HALAMAN JUDUL
Oleh :
Naila Zulva
30101407263
FAKULTAS KEDOKTERAN
SEMARANG
2019
1
HALAMAN PENGESAHAN
CASE PRESENTATION
DIAGNOSIS HOLISTIK DAN TERAPI KOMPREHENSIF TERHADAP
KASUS TUBERKULOSIS DISERTAI DIABETES MILLITUS PADA NY.
SA DI PUSKESMAS PANDANARAN SEMARANG
Oleh :
Naila Zulva
30101407263
Laporan Kasus yang telah diseminarkan, diterima dan disetujui di depan tim
penilai Puskesmas Pandanaran Semarang.
Telah Disahkan
Semarang, Febuari 2019
Disahkan Oleh:
Mengetahui,
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan
kasus “DIAGNOSIS HOLISTIK DAN TERAPI KOMPREHENSIF
TERHADAP KASUS TUBERKULOSIS DISERTAI DIABETES MILLITUS
PADA Ny.SA DI PUSKESMAS PANDANARAN SEMARANG.” Laporan ini
disusun untuk memenuhi tugas-tugas dalam rangka menjalankan kepanitraan
Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Laporan ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk
itu kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Siti Thomas Zulaikhah, S.KM, M.Kes, selaku Kepala bagian IKM FK
Unissula Semarang.
2. Dr. Siti Thomas Zulaikhah, S.KM, M.Kes, selaku pembimbing case
presentation penulis.
3. dr. Antonia Sadniningtyas, selaku Kepala Puskesmas Pandanaran Semarang.
4. Sri Harningsih S.KM selaku pembimbing di Puskesmas Pandanaran
Semarang.
5. Dokter, Paramedis, beserta Staf Puskesmas Pandanaran atas bimbingan dan
kerjasama yang telah diberikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari
sempurna karena keterbatasan waktu dan kemampuan.Karena itu kami sangat
berterima kasih atas kritik dan saran yang bersifat membangun.
Akhir kata kami berharap semoga hasil laporan kasus diagnosis holistik
dalam layanan kedokteran keluarga terhadap kasus Tuberculosis di Puskesmas
Pandanaran Semarang dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
2
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL............................................................................................... 1
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. 1
KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2
BAB I ……………… ............................................................................................. 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 4
2.1 Rumusan Masalah ....................................................................... 6
1.1. Tujuan 6
1.3.1. Tujuan Umum ................................................................... 6
1.3.2. Tujuan Khusus .................................................................. 6
1.2. Manfaat ....................................................................................... 7
1.2.1. Manfaat bagi Mahasiswa ................................................ 7
1.2.1.1. Meningkatkan pengetahuan mengenai ilmu kesehatan
masyarakat khususnya tentang TB.................................. 7
1.4.2. Manfaat bagi Masyarakat ................................................. 7
BAB II ANALISA SITUASI .................................................................................. 9
2.1. Cara dan Waktu Pengamatan ...................................................... 9
2.2. Laporan Hasil Pengamatan ......................................................... 9
2.2.1 Identitas Pasien .................................................................. 9
2.2.2 Anamnesis Holistik .......................................................... 10
2.2.3 Data Keluarga ............................................................... 11
2.2.4. Diagnosis Holistik .......................................................... 17
2.2.5 Usulan Terapi Komprehensif .......................................... 19
BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................... 23
3.1 Analisa Penyebab Masalah ........................................................ 23
3.2 USG (Urgency, Seriusness, Growth) ......................................... 32
3.3 Plan of Action (POA) ................................................................. 33
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 37
4.1. Kesimpulan ............................................................................... 37
4.2. Saran . 37
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tuberkulosis (TB) merupakan suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh
tertinggi di dunia setelah India. Secara global pada tahun 2016 terdapat 10,4
juta kasus insiden TB yang setara dengan 120 kasus per 100.000 penduduk
sesuai dengan standar rumah sehat, peningkatan daya tahan tubuh, penanganan
4
Dengan memahami penyebab penyakit, penularannya, tanda-tanda,
Angka kejadian TB paru di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2017 sebesar
sebesar 73,38%. Angka kejadian TB paru pada tahun 2017 akan turun sesuai
dengan target Jawa Tengah (72 per 100.000 penduduk) (Ditjen P2P, Kemenkes
dibandingkan dengan penemuan kasus di tahun 2016 yaitu sebesar 496 kasus.
Penderita TB BTA (semua tipe) pada tahun 2017 sejumlah 3.882 kasus, dengan
persentase TB Semua Tipe pada laki-laki sebanyak 2.141 kasus (55%) lebih
besar dari pada perempuan sebanyak 1.741 kasus (45%). (Dinkes Kota
Semarang, 2017).
Puskesmas Pandanaran.
5
2.1 Rumusan Masalah
Bagaimana diagnosis holistic dan terapi komperhensif terhadap penyakit
1.1. Tujuan
Epidemiologi
6
1.2. Manfaat
khususnya tentang TB
terhadap kejadian TB
lapangan.
7
1.4.3 Manfaat bagi tenaga kesehatan
penyakit TB.
8
BAB II
ANALISA SITUASI
observasi langsung (home visite), dan catatan medik selama pasien berobat.
Nama : Ny. SA
Umur : 51 tahun
Agama : Islam
Semarang Selatan
Kewarganegaraan : WNI
9
2.2.2 Anamnesis Holistik
A. ASPEK 1: Personal
10
4. Riwayat Sosial Ekonomi
BPJS.
1. Data Individu
SMA. Berat badan pasien 31 kg dan tinggi badan 145 cm. BMI
2. Data Keluarga
11
3. Data Genetik
4. Data Perilaku
12
Setelah mengetahui penyakitnya pasien mulai menggunakan
1. Lingkungan
13
kurang pencahayaan, terdapat 1 WC jongkok dan 1 bak mandi.
pasien bersih.. Sumber air minum dan masak menggunakan air isi
2. Ekonomi
terbuat dari bata dan semen yang sebagian dicat dan sebagian
tidak, lantai rumah pasien adalah keramik dari ruang tamu sampai
3. Sosial Masyarakat
Derajat Fungsional
luar rumah
14
3. Mampu melakukan perawatan diri, tapi tidak mampu
DERAJAT FUNGSIONAL : 4
Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital
b. Nadi
- Frekuensi : 80 x/menit
- Irama : Reguler
- Ekualitas : Ekual
d. Suhu : 36,5oC
kg/m2.
15
Status Present
a. Kepala : Mesocephale
di tengah
g. Mulut: Gusi berdarah (-), Bibir kering (-), Bibir sianosis (-)
T1-T1 tenang.
j. Thorax
16
Perkusi : timpani seluruh lapang abdomen
Palpasi : nyeri tekan (-), hepar, lien, ginjal (tidak
teraba)
l. Anggota Gerak : Atas Bawah
a) GDS : 186
Aspek 1: Personal
disekitarnya
17
Aspek 2 : Medis Umum
d. Pencahayaan kurang
18
2.2.4 Usulan Terapi Komprehensif
A. Identifikasi Masalah
tidak bersih dan sehat, status gizi yang sangat kurang dan pasien
yang kurang sehat, ventilasi yang kurang, pasien tinggal di daerah yang
B. Intervensi
1. Promotif
a. Patient Centered
dan pengobatan.
b. Family Focused
19
- Edukasi ke keluarga pasien mengenai penyakit TB
perlu diawasi
2. Preventive
a. Patient Centered
meningkatkan imunitas.
b. Family Focused
- Pemberian masker
20
- Memberikan edukasi untuk membuka jendela setiap hari.
3. Kuratif
a. Patient Centered
b. Family Focused
4. Rehabilitatif
a. Patient Centered
21
b. Family Focused
pengobatan.
22
BAB III
PEMBAHASAN
1) Host
23
dalam menjalani kehidupan sehari-hari yang bersih dan sehat
dan ventilasi)
kamar tidur, yang pada setiap kamar tidur tidak memiliki jendela
24
terkena TB 2,76 kali dibanding rumah dengan kelembaban lebih
3. Status Gizi
sitokin dan sistem komplemen akibat dari defisiensi nutrisi. Selain itu
4. Diabetes mellitus
bulan sebelum pasien terdiagnosis TB, test gula darah pasien yang
25
motilitas silia. Paru pada penderita DM akan mengalami perubahan
sama seperti yang terjadi pada retinopati dan nefropati. (Wijaya, 2015)
2) Agent
Agent (Agen penyebab penyakit) terdiri dari bahan kimia,
virus, parasit, atau jamur. salah satu sifat agen penyebab penyakit
26
Mycobacterium tuberculosis memiliki sifat umum yaitu
tahan asam (BTA), serta tahan terhadap zat kimia dan fifik.
dapat bertahan hidup dalam jangka waktu lama pada suhu antara
27
3) Environment
1. Kepadatan hunian
et.al, 2006).
28
Namun, ventilasi-ventilasi tersebut ditutup secara
sinar matahari.
29
kemungkinan Mycobacterium tuberculosis hidup lebih lama
2002).
(Soemirat, 2006).
30
Agent
Mycobacterium Tuberculosas
INFEKSI
TUBERKULOSIS
Environment Host
• Tinggal Di Lingkungan • kurangnya
Padat Penduduk pengetahuan
• Kepadatan Hunian yang menegenai rumah
tinggi sehat
• Rumah yang tidak sehat • Perilaku yang tidak
• Ventilasi dan bersih
pencahayaan rumah • Diabetes Millitus
yang tidak memenuhi
syarat • Status gizi
31
3.2 USG (Urgency, Seriusness, Growth)
Kepadatan hunian 3 3 3 9 5
Status Gizi 3 3 4 10 4
Diabetes Mellitus 4 5 4 13 2
32
Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
- Tinggal di lingkungan padat penduduk Pencegahan penularan TBC disekitar lingkungan pasien
- Kepadatan hunian
33
34
3.4 Plan of Action (POA)
No Kegiatan Tujuan Sasaran Metode Tempat Waktu Biaya Pelaksa Indikator
na Keberhasilan
1 Edukasi mengenai Meningkatkan Keluarga
Pemberian
D 8 Febuari Rp.
Rumah Dokter Keluarga
rumah sehat pengetahuan dan pasien pasien 2019 45.000,00 muda mengetahui
genting
kemauan keluarga kaca
FK dengan jelas
pasien untuk UNISSU mengenai rumah
memperbaiki LA sehat dan
rumah meningkatkan
upaya untuk
mengurangi
kelembapan
rumah
2 Pencegahan Menurunkan Pasien dan Edukasi Rumah 8 Febuari Rp. Dokter Keluarga dan
penularan TBC angka penularan Keluarga cara pasien 2019 22.000,00 Muda pasien
disekitar TBC disekitasr pasien menggun FK mengetahui cara
lingkungan pasien lingkungan pasien akan Unissula penggunaan
masker masker dan etika
yang batuk yang baik
benar dan benar
Edukasi
tentang
etika
batuk
Pemberia
n masker
35
3 Edukasi pasien dan Menurunkan Pasien dan Edukasi Rumah 8 Febuari Rp. Dokter Keluarga dan
keluarga tentang angka penularan Keluarga cara pasien 2019 22.000,00 Muda pasien
penyakit TBC disekitasr pasien menggun FK mengetahui cara
TBC(etiologi, lingkungan pasien akan Unissula penggunaan
gejala, faktor masker masker dan etika
risiko, terapi, cara yang batuk yang baik
pencegahan) benar dan benar
Edukasi
tentang
etika
batuk
Pemberia
n masker
4 Edukasi mengenai Meningkatkan Pasien dan Diskusi Rumah 8 Febuari - Dokter Keluarga
PHBS kesadaran Keluarga Edukasi Pasien 2019 Muda mengetahui
pengetahuan pasien cuci FK dengan jelas
keluarga pasien tangan Unissula mengenai PHBS
untuk hidup bersih
dan sehat
5 Edukasi mengenai Meningkatkan Pasien dan Edukasi Rumah 21 Mei Dokter Keluarga
Gizi yang baik kesadaran untuk Keluarga menggunaka Pasien 2018 Muda mengetahui
terutama untuk meningkatkan pasien n leaflet FK mengenai asupan
pasien DM asupan gizi yang Unissula gizi yang baik
baik untuk pasien DM
36
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
berikut :
- Host :
o Diabetes Mellitus
- Environment :
o Kurang pencahayaan
4.2. Saran
a) Untuk Puskesmas
kesehatan di masyarakat.
b) Untuk Pasien
37
- Memotivasi pasien dan keluarga agar berperilaku hidup bersih dan
sehat
memberatnya penyakit.
38
DAFTAR PUSTAKA
Amin, M.M., Alsagraff, H., Saleh, W.B.M.T., 1989, Pengantar Ilmu Penyakit Paru, Airlangga
University Press, Surabaya, 13 – 16.
Arianato, E., 2012, Hubungan Antara Gizi Kurang Dengan Prevalensi Tuberculosis Paru
Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun
2010, Skripsi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Profil Kesehatan Kota Semarang Tahun 2011
Dinkes Kota Semarang, Profil kesehatan Kota Semarang tahun 2013. Semarang: Dinkes Kota
Semarang.
Keman, I. & Ibrahim, E. (2005) Hubungan perilaku dan kondisi lingkungan fisik rumah
Kementrian Kesehatan RI, 2018, Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta,
2018
Kliegman RM, Jenson HB,editors. Nelson Textbook of Pediatrics. 17th ed. Philadelphia:
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), 2006, Tuberkulosis; Pedoman Diagnosis &
Terapi Di Indonesia.
Price, S.A., Wilson,L.M., 2006, Patofisiologi Klinis Proses – Proses Penyakit, Edisi 6,
39
Rasmin, M., et al, 2008. Profil Penderita Tuberkulosis Paru di Poli Paru RS Persahabatan
Sidhi, D.P., 2010, Riwayat Kontak Tuberkulosis Sebagai Faktor Resiko Hasil Uji Tuberkulin
Soesanto, Sri S., Lubis, A., Atmosukarto, K., 2000, Hubungan Kondisi Perumahan Dengan
Penularan Penyakit ISPA dan TB Paru, Media Litabng Kesehatan Vol X Nomor 2.
40
Lampiran
Lampiran 1. Dokumentasi
41
Lampiran 2. Kuesioner PHBS
2 Asi Ekslusif √
3 Penimbangan balita √
KLP Kesling
6 Air bersih √
tempatnya
10 Aktivitas fisik/olahraga √
12 Mencuci tangan √
Miras/Narkoba
KLP UKM
42
Lampiran 3. Kriteria Rumah Sehat
KOMPONEN
NO RUMAH YG KRITERIA NILAI BOBO
DINILAI
I KOMPONEN RUMAH 31
1 Langit-langit a. Tidak ada 0 0
b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, dan rawan kecelakaan 1
c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2
a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman
2 Dinding bambu/ilalang) 1
b. Semi permanen/setengah tembok/pasangan bata
atau 2
batu yang tidak diplester/papan yang tidak kedap
air.
c. Permanen (Tembok/pasangan batu bata yang
diplester) 3 3
papan kedap air.
3 Lantai a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bambu dekat dengan
tanah/plesteran 1
yang retak dan berdebu.
c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah panggung). 2 2
4 Jendela kamar tidur a. Tidak ada 0 0
b. Ada 1
5 Jendela ruang keluarga a. Tidak ada 0 0
b. Ada 1
6 Ventilasi a. Tidak ada 0 0
b. Ada, lubang ventilasi < 10% dari luas lantai 1
c. Ada, lubang ventilasi > 10% dari luas lantai 2
7 Lubang asap dapur a. Tidak ada 0 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai
dapur 1
b. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari luas lantai
dapur 2
(asap keluar dengan sempurna) atau ada exhaust
fan
atau ada peralatan lain yang sejenis.
a. Tidak terang, tidak dapat dipergunakan untuk
8 Pencahayaan membaca 0
b. Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk
membaca 1 1
dengan normal
c. Terang dan tidak silau sehingga dapat dipergunakan
untuk 2
membaca dengan normal.
25
43
II SARANA SANITASI
44
PERILAKU
III PENGHUNI 44
Keterangan :
Hasil Penilaian : NILAI x BOBOT
Kriteria : 186 + 325 + 308 = 819
1) Rumah Sehat = 1068 – 1200
2) Rumah Tidak Sehat = < 1068
45
Lampiran 4;
46