Anda di halaman 1dari 12

PELAKSANAAN DIKLAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

849.4/........./R 00 1/2
RSUD dr. H. SUD. Kps/ VII
SOEMARNOSOSROATMODJO /2017
KUALA KAPUAS

Ditetapkan,

Plt.Direktur BLUD RSUD dr. H. Soemarno


Sosroatmodjo Kuala Kapuas
TanggalTerbit
SPO
10 Juli 2017
dr. AGUS WALUYO, MMNIP.19710821 200012 1
002

PENGERTIAN Pelaksanaan Diklat adalah realisasi kegiatan Diklat yang telah


direncanakan dan termuat di dalam dokumen rencana Dilklat

TUJUAN Sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan Diklat bagi setiap


Unit Kerja

KEBIJAKAN Kegiatan yang tidak tercantum dalam dokumen rencana Diklat


dilaksanakan atas keputusan Direktur

1. Unit kerja mengajukan realisasi kegiatan Diklat yang telah


PROSEDUR direncanakan 25 hari sebelum waktu pelaksanaan, ditujukan
kepada Direktur dan ditembuskan ke Komite Diklat
2. Direktur melakukan konfirmasi apakah kegiatan tersebut sudah
ada di dokumen rencana Diklat
3. Jika tidak ada: Direktur memutuskan apakah kegiatan tersebut
dapat dilakukan atau tidak
4. Jika ada: Direktur menyetujui pelaksanaan kegiatan
5. Proposal yang telah lengkap dibuat pengajuan dana diajukan ke
Bidang Keuangan untuk di verivikasi dengan tembusan ke
Bagian Diklat
6. Bidang Keuangan mengeluarkan dana pelatihan setelah
mendapat persetujuan dari KPA
7. Bidang Diklat mengatur penyelenggaraan / keikutsertaan
kegiatan Diklat
8. Proposal yang telah disetujui dikembalikan ke Bagian Diklat
untuk di Dokumentasikan.
UNIT TERKAIT Seluruh Unit Kerja
EVALUASI DIKLAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

849.4/........./R 00 1/2
RSUD dr. H. SUD. Kps/ VII
SOEMARNOSOSROATMODJO /2017
KUALA KAPUAS

Ditetapkan,

Plt.Direktur BLUD RSUD dr. H. Soemarno


Sosroatmodjo Kuala Kapuas
TanggalTerbit
SPO
10 Juli 2017
dr. AGUS WALUYO, MMNIP.19710821 200012 1
002

PENGERTIAN Evaluasi Diklat adalah kegiatan yang dilakukan untuk menganalisis


kesesuaian perencaan kegiatan Diklat dengan pelaksanaannya

TUJUAN Sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan Diklat bagi Bagian


Diklat

KEBIJAKAN Kegiatan yang tidak tercantum dalam dokumen evaluasi Diklat


dilaksanakan atas keputusan Direktur

1. Peserta Diklat membuat laporan penggunaan dana selambat –


PROSEDUR lambatnya 3 hari kerja setelah kegiatan Diklat dilaksanakan dan
menyerahkan fotocopy sertifikat kepada Bagian Diklat.
2. Peserta Diklat menyerahkan laporan kegiatan Diklat selambat –
lambatnya 3 hari kerja setelah kegiatan Diklat ke bagian Diklat.
3. Bagian Diklat melaporkan pelaksanaan kegiatan Diklat ke
Direktur
4. Bagian Diklat menjadwalkan presentasi hasil kegiatan Diklat oleh
peserta Diklat selambat – lambatnya 6 hari kerja setelah kegiatan
Diklat.
5. Peserta Diklat melakukan presentasi hasil kegiatan Diklat
6. Bagian diklat membuat laporan evaluasi Diklat

UNIT TERKAIT Seluruh Unit Kerja


TINDAK LANJUT DIKLAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

849.4/........./R 00 1/2
RSUD dr. H. SUD. Kps/ VII
SOEMARNOSOSROATMODJO /2017
KUALA KAPUAS

Ditetapkan,

Plt.Direktur BLUD RSUD dr. H. Soemarno


Sosroatmodjo Kuala Kapuas
TanggalTerbit
SPO
10 Juli 2017
dr. AGUS WALUYO, MMNIP.19710821 200012 1
002

PENGERTIAN Tindak Lanjut Diklat adalah kegiatan yang merupakan tindak lanjut
dari hasil suatu kegiatan Diklat yang sudah dievaluasi, dapat berupa
program, kegiatan atau kegiatan Diklat lanjutan

TUJUAN Sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan Diklat bagi Bagian


Diklat

KEBIJAKAN Kegiatan yang tidak tercantum dalam Tindak Lanjut Diklat


dilaksanakan atas keputusan Direktur

1. Bagian Diklat menganalisa hasil evaluasi Diklat untuk dilaporkan


PROSEDUR ke Direktur, apakah diperlukan kegiatan Diklat lanjutan.
2. Jika Tidak : Unit kerja merencanakan tindak lanjjut berupa program
atau kegiatan.
3. Jika Ya : Bagian Diklat membuat perencanaan kegiatan Diklat
lanjutan,
4. Bagian Diklat menentukan apakah kegiatan Diklat lanjutan
dilaksanakan pada tahun itu atau dimasukan dalam perencanaan
Diklat tahun yang akan datang.
5. Bidang Diklat menyampaikan rekomendasi ke Direktur
UNIT TERKAIT Seluruh Unit Kerja
BIMBINGAN MAHASISWA DALAM PRAKTEK LAPANGAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

849.4/........./R 00 1
RSUD SUD. Kps/ VII
dr. H. SOEMARNOSOSROATMODJO /2017
KUALA KAPUAS

Ditetapkan,

Direktur BLUD RSUD dr. H. Soemarno


Sosroatmodjo Kuala Kapuas
TanggalTerbit
SPO
10 Juli 2017
dr. AGUS WALUYO, MM
NIP.19710821 200012 1 002

PENGERTIAN Suatuacuandalammelaksanakan program


bimbinganmahasiswasesuaikompetensinya yang akandicapai

Sebagaiacuandalammelaksanakanbimbinganmahasiswa yang
TUJUAN sedangpraktek di RSUD dr. H. SoemarnoSosroatmodjo Kuala
Kapuas

KEBIJAKAN 1. Setiapmahasiswa yang melakukanpraktek RSUD dr. H.


SoemarnoSosroatmodjo Kuala Kapuas
berhakmendapatkanbimbingandaripembimbing ( CI ) yang
berkompeten di bidangnya
2. CI di usulkandariBidangKeperawatandan di usulkanpadabagian
DIKLAT
kemudianditetapkanolehDirekturdenganSuratKeputusanDirektur
.

1. InstitusipendidikanmengajukanSuratPermohonanpenggunaanizinl
PROSEDUR ahanprakteklapanganRSUD dr. H. SoemarnoSosroatmodjo Kuala
Kapuas
2. SuratdidisposisikankebidangKeperawatan
3. BidangKeperawatanmenganalisadanmembuatusulannama –
nama CI dandiserahkankeBagianDiklat
4. BagianDiklatmelakukanevaluasi data SDM CI sesuaiKompetensi
5. BagianDiklatmembuatDaftarNama CI dan SK yang di
usulkanKepadaBidangKesekretariatan yang kemudian di
TandaTanganiolehDirektur.
DOKUMEN TERKAIT 1. NaskahPerjanjianKerjaSama yang telah di tandatanganiDirektur
2. SK penunjukanPembimbing ( CI )
3. SOP Program Bimbingan
4. Daftarhadirdannotulensipertemuan
5. Daftardanjadwalmahasiswapraktek
INDIKATOR TerlaksananyakerjasamaantaraRumahSakitdenganinstitusipendidikan
secarasistematisdalam program bimbinganmahasiswa
UNIT TERKAIT Seluruh Unit Kerja
PROSEDUR TINGKAT SUPERVISI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

849.4/........./R 00 1/2
RSUD SUD. Kps/ V
dr. H. SOEMARNOSOSROATMODJO /2019
KUALA KAPUAS

Ditetapkan,

Direktur BLUD RSUD dr. H. Soemarno


Sosroatmodjo Kuala Kapuas
TanggalTerbit
SPO
17 Juni 2019
dr. AGUS WALUYO, MM
NIP.19710821 200012 1 002

PENGERTIAN Supervisi diperlukan untuk memastikan asuhan pasien yang aman


dan merupakan bagian proses belajar bagi peserta pendidikan klinis
sesuai dengan jenjang pembelajaran dan level kompetensinya.
Setiap peserta pendidikan klinis di Rumah Sakit mengerti proses
supervise klinis, meliputi siapa saja yang melakukan supervise dan
frekuensi supervise oleh staf klinis yang memberikan pendidikan
klinis. Pelaksanaan supervise didokumentasikan dalam log book
peserta didik dan staf klinis yang memberikan pendidikan klinis.

TUJUAN Metode evaluasi bagi peserta didik dalam melakukan semua proses
kegiatan belajar mengajar untuk menunjukkan kompetensi mereka.

KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD dr.H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala


Kapuas, Nomor :………………………………………….tentang
Panduan Pelaksanaan Supervisi.
Penetapan tingkat Supervisi peserta didik dilakukan oleh staf klinis
PROSEDUR yang memberikan pendidikan klinis,setelah melakukan evaluasi
kompetensi peserta didik menggunakan perangkat evaluasi
pendidikan yang dibuat oleh institusi pendidikan.
Dikenal 4 ( empat ) tingkatan supervisi yang disesuaikan dengan
kompetensi dan juga kewenangan peserta didik sebagai berikut :
1. Supervisi tinggi :
Kemampuan assesmen peserta didik belum sahih sehingga
keputusan dalam membuat diagnosis dan rencana asuhan harus
dilakukan oleh dokter penanggung jawab pelayanan ( DPJP ).
Begitu pula tindakan medis dan operatif hanya boleh dilakukan
oleh DPJP. Pencatatan pada berkas rekam medis harus dilakukan
oleh DPJP.
2. Supervise Moderat Tinggi :
Kemampuan asesmen peserta didik sudah dianggap sahih,
namun kemampuan membuat keputusan belum sahih sehingga
rencana asuhan yang dibuat peserta didik harus disupervisi oleh
DPJP. Tindakan medis dan operatif dapat dikerjakan oleh peserta
didik dengan supervise langsung ( onsite ) oleh DPJP. Pencatatan
pada berkas rekam medis oleh peserta didik dan diverifikasi serta
di validasioleh DPJP.
3. Supervise moderat :
Kemapuan melakukan assesmen sudah sahih,tetapi kemampuan
membuat keputusan belum sahih sehingga keputusan rencana
asuhan harus mendapat persetujuan DPJP sebelum dijalankan,
kecuali pada kasus gawat darurat. Tindakan medis dan operatif
dapat dilaksanakan oleh peserta didik dengan supervise tidak
langsung oleh DPJP ( dilaporkan setelah pelaksanaan ).
Pencatatan pada berkas rekam medis oleh peserta didik dengan
verifikasi dan validasi oleh DPJP.
4. Supervise rendah :
Kemampuan assesmen dan kemampuan membuat keputusan
sudah sahih sehingga dapat membuat diagnosis dan rencana
asuhan, namun belum mempunyai legitimasi tetap harus melapor
kepada DPJP. Tindakan medis dan operatif dapat dilakukan
dengan supervise tidak langsung oleh DPJP.
UNIT TERKAIT Seluruh Unit Kerja
PENERIMAAN SISWA ATAU MAHASISWA PRAKTIK DI RUMAH SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

849.4/........./RS 00 1/2
RSUD dr. H. UD. Kps/ VI
SOEMARNOSOSROATMODJO /2019
KUALA KAPUAS

Ditetapkan,

Plt.Direktur BLUD RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo


Kuala Kapuas
TanggalTerbit
SPO
17 Juni 2019
dr. AGUS WALUYO, MM
NIP.19710821 200012 1 002

PENGERTIAN Mekanisme penerimaan siswa atau mahasiswa dari institusi


pendidikan yang akan melaksanakan praktik lapangan di RSUD dr.
H. Soemarno Sosroatmodjo kuala Kapuas

1. Menentukan langkah-langkah penerimaan siswa atau mahasiswa


TUJUAN dari institusi pendidikan ke Rumah Sakit Umum Daerah
Ambarawa.
2. Menentukan mekaninsme bimbingan kepada siswa atau
mahasiswa di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa.

KEBIJAKAN 1. SK Direktur, No. 800/937/2010 tentang Pemberlakuan Prosedur


Tetap Keperawatan RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo kuala
Kapuas
2. SK Direktur RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo kuala Kapuas
No. 800/2324/2011 tentang Pelaksanaan Standar Prosedur
Operasional (SPO) Keperawatan RSUD dr. H. Soemarno
Sosroatmodjo kuala Kapuas

1. Institusi pendidikan mengajukan permohonan ijin praktik siswa


PROSEDUR atau mahasiswa kepada Direktur cq Kepala Seksi Penunjang Non
Medik (Diklat) RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo kuala Kapuas
2. selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum pelaksanaan praktik.
3. RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo kuala Kapuas
4. Direktur melalui Kepala Seksi Penunjang Non Medik (Diklat)
memberikan jawaban ijin praktik sesuai kompetensi dan jumlah
mahasiswa berdasarkan kuaota di masing-masing bidang atau
bagian.
5. Setelah mendapatkan ijin praktik, institusi pendidikan melakukan
apersepsi dengan Clinical Instrukture (CI) yang dilaksanakan
1(satu) minggu sebelum siswa atau mahasiswa melaksanakan
praktik di RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo kuala Kapuas
6. Institusi Pendidikan wajib mendampingi siswa atau mahasiswa
pada saat serah terima siswa atau mahasiswa dari Institusi
Pendidikan kepada pihak RSUD Ambarawa melalui Kepala Seksi
Penunjang Non Medik (Diklat) dengan menandatangani berita
acara serah terima siswa atau mahasiswa praktik.
7. Institusi Pendidikan wajib melakukan supervisi kepada siswa atau
mahasiswa sesuai jadwal yang telah ditentukan.
8. Apabila terdapat target evaluasi atau ujian praktik, jadwal ujian
dan tim penguji ditentukan oleh kedua belah pihak dengan
mempertimbangkan situasi dan kondisi di RSUD dr. H. Soemarno
Sosroatmodjo kuala Kapuas
9. Setelah praktik siswa atau mahasiswa selesai, institusi pendidikan
melakukan pencabutan siswa atau mahasiswa dan wajib
mendampingi serta menyertakan berita acara penarikan yang
ditandatangani oleh kedua belah pihak.

UNIT TERKAIT Bidang Pelayanan Medik, Bidang Keperawatan dan Penunjang Non
Medik, Bagian Tata Usaha
BIMBINGAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL )
MAHASISWA DAN SISWA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

849.4/........./R 00 1/2
RSUD dr. H. SUD. Kps/ VI
SOEMARNOSOSROATMODJ /2019
O KUALA KAPUAS

Ditetapkan,

Plt.Direktur BLUD RSUD dr. H. Soemarno


Sosroatmodjo Kuala Kapuas
TanggalTerbit
SPO
17 Juni 2019
dr. AGUS WALUYO, MM
NIP.19710821 200012 1 002

PENGERTIAN Bimbingan praktek kerja lapangan mahasiswa dan siswa adalah tata
cara untuk memberikan arahan kepada mahasiswa dan siswa untuk
melaksanakan praktek kerja lapangan di Instalasi Gizi
di RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo kuala Kapuas

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam memberikan


TUJUAN bimbingan kepada mahasiswa dan siswa yang sedang melaksanakan
praktek kerja lapangan di Instalasi Gizi

1. Kegiatan Pelayanan Gizi RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo


KEBIJAKAN Kuala Kapuasmeliputi kegiatan penyelenggaraan makanan,
kegiatan asuhan gizi dan kegiatan penelitian dan pengembangan
gizi.
2. Pelayanan Gizi harus selalu berorientasi kepada mutu dan
keamanan makanan dan keselamatan pasien/konsumen.
3. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi
ketentuan dalam K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
4. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi,
standar prosedur operasional yang berlaku, etika profesi, dan
menghormati hak pasien
5. Kegiatan penelitian dan pengembangan gizi dilakukan dalam
rangka meningkatkan mutu pelayanan gizi rumah sakit

1. Susun jadwal praktek kerja lapangan (PKL) untuk


PROSEDUR mahasiswa/siswa
2. Berikan pengarahan dan penjelasan mengenai jadwal PKL, tata
tertib dan aturan yang berlaku di Rumah Sakit, serta materi yang
perlu dipelajari dan dikumpulkan.
3. Lakukan orientasi dan perkenalan di Ruang Rawat Inap dan staff
Instalasi Gizi.
4. Bimbing mahasiswa/siswa pada saat PKL berlangsung.
5. Laksanakan diskusi dengan mahasiswa/siswa PKL pada waktu
yang
telah ditentukan.
6. Bimbing dan koreksi pembuatan laporan studi kasus atau laporan
hasil
PKL dari mahasiswa/siswa PKL
7. Presentasikan hasil laporan PKL untuk mendapatkan koreksi dari
pembimbing lapangan dan Bagian Diklat Rumah Sakit.
8. Evaluasi hasil presentasi studi kasus mahasiswa PKL.
9. Lakukan revisi akhir dan kumpulkan hasil laporan PKL
UNIT TERKAIT 1. Instalasi gizi
2. Bagian Diklat

Anda mungkin juga menyukai