
lain, mengeluarkan pendapat, hasil jawaban dan mengerjakan
maupun mengajukan pertanyaan latihan. Artinya model ini sangat
dan mengemukakan ide-idenya memungkinkan untuk dapat
kepada pihak lain, tentu meningkatkan aktivitas dan hasil
menambah kemampuan nalar belajar siswa mata pelajaran
siswa, mempertinggi kemampuan matematika dengan materi
siswa dalam memecahkan persamaan dan pertidaksamaan
masalah. Oleh karena itu, linear dengan satu variabel
keterlibatan siswa untuk belajar (Equation and Inequaliy With One
secara mandiri merupakan Variable).
indikator keefektifan belajar.
Siswa tidak hanya menerima saja KESIMPULAN DAN SARAN
materi yang diberikan oleh guru.
Hasil pelajaran tidak hanya Berdasarkan hasil penelitian
peningkatan pengetahuan, tetapi tindakan kelas dan pembahasan
juga meningkatkan keterampilan

Aksioma | 65
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
ISSN 2442-5419 Vol. 4, No. 1 (2015) 59-66

yang telah dikemukakan, maka 1. Diharapkan agar siswa lebih


dapat disimpulkan sebagai berikut: memperhatikan pelajaran dan
1. Pembelajaran dengan lebih aktif dalam mengikuti
menggunakan model pembelajaran di kelas
pembelajaran berbalik dapat khususnya pada pelajaran
meningkatkan aktivitas belajar matematika.
matematika siswa kelas VII 2. Dalam pembelajaran
Semester genap Tahun menggunakan model
Pelajaran 2014/2015 SMP pembelajaran berbalik
Negeri 4 Metro. Rata-rata hendaknya lebih dipersiapkan
aktivitas belajar siswa pada Pra semaksimal mungkin dalam
PTK adalah 48,95% dan diakhir tahap perencanaan dan
siklus II diperoleh rata-rata pelaksanaan sehingga siswa
aktivitas belajar adalah 64,25%. dapat lebih mengeksplorasi
Hal ini berarti aktivitas belajar kemampuannya.
siswa mengalami peningkatan
sebesar 15,3% DAFTAR PUSTAKA
2. Pembelajaran dengan Arikunto, Suharsimi. 2006.
menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas.
pembelajaran berbalik dapat Jakarta: PT Bumi Aksara.
meningkatkan hasil belajar
matematika siswa kelas VII Rachmayani, Dwi. 2014.
Semester ganjil SMP Negeri 4 Penerapan Pembelajaran
Metro. Rata-rata peningkatan Reciprocal Teaching Untuk
hasil belajar adalah dari 68,35 Meningkatkan Kemampuan
pada Pra PTK menjadi 81,09 Komunikasi Matematis
pada siklus II. Untuk rata-rata Dan Kemandirian Belajar
ketuntasan belajar meningkat Matematika Siswa. Unsika.
dari 56,52% pada Pra PTK ISSN: 2338-2996. Vol. 2,
menjadi 82,61 % pada siklus II. No. 1, PP 13-23.
3. Dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan model Rohani, Ahmad. 2005.
pembelajaran berbalik Pengelolaan Pengajaran.
(Reciprocal Teaching) siswa Jakarta: Rineka Cipta.
lebih aktif berdiskusi dan
menemukan berbagai cara Suyatno. 2009. Menjelajah
dalam memecahkan masalah. Pembelajaran Inovatif.
Sidoarjo: Masmedia Buana
Berdasarkan hasil penelitian, Pustaka.
terdapat beberapa hal yang peneliti
sarankan yaitu:

66 | Aksioma
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro

Anda mungkin juga menyukai