Siti Raudhoh¹
Jelpa Periantalo2
1
Departement of Psychology, Jambi University/ siti.raudhoh@gmail.com
2
Department of Psychoogy, Jambi University/ jelp.8487@unja.ac.id
ABSTRACT
INDTRODUCTION The purpose of research was to conduct standard norm of TPA Unja for
university students. TPA used GMAT components: verbal, quantitative and abstract components.
TPA was supported with content validity, construct validity, criterion related validity and high of
reliability.
METHOD Subjects of research were 586 university students from four department at Faculty of
Medicine and Health Sciences-The University of Jambi. Norm used empirical norm based on
normal distribution: stanine, percentile, z score, Wechsler and GMAT. Standard nine showed
nine interval of normal distribution score. Percentile norm showed five degrees of percentile: P5,
P10, P15, P20, …, P85, P90, and P95.
RESULT Standard score showed five categories: very high, high, middle, low, and very low.
Standardized norm Wechsler IQ with M=100 and S=15 showed seven categories. Standardize
norm GMAT showed M=500 and S=50. TPA Unja had a norm to interpret of raw score for
university students.
CONCLUSION AND RECOMENDATION TPA Unja had empirical norm based on normal
curve specific for university student. This norm can be used for any university student testing by
TPA Unja. The next research to extend numbers of subjects and its variability. Norm group for
high school students and graduated students should be made.
Keywords: validity, norm, empirical, percentile, standardized
Pendahuluan
Periantalo (2013) melakukan Selain itu, terdapat juga syarat alat
konstruksi terhadap Tes Potensi Akademik ukur bersifat objektif, standardisasi dan
Universitas Jambi. TPA tersebut didukung praktis. Objektif diartikan bahwa aitem
oleh validitas konstrak, validitas kriteria tersebut adalah adil dan bebas dari bias atribut
konkuren dan reliabilitas yang memuaskan. yang melekat pada subjek. Standardidasi
Validitas dan reliabilitas merupakan syarat berkaitan dengan kesamaan bentuk buku,
utama dari suatu alat ukur yang baik (Azwar, instruksi dan penilaian dari skor subjek.
2012; Periantalo, 2015; Urbina, 2004; Praktis diartikan bahwa cara instruksi dan
Sumintoro & Widhiraso, 2014). Validitas pemberikan skor yang mudah, bahan yang
diartikan sejauh mana alat ukur mampu ringan, dan biaya pembuatan yang terjangkau.
mengungkap hal yang menjadi tujuan ukurnya. Berikut ini adalah beberapa contoh
Reliabilitas berkaitan dengan keterpercayaan soal TPA yang merupakan kelompok soal
hasil ukur dari alat ukur tersebut. verbal, kuantitatif, dan abstrak.
Contoh Soal Kuantitatif Nomor 32. Jika x adalah bilangan positif, y = 3x-1, maka ....
(A) x>y
(B) x<y
(C) x=y
(D) 2y > x
(E) x dan y tidak bisa ditentukan
A B C D E
1 1
TPA tersebut merupakan TPA yang oleh pihak terkait. Skor tersebut didasarkan
seperti digunakan dalam kehidupan sehari- atas kesepkatan antara orang yang terlibat.
hari. TPA terdiri dari tiga komponen, yaitu: Kita misalkan saja adalah Nilai Ketuntasan
verbal, kuantitatif dan abstrak. TPA ini lebih Minimum pelajaran di sekolah. Setiap mata
dekat dengan PAPS UGM (Azwar, 2014; pelajaran memiliki nilai ketuntasasn masing-
Periantalo, 2015; Suryabrata, 2015). TPA masing, yang mungkin berbeda di antara
tersebut terdiri dari 60 soal, dimana setiap satu pelajaran dengan pelajaran yang lain.
komponen memiliki 20 soal. Subjek diminta Setiap sekolah mungkin memiliki standar
untuk memilih salah satu jawaban yang dari penilaian kriteria yang berbeda atas KKM
lima pilihan yang tersedia. Apabila jawaban tersebut. Sekolah unggulan, biasa dan
tersebut benar, subjek mendapatkan skor 1. pinggiran menerapkan standar yang tidak
Apabila jawaban tersebut adalah salah atau sama. Penilian tidak menggunakan data
tidak menjawab, subjek mendapatkan skor 0. empirik, dan tidak menggunakan analisis
Apabila subjek menjawab dengan benar statistik.
semua jawaban, subjek mendapatkan skor Penilaian kedua berkaitan dengan
mentah 60. Apabila subjek menjawab salah norma yang didasarkan atas skor subjek dan
atau tidak menjawab semua soal, subjek membentuk kurva norma. Norma sendiri
mendapatkan skor 0. Skor yang dihasilkan dibagi menjadi dua, yaitu: hipotetik dan
adalah skor mentah yang belum memiliki empirik. Norma hipotetik didasarkan atas
arti sehingga ditranformasikan di dalam kurva normal, standar deviasi dan mean
suatu penilaian. hipotetik skor yang dihasilkan, tanpa ada uji
Terdapat dua metode dalam data empirik di lapangan. Norma empirik
penelitian: penilaian berdasarkan kriteria didasarkan atas penilaian data lapangan,
dan peniliain berdasarkan norma (Ormrod, menggunakan standar deviasi dan mean
2006; Periantalo, 2017; Supratiknya, 2014). empirik. Norma empirik yang menggikuti
Penilaian berdasarkan kriteria dimana skor pola kurva normal disebut sebagai norma
tertentu sudah ditetapkan secara bersama standar skor/z skor. Norma ini kemudian
VERBAL KUANTITATIF
(a) (b)
p < 0.01
N = 747
rac = 0.464 (p=0.000) rbc= 0.534 (p=0.000)
ABSTRAK
(c)
Uji korelasi menghasilkan hasil karena SPM merupakan alat ukur kognitif
korelasi positif sedang diantara ketiga potensial yang sudah terstandarisasi. TPA
komponen TPA tersebut (0,4-0,6). Semakin maupun SPM merupakan alat ukur kognitif
tinggi skor subjek pada komponen verbal, potensial yang idealnya mereka satu sama lain
semakin tinggi pula skor subjek pada memiliki hubungan positif.
komponen kuantitatif dan abstrak. Semakin Uji korelasi menghasilkan koefisien
rendah skor subjek pada komponen verbal, korelasi sebesar 0,638. Semakin tinggi skor
semakin rendah pula skor subjek pada subjek pada TPA, semakin tinggi pula skor
komponen kuantitatif dan abstrak. Korelasi subjek pada SPM. Semakin rendah skor subjek
positif sedang adalah korelasi positif yang pada TPA, semakin rendah pula skor subjek
bagus karena ketiga komponen tersebut pada SPM. Koefisien determinasi dari alat ukur
memiliki hubungan, tetapi hubungan tersebut tersebut sebesar 0,406 menunjukkan
lemah. Dengan demikian Tes Potensi kemampuan TPA dalam menjelaskan SPM
Akademik didukung oleh validitas konvergen. sebesar 40% - begitu juga sebaliknya.
Standard Progressive Matrices (SPM) –
menjadi kriteria dalam uji validitas konkuren
Tes Potensi akademik ini terdiri dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
tiga komponen, setiap komponen memiliki sub Universitas Jambi yaitu Program Studi
komponen masing-masing. Setiap komponen Kedokteran, Ilmu Keperawatan, Psikologi, dan
memiliki jumlah soal yang sama yaitu: 30 Ilmu Kesehatan Masyarakat. Seluruh subjek
sehingga jumlah soalnya totalnya sebanyak 60 adalah mahasiswa baru yang lolos seleksi
soal. Setiap komponen memiliki subkomponen melalui jalur SNMPTN, SBMPTN, dan jalur
masing-masing, setiap subkomponen memiliki UMB.
soal yang setara satu sama lain. Teknik analisis Statistika yang
digunakan dalam penelitian ini berkaitan
Metode dengan pembuatan norma alat ukur tersebut.
Ada beberapa teknik Statistika yang digunakan,
Instrumen penelitian dalam tes ini
yaitu:, persentil, z skor, model Wechsler dan
berupa Tes Potensi Akademik Unja itu sendiri.
model TPA. Kelima jenis norma dari analisis
TPA terdiri dari 3 bagian pertanyaan dengan
statistik tersebut akan membuat suatu kurva
jumlah soal masing-masing sebanyak 20
normal. Dimana kurva yang berbentuk lonceng
dengan total 60 soal. Instrumen tersebut terdiri
simetris, sisi kiri dan kanan adalah sama persis.
dari buku soal, lembar jawaban dan buku
Persentil akan melihat kedudukan relative
panduan. Subjek diminta untuk memilih salah
subjek melalui suatu angka dalam suatu
satu dari lima pilihan jawaban yang benar. Jika
distribusi. Z skor merupakan transformasi skor
benar diberi skor 1 dan jika salah atau tidak
mentah ke skor standar. Z skor tersebut
menjawab diberikan skor 0. Total dari setiap
dijadikan patokan dalam pembuatan norma
bagian tersebut akan dijumlahkan sehingga
Wechsler maupun TPA.
menghasilkan skor mentah. Skor mentah
tersebutlah yang akan digunakan dalam
Hasil
pembuatan norma TPA.
Responden dalam penelitian ini adalah Skor mentah berkaitan dengan benar
terdiri ini dari 586 mahasiswa yang berasal dari salahnya jawaban subjek terhadap TPA Unja.
empat program studi berbeda di lingkungan Skor yang diukur adalah skor benar saja dari
setiap setiap bagian A (verbal), B (kuantitatif), tentang skor per bagian maupun secara
dan C (abstrak). Di bawah ini dijelaskan keseluruhan.
Pembuatan Norma Persentil dari data tersebut adalah sebesar 8,45; varians
dari data tersebut adalah 71 serta jarak sebaran
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat
sebesar 45. Nilai subjek tertinggi adalah 50
mengenai jumlah subjek, tendensi sentral dan
serta terendah adalah 5.
ukuran variabilitas dari data tersebu. Jumlah
Sama halnya dengan Standard Nine,
data yang dapat diolah adalah sebanyak 586
norma persentil pun merupakan bagian dari
orang, jumlah data yang tidak dapat diolah
kurva normal yang didasarkan atas data empirik
adalah sebanyak 0 sehingga semua data yang
di lapangan. Normal standard nine membagi
ada dapat diolah. Mean atau nilai rata-rata
seseorang seseorang ke dalam Sembilan bagian.
adalah 30,50; Median atau nilai tengah adalah
Persentil akan membagi seseorang dari
30,0 serta modus atau data yang paling sering
persentil 0 sampai dengan 100. Dalam
muncul adalah 30 juga. Ketiga ukuran tendesi
kenyataan bahwa persentil yang digunakan
sentral adalah berdekatan sehingga data
adalah persentil setiap kelipatan 5 sampai
tersebut terdistribusi secara normal. Jika
dengan 95 serta ditambah dengan persentil 99.
melihat pada ukuran variabilitas, terdapat tiga
Data tersebut merupakan data bentuk norma
hal yang bisa dilihat, yaitu: jarak sebaran,
persentil yang bergerak dari 0 sampai dengan
varians dan standar deviasi. Standar deviasi
100.
Adapun jenjang persentil yang digunakan Pembuatan Norma z Skor, Model TPA,
adalah sebesar 5, sehingga setiap kelipatan lima Model IQ
digunakan. Kemudian persentil tersebut dibagi
Norma skor z merupakan bagian dari
lagi menjadi 5 bagian. Persentil 80 ke atas
norma kurva normal didasarkan atas data
adalah kategori sangat tinggi dengan nilainya
empirik di lapangan. Data ditranformasikan
20%. Persentil 60 sampai dengan 80
melalui ukuran variabilitas sehingga meuncul
berkategorikan tinggi dengan nilai persentase
nilai z skor atas dasar standar deviasi. Standar
20%. Persentil 40 sampai dengan 60
deviasi tersebut bergerak dar 1 sampai 6.
berkategorikan sedang dengan nilai persentase
Norma z yang digunakan adalah norma z
20%. Persentil 20 sampai 40 dengan
terstandardidasi, yaitu: TPA dan IQ Wechsler.
berkategorikan rendah dengan persentase
TPA dengan menggunakan Mean sebesar 500
senilai 20%. Sementara untuk dua puluh
dan standar deviasi 50 serta Wechsler
persentil ke bawah berkategorikan sangat
menggunakan Mean sebesar 100 dan standar
rendah. Hal ini dapat dilihat tabel 3.
deviasi 15. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.
Periantalo, J., Fadzlul. (2016). Uji Validitas Periantalo, J., Fadzlul, & Saputra, N. (2014).
Konstrak Tes Minat Indonesia melalui Konstruksi skala sikap terhadap
Minat Ilmu Kesehatan. Paper pelajaran Matematika dan Sains.
Presentation. Kolokium Ap2pti Jurnal Edu Sains Universitas Jambi 3
XXVI. Yogyarkta, 14 April 2016. (2) 36-45.
Periantalo, J. (2016). Penelitian Kuantitatif Periantalo, J. (2014). Pengembangan tes minat
untuk Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Indonesia sebagai upaya
Pelajar. pengembangan potensi diri generasi
muda Indonesia. Paper Presentation.
Periantalo, J. (2015). Validitas alat ukur
Psychological Festival Fakultas
psikologi: Applikasi praktis.
Psikologi Universitas Airlangga. 21
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
dan 22 Nopember 2014.
Periantalo, J. (2015). Penyusunan skala
Periantalo, J. (2012). Penyusunan skala
psikologi: asyk, mudah dan
kepribadian optima dari tipologi
bermanfaat. Yogyakarta: Pustaka
kepribadian Jung dan Myers Brigss.
Pelajar.
Tesis, Tidak Dipublikasikan.
Periantalo, J., dkk. (2015). Laporan Tes Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.
Psikologi Seleksi Mahasiswa Baru
Suryabrata, S. (2005). Pengembangan alat
Fakultas Kedokteran dan Ilmu
ukur Psikologi. Yogyakarta: Penerbit
Kesehatan Universitas Jambi.
Andi.
Universitas Jambi, Jambi.
Supratiknya, A. (2014). Pengukuran psikologi.
Periantalo, J., Ekawati, Y. N., & Fadzlul.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
(2015). Sikap terhadap pelajaran
dasar. Penelitian Dosen. Universitas
Jambi, Jambi.