Anda di halaman 1dari 8

MINIMALISASI PENCEMARAN UDARA MELALUI

PENYETELAN PERANGKAT PEMBAKARAN MOTOR SESUAI


DENGAN BAKU MUTU EMISI

Sudarman, Danang Dwi Saputra, Karnowo, Febrian

Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang


Email: drsudarman@mail.unnes.ac.id

Abstract. Community Service Activities is aimed at providing training on detecting


and setting motor vehicle burning equipment to emissions issued in accordance
with emission quality standards. This activity is conducted on the campus of
UNNES with the target audience of youth who live around the campus. Based on
the results of this activity there is an increased knowledge and skills to detect and
set the vehicle burning device for emissions issued in accordance with emission
quality standards

Keywords: minimization of standard emission air emissions

Abstrak. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan memberikan


pelatihan tentang mendeteksi dan menyetel perangkat pembakaran kendaraan
bermotor agar emisi yang dikeluarkan sesuai dengan baku mutu emisi. Kegiatan ini
dilakukan di kampus UNNES dengan khalayak sasaran pemuda yang berdomisili
di sekitar kampus. Berdasarkan hasil kegiatan ini terjadi peningkatan pengetahuan
dan keterampilan mendeteksi dan menyetel perangkat pembakaran kendaraan
bermotor agar emisi yang dikeluarkan sesuai dengan baku mutu emisi.

Kata kunci: minimalisasi pencemaran udara emisi standar

PENDAHULUAN menimbulkan kerugian harta benda serta


korban manusia yang tidak sedikit,
Laju pertumbuhan penduduk yang membuat orang semakin sadar betapa
berjalan sangat cepat dan kebutuhan pentingnya upaya yang harus segera
ekonomi masyarakat yang sangat dilakukan guna mengembalikan fungsi
meningkat akan menimbulkan dampak lungkungan sebagai penyangga
samping yang sangat memungkinkan kehidupan. Banyak faktor yang
merusak lingkungan, seperti: kerusakan menyebabkan kerusakan lingkungan, baik
hutan, saluran air yang tersumbat oleh karena perubahan kondisi alam misalnya
banyak sampah, tempat penampungan air efek dari erupsi (gunung meletus) atau
yang sudah banyak berubah menjadi perbuatan manusia itu sendiri, misalnya
perumahan, pencemaran air dan udara. eksploitasi sumber daya alam secara
Berbagai bencana alam semakin sering berlebihan, penambangan liar,
terjadi, seperti banjir, tanah longsor dan pembalakan hutan, membuang sampah
rob. Banyak bencana alam yang secara sembarangan dan kebiasaan buruk

165
166
lainnya. Sangat sedikit masyarakat yang memanfaatkan sumber daya alam tanpa
menyadari bahwa akibat semua itu dapat merusak lingkungan, dengan tetap
merugikan masyarakat itu sendiri. memelihara ekosistem menjadi bersih dan
Memperhatikan kondisi di atas, melindungi diri dari penyakit yang
berbagai strategi perlu terus diupayakan disebabkan oleh pencemaran udara. Untuk
guna menyadarkan betapa pentingnya mencapai tujuan tersebut, maka materi
upaya terhadap pelestarian lingkungan penyuluhan yaitu pengetahuan kebersihan
(konservasi). Semua lapisan masyarakat lingkungan, tentang minimalisasi
baik di pedesaan maupun perkotaan, di pencemaran udara melalui penyetelan
pegunungan maupun pesisir mempunyai perangkat pencampur udara dan bahan
kewajiban untuk melestarikan lingkungan. bakar pada kendaraan bermotor.
Salah satu di antara upaya pelestarian Isu tentang pencemaran (polusi)
lingkungan yaitu meminimalkan dalam dasawarsa terakhir ini semakin
pencemaran lingkungan (polusi). Salah hangat dibicarakan Hal ini terkait dengan
satu upaya menumbuhkembangkan realitas perubahan alam dan iklim yang
kepedulian masyarakat terhadap upaya dirasakan oleh penduduk bumi. Adanya
meminimalkan polusi adalah penyuluhan fenomena pemanasan global (global
tentang kebersihan (meminimalkan warming) dengan segala dampak yang
pencemaran udara melalui penyetelan ditimbulkannya benar-benar dirasakan
perangkat pembakaran motor sesuai oleh umat manusia. Beberapa dampak
dengan baku mutu emisi. yang ditimbulkan oleh pemanasan global
Penyuluhan adalah salah satu bentuk antara lain: 1) Mencairnya es di kutub
pendidikan orang dewasa, oleh sebab itu Utara dan Kutub Selatan yang
maka tujuan dan materi penyuluhan mengakibatkan naiknya permukaan air
sebagaimana prinsip pendidikan orang laut; 2) Naiknya permukaan air laut
dewasa yaitu memberi materi yang berakibat pada tenggelamnya daerah
berkaitan dengan pengalaman dan pesisir, rob dan tenggelamnya pulau-pulau
kebutuhan mereka sehingga dapat kecil; 3) Pergeseran musim atau musim
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yang tidak menentu dan sulit diprediksi; 4)
(Usher dan Bryant, 1989). Penyuluhan Terjadinya krisis pangan akibat gagal
merupakan bentuk pendidikan non formal panen dan krisis air bersih; 5) Meluasnya
untuk masyarakat/ keluarga agar mereka penyebaran penyakit tropis (malaria,
mendapatkan pengetahuan/keterampilan demam berdarah, diare); 6) Hilangnya
yang lebih baik, mengembangkan sikap jutaan spesies flora dan fauna akibat tidak
positif terhadap perubahan dan dapat beradaptasi dengan perubahan suhu
menumbuhkan kepercayaan terhadap bumi.
kemampuan dirinya sendiri untuk Mengapa terjadi pemamasan global?
melakukan usahanya (Anon, 1994). Hal ini tidak lepas dari kegiatan manusia,
Menurut Benoor James dan Michael di samping faktor alam. Menurut Manik
(1984) tujuan penyuluhan yaitu agar (2007) permasalahan lingkungan
masyarakat memperoleh pengetahuan atau disebabkan oleh beberapa faktor, antara
keterampilan yang dapat diterapkan untuk lain: peristiwa alam, pertumbuhan
meningkatkan kualitas hidup lebih baik penduduk yang begitu pesat,
dalam bentuk fisik maupun non fisik. pemanfaatkan sumber daya alam yang
Tujuan penyuluhan meminimalkan berlebihan, industrialisasi, dan
pencemaran udara dalam pengabdian transportasi. Meningkatnya industrialisasi
kepada masyarakat ini yaitu agar dengan dampak polusi udara, utamanya
masyarakat sekitar kampus mampu karena pembakaran bahan bakar fosil yang

Rekayasa Vol. 16 No.2, Desember 2018


tidak sempurna (mendukung terjadinya untuk berperanserta dalam memelihara
pemanasan global) serta kegiatan lain kelestarian berbagai binatang agar rantai
yang merusak lingkungan misalnya makanan pada ekosistem tidak terputus.
pembalakan liar, pembakaran hutan Hama wereng berkembang cepat karena
(mendukung terjadinya pemanasan global. burung/serangga pemangsanya tidak ada
Di samping pencemaran udara, lagi, hama tikus berkembang cepat karena
industrialisasi juga meningkatkan ular sebagai preditornya telah berkurang.
penggunaan bahan –bahan kimia di mana Menurut Hardjasumantri (1999)
bahan kimia tersebut serta limbahnya pelestarian berasal dari kata lestari yang
dapat merusak lingkungan (Ginting, bermakna langgeng/tidak berubah, bila
2007). Misalnya penggunaan CFC (Chloro dikaitkan dengan pelestarian fungsi
Fluoro Carbons/gas freon ) dalam sistem lingkungan, maka timbul dua pengertian
pendingin dapat merusak lapisan ozon. yaitu: melestarikan lingkungan dan
Limbah industri dapat mencemari perairan melestarikan kemampuan lingkungan.
sungai dan laut, misalnya logam berat dan Melestarikan lingkungan maksudnya
beracun (Pb, Hg) yang efeknya dapat melestarikan lingkungan bermakna tetap
menimbulkan pernyakit bahkan kematian dalam keadaan aslinya yaitu pada kawasan
pada hewan/ manusia. Untuk mengurangi pelestarian alam dan suaka alam.
dampak negatif lebih jauh dari kerusakan Melestarian kemampuan lingkungan
lingkungan perlu dilakukan berbagai artinya melestarikan kemampuan
upaya, yang dimulai dari lingkungan di lingkungan yang serasi dan seimbang
sekitar kita. Salah satu langkah konkret antara pembangunan dan lingkungan
yang dapat dilakukan adalah dengan kawasan budidaya. Hardjasumantri (1999)
meningkatkan kesadaran untuk melakukan juga menyatakan bahwa pelestarian
pola hidup berwawasan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistem
(pelestarian lingkungan). meliputi tiga aspek yaitu: (1) perlindungan
Menurut Soemarwoto (1997) sistem penyangga kehidupan; (2)
pelestarian berarti menjadikan tetap dan pengawetan keanekaragaman jenis
lingkungan yaitu lingkungan hidup tumbuhan dan ekosistemnya di matra:
manusia. Manusia hidup dengan unsur darat, udara dan air; (3) pemanfaatan
lingkungan seperti: udara, air, tumbuhan, sumberdaya hayati dan ekosistemnya.
hewan dan lahan. Unsur lingkungan Pelestarian lingkungan menurut
diperlukan bagi manusia, misalnya udara Odum (1971) bertujuan: (1) menjamin me-
untuk bernafas, air untuk minum/ melihara kualitas lingkungan dalam arti
Isu tentang pencemaran (polusi) keindahan dan hiburan juga produk yang
dalam dasa warsa terakhir ini semakin dibutuhkan; (2) menjamin kelangsungan
hangat dibicarakan Hal ini terkait dengan hasil tanaman, hewan dan bahan-bahan
realitas perubahan alam dan iklim yang yang berguna dengan menciptakan suatu
dirasakan oleh penduduk bumi. Adanya keseimbangan siklus panen dengan
fenomena pemanasan global (global pembaharuan. Chiras (1991) menyatakan
warming) dengan segala dampak yang bahwa lingkungan yaitu semua faktor
ditimbulkannya benar-benar dirasakan abiotik/biotik yang mempengaruhi
oleh keperluan rumah tangga, hewan dan kehidupan organisme dan melestarikan
tumbuhan untuk makanan, tenaga dan yaitu strategi menggunakan sumber alam
kesenangan, lahan untuk tempat tinggal melalui peningkatan, efisiensi penggunaan
dan pertanian. Dalam usaha pelestarian ulang barang bekas, pendauran ulang dan
lingkungan dan pembangunan menurut pengurangan permintaan.
Salim (1993) masyarakat perlu didorong Dari uraian tentang lingkungan dan

167
168

pelestarian, disimpulkan bahwa pelestarian lingkungan; (2) pemanfaatan sumberdaya


lingkungan (konservasi) adalah upaya alam secara efisien; (3) mempertahankan
pelestarian fungsi lingkungan baik keutuhan unsur lingkungan; (4)
kawasan lindung/budidaya agar tetap merehabilitasi unsur lingkungan yang
berfungsi sebagai penyangga kehidupan rusak.
melalui pemanfaatan lingkungan secara Salah satu upaya pelestarian
efisien, mempertahankan komponen lingkungan (mempertahankan keutuhan
lingkungan, melindungi keanekaragaman unsur lingkungan) yaitu meminimalkan
dan merehabilitasi unsur yang rusak, pencemaran udara melalui pengendalian
sehingga terjamin keindahan, hiburan dan pencemaran emisi pada kendaraan
produk yang dibutuhkan/hasil tanaman, bermotor. Udara diperlukan manusia
ternak/hewan dan bahan-bahan yang setiap saat dalam kehidupannya. Untuk itu
berguna dengan menciptakan suatu panen kualitas udara yang layak harus tersedia
dengan pembaharuan melalui peningkatan untuk mendukung terciptanya kesehatan
efisiensi, penggunaan kembali barang masyarakat. Standard tentang batas-batas
bekas, pendauran ulang dan pengurangan pencemaran udara secara kuantitatif diatur
permintaan. dalam baku mutu udara ambien dan batu
Dari uraian di atas, sintesis pola mutu udara emisi. Baku mutu udara
hidup berwawasan konservasi yaitu ambien mengatur batas kadar yang
tindakan melestarikan fungsi unsur diperbolehkan zat atau bahan pencemar
lingkungan agar tetap berfungsi sebagai berada di udara namun tidak menimbulkan
penyangga kehidupan melalui upaya: (1) gangguan terhadap mahkluk hidup,
melindungi keanekaragaman unsur tumbuh-tumbuhan dan atau benda.
Rincian baku mutu udara ambien dapat dilihat pada tabel 1 berikut:
No Parameter Waktu Baku mutu Metode Peralatan
pengukuran analisis
1 SO2 24 jam 0,01 ppm pararosanilin Spektrophotometer

2 CO 8 jam 20,00 ppm NDR NDR analyzer


3 Nox 24 jam 0,05 ppm Saltzman Spektrophotometer
4 Ox 1 jam 0,10 ppm Chem.lum. Spektrophotometer
5 Debu 24 jam 0,26 mg/m3 Gravimetrik Hi-volume sampler
6 Pb 24 jam 0,06 mg/m3 Gravimetrik Hi-vol, AAS
7 H2S 30 menit 0,03 ppm Hgthiocyanat Spektrophotometer
8 NH3 24 jam 2,00 ppm Nessler Spektrophotometer
Flame Chromatography
9 HC 3 jam 0,24 ppm ionization Gas
Sumber: KEP-2/MENKLH/I/1988
Di samping baku mutu udara udara ambien. Standar ini disebut baku
ambien, juga diatur batas kadar yang mutu emisi. Salah satu contoh baku mutu
diijinkan bagi bahan pencemar yang emisi yang dikeluarkan dari salah satu
dikeluarkan dari sumber pencemar ke sumber pencemar udara dapat dilihat pada
udara (termasuk emisi yang dikeluarkan tabel 2 beriku:
motor/mesin), sehingga tidak
mengakibatkan dilampauinya baku mutu

Rekayasa Vol. 16 No.2, Desember 2018


Tabel 2: Baku mutu emisi Pembangkit Listrik Tenaga Uap dengan bahan bakar
batubara (berbahan bakar fosil).
No Parameter Batas maksimum
1 Total partikel 150 mg/m3
2 Sulfur Dioksida (SO2) 750 mg/m3
3 Nitrogen Dioksida (NO2) 850 mg/m3
4 Opasitas 20 %
Sumber:KEP.13/MENLH/3/2000
Fungsi dari pesawat pendeteksi
Untuk memenuhi standar ini emisi adalah: mengukur kadar emisi motor
industri atau masyarakat yang memiliki bensin (rpm, CO, CO2, suhu, HC, O2,
sumber yang mengeluarkan emisi tentu NO, ∂).
berupaya menjaga agar sesuai dengan
baku mutu emisi yang berlaku. Apabila METODE
emisi yang dikeluarkan dari suatu
sumber tidak sesuai dengan baku mutu Sebagai khalayak sasaran kegiatan
emisi, maka perlu dilakukan ini adalah para pemuda yang berdomisili
pengendalian terhadap emisi tersebut. di sekitar kampus UNNES. Untuk
Untuk kendaraan bermotor melakukan mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
penyetelan sistem pembakaran, agar kegiatan ini menggunakan beberapa
emisi yang dikeluarkan sesuai dengan metode yang saling mendukung yaitu: (1)
baku mutu emisi Ceramah atau penyuluhan, digunakan
untuk memberikan materi yang bersifat
teori kebersihan lingkungan, khususnya
penyetelan perangkat pembakaran motor
agar diperoleh emisi yang standar (baku);
(2) Tanya jawab untuk memperdalam
pengetahuan peserta terkait materi yang
telah disampaikan; (3) Demonstrasi untuk
memberikan contoh bagaimana
mengoperasikan alat pendeteksi emisi
motor; (4) Praktik mengoperasikan
penyetelan perangkat pembakaran agar
diperoleh emisi yang standar Untuk
mengetahui keberhasilan kegiatan ini
dilakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan
tiga tiga tahap yaitu: sebelum, selama dan
setelah kegiatan. Evaluasi sebelum
kegiatan digunakan sebagai pembanding
yang menggambarkan kondisi awal
pengetahuan peserta kegiatan. Evaluasi
pada saat berlangsung kegiatan bertujuan
untuk mengetahui partisipasi peserta yaitu
keaktifan selama kegiatan yang diukur
dari tingkat kehadiran maupun peran aktif
selama kegiatan. Evaluasi pada akhir
kegiatan untuk mengetahui tingkat
Gambar: Pesawat pendeteksi emisi ketercapaiannya tujuan yang ditetapkan.

169
170

Salah satu indikator keberhasilan yang sangat baik dari pihak khalayak
apabila minimal 80 persen peserta sasaran, dalam hal ini warga sekitar
pelatihan dapat melakukan penyetelan kampus UNNES (Kelurahan Sekaran,
perangkat pembakaran motor sesuai Ngijo dan Patemon) Kota Semarang.
dengan baku mutu emisi. Pengukuran Bahkan dalam praktik tim pelaksana juga
keterampilan perangkat pembakaran motor diperkenalkan kepada para warga yang
sesuai dengan baku mutu emisi dengan aktif mengendalikan pencemaran udara
metode observasi pada saat peserta serta kegiatan yang terkait dengan
melakukan praktik penyetelan pembakaran kebersihan lingkungan
motor. Sedangkan pengukuran tentang Di beberapa daerah termasuk di
pengetahuan tentang kebersihan Semarang khususnya dan di Jawa Tengah
lingkungan (minimalisasi pencemaran umumnya masyarakat belum banyak yang
lingkungan dengan metode wawancara mengenal alat pedeteksi emisi ini. Hal ini
atau tanya jawab) Harapan lebih jauh yaitu terbukti bahwa ketika pada saat
bagaimana pengetahuan/keterampilan penyuluhan kepada warga , memang
yang diperoleh da;am kegiatan ini dapat belum mengenal sebelumnya, apalagi cara
disebar luaskan kepada sesama warga menggunakann dan mengoperasikannya.
masyarakat. Oleh karena itu penyuluhan ini perlu terus
dilakukan, bukan hanya kepada warga
HASIL DAN PEMBAHASAN sekitar Kampus UNNES saja, tetapi juga
kepada warga masyarakat lain. Hal ini
Hasil penting karena untuk mendukung gerakan
Kegiatan Ini telah dilaksanakan kebersihan lingkungan, khususnya
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan kebersihan udara perlu partisipasi seluruh
yaitu: warga masyarakat.
1. Memberikan Penyuluhan tentang
kebersihan lingkungan (minimalisasi SIMPULAN DAN SARAN
pencemaran udara) dan pengelolaan Simpulan
udara agar sesuai dengan baku mutu
udara embien dan baku mutu emisi Kegiatan ini telah dilaksanakan
2. Memberikan penyuluhan tentang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
pengetahuan tentang kebersihan yaitu: (1) Memberikan penyuluhan tentang
lingkungan (minimalisasi pencemaran pentingnya udara yang bersih melalui
udara) dan manfaat penyetelan penyetelan perangkat pembakaran motor;
perangkat pembakaran motor untuk (2) Memberikan penyuluhan tentang
memperoleh emisi yang standar fungsi dan manfaat udara bersih; (3)
3. Memberikan penyuluhan tentang Memberikan penyuluhan/pelatihan tentang
pelatihan keterampilan bagaimana menyetel perangkat
mengoperasikan alat pendeteksi emisi pembakaran motor agar diperoleh emisi
yang standar yang standar;(4)Memberikan
4. Memberikan penyuluhan tentang penyuluhan/pelatihan mengoperasikan alat
pelatihan keterampilan penyetelan pendeteksi emisi.
perangkat pembakaran motor agar
diperoleh emisi yang baku (standar). Saran
Saran yang diberikan terkait dengan
Pembahasan
kegiatan yang telah dilaksanakan adalah:
Kegiatan ini mendapat sambutan kepada para warga masyarakat yang

Rekayasa Vol. 16 No.2, Desember 2018


berdomisili di sekitar Kampus UNNES Jakarta:Djambatan
yang telah mendapatkan Odum Eugene P, 1971. Fundamental of
penyuluhan/pelatihan agar menyebar- Ecology . Tokyo: WB Sanders
luaskan pengetahuan dan keterampilan Company
yang telah diperoleh kepada pihak lain Salim Emil, 1993. Pembangunan
(masyarakat yang lain); (2) Pengetahuan Berwawasan Lingkungan. Jakarta:
dan keterampilan yang telah diberikan Pustaka LP3ES
supaya dimanfaatkan dengan sebaik- -------, 1993. Lingkungan Hidup Dan
baiknya; (3) Kepada tim pelaksana aga Pembangunan. Jakarta: Mutiara
supaya melakukan kegiatan sejenis kepada Sumber Widya
pihak lain, misalnya pada sekolah atau lain Soemarwoto Otto, 1997. Ekologi
lembaga pemerintah/swasta, serta Lingkungan Hidup Dan
masyarakat luas sehingga gerakan Pembangunan. Jakarta: Penerbit
kebersihan lingkungan dapat berhasil Djambatan
dengan baik. Usher, Robin and Bryant, 1989. Adult
Education as Theory Practice and
DAFTAR PUSTAKA Research: The Captivetriangle.
London and New York: Routledge
Anon, 1994. Agricultural Extension
System in Asia and The Pasific.
Tokyo: Asian Produccivity
Organization
Anon, 1988. Surat Keputusan Menteri
Negara Kependudukan dan
Lingkungan Hidup RI No. KEP-
2/MENKLH/I/1988. Jakarta:
MENKLH
Anon, 2000. Surat Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup RI No
.KEP.13/ MENLH/3/2000. Jakarta:
MENLH
Benor James, 1994. Agricultur Extension
The Trainning and Vis System.
Washington: The World Bank
Chiras Daniel D 1991, Environmental
Science: Action for A Sustainable
Future Redwood City: The
Benyamin/Communigs Publishing
Company Inc
Ginting, Perdana. 2007. Sistem
Pengelolaan Lingkungan dan
Limbah Industri. Bandung: CV.
Krama Widya.
Hardjasumantri Koesnadi, 1999. Hukum
Tata Lingkungan. Yogyakarta:
UGM Press.
Manik, Karden Eddy Sontang. 2007.
Pengelolaan Lingkungan Hidup.

171
172

Rekayasa Vol. 16 No.2, Desember 2018

Anda mungkin juga menyukai