Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

Bottom ash adalah limbah hasil


pembakaran batu bara dimana jumlahnya akan terus bertambah selama industri terus berproduksi.
Penanganan limbah ini dilakukan dengan cara menimbunnya di lahan kosong sehingga apabila
volume limbah semakin bertambah maka semakin luas pula area yang diperlukan untuk
menimbunnya. Selain itu penanganan limbah dengan cara penimbunan dapat berpotensi bahaya
bagi lingkungan dan masyarakat sekitar seperti, logam-logam dalam abu bata bara terekstrak dan
terbawa ke perairan, abu batu bara tertiup angin sehingga mengganggu pernafasan.
Teknologi yang sedang berkembang saat ini adalah pengelolaan limbah industri untuk
digunakan sebagai bahan baku atau material bangunan.Dengan adanya penemuan inovasi-inovasi
bahan tersebut
diharapkan dapat menggantikan bahan bangunan sehingga dapat menekan biaya produksi serta
mengurangi limbah industri. Salah satu dari inovasi tersebut adalah menggunakan bottom ash
sebagai pengganti semen pada campuran batako.
Bottom ash dikenal sebagai salah satu alternatif filler yang digunakan dalam pembuatan aspal
beton. Dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa bottom ash memiliki kandungan silika dan
kadar oksida yang merupakan mineral dasar yang dapat digunakan dalam pembuatan campuran
semen. Dari segi ekonomi, material ini dapat memperkecil biaya produksi karena harga material
semen dapat ditekan dengan menggantinya menggunakan material bottom ash.
1. Tujuan

BOTTOM ASH
Bottom ash adalah abu yang
dihasilkan pada proses pembakaran batubara sebagai sumber energi pada unit pembangkit uap
(boiler) pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Bottom ash erbentuk
mengikat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa salah satu solusi yang dapat diterapkan dalam
menangani limbah abu batu bara adalah memanfaatkan limbah tersebut untuk keperluan bangunan
konstruksi.Pemaanfaatan fly ash sebagai material konstruksi sudah banyak dilakukan di bidang
konstruksi. Pabrik semen menggunakan fly ash sebagai pengganti (substitusi) batuan trass yang
bersifat pozzolanic untuk pembuatan semen tahan asam (PPC). Bagaimana dengan bottom ash?
Untuk mengetahui pengaruh penggunaan bottom ash sebagai material konstruksi maka peneliti akan
melakukan penelitian yang berhubungan dengan pemanfaatan bottom ash baik sebagai pengganti
agregat maupun sebagai pengganti semen pada campuran paving. Selain itu peneliti juga akan
melakukan pengujian produk untuk menghasilkan produk yang bermutu dan aman bagi lingkungan.
TABEL SIFAT FISIK
TABEL SIFAT KIMIA

Batako adalah Suatu bahan Bangunan denganbahan pembentuk berupa pasir dan agregat (campuran
pasir, kerikil dan air). Batako dicetak melalui proses pemadatan menjadi bentuk balok-balok
dengan ukuran dan persyaratan tertentu dan proses pengerasannya ditempatkan pada tempat yang
lembab atau tidak terkena sinar matahari langsung atau hujan.

Faktor yang mempengaruhi kuat tekan


batako tergantung pada: (1) faktor air semen, (2) umur batako, (3) kepadatan batako, (4)
bentuk dan tekstur batuan, (5) ukuran agregat dan lain-lain. Faktor
semen adalah perbandingan antara berat air
dan berat semen dalam campuran adukan.
Untuk suatu perbandingan campuran batako
tertentu diperlukan jumlah air yang tertentu pula, sedangkan kuat tekan batako bertambah
tinggi dengan bertambahnya umur batako. Dalam pembuatan batako diusahakan campuran
dibuat sepadat mungkin karena hal ini akan memungkinkan bahan semakin mengikat keras
sehingga kekuatan batako akan meningkat.
Besarnya kuat tekan dari benda uji dapat dicari dengan menggunakan rumus:
= .....................................(1)
Dimana:
= kuat tekan batako
P = besarnya gaya tekan hancur batako
A = luas penampang benda uji
Setelah dibuat, batako harus diberikan perawatan (curing).Hal ini bertujuan sebagai
langkah pencegahan terhadap kehilangan air yang terlalu cepat pada batako. Menurut
Murdock dan Brock (1996) yang dikutip dari Yuliwati dan Syarifuddin, penguapan air
yang terjadi pada beton dapat berakibat penyusutan kering yang terlalu cepat.Penyusutan
kering dapat menimbulkan tegangan tarik dan retak.Agar kekuatan meningkat maka harus
tersedia air untuk hidrasi.

Anda mungkin juga menyukai