Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

(Analisa SDA Hutan)

Untuk Memenuhi Tugas Dari Mata Kuliah

MANAJEMEN SDA dan LINGKUNGAN

Dosen Pengampu : Ir. H. Saparto, M.Si

Disusun Oleh :

Amalia Nurlaili Sukma Wardani

(132001616)

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN FARMING

SEMARANG

PROGDI AGRIBISIS (S-1)

2015
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada kesempatan kali ini, saya mendapatkan tugas makalah yang


bersangkutan dengan Sumber Daya Alam (SDA) Hutan. Sebelum untuk
pembahasan lebih lanjut, sebaiknya kita perlu mengetahui apa itu Sumber Daya
Alam (nature resource), sumber daya alam adalah semua kekayaan berupa benda
mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sumber daya merupakan unsur lingkungan
hidup yang memberikan daya dukung terhadap kelangsungan kehidupan di muka
bumi. Untuk mengetahui sumber daya alam yang bermanfaat dan memberikan
daya dukung terhadap kehidupan manusia, dapat dilihat upaya manusia dalam
memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Sumber daya alam sangat ditentukan
berdasarkan kegunaan bagi manusia, sehingga nilai sumber daya alam sangat
ditentukan dari kemanfaatan bagi manusia. Manusia atau penduduk termasuk
sumber daya bagi negara, sebagai tenaga kerja melalui ekonomi negara dengan
ilmu pengetahuan yang dikuasainya.

Sumber daya alam merupakan sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk


berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera.
Sumber daya ala bisa terdapat didalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dll.

Dalam hal lain ada yang menulis bahwa, sumber daya alam adalah seluruh
potensi yang dimiliki alam dan dapat dikembangkan dalam prosesnproduksi
sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Manusia
dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya selalu berusaha memperoleh
sumber daya alam tersebut. Oleh karena itu, manusia berusaha mengolah berbagai
sumber daya alam sehingga dapat dimanfaatkan.

Sumber daya alam yang ada dimuka bumi merupakan sumber daya esensial
bagi kelangsungan hidup manusia. Hilang atau berkurangnya ketersediaan sumber
daya alam tersebut akan berdampak terhadap kelangsungan hidup manusia. Oleh
karena itu, yang menjadi persoalan mendasar sehubungan dnegan pengelolaan
sumber daya adalah bagaimana mengelola sumber daya alam tersebut agar
menghasilkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi manusiia tanpa mengorbankan
kelestarian sumber daya alam itu sendiri. Pengelolaan sumber daya alam yang
berwawasan lingkkungan dan berkelanjutan telah dilakukan sejak lama. Namun,
pertumbuhan prnduduk yang tinggi serta diiringi dengan semakin bertambahnya
kebutuhan manusia menyebabkan eksploitasi sumber daya alam secara
berlebihan. Akibatnya, timbul dampak negative, seperti kepunahan flora dan
fauna, longsor, banjir dan pencemaran lingkungan. Jika hal ini dibiarkan berlanjut,
generasi yang akan datang tidak lagi dapat menikmati sumber daya alam yang ada
pada saat ini.

Dalam bab-bab selanjutnya akan di bahas secara rinci mengenai topik utama
dalam makalah ini yaitu Analisa Sumber Daya Alam Hutan.

B. Tujuan

Dalam pembuatan makalah kali ini selain untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah Manajemen SDA dan Lingkungan, juga untuk mengetahui apa itu SDA,
terutama yang berhubungan dengan SDA Hutan, manfaat dari hutan, kerusakan
apa yang terdapat di hutan dan bagaimana cara penanggulangan dan cara
pelestarian hutan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. SDA Hutan

Sumber daya hutan merupakan berkah yang tidak ternilali harganya bagi
semua aktor biologis disekitarnya. Salah satu sumber daya alam yang begitu
potensial dan merupakan tumpuan bagi keberlangsungan hidup suatu insan
biologis adalah hutan. Hutan merupakan rumah dan sekaligus bank yang
mensupaly kebutuhan hidup mendasar dari aktor biologis yang ada didalamnya
termasuk manusia.

Selama ini perhatian khusus terhadap nilai pentingnya keberadan hutan bagi
masyarakat sangat kurang. Hutan selalu identik dnegan bank hidup yang mampu
memberikan keuntungan dan kepuasan ekonomi diantaranya dalam bentuk uang
tunai. Hal ini sangat mencolok dalam pola kehidupan masyarakat sekitar hutan.
Hutan memberikan kontribusi besar baik untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari rumah tangga atau sumber penghasilan salam bentuk uang tunai.
Masyarakat secara teknis sudah mampu untuk memanfatakan hasil hutan baik
hasil hutan kkayu maupun hasil hutan bukan kayu.

Kondisi ekonomi yang terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu


mendorong laju peubahan pola hidup masyarakat yang semakin cepat pula.
Kebutuhan akan uang menjadi faktor pendorong krusial dalam pemanfaatan
sumber daya hutan. Namun sangat disayangkan bahwa perubahan-perubahan
diatas tidak diseimbangkan dengan kemampuan manajemen hasil dan manajemen
usaha rumah tangga yang baik.

Hutan merupakan paru-paru dunia yang dapat menyerap karbondioksida dan


menyediakan oksigen bagi kehidupan dimuka bumi ini. Hutan adalah suatu
wilayah yang memiliki banyak tumbuh-tumbuhan lebat yang diantaranya adlah
pohon, semak, paku-pakuan, rumput, jamur dan lain sebagainya serta menempati
daerah yang cukup luas. Negara Indonesia memiliki kawasan hutan yang snagat
luas dan beraneka ragam jenisnya dengan tingkat kerusakan yang cukup tinggi
akibat pebakaran hutan, penebangan liar dan lain sebagainya.

Hutan juga dapat disebut sebagai kawasan yang dirumbuhi dengan lebat oleh
pepohonan dan tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat
diwilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penampungan
karbondioksida, habitat hewan, modulator arus hidroogika, serta pelestarian tanah.

Setelah mengetahui apa itu sumber daya alam dan hutan secara terpisah, dapat
diketahui apa itu sumber daya alam hutan. Sumber daya alam hutan adalah
sesuatu yang dapat dimamnfaatkan untuk kepentingan dan kebutuhan hidup
manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada disekitar alam lingkungan hidup kita.

PENGGOLONGAN SDA

Sumber daya alam cukup banyak jenisnya. Sumber daya alam tersebut dapat
dikelompokkan menjadi beberapa golongan, antara lain :

1. Sumber daya alam berdasarkan pembentuknya dibedakan menjadi :


a. Sumber daya alam hayati/biotik, adalah sumber daya alam
yang berasal dari makhluk hidup. Contohnya tumbuhan,
hewan, dan mikroorganisme.
b. Sumber daya alam nonhayati/abiotik, adalah sumber daya alam
yang berasal dari benda mati. Contohnya bahan tambang, air,
udara dan batuan.
2. Sumber daya alam berdasarkan kegunaan atau penggunaannya
dibedakan menjadi :
a. Sumber daya alam penghasil bahan baku, adalah sumber daya
alam yang dapat digunakan untuk menghasilkan benda atau
barang lain, sehingga nilai gunanya menjadi lebih tinggi.
Contohnya hasil hutan, barang tambang, dan hasil pertanian.
b. Sumber daya alam penghasil energi, adalah sumber daya alam
yang dapat menghasilkan atau memproduksi energi demi
kepentingan umat manusia di muka bumi. Misalnya ombak,
pannas bumi, arus air sungai, sinar matahari, minyak dan gas
bumi.
3. Menurut bagian atau bentuk dibedakan menjadi :
a. Sumber daya alam materi, yang dimanfaatkan materinya,
seperti limonit, hematite, dan pasir kuarsa.
b. Sumber daya alam hayati, yang dimanfaatkan berbentuk
makhluk hidup berupa tumbuhan dan hewan.
c. Sumber daya alam energi, yang dimanfaatkan barang dan
menghasilkan energi, seperti bensin, minyak dan kayu bakar.
d. Sumber daya alam ruang, berupa tempat yang dimanfaatkan
dan diperlukan manusia dalam hidupnya.
e. Sumber daya alam waktu, pemanfaatannya tidak berdiri sendiri
melainkan terikat dengan pemanfaatn sumber daya alam
lainnya.
4. Menurut sifat kelestariannya dibedakan menjadi :
a. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable
resources) , yaitu sumber daya alam yang tidak habis jika
dimanfaatkan karena tidak dapat diperbaharui melalui siklus
dan reproduksi.
b. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable
resources), yaitu sumber daya alam yang cepat habis karena
tidak dapat diperbaharui.

Hutan cukup banyak jenisnya. Hutan dapat dibedakan berdasarkan beberapa


kriteria, antara lain :

1) Berdasarkan tumbuhannya, hutan dibedakan menjadi :


a. Hutan heterogen, hutan yang tumbuh-tumbuhannya bermacam-
macam, pohonnya tinggi, rendah, besar, dan kecil.
b. Hutan homogen, hutan yang tumbuh-tumbuhannya satu jenis
pohon, tidak begitu lebat, mudah dimasuki dan diusahakan.
2) Berdasarkan fungsinya, hutan dibedakan menjadi :
a. Hutan lindung, merupakan hutan yang dilindungi, dan tidak
boleh ditebang. Hutan ini berfungsi sebagai pelindung terhadap
tanah dan erosi, sebagai tata air untuk menghindari banjir,
melindungi iklim dan lingkungannya.
b. Hutan produksi, merupakan hutan yang memberi hasil secara
langsung bagi manusia.
c. Hutan suaka alam, merupakan hutan yang berfungsi emberikan
perlindungan terhadap jenis tumbuh-tumbuhan dari kepunahan,
d. Hutan suaka marga satwa, merupakan hutan yang berefungsi
memberikan perlindungan terhadap binatang di dalam hutan
dari kepunahan.
e. Hutan wisata, merupakan hutan yang berefungsi untuk
wisatawan, terutama karena keindahan alamnya.
3) Berdasarkan cara terjadinya, hutan dibedakan menjadi :
a. Hutan alam, hutan yang terjadi secara alami. Hutan ini terbagi
menjadi :
1. Hutan primer, adalah hutan yang masih utuh belum
ditebang.
2. Hutan sekunder, adalah hutan primer yang sudah
ditebang dan dala waktu tertentu.
b. Hutan budidaya, merupakan hutan yang ditanami oleh manusia
dengan tujuan memberikan hasil.

Faktor yang mempengaruhi persebaran hutan :

1. Keadaan tanah
2. Tinggi rendah permukaan tanah
3. Makhluk hidup
4. Iklim
Macam-macam jenis hutan di Indonesia

Berikut ini adalah pembagian jenis hutan yang berada di Indonesia :

1. Hutan bakau, adalah hutan yanng tumbuh didaerah pantai berlumpur.


Contoh : pantai timur Kalimantan, pantai selatan Cilacap.
2. Hutan sabana, adalah hutan padang rumput yang luas dengan jumlah
pohon yang snagat sedikit dengan curah hujan yang rendah. Contoh : Nusa
Tenggara.
3. Hutan rawa, meliputi daerah yanng cukup luas di Indonesia. Hutan rawa
air tawar tidak menghasilkan kayu yang baik, namun tanah hutan ini dapat
dimanfaatkan sebagai lahan pertanian.
4. Hutan hujan tropis, adalah hutan lebat/hutan rimba belantara yang tumbuh
disekitar garis katulistiwa/ekuator yang memilliki curah hujan yang snagat
tinggi. Hutan jenis ini memiliki tingkat kelembapan yanng sangat tinggi,
bertanah subur, humus tinggi dan basah serta sulit untuk dimasuki oleh
manusia. Hutan ini sangat disukai pembalak hutan liar dan juga pembalak
legal jahat yang senang merusak hutan dan merugikan negara. Contoh :
Kalimantan,Sumatera.
5. Hutan musim, adalah hutan dengan curah hujan tinggi namun punya
periode musim kemarau panjang yang menggugurkan daun dikala
kemarau menyelimuti hutan.
6. Hutan lumut, terdapat di daerah pegunungan tinggi. Pegunungan ini sering
diselimuti kabut, karena letaknya sangat tinggi dari permukaan laut. Hal
ini mengakibatkan udara dipegunungan tersebut sangat lembab dan
suhunya rendah.
7. Hutan gugur, didominasi padanng rumput, juga mempunyai tumbuhan
yang daunnya gugur pada musim gugur.
8. Hutan basah, terdapat didaerah tropis dan subtropis. Hutan ini sepanjang
tahun selalu mendapatkan air dan mempunyai spesies pepohonan yang
beragam.
B. Manfaat dan Fungsi Hutan

Hutan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar, luasnya mencapai 99,6
juta hektar atau 52,3% dari luas wilayah Indonesia (Kemenhyt, 2011). Luas hutan
yang besar tersebut saat ini masih dapat dijumpai di Papua, Kalimantan, Sulawesi
dan Sumatera. Luas wilayah Indonesia hanya 1,3% dari luas dunia. Walaupun
demikian, keanekaragaman hayati di Indonesia sangat tinggi meliputi 25% dari
total jenis ikan didunia, 17% dari total jenis burung, 16% dari total reptilia di
dunia, 12% dari total mamalia, da 10% dari total tumbuhan berbunga di dunia. Di
Jawa, luas hutan telah berkurang karena terjadi alih fugsi untuk pertanan dan
pemukkiman penduduk. Sementara itu, alih fungsi hutan menjadi pertanian dan
perkebunan banyak dijumpai di Sumatera dan Kalimantan.

Selain hutannya yang luas, hutan Indonesia juga menyimpan kekayaan flora
dan fauna atau keanekaragaman hayati yang snagat besar. Bahkan banyak
diantaranya merupakan spesies endemik atau hanya ditemukan di Indonesia, tidak
ditemukan di tempat lainnya seperti anoa, burung maloe, dan komodo. Hasil hutan
sebenarnya tidak hanya sekedar kayu. Hutan tropis yang dimiliki Indonesia juga
menghasilkan buah-buahan dan obat-obatan. Namun demikian, hasil hutan yang
banyak dikenal penduduk adalah sebagai sumber kayu.

Setidaknya ada sekitar 4.000 jenis kayu yanng 267 jenis diantaranya
merupakan kayu yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Secara umum jenis-
jenis kayu dan sebarannya adalah sebagai berikut :

1. Kayu keruing, meranti, agathis dihasilkan terutama di Papua, Sulawesi,


dan Kalimantan.
2. Kayu jati banyak dihasilkan di Jawa Tengah.
3. Rotan banyak dihasilkan di Kalimantan, Sumatera Utara dan Sumatera
Barat.
4. Kayu cendana banyak dihasilkan di Nusa Tenggara Timur
5. Kayu rasamala dan akasia banyak dihasilkan di Jawa Barat.
Hutan memiliki banyak sekali manfaat ataupun fungsi, manfaat yang dimiliki
hutan, antara lain :

 Tempat menyimpan air hujan dan kemudian mengalirkannya ke


sungai-sungai dan danau sehingga pada musim kemarau tidak
mengalami kekeringan.
 Tempat hidup bagi flora dan fauna yang menjadi sumber makanan dan
obat-obatan pada saat ini maupun pada masa yang akan datanng.
 Mencegah terjadinya erosi atau pengikisan karena air hujan tidak
langsung jatuh ke tanah dan mengikis tanah-tanah yang subur.
 Menghasilkan oksigen dan menyerap karbondioksida sehingga suhu
bumi terkendali.
 Sumber kehidupan bagi masyarakat, khususnya masyarakat sekitar
hutan dari produk yang dihasilkannya.

Selain manfaat secara umum diatas, manfaat hutan juga dapat dibagi menjadi
beberapa bagian, namun isinya hampir sama dengan manfaat-manfaat hutan
lainnya, antara lain :

1. Manfaat ekonomi :
 Hasil hutan dapat dijual atau diolah menjadi berbagai baranng
yang bernilai tinggi.
 Membuka lapangan pekerja bagi pembalak hutan legal.
 Menyumbang devisa negara dari hasil penjualan produk hasil
hutan ke luar negeri.
2. Manfaat klimatologis
 Hutan dapat mengatur iklim.
 Hutan berfungsi sebagai paru-paru dunia yang menghasilkan
oksigen bagi kehidupan.
3. Manfaat hidrologis
 Dapat menampung air hujan didalam tanah.
 Mencegah intrusi air laut yanng asin.
 Menjadi pengatur tata air tanah.
4. Manfaat ekologis
 Mencegah erosi dan banjir.
 Menjaga dan mempertahankan kesuburan tanah.
 Sebagai wilayah untuk melestarikan keanekaragaman hayati.

Hutan merupakan penyangga kehidupan karena memiliki fungsi penting


dalam menjada keseimbangan alam. Fungsi hutan yang paling penting adalah
produksi oksigen. Tanpa adanya oksigen maka tidak akan ada kehidupan karena
seluruh makhluk hidup didunia ini baik hewan, manusia, dan tumbuhan
membutuhkan oksigen dalam melangsungkan hidupnya. Fungsi hutan sebagai
penghasil oksigen tak dapat dipisahkan dengan fungsi hutan sebagai penyerap
karbon. Berikut fungsi-fungsi yang dimiliki oleh hutan, antara lain :

 Hutan konservasi : kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang


mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan
satwa serta ekosistemnya.
 Hutan lindung : hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai
perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air,
mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan
memelihara kesuburan tanah.
 Hutan produksi : kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok
memproduksi hasil hutan. Hutan produksi terdiri dari hutan produksi
tetap (HP), hutan produksi terbatas (HPT) dan hutan produksi yang
dapat dikonversi.
 Hutan wisata : hutan yang dijadikan suaka alam yang ditujukan
untuk melindungi tumbuh-tumbuhan serta hewan langka agar tidak
musnah atau punah dimasa depan. Hutan suaka alam dilarang untuk
menebang dan mengganggu alih fungsi sebagai pembukaan hutan.
Biasanya hutan wisata menjadi tempat rekreasi dan tempat penelitian.
 Hutan cadangan : merupakan hutan yang dijadikan lahan pertanian
dan pemukiman penduduk, di Jawa ada sekitar 20 juta ha hutan
cadangan.

KEGUNAAN HUTAN :

1. Sebagai sumber makanan, penduduk disekitar hutan menjadi pemburu


atau mengambil tumbuhan yang dapat digunakan sebagai makanan.
2. Kepentinan komersial, manusia mengambil banyak manfaat dari
ekosisitem hutan. Banyak obat-obatan dan farmasi telah ditemukan di
hutan. Masyarakat lokal bertahan hidup pada tanaman dan hewan yang
diambil dari hutan. Produk yang tergantung pada masyarakat modern
seperti kayu, kertas dan bambu semua berasal dari ekosistem hutan.
3. Obat herbal dari hutan, banyak tanaman hutan dan hewan
menghasilkan racun, fungisida, antibiotik dan senyawa biologis aktif
lainnya sebagai mekanisme pertahanan, tetapi banyak dari mereka
dapat dijadikan obat. Banyak produksi farmasi saat ini berasal dari
spesies hutan tropis, misalnya :
a. Kina dari pohon kina spp, untuk mengobati kanker;
b. Tanaman tapak dara (Catharanthus roseus) untuk pengobatan
kelenjat prpostat membesar;
c. Akar kumis kucing (Coleus forskohlii) untuk mengobati
diabetes; dan
d. Dioscorea dumetorum dan Harungana vismia dan beberapa
obat didasarkan pada daun succulents keluarga
Mesembryanthemeceae.
4. Menyediakan oksigen (O2), dengan jumlah pepohonan yang banyak,
tentunya hutan akan memberikan suplay kebutuhan oksigen yang
cukup besar bagi kehidupan dimuka bumi ini.
5. Menyerap karbondioksida (CO2), karbondioksida adlah gas yang
berbahaya apabila dihirup secara berlebihan oleh manusia. Namun
disisi lain tumbuhan memerlukan gas tersebut untuk menghasilkan
oksigen yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Keberadaan
hutan yang luas dimuka bumi akan memberikan peluang penyerapan
karbondioksida yang lebih besar.
6. Mencegah erosi, keberadaan kawasan hutan yang luas juga dapat
membantu mencegah erosi atau pengikisan tanah. Pengikisan tanah
dapat disebabkan oleh air.
7. Pelestarian plasma nutfah, plasma nutfah merupakan bahan baku yang
penting untuk pembangunan dimasa depan, terutama dibidang pangan,
sandang, papan, obat-obatan dan industri.
8. Mengatasi penggenangan, daerah rendah yang sering digenangi air
perlu ditanami dnegan jenis tanaman yang mempunyai kemampuan
evaporasi yang tinggi.
9. Pelestarian air tanah, jika hujan llebat, maka air hujan akan turun
masuk meresap kelapisan tanah yang lebih dalam menjadi air infiltrasi
dan air tanah, hanya sedikit yang menjadi air limpasan.
10. Sebagai sarana pendidikan, hutan digunakan sebagai sarana belajar
bagi manusia, hutan memberikan pengetahuan tentang tumbuhan,
ekosistem dan makhluk hidup lain.
C. Kerusakan Hutan

Penebangan hutan di Indonesia saat ini meningkat tajam, sehingga


mengakibatkan berbagai kerusakan bagi lingkungan. Penebangan hutan secara liar
(illegal logging) memperburuk kerusakan hutan di Indonesia. Pemanfaatan hutan
harus dilakukan secara bijak sehingga memenuhi prinsip ekoefisien. Penebangan
hutan dapat dilakukan, namun harus mempertimbangkan kelestarian hutan.
Misalnya, penebangan dilakukan secara tebang pilih dan diikuti dengan pembibitn
dan penanaman kembali.

Pemanfaatan hutan berprinsip reboisasi dan efisiensi dapat dilakukan dengan


menjaga keseimbangan ekosistem serta efisiensi. Berlandaskan prinsip etrsebut,
maka praktik-praktik ekspor kayu gelondongan seharusnya tidak dilakukan,
bahkan harus dilarang. Hal ini dikarenakan ekspor kayu gelondongan
mempercepat penggundulan hutan yang akhirnya merusak lingkungan. Berikut
beberapa penyebab kerusakan hutan :

1. Kebakaran hutan
Penyebab kebakaran hutan sampai saat ini masih menjadi topik
perdebatan, apakah karena alam atau karena kegiatan manusia. Namun
berdasarkan beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab
utama kebakaran hutan adalah faktor manusia yang berawal dari
kegiatan atau permasalahan sebagai berikut :
a. Sistem perladangan tradisional dari penduduk setempat yang
berpindah-pindah;
b. Pembukaan hutan oleh para pemegang Hak Pengusahaan Hutan
(HPH) untuk industri kayu maupun perkebunan kelapa sawit;
c. Penyebabb struktural, yaitu kombinasi antara kemiskinan,
kebijakan pembangunan dan tata pemerintahan, sehingga
menimbulkan konflik antar hukum adat dan hukum positif
negara.
Perladangan berpindah merupakan upaya pertanian tradisional
dikawasan hutan, dimana pembukaan lahannya selalu dilakukan
dengan cara pembakaran karena cepat, murah dna praktis. Namun
pembukaan lahan untuk perladangan tersebut umumnya sangat terbatas
dan terkendali karena telah mengikuti aturan turun temurun
(Dove,1988). Kebakaran liar mungkin terjadi karena kegiatan
perladanngan hanya sebagai kamuflasi dari penebangan liar yanng
memanfaatkan jalan HPH dan berada di kawasan HPH.

Pembukaan hutan oleh pemegang HPH dan perusahaan perkebunan


untuk pengembangan tanaman industri dan perkebunan umumnya
mencakup areal yang cukup luas.

2. Penebangan hutan secara sembarangan


Menebang hutan sembarangan akan menyebabkan hutan menjadi
gundul. Ditambah lagi akhir-akhir ini penebangan hutan liar semakin
marak terjadi.
3. Penegakan hukum yang lemah
Para penegak hukum masih lemah untuk membrikan sanksi kepada
para pelaku. Maka dari itu masih saja banyak oknum yang tidak mau
bertanggung jawab. Kejahatan seperti ini sering juga melibatkan aparat
pemerintah yang berwenang dan seharusnya menjadi benteng
pertahanan untuk menjaga kelestarian hutan.
4. Mentalitas manusia
Manusia sering memprioritaskan dirinya sebagai pihak yang memiliki
otonomi untuk menyusun blue print dalam perencanaan dan
pengelolaan hutan, baik untuk kepentingan generasi sekarang
mamupun untuk anak cucunya. Hal ini kemungkinan disebabkan
karena manusia sering manganggap dirinya sebagai ciptaan yanng
lebih sempurna dari yang lainnya. Karena manusia memposisikan
dirinya sebagai pihak yang dominanm maka keputusan dan tindakan
yang dilaksanakan sering mementingkan untuk saat ini daripada masa
yang akan datang.

AKIBAT KERUSAKAN HUTAN

Kerusakan hutan akan menimbulkan beberapa dampak negatif yang besar


bagi bumi :

1. Efek rumamh kaca (green house effect)


Hutan merupakan paru-paru bumi yanng mempunyai fungsi
mengabsorsi Co2. Berkurangnya hutan dan meningkatnya pemkaian
energi fosil akan menyebabkan kenaikan gas Co2 di atmosfir yang
menyelubungi bumi. Gas ini makin lama akan semakin banyak, yang
akhirnya membentuk satu lapisan yanng mempunyai sifat seperti kaca
yang mampu meneruskan pancaran sinar matahari yang berupa energi
cahaya ke permukaan bumi, tetapi tidak dapat dilewati oleh pancaran
energi panas dari permukaan bumi.
2. Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon (O3) yang menyelimutu bumi berfungsi menahan radiasi
sinar iltraviolet yanng berbahaya bagi kehidupan dibumi. Ditengah
kerusakan hutan, meningkatnya zat-zat kimia di bumi akan dapat
menimbulkan ruskanya lapisan ozon. Kerusakan ini akan
manimbulkan lubang-lubang pada lapisan ozon yanng semakin lama
semakin besar.
3. Kepunahan spesies
Hutan di Indonesia dikenal dengan keanekaragaman hayati
didalamnya. Dengan rusaknya hutan sudah pasti keanekaragaman ini
tidak dapat dipertahankan bahwa akan mengalami kepunahan.
4. Merugikan keuangan negara
Sebenarnya jika pemerintan mau mengelola hutan dnegan lebih baik,
jujur dan adil, pendapatan dari sektor kehutanan sangat besar. Tetapi
yang terjadi adalah sebaliknya.
5. Banjir
Dalam peristiwa banjir yang sering melanda Indonesia, disebutkan
bahwa salah satu akar penyebabnya adalah karena rusaknya hutan yang
berfungsi sebagai daerah resapan dan tangkapan air. Hutan yang
berfungsi untuk mengendalikan banjir di waktu musim hujan dan
menjamin ketersediaan air di waktu musim kemarau, akibat kerusakan
hutan makin hari makin berkurang luasnya. Tempat-tempat untuk
meresapnya air hujan (infiltrasi) snagat berkuranng, sehingga air hujan
yang mengalir di permukaan tanah jumlahnya semakin besar dan
mengerosi daerah yang dilaluinya. Llimpahannya akan manuju ke
tempat yang lebih rendah sehingga menyebbakan banjir. Bencana
banjir dapat bertambah dan berulang apabila hutan semakin mengalami
kerusakan yang parah. Tidak hanya akan mneimbulkan kerugian
materi, tetapi nyawa manusia akan menjadi taruhannya.
D. Pelestarian dan Penanggulangan Hutan

Keberadaan hutan merupakan tempat hidup berbagai jeni tumbuhan dan


hewan. Hutan juga merupakan penyeimbang alam dan paru-paru dunia. Saat ini
jumlah hutan didunia semakin berkurang. Manusia terus mengambil sumber daya
yang ada didalam hutan. Bila dibiarkan secara terus menerus bumi akan menjadi
semakin panas dan tidak akan seimbang lagi. Cara untuk melestarikan hutan
adalah sebagai berikut :

1. Reboisasi, adalah salah satu alternatif untuk melestarikan hutan. Kita


dapat menanam kembali pohon yanng sudah rusak, sehinga hutan akan
tetap terjaga keberadaannya. Karena reboisasi ini sangat penting untuk
mencegah kerusakan hutan yang akan mengakibatkan banjir dan tanah
longsor.
2. Menerapkan sistem tebang pilih, pemerintah harus menerapkan sistem
ini. Karena sistem ini dapat mengurangi penebnagan hutan secara liar
dan dalam jumlah besar-besaran. Selain iti sistem ini juga berguna
untuk masyarakat agar tidak sembarangan dalam melakukan
penebangan hutan.
3. Menerapkan sistem tebang tanam, sistem ini sangat berguna bagi
pelestarian hutan, sistem penebangan hutan yang kemudian diganti
dengan menanam pohon yang telah ditebang aggar hutan tetap terjaga.
4. Melakukan penebangan secara konservasi, maksudnya adalah
penebangan dengan cara menebang pohon yang sudah tidak produktif
lagi. Jangan sampai pohon yang masih muda dan produktif ditebang.
5. Menerapkan larangan penebanga liar, selain masyarakat yang harus
menjaga hutan, pemerintah juga harus ikut terllibat dalam pelestarian
hutan. Pemerintah harus ikut turun tangan dalam pelestarian hutan ini.
Sebaiknya, pemerintah juga memberikan sanksi yang berat bagi para
pelakunya, yang bisa membuat mereke jera dan tidak melakukan
kesalahan lagi.
Masyarakat juga harus memilliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian
hutan, jika bisa mencegah terjadinya penebangan liar, kenapa tidak dilakukan, kita
harus ingat, bahwa hutan yang kita miliki adalah warisan dari leluhur kita dan itu
kita wariskan untuk anak cucu kita kelak.

Memang ada banyak faktor pendorong yang mempercepat kerusakan hutan di


Indonesia. Misalnya saja pengusaha hutan yang dilakukan secara tidak
berkelanjutan (unsustainable). Kemudian juga tidak adanya kesadaran untuk
menanam kembali hutan yang sudah diusahakan atau dikelola. Belum lagi adanya
inefisiensi yang sering kali terjadi mulai dari penebangan sampai kepada
pemakaiannya.
PENUTUP

Hutan merupakan paru-paru bagi kehidupan, terutama tumbuhan dan hewan,


karena disana mereka dapat tumbuh dengan baik. Hutan juga merupakan sumber
daya alam yang dapat dimanfaatkan bagi manusia. Akan tetapi hutan juga dapat
rusak akibah ulah dan perilaku manusia yang tidak mau bertanggung jawab.
Mereka hanya menginginkan hasil hutan yang dapat memenuhi kehidupan mereka
tanpa peduli dengan apa yang akan terjadi kepada hutan jika mereka melakukan
kesalahan, dan dengan sengaja merusak hutan.

Jika manusia tak mau menyadari kesalahan mereka, maka hutan akan habis
dan mereka tidak akan mendapatkan apa yang mereka inginkan dari hutan
tersebut. Maka manusia perlu diberi pembelajaran mengenai bagaimana merawat
dan mengambil hasil dari hutan dengan catatan tidak merusak ekosistem yang ada
disana.

Mungkin hanya ini yang dapat saya sampaikan didalam makalah ini, saya
mohon maaf bila ada kesalahn dan kekurangan daam materi kalli ini. Tapi saya
berharap makalah ini dapat memberikan pengetahuan bagi para pembacanya.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.plengdut.com/2014/11/potensi-sumber-daya-hutan.html

http://hutantanamanindonesia.blogspot.com/2014/11/i.html

http://www.academia.edu/6194324/MAKALAH_PENGELOLAAN_SUMBER_
DAYA_ALAM
BERDASARKAN_PRINSIP_BERWAWASAN_LINGKUNGAN_BERKELANJ
UTAN

http://laporanlengkappraktikumkimia.blogspot.com/2012/11/makalah-sda-
hutan.html

https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=223640491109300&id=20
7479006058782

http://indonesiaindonesia.com/f/90161-hutan-manfaatnya/

http://sadar-hutanku.blogspot.com/p/manfaat-hutan-bagi-manusia.html

https://www.facebook.com/BatunyanaKU/posts/137575579737330

http://miraclekidx.blogspot.com/2012/09/5-upaya-melestarikan-hutan.html

http://dillarahmat.blogspot.com/2013/04/penyebab-akibat-dan-cara-
penanggulangan.html

http://organisasi.org/macam-jenis-hutan-di-indonesia-dan-fungsi-hutan-untuk-
kehidupan-di-muka-bumi-ipa-geografi

Dewan Redaksi. Geografi 2A. Sukoharjo: CV Willian.

Mulyadi. Geografi. Surakarta: PT Pratama Mitra Aksara.

Waluya, Bagja. 2009. Memahami Geografi SMA/MA. Jakarta : CV. ARMICO

Anda mungkin juga menyukai