http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk
Prodi Bimbingan dan Konseling, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Abstract
___________________________________________________________________
The result of preliminary study at the 8th grade students of The SMP (Secondary School of) Muhammadiyah I
Melati Yogyakarta was that 62% of students had average interpersonal communication skills. As an effort to
increase the student communication skills, guidance and counseling teachers needed a model of game-technique
group guidance service. The study objective was to develop a model of game-technique group guidance service
that was effective to increase the student interpersonal communication skills that met the needs and the
visibility of The SMP Muhammadiyah I Melati Sleman Yogyakarta. This study model was a research and
development that applied a mixed approach of quantitative and qualitative. The result of limitted try-out
analysed with Independent Sample T-Test showed that the t-score was 4,734 and its significance was 0,00
(p<0,05), therefore it can be stated that there was significant effect (was effective) of the use of a technique of
games in increasing the student interpersonal communication skills.
Alamat korespondensi: ISSN 2252-6889
Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang, 50233
E-mail: pps@unnes.ac.id
50
Anita Dewi Astuti dkk. / Jurnal Bimbingan Konseling 2 (1) (2013)
51
Anita Dewi Astuti dkk. / Jurnal Bimbingan Konseling 2 (1) (2013)
Tahap I
Penelitian Awal dan Analisis Kebutuhan Studi Literatur
Pengumpulan
Informasi
Tahap II
Pengembangan
Model Merumuskan Validasi Ahli
Model (Expert Revisi
Hipotetik Judgment)
(Draft I)
Tahap III
Uji Efektivitas Menghasilkan Uji Coba
Model Hipotetik Terbatas
(Draft II) (Melakukan
Eksperimen)
Dalam mengembangkan model ini peneliti Melati Sleman Yogyakarta. Pada tahap
hanya melakukan dua kali uji coba yaitu uji coba pengembangan dan evaluasi model hipotetik
ahli dan uji coba terbatas. Pada tahap studi subyeknya adalah dosen pembimbing, satu orang
pendahuluan, subyeknya adalah Kepala Sekolah, dosen yang ahli di bidang psikologi dan empat
Guru BK dan siswa di SMP Muhammadiyah I guru BK. Sedangkan pada tahap uji coba terbatas,
52
Anita Dewi Astuti dkk. / Jurnal Bimbingan Konseling 2 (1) (2013)
kelompok eksperimen diambil kelas VIII dari teknik permainan (games) untuk meningkatkan
SMP Muhammadiyah I Mlati Sleman Yogyakarta keterampilan komunikasi interpersonal.
dan untuk kelompok kontrol diambil kelas VIII Berdasarkan hasil wawancara dengan
dari SMP Muhammadiyah Ngemplak Sleman Kepala Sekolah, 1 orang guru BK diperoleh
Yogyakarta, masing-masing satu kelas yang informasi bahwa: (1) Bimbingan kelompok di
ditentukan dengan teknik cluster random sampling. SMP Muhammadiyah I Melati Sleman
Instrumen pengumpul data yang digunakan Yogyakarta telah dilaksanakan namun belum
meluputi : skala keterampilan komunikasi maksimal, dikarenakan beberapa hambatan baik
interpersonal, pedoman wawancara, dan dari segi waktu, siswa, guru BK, serta sarana dan
instrumen penilaian ahli. prasarana dan lain sebagainya, (2) Hasil studi
Analisis data penelitian tahap pertama, pendahuluan tentang kondisi keterampilan
dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. komunikasi interpersonal siswa SMP yang
Prosedur kuantitatif dilakukan dengan dilakukan pada seluruh siswa kelas VIII yang
menghitung persentase tingkat keterampilan berjumlah 101 siswa diperoleh hasil bahwa 24%
komunikasi interpersonal siswa. Prosedur siswa memiliki keterampilan komunikasi
kualitatif dilakukan untuk memaknai deskripsi interpersonal kurang, (3) Bimbingan kelompok
kondisi objektif tentang: (1) pelaksanaan program dengan memanfaatkan teknik games belum pernah
BK, (2) pelaksanaan layanan bimbingan dilakukan, (4) Pelaksanaan layanan untuk
kelompok di sekolah. meningkatkan keterampilan komunikasi
Analisis data pada tahap kedua, dilakukan interpersonal siswa belum maksimal dan
secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif sistematis. (5) Guru BK membutuhkan model
dilakukan dengan mengelompokkan informasi- layanan yang dapat digunakan bagi peningkatan
informasi data kualitatif berupa tanggapan, keterampilan komunikasi interpersonal siswa
masukan, serta kritik dan saran yang didapat dari secara efektif dan menyenangkan untuk diikuti
para ahli mengenai model yang dikembangkan. bagi siswa.
Analisis data kuantitatif dilakukan dengan analisis Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat
deskripftif kuantitatif yang diperoleh dari lembar disimpulkan bahwa peneliti melihat tingginya
penilaian ahli. tingkat kebutuhan SMP Muhammadiyah I Melati
Analisis data tahap ketiga ini dilakukan Sleman Yogyakarta akan adanya model layanan
untuk menguji efektifitas model yang bimbingan kelompok teknik permainan (games)
dikembangkan dengan menggunakan Uji t. Uji t untuk meningkatkan keterampilan komunikasi
dilakukan untuk menguji perubahan yang terjadi interpersonal.
akibat suatu perlakuan peneliti terhadap subyek Hasil penilaian dari ahli menunjukkan
penelitian dan membandingkan skor pre test dan bahwa model yang dikembangkan mendapatkan
post test. Desain yang digunakan untuk menguji rata-rata penilaian 90,44% dan berdasarkan
efektifitas model yang dikembangkan keefektifan yang ditetapkan masuk dalam kategori
menggunakan desain quasi eksperimen. baik atau layak diimplementasikan. Sedangkan
berdasarkan hasil penilaian dari praktisi
HASIL DAN PEMBAHASAN menunjukkan bahwa model yang dikembangkan
mendapatkan rata-rata penilaian 77,57% dan
Tingkat Kebutuhan dan Visibilitas SMP berdasarkan keefektifan yang ditetapkan masuk
Muhammadiyah I Melati Sleman Yogyakarta dalam kategori baik atau layak
terhadap model layanan bimbingan kelompok diimplementasikan.
53
Anita Dewi Astuti dkk. / Jurnal Bimbingan Konseling 2 (1) (2013)
Komponen akhir model layanan bimbingan Tabel 1. Ringkasan hasil uji t pretest kelompok
kelompok teknik permainan (games) untuk eksperimen dengan kelompok kontrol
meningkatkan keterampilan komunikasi
interpersonal siswa terdiri dari (a) rasional, (b) Rata- t
Kelompok Db P
pengertian, (c) tujuan, (d) asumsi, (e) target Rata hitung
intervensi, (f) peran dan kualifikasi konselor, (g) Eksperimen 132,27
bentuk intervensi, (h) prosedur permainan, (i) 1,208 58 0,232
Kontrol 129,57
evaluasi dan indikator keberhasilan.
Pada uji keefektifan model layanan Berdasarkan tabel di atas diketahui rata-rata
bimbingan kelompok teknik permainan (games) pretest kelompok eksperimen sebesar 132,27
untuk meningkatkan keterampilan komunikasi sedangkan pretest kelompok kontrol sebesar
interpersonal siswa dengan menggunakan uji t 129,57. Selanjutnya berdasarkan uji t diperoleh
yang terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan nilai t hitung sebesar 1,208 dengan nilai
homogenitas. Uji normalitas dilakukan signifikansi (p) lebih besar dari 0,05 (p=0,232>
menggunakan uji Chi-Square. Berdasarkan nilai 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa
hasil perhitungan uji Chi-Square diketahui bahwa keterampilan komunikasi interpersonal siswa
semua variabel penelitian mempunyai skor kedua kelompok sebelum perlakuan tidak ada
signifikansi lebih besar dari 0,05 pada (p>0,05), perbedaan dengan kata lain sama atau setara.
sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel
penelitian berdistribusi normal. Sedangkan uji Tabel 2. Ringkasan hasil uji t posttest kelompok
homogenitas dilakukan menggunakan uji F. eksperimen dengan kelompok kontrol
Berdasarkan hasil uji homogenitas diketahui untuk
kelompok pretest F hitung sebesar 0,469 dalam sign Rata-
Kelas t hitung Db P
0,496 sehingga 0,496 > 0,05. Oleh karena variansi Rata
datanya mempunyai nilai sign lebih besar dari 0,05 Eksperimen 137,83
4,734 68 0,000
maka dapat dinyatakan bahwa variansi pretest Kontrol 126,18
kelompok eksperimen dengan kontrol homogen.
Selanjutnya untuk kelas posttest F hitung sebesar Berdasarkan hasil uji t independent tersebut
2,864 dalam sign 0,095 sehingga 0,095 > 0,05. diketahui rata-rata posttest kelompok eksperimen
Oleh karena variansi datanya mempunyai nilai sebesar 137,83 sedangkan posttest kelompok
sign lebih besar dari 0,05 maka dapat dinyatakan kontrol sebesar 126,18 sehingga dinyatakan rata-
bahwa variansi posttest kelompok eksperimen rata keterampilan komunikasi interpersonal siswa
dengan kontrol homogen. kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan
Untuk menguji keefektifan model dengan kelompok kontrol. Selanjutnya
bimbingan kelompok yang dikembangkan berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai t hitung
sekaligus untuk menjawab hipotesis penelitian sebesar 4,734 dengan nilai signifikansi (p) lebih
adalah dengan membandingkan perbedaan antara kecil dari 0,05 (p=0,00<0,05), sehingga dapat
skor pree-test dan skor post-test dengan analisis dinyatakan bahwa terdapat perbedaan yang
independent sample t-test. signifikan keterampilan komunikasi interpersonal
posttest kelompok eksperimen dengan kelompok
kontrol.
Aspek yang berhasil ditingkatkan
menggunakan model layanan bimbingan
kelompok teknik permainan (games) untuk
54
Anita Dewi Astuti dkk. / Jurnal Bimbingan Konseling 2 (1) (2013)
55
Anita Dewi Astuti dkk. / Jurnal Bimbingan Konseling 2 (1) (2013)
56