BAB II
PEMBAHASAN
2. Asas dalam ilmu hukum, asas inihanya bersifat mengatur dan menjelaskan.Sedangkan asas
hukum sendiri dibagi menjadi dua, yaitu:1. Asas hukum umum, ialah asas yang berhubungan
dengan seluruh bidang hukum, seperti:asas bahwa apa yang lahir tampak benar, untuk
sementara harus dianggap demikian sampaidiputuskan yang lain oleh pengadilan.2. Asas
hukum khusus, asas ini berfungsi dalam bidang yang lebih sempit, seperti dalamhukum
pidata, hukum pidana dan sebagainya. Yang mana meerupakan penjabaran dari asashukum
umum.
4 SISTEM HUKUM
Istilah sistem berasal dari perkataan systema dalam bahasa latin yunani, artinya
keseluruhanyang terdiri bermacam-macam bagian. Secara umum sistem didefinisikan
sekumpulam elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu didalam
lingkungan yang kompleks .Menurut Prof. Dr. Sunaryati hartono, S. H. (1991:56)
mengatakan bahwa sistem adalah sesuatuyang terdiri dari sejumlah unsure yang terdiri dari
sejumlah unsure atau komponen yang
selalu pengaruh mempengaruhi dan terkait satu sama lain oleh satu atau beberapa asas. Agar
supaya berbagai unsur itu merupakan kesatuan yang terpadu maka di butuhkan organisasi. Sis
temhukum adalah suatu susunan atau tatanan yang diatur, suatu keseluruhan yng terdiri atas
bagian- bagian yang berkaitan satu sama lain, tersusun menurut suatu rencana atau pola,
hasil dari suatu pemikiran, untuk mencapai suatu tujuan tertentu .Menurut Sudikno
Mertukusumo sistem hukum merupakan tatanan atau kesatuan yang utuh yangtediri dari
bagian-bagian atau unsur-unsur yang saling berkaitan erat satu sama lain yaitu kaidahatau
pernyataan tentang apa yang seharusnya, sehingga sistem hukum merupakan sistemnormatif.
Dengan kata kata lain sistem hukum adalah suatu kumpulan unsur-unsur yang adadalam
interaksi satu sama lain yang merupakan satu kesatuan yang terorganisasi dan kerjasamake
arah tujuan kesatuan.Dapat disimpulkan Sistem hukum adalah kesatuan utuh dari tatanan-
tatanan yang terdiri dari bagian-bagian atau unsur-
unsur yang satu sama lain saling berhubungan dan berkaitan secaraerat. Untuk mencapai
suatu tujuan kesatuan tersebut perlu kerja sama antara bagian-bagian atauunsur-unsur tersebut
menurut rencana dan pola tertentu. Dalam sistem hukum yang baik
tidak boleh terjadi pertentangan-pertentangan atau tumpang tindih di antara bagian-
bagian yang ada.Jika pertentangan atau kontradiksi tersebut terjadi, sistem itu sendiri yang
menyelesaikan hinggatidak berlarut.Struktur hukum merupakan lembaga-lembaga hukum
yang saling berkaitan dan berproses dalamhubungan timbal balik. Lembaga hukum itu antara
lain, kepolisian, kejaksaan, pengadilan,kepengacaraan, lembaga pemasyarakatan.
5. MACAM-MACAM SISTEM HUKUM
Pada dasarnya sistem hukum di dunia ada dua kelompok besar yaitu sistem hukum
Continental,dan sistem hukum Anglo Saxon. Selain kedua sistem itu terdapat pula sistem
hukum islam,sistem hukum social dan sebagainya. Adapun sistem hukum yang dimaksud
adalah sebagai berikut :
1. Sistem Hukum Eropa Kontinental
• Berkembang di negara
-negara Eropa (istilah lain Civil Law = hukum Romawi).
• Dikatakan hukum Romawi karena sistem hukum ini berasal dari kodifikasi hukum yang
berlaku di kekaisaran Romawi pada masa Pemerintahan Kaisar Yustinianus abad 5 (527-565
M).
• Kodifikasi hukum itu merupakan kumpulan dari berbagai kaidah hukum yang ada
sebelummasa Yustinianus yang disebut Corpus Juris Civilis (hukum yg terkodifikasi)
• Corpus Juris Civilis dijadikan prinsip dasar dalam perumusan dan kodifikasi hukum di
negara
-negara Eropa daratan seperti Jerman, Belanda, Prancis, Italia, Amerika Latin, Asia
(termasukIndonesia pada masa penjajahan Belanda).
• Artinya adalah menurut sistem ini setiap hukum harus dikodifikasikan sebagai daar
berlakunya
hukum dalam suatu negara.Prinsip utama atau prinsip dasar :
• Prinsip utama atau prinsip dasar sistem h
ukum Eropa Kontinental ialah bahwa hukum itumemperoleh kekuasaan mengikat karena
berupa peraturan yang berbentuk undang-undang yangtersusun secara sistematis dalam
kodifikasi.
• Kepastian hukumlah yang menjadi tujuan hukum. Kepastian hukum dapat terwujud
apabilasegala tingkah laku manusia dalam pergaulan hidup diatur dengan peraturan tertulis,
misalnyaUU.
`• Dalam sistem hukum ini, terkenal suatu adagium yang berbunyi ”tidak ada hukum selain
undang-
undang”.
• Sementara bagi hukum privat pengertian yang diberikan oleh sistem hukum Anglo Amerika
(Saxon) agak berbeda dengan pengertian yang diberikan oleh sistem Eropa kontinental.
• Dalam sistem hukum Eropa kontonental ”hukum privat lebih dimaksudkan sebagai kaidah
-
kaidah hukum perdata dan hukum dagang yang dicantumkan dalam kodifikasi kedua hukum
itu”.
• Berbeda dengan itu bagi sistem hukum Anglo Amerika pengertian ”hukum privat lebih
ditujukan kepada kaidah-kaidah hukum tentang hak milik (law of property), hukum
tentangorang (law of persons, hukum perjanjian (law of contract) dan hukum tentang
perbuatanmelawan hukum (law of tort).
• Seluruhnya tersebar d
i dalam peraturan-peraturan tertulis, putusan-putusan hakim dankebiasaan.Perbedaan yang
mendasar antara sistem hukum kontinental dengan sistem hukum Anglo Saxonadalah, pada
sistem hukum yang dasarnya yurisprudensi sangat penting sebagai sumber hukum.Sedangkan
pada sistem hukum continental dasarnya peraturen perundangan sangat penting
sebagai sumber hukum. Dalam sistem hukum Continental ada pemeo,”hakim adalah mulut
undang-
undang”, dalam sistem Anlo Saxon,”hakim adalah mulut precedent yang mewajibkan
hakim dalam perkara-
perkara yang identik untuk mengikuti putusan yang terdahulu.”
Di Indonesia ada empat sistem hukum yang berlaku, yaitu sistem hukum adat, sistem
hukumagama, sistem hukum Barat(sistem hukum kolonial), dan sistem hukum nasioanal.
Hukum adatadalah hukum tidak tertulis yang terwujud melalui putusan penguasa adat, sistem
hukum adatlebih mirip dekat pada sistem Anglo Saxon. Sedangkan sistem hukum barat di
bawa oleh pnjajahBelanda. Sitem hukum kontinental adalah sistem hukum barat karena
belnda termasuk ke dalamlingkungan sistem hukum kontinantal.
BAB IIIPENUTUP
1. Kesimpulan
Asas hukum itu adalah dasar-dasar umum yang terkandung dalam peraturan hukum, dasar-
dasarumum tersebut merupakan sesuatu yang mengandung nilai-nilai etis.sedangkan sistem
hukumadalah kesatuan utuh dari tatanan-tatanan yang terdiri dari bagian-bagian atau unsur-
unsur yangsatu sama lain saling berhubungan dan berkaitan secara erat. Untuk mencapai
suatu tujuankesatuan tersebut perlu kerja sama antara bagian-bagian atau unsur-unsur tersebut
menurutrencana dan pola tertentu.
2. Penutup
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalammakalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalahini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan
kritik dan saran yangmembangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan
penulisan makalah dikesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Machmudin Dudu Duswara, Pengantar Ilmu Hukum, PT. Refika Aditama, Bandung,
2003Syarifin Pipin, Pengantar Ilmu Hukum, CV. Pustaka Setia, Bandung, 1999Raharjo
Satjipto, Ilmu Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000
READ PAPER