Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengamatai dan melakukan asuhan gizi klinik pada pasien jantung
koroner secara individual di rumah sakit.
1.3.2 Tujuan Kusus
1. Menginventarisasi data subyektif dan obyektif pasien.
2. Mengkaji data dasar, menganalisis tingkat resiko gizi dan
menentukan permasalahan gizi.
3. Merencanakan asuhan gizi pasien.
4. Membuat rencana intervensi gizi yang telah disusun pada pasien
jantung koroner.
5. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan asuhan gizi.
6. Memberikan motivasi terhadap pasien melalui konsultasi gizi.
Tabel I
Keaslian Penelitian
Nama penelitian
dan Judul Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Penelitian
Diza Fathamira Kepatuhan pasien Sama-sama Terletak pada
Hamzah, 2017. dalam menjalani diet di meneliti sasaran penelitian,
Penatalaksanaan rumah sakit berada menggunaksn dimanan peneliti
Diet Jantung Dan dalam kategori sedang jenis penelitian tertuju pada
Status Gizi Pasien (94,3%). Hal ini deskriptif penyakit jantung
Penderita dipengaruhi oleh cita koroner sedangkan
Hipertensi rasa makanan yang penelitian ini
Komplikasi disajikan pihak rumah meneliti tertuju
Penyakit Jantung sakit, kurang disukai pada penjakit
Rawat Inap oleh pasien. Selain itu, jantung koroner
Di Rumah Sakit tidak adanya kebijakan komplikasi
Umum Bandung dari pihak rumah sakit hipertensi
Medan untuk mematuhi setiap
diet yang diberikan.
Mayoritas pasien
tergolong pada status
gizi normal (82,9%).
Iskandar, 2017. Indek Massa Tubuh Sama-sama Terletak pada
Faktor Risiko berpengaruh terhadap meneliti penyakit variabel yang akan
Terjadinya PJK. Subjek yang jantung koroner diteliti
Penyakit Jantung mempunyai Indek
Koroner Pada Massa Tubuh ≥25 m2
Pasien Rumah mempunyai Risiko 2,7
Sakit Umum kali lebih tinggi terkena
Meuraxa Banda PJK dibandingkan
Aceh dengan subjek dengan
Indek Massa Tubuh <
25 m2. Subjek yang
mempunyai aktifitas
pasif mempunyai risiko
2,3 kali lebih tinggi
dibandingkan dengan
subjek yang
mempunyai aktifitas
aktif, kebiasaan
merokok setiap harinya
> 4 batang mempunyai
risiko 3,8 kali lebih
tinggi terkena PJK
dibandingkan dengan
subjek dengan
kebiasaan merokok
hanya 1 – 2 batang.
Mengkonsumsi lemak
tinggi tidak ada
hubungan yang
bermakna dengan PJK.
darah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA