Pemisahan Stearin Dan Olein Pada RBDPO Dengan Filterpress Di PT
Pemisahan Stearin Dan Olein Pada RBDPO Dengan Filterpress Di PT
SMART Tbk
1. Home
2. Pendidikan
PEMISAHAN STEARIN DAN OLEIN PADA RBDPO DENGAN FILTERPRESS DI PT.
SMART TBK KARYA ILMIA
DITO HERKUNCAHYO 122401145
PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 KIMIA DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA MEDAN 2014
Ii
PEMISAHAN STEARIN DAN OLEIN PADA RBDPO DENGAN FILTERPRESS DI PT.
SMART TBK KARYA ILMIA
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya DITO
HERKUNCAHYO 122401145
PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 KIMIA DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA MEDAN 2014
PERSETUJUAN
ii
Judul
Kategori Nama Nomor Induk Mahasiswa Program Studi Departemen Fakultas
: Pemisahan Stearin Dan Olein Pada RBDPO dengan Filterpress di PT. SMART Tbk
: Tugas Akhir
: Dito Herkuncahyo
: 122401145
: Diploma (D3) Kimia
: Kimia
: Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara
Dosen Pembimbing,
ii
ii
Bismillahirrahmanirrahim, Puji dan syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT, atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya serta salawat beriring salam kita ucapkan pada kehadirat
nabi besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini, sebagai syarat
untuk meraih gelar ahli madya pada program studi Diploma 3 Kimia di Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
Selama penulisan tugas akhir ini penulis banyak mendapatkan dorongan, bantuan dan motivasi
dari semua pihak. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih
kepada Dr.Darwin Yunus Nasution ,MS selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan
waktunya selama penulisan tugas akhir ini. Terima kasih kepada Dr. Rumondang Bulan,MS dan
Albert Pasaribu selaku Ketua Departemen dan Sekretaris Departemen Kimia FMIPA USU, Dekan
dan Pembantu Dekan FMIPA USU, Seluruh Staff dan Dosen Kimia FMIPA USU, Pegawai
FMIPA USU, Rekan-rekan kuliah, serta Ayahanda, ibu dan segenap keluarga yang selama ini
memberikan dukungan yang diperlukan.
Hanya doa yang dapat penulis sampaikan kepada Allah SWT. Mudahmudahan kebaikan yang
diterima penulisdari semua pihak yang telah membantu, kiranya Allah SWT membalas kebaikan
tersebut.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih dan berharap semoga tulisan ini bermanfaat bagi
yang membaca.
Medan, Juni 2014
Penulis
Ii
PEMISAHAN STEARIN DAN OLEIN PADA RBDPO DENGAN FILTERPRESS DI PT.
SMART TBK
ABSTRAK
Pada proses pemisahan Fraksi Stearin dan Olein pada RBDPO (Refine Blanch Deodorizen Palm
Oil) dilakukan dengan cara penurunan suhu dari 65oc sampai 26,5oc di dalam cristalizer dengan
pemutaran 12Rpm sampai 8Rpm. Tujuannya adalah untuk mendapatkan Kristal stearin.
Selanjutnya di pisahkan dengan menggunakan metode Dry Frasksinasi dengan menggunakan alat
Filterpress dengan penekan 2 barg – 12 barg. Lalu ditentukan Bilangan Iodine(Iodine Value),
Bilangan Peroksida(Peroxide Value), Warna (Color), Titik Keruh (Cloud Point), % Pengotor dan
Kadar Air (%M&I), %Asam Lemak Bebas (%Free Faty Acid) dan dibandingkan dengan standar
Quality di Laboratorium.
Ii
OLEIN STEARIN AND SEPARATION RBDPO ON WITH FILTERPRESS AT. SMART TBK
ABSTRACT
In the process of separation of stearin fraction and Olein on RBDPO (Refine Blanch Deodorizen
Palm Oil) is done by a decrease in temperature from 65octo 26.5 °C in the cristalizer with 12Rpm
playback until 8Rpm. The goal is to get the stearin crystals. Furthermore separated using cleaning
methods using tools Filterpress Frasksinasi with suppressor 2 barg - 12 barg. Then determined
Numbers Iodine (Iodine Value), Numbers Peroxide (Peroxide Value), Colour (Color), point Murky
(Cloud Point),% Impurity and Water Content (% M & I),% Free Fatty Acid (% Free Faty Acid)
and compared Quality standards in the laboratory.
DAFTAR ISI
ii
Persetujuan Pernyataan Penghargaan Abstrak Abstract Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Lampiran
Bab 1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang 1.2. Permasalahan 1.3. Tujuan 1.4. Manfaat Bab 2. Tinjauan Pustaka 2.1.
Sejarah Kelapa Sawit 2.2. Varietas Kelapa Sawit 2.3. Jenis-jenis Produk Kelapa Sawit 2.4. Sifat
Fisika-Kimia Kelapa Sawit
2.4.1. Sifat Fisika Minyak Kelapa Sawit 2.4.2. Sifat Kimia Minyak Kelapa Sawit 2.5. Komposisi
Kimia Minyak kelapa Sawit 2.6. Standar Mutu Minyak kelapa Sawit 2.7. Proses Pengolahan
Minyak kelapa Sawit (CPO) 2.7.1. Stasiun Penerimaan Buah
2.7.1.1. Jembatan Timbangan 2.7.1.2. Loading Ramp 2.7.2. Stasiun Rebusan (Sterilization stasion)
2.7.2.1. Perebusan (Sterilization ) 2.7.3. Stasiun Penebahan ( Treshing Stasion) 2.7.3.1. Hoisting
crane 2.7.3.2. Stripper ( Pemipilan ) 2.7.4. Stasiun Pengempaan ( Pressing Stasion ) 2.7.4.1.
Pengadukan ( Digesting ) 2.7.4.2. Pengempaan ( Pressan ) 2.7.5. Stasiun Pemurnian Minyak (
Clarification Stasion ) 2.7.5.1. Crude Oil Tank 2.7.5.2. Continous Settling Tank 2.7.5.3. Oil Tank (
Tangki Minyak ) 2.7.5.4. Sludge Tank ( Tangki Kotoran )
ii
18 20 20 20 21 22 26 26 27 27 29 29 30 34 34 35 36 37 38
Ii
PEMISAHAN STEARIN DAN OLEIN PADA RBDPO DENGAN FILTERPRESS DI PT.
SMART TBK
ABSTRAK
Pada proses pemisahan Fraksi Stearin dan Olein pada RBDPO (Refine Blanch Deodorizen Palm
Oil) dilakukan dengan cara penurunan suhu dari 65oc sampai 26,5oc di dalam cristalizer dengan
pemutaran 12Rpm sampai 8Rpm. Tujuannya adalah untuk mendapatkan Kristal stearin.
Selanjutnya di pisahkan dengan menggunakan metode Dry Frasksinasi dengan menggunakan alat
Filterpress dengan penekan 2 barg – 12 barg. Lalu ditentukan Bilangan Iodine(Iodine Value),
Bilangan Peroksida(Peroxide Value), Warna (Color), Titik Keruh (Cloud Point), % Pengotor dan
Kadar Air (%M&I), %Asam Lemak Bebas (%Free Faty Acid) dan dibandingkan dengan standar
Quality di Laboratorium.
Ii
OLEIN STEARIN AND SEPARATION RBDPO ON WITH FILTERPRESS AT. SMART TBK
ABSTRACT
In the process of separation of stearin fraction and Olein on RBDPO (Refine Blanch Deodorizen
Palm Oil) is done by a decrease in temperature from 65octo 26.5 °C in the cristalizer with 12Rpm
playback until 8Rpm. The goal is to get the stearin crystals. Furthermore separated using cleaning
methods using tools Filterpress Frasksinasi with suppressor 2 barg - 12 barg. Then determined
Numbers Iodine (Iodine Value), Numbers Peroxide (Peroxide Value), Colour (Color), point Murky
(Cloud Point),% Impurity and Water Content (% M & I),% Free Fatty Acid (% Free Faty Acid)
and compared Quality standards in the laboratory.
BAB 1 PENDAHULUAN
ii
Ada beberapa varietas tanaman kelapa sawit yang telah dikenal. Varietas
itu dapat dibedakan berdasarkan tebal tempurung dan daging buah atau
Tabel 2.1. Varietas Kelapa Sawit Berdasarkan Ketebalan Tempurung dan Daging Buah
Varietas
Deskripsi
- Tempurung dura cukup tebal antara 2-8 mm - Tidak terdapat lingkaran sabut pada bagian
luar tempurung - Daging buah relatif tipis antara 35-50% - Kernel (daging biji) biasanya besar
dengan
kandungan minyak yang rendah. - Dalam persilangan varietas dura dipakai
sebagai pohon induk betina. - Ketebalan tempurung sangat tipis, bahkan
hampir tidak ada - Daging buahnya tebal, sedangkan daging
bijinya sangat tipis. - Jenis pisifera tidak diperbanyak tanpa
menyilangkan dengan jenis yang lain dan dalam persilangan dipakai sebagai pohon jantan -
Mempunyai sifat-sifat yang berasal dari kedua induknya, yaitu dura dan pisifera - Tempurung tipis
dengan ketebalannya berkisar antara 0,5 - 4 mm - Terdapat lingkaran serabut disekelilingnya -
Daging buah tebal antara 60-96% - Tandan buah yang dihasilkan oleh tenera lebih banyak dari
pada dura, tetapi relatif kecil. - Tempurung yang sangat tebal sekitar 5 mm
(Tim Penulis,1997).
2 Virescens 3 Albescens
Hijau
(Fauzi, 2002).
2.3. Jenis-jenis Produk Kelapa Sawit Sekitar 90% minyak sawit digunakan untuk produk-produk
pangan
seperti minyak goreng, minyak salad, margarin, shortening (mentega putih), vanaspati dan
sebagainya. Sisanya (10%) digunakan untuk produk-produk non pangan. 1. Bentuk-bentuk Lemak
Pangan
Kekentalan minyak sawit mempunyai arti yang penting dalam pembuatan lemak makan.
Contohnya : minyak goreng dan minyak salad 100% cair, sedangkan margarin dan shortening
(mentega putih) mengandung lemak padat sebanyak 15-20% dan selebihnya cair. 2. Produk-
produk Non Pangan a. Industri asam lemak digunakan untuk pembuatan formulasi deterjen. B.
Industri gliserin digunakan untuk pembuatan sabun, shampoo, pasta gigi,
dan kosmetika. C. Industri pertambangan, minyak sawit digunakan sebagai pengapung
Ii
(floatation agent). ( Seto, 2001 ). 2.4. Sifat Fisika-Kimia Kelapa Sawit 2.4.1. Sifat Fisika Minyak
Kelapa Sawit
Sifat fisika minyak kelapa sawit meliputi: a. Warna
Warna minyak ditentukan oleh adanya pigmen yang masih tersisa setelah proses pemucatan,
karena asam-asam lemak dan gliserida tidak berwarna. Warna orange atau kuning disebabkan
adanya pigmen karotene yang larut dalam minyak. B. Bau dan flavour Bau dan flavour pada
minyak selain terdapat secara alamiah juga terjadi karena pembentukan asam-asam yang berantai
sangat pendek akibat kerusakan minyak. Sedangkan bau khas pada minyak kelapa sawit terdapat
beta ionone. C. Kelarutan Kelarutan dari minyak digunakan sebagai untuk mengekstraksi minyak.
D. Titik cair dan polimorphism Titik cair minyak berada dalam nilai kisaran suhu karena minyak
kelapa sawit mengandung beberapa macam asam lemak yang mempunyai titik cair yang berbeda-
beda. Sedangkan polimorphism pada minyak adalah suatu keadaan dimana terdapat lebih dari satu
bentuk kristal dan polimorphism mempunyai rantai karbon yang panjang sehingga pemisahan
kristal tersebut sangat sukar. E. Titik didih (boiling point) Titik didih dari asam-asam lemak sangat
meningkat dengan bertambah panjangnya rantai karbon asam lemak tersebut.
Ii
f. Titik lunak Titik lunak dari minyak sudah ditentukan dengan maksud untuk identifikasi minyak
tersebut, dimana temperatur pada saat permukaan dari minyak dalam tabung kapiler mulai naik.
G. Slipping point Slipping point digunakan untuk pengenalan minyak dengan temperatur pada saat
minyak mulai melincir.
H. Shot melting point Shot melting point adalah temperatur pada saat terjadi tetesan pertama dari
minyak.
I. Bobot jenis Pada penetapan bobot jenis, temperatur dikontrol dengan hati-hati dalam kisaran
temperatur yang pendek.
J. Indeks bias Indeks bias adalah derajat penyimpangan dari cahaya yang dilewatkan pada suatu
medium yang cerah. Indeks bias pada minyak dipakai pada pengenalan unsur kimia dan untuk
pengujian kemurnian minyak.
K. Titik kekeruhan Titik kekeruhan dikenal denan temperatur pada waktu mulai terjadinya
kekeruhan.
L. Titik asap, titik nyala dan titik api. Titik asap, titik nyala dan titik api pada minyak digunakan
untuk menggoreng, dimana titik asap adalah temperatur pada minyak yang menghasilkan asap tipis
yang kebiru-biruan pada pemanasan, sedangkan titik nyala adalah temperatur
Ii
pada saat campuran uap dari minyak dengan udara mulai terbakar, dan titik api adalah temperatur
pada saat dihasilkan pembakaran secara terus-menerus sampai habisnya contoh uji.
2.4.2. Sifat Kimia Minyak Kelapa Sawit
Sifat Kimia Minyak Kelapa Sawit meliputi : a. Hidrolisa
Dalam reaksi hidrolisa, minyak akan diubah menjadi asam lemak bebas dan gliserol. Reaksi
hidrolisa yang dapat mengakibatkan kerusakan minyak terjadi karena terdapatnya sejumlah air
dalam minyak. Reaksi ini akan mengakibatkan ketengikan hidrolisa yang menghasilkan flavour
dan tengik pada minyak tersebut. B. Oksidasi
Proses oksidasi dapat berlangsung bila terjadi kontak antar sejumlah oksigen dengan minyak.
Terjadinya reaksi oksidasi ini akan mengakibatkan bau tengik pada minyak. C. Hidrogenasi
Reaksi hidrogenase dilakukan dengan menggunakan hidrogen murni dan ditambahkan serbuk
nikel sebagai katalisator. Setelah proses hidrogenase selesai, minyak didinginkan dan katalisator
dipisahkan dengan cara penyaringan. Hasilnya adalah minyak yang bersifat plastis atau keras
tergantung pada derajat kejenuhannya. D. Esterifikasi
Ii
Proses esterifikasi ini bertujuan untuk mengubah asam-asam lemak dari trigliserida dalam bentuk
ester. E. Pembentukan keton
0,900 1,4565-1,4585
Bilangan iod
48-56
Bilangan penyabunan
196-205
Asam Lemak
(%)
Asam Kaprilat
Asam Kaproat
Asam Laurat
Asam Miristat
1,1 – 2,5
Asam Palmitat
40 – 46
Asam Stearat
3,6 – 4,7
Asam Oleat
39 – 45
Asam Linoleat
7 – 11
ii
Standar mutu Special Prime Bleach ( SPB ),dibandingkan dengan mutu ordinary dapat dilihat
dalam Tabel 2.5
ii
12. Compressor 13. Tabung angin 14. Dryer (pengering udara) 15. Pipa besi 16. Isolator glasswool
17. Isolator aluminium 18. Computer 19. Panel kelistrikan 20. Evaporator 21. Cooling tower 22.
Tangki corblow
ii
BAB 4
4.1. Data
Data – data yang dikumpulkan adalah data-data tahapan filterpress untuk pemisahan fraksi stearin
dan olein pada RBDPO(refine blanch deodorizen palm oil) dengan filterpress di PT.SINARMAS
Tbk.
steps
Pv Sv Ramprote
OFF
Auto Standby
2,75%
Fill Ramp Up
0 sec
120 sec
Fill Ramping
0,00 barg
0,00 barg
Squeze Ramping 1
3,30 barg
3,00 barg
Squeze Hold 1
Squeze Ramping 2
3,30 barg 0 mm
Squeze Hold 2
0
2,5 ton/min
Squeze Ramping 3
Squeze Hold 3
1 min
1,80
Down Ramping
Dicompress Membrane
Olein Blow
120 sec
Decompress Ram
Open Filter
trendpress
2,00 barg 2,00 barg 4,00 barg
12 barg
Plate Shifting Close Filter
ii
4.2 Pembahasan
Pada proses pemisahan pemisahan fraksi olein dan stearin pada RBDPO dilakukan penurunan
suhu dari 65o sampai 26,5oc dengan cara bertahap. Dibawah ini adalah gambar penurunan suhu
dari 65o sampai 26,5oc dengan cara bertahap
Gambar 4.1 RBDPO (Refine Blanch Deodorizen Palm Oil) pada suhu 65oc
Ii
Gambar 4.2 RBDPO (Refine Blanch Deodorizen Palm Oil) pada suhu 2,5,5oc Jika penurunan suhu
tersebut tidak bertahap makan Kristal yang dihasilkan besar besar
dan lembek. Kristal yang bagus berbentuk kecil dan keras. Dikarenakan Kristal yang keras tidak
mengandung olein dan 100% stearin. Kristal yang besar dan lembek itu mengandung 30% olein
yang terperangkap di dalam butiran Kristal tersebut. Dibawah ini adalah gambar Kristal yang besar
dan yang yang kecil merata.
Ii Gambar 4.3 Kristal yang besar dan lembek Gambar 4.4 stearin yang kecil dan keras
Ii Selanjutnya di filter dengan menggunakan filterpress dengan penekanan 2barg sampai 12bar.
Jika penekanan dibawah 12 barg maka hasil olein yang di dapat tidak maksimal. Alat filterpress
terbagi atas membrane, chamber dan filter cloth. Fungsi dari membrane ini adalah untuk menekan
RBDPO yang dingin dan sebagai jalur olein masuk ke selang olein, Chamber sebagai penahan
tekanan dari chamber dan mencetak cake stearin,dan filtercloth sebagai baju chamber dan
membrane agar pada saat pengepressan RBDPO tidak lolos dan tumpah ke bawah. Dibawah ini
adalah alat filterpress dan bagian bagian dari filterpress.
Gambar 4.5 Alat filterpress
Gambar 4.6 bagian bagian dari filterpress
Ii
Hasil dari pemisahan tersebut adalah stearin dan olein bulk atau minyak curah. Stearin dapat di
produksi berbagai macam produk, misalnya margarine.
Ii
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Proses pemisahan stearin dan olein pada RBDPO (refine blanch
deodorizen palm oil) dengan menggunakan filter tekan atau filterpress yaitu dilakukan dengan cara
penurunan suhu dari 65 oc – 26,5oc secara bertahap. Jika penurunan suhu secara drastis maka
Kristal yang terbentuk besar dan lembek. Kristal yang besar dan lembek masih mengandung olein
yang terkurung di dalam Kristal starin. Selanjutnya dilakukan pemisahan dengan menggunakan
metode Dry Fraksination ( fraksinasi kering) dengan menggunakan alat filterpress. Tekanan pada
filterpress sebesar 2barg sampai 12 barg. Jika tekanan tersebut kurang dari 12 barg maka olein
tersebut tidak maksimal dan masih mengandung stearin. Olein yang dihasilkan akan masuk ke
storage tank atau tangki penampungan ,dan stearin akan masuk ke melting tank untuk diproses
ulang. Hasil dari fraksinasi tersebut adalah minyak goreng curah.
Ii
5.2. Saran Untuk pengepresan RBDPO yang didinginkan sebaiknya diperhatikan hal hal seperti
berikut yaitu : - Pada saat di cristalizer sebaiknya di jaga penurunan suhunya agar Kristal yang
dihasilkan adalah Kristal yang keras. - Sebaiknya dilakukan penggantian filter cloth secata berkala.
- Pada saat pengepressan dijaga tekanannya agar olein yang dihasilkan maksimal.
DAFTAR ISI
ii
ii
Bulk foam
32-35 0,10 max 2,5 R max 0,1 max
2 max
Lampiran 2 bahan baku pembuat minyak (RBDPO) parameter, sesuai TDS Q-702001-E003
52,5 min 0,05 max 1,5 R max 0,1 max 1,0 max
52,5 min 0,05 max 2,0 R max 0,1 max 1,0 max
Bulk foam
50,0 min 0,1 max 3,0 R max 0,1 max 2,0 max
E006
Parameter
FMCP/Consumer KMCP/Consumer
KMSC SEMI
CONSUMER
IV
60,5 min
59,5 min
57,0 min
%FFA
0,05 max
0,05 max
0,10 max
%M&I
0,1 max
0,1 max
0,1 max
Peroxide Value
0,5 max
0,5 max
1,0 max
Bulk foam
56,0 min 0,10 max 3,0 R max 10,0 max 0 C 0,1 max 3,0 max
Ii
LAMPIRAN B
CRISTALYZER
FILTERPRESS
OLEIN TANK
FILTERBAG
TANK FARM
RECYCLE
MELTINGTANK
TANK FARM