Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Kami panjatkan pula dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
mengenai sampah dan pengelolaannya di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di
Sukawinatan.
Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan laporan ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
laporan ini.
Akhir kata kami berharap semoga laporan mengenai sampah dan pengelolaannya di
tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Sukawinatan dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.
Kelompok VIII
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.......................................................................................4
B. Tujuan ..................................................................................................4
C. Rumusan Masalah.................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengolahan Air Lindi............................................................................6
B. Pengolahan Sampah Menjadi Gas.........................................................6
C. Pembuatan Kompos..............................................................................6
D. Fasilitas-fasilitas Pengolahan Sampah..................................................7
E. Perencanaan Di Lahan Kosong.............................................................7
F. Kegiatan Workshop 3R.........................................................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................8
B. Saran.....................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................9
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, sampah adalah sesuatu yang tidak asing lagi di
telinga maupun mata yang memandang di situ ada sampah. Sampah merupakan
kotoran ; bisa sesuatu yang tak terpakai dan dibuang; semua barang yangdibuang
karena dianggap tak berguna lagi.
Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang
sampai saat ini masih tetap menjadi “PR” besar bagi bangsa Indonesia adalah faktor
pembuangan limbah sampah plastik. Sampah plastik telah menjadi limbah yang
berbahaya dan sulit dikelola.
Sampah yang paling mendominasi dan dinilai sebagai masalah yang paling
dekat dengan kehidupan manusia adalah sampah rumah tangga, karena hampir
setiap aktivitas yang dilakukan oleh anggota keluarga lainnya dalam sebuah rumah
tangga yang setiap harinya berpeluang menghasilkan sampah-sampah baru.
Berbicara mengenai timbunan sampah perkotaan, pastinya tidak terlepas dari
tiga faktor utama yang mempengaruhi yaitu tingkat konsumsi, tingkat kepadatan
dan kepadatan penduduk di daerah perkotaan (World Bank).
Seharusnya sampah tersebut dimanfaatkan, diolah dan dikelola sesuai
dengan prosedur pengelolaan sampah yang baik. Dalam kenyataannya , pengelolaan
sampah dalam kehidupan sehari-hari tidak seperti yang kita bayangka. Sampah
banyak dijumpai dimana-mana tanpa adanya pengelolaan yang baik. Pengelolaan
sampah yang buruk mengakibatkan pencemaran air, udara maupun tanah, serta
munculnya berbagai maca penyakit yang mengancam kesehatan masyarakat.
Sampah sering menjadi barangtidak berarti bagi manusia, sehingga menyebabkan
sikap acuh tak acuh terhadap keberadaan sampah. Orang sering membuang sampah
sembarangan, seolah-olah mereka tidak memilik salah apapun. Padahal membuang
sampah merupakan perbuatan yang menunjukka peduli atau tidaknya terhadap
lingkungan.
Disini kami ingin memaparkan mengenai sistem pengelolaan sampah di kota
Palembang khususnya di tempat pembuangan akhir sampah di Sukawinatan.
B. Tujuan
Mengetahui cara pengelolaan dan pemanfaataan sampah yang baik dan benar,
sehingga dapat diterapkan dalam masyarakat. Dengan kegiatan ini diharapkan
masyarakat mampu menerapkan sistem pengelolaan sampah tersebut dalam
kehidupan sehari-hari dan tentunya dalam skala yang kecil. Agar masyarakat tidak
membuang sampah sembarangan dan lebih peduli lagi terdahap lingkungan, karena
jika lingkungan sehat yang akan merasakan dampaknya tentu masyarakat itu
sendiri. Lingkungan yang sehat bebas dari pencemaran air, udara maupun tanah
yang disebabkan oleh masyarakat yang belum mengetahui bahaya dari sistem
pengelolaan sampah yang tidak benar, misalnya pembakaran. Pembakaran sampah
menyebabkan udara tercemar oleh gas-gas yang berbahaya bagi pernapasan kita.
Selain itu kebiasaan masyarakat yang membuang limbah ke sungai tanpa
mengalami proses pengolahan yang tepat dapat mencemari air sungai yang
merupakan sumber kebutuhan mandi, minum dan memasak dan lain-lain yang
berdampak menimbulkan penyakit pada tubuh kita. Dengan kegiatan ini kota
Palembang diharapkan dapat mewujudkan visi kota Palembang yaitu Palembang
EMAS (Elok, Madani, Aman , dan Sejahtera) dan tetap mampu mempertahankan
gelar adipura ynag telah diraih kota Palembang tercinta ini.
C. Rumusan Masalah
5. Apa rencana yang akan dilakukan terhadap lahan yang masih kosong di TPA tersebut?
D. Tinjauan Pustaka
BAB II
PEMBAHASAN
Seperti yang kita ketahui pada tumpukan sampah terdapat gas metan yang dapat
diolah dan diubah menjadi tenaga listrik yang bermanfaat. Pembangkit listrik tenaga
sampah adalah pembangkit listrik thermal dengan uap supercritical steam dan berbahan
bakar sampah atau gas sampah metan. Sampah dibakar menghasilkan panas yang
memanaskan uap pada boiler steam supercritical. Uap kompresi tinggi kemudian
menggerakkan turbin uap dan flywheel yang tersambung pada generator dinamo dengan
perantara gear transmisi atau transmisi otomatis sehingga menghasilkan listrik.
Konsep pengolahan sampah menjadi energi listrik atau PLTSa adalah sebagai
berikut
1. Sampah dipilah untuk memanfaat sampah yang masih dapat didaur ulang. Sisa
sampah dimasukkan kedalam tungku insenerator untuk dibakar.
2. Pembakaran sampah menggunakan teknologi pembakaran yang memungkinkan
berjalan efektif dan aman bagi lingkungan. Suhu pembakaran dipertahankan dalam
derajat pembakaran yang tinggi (di atas 1300o C). Asap yang keluar dari
pembakaran juga dikendalikan untuk dapat sesuai dengan standar baku mutu emisi
gas buang.
3. Pemanfaatan panas, hasil pembakaran sampah akan menghasilkan panas yang dapat
dimanfaatkan untuk memanaskan boiler. Uap panas yang dihasilkan digunakan
untuk memutar turbin dan selanjutnya menggerakkan generator listriik.
PLTSa ini diperkirakan memproduksi listrik sebesar 500 kilo watt (watt).
Jadi kemungkinan besar warga yang tinggal di sekitar kawasan Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) Sukawinatan yang akan menikmati hasilnya,”ujar Sekretaris Dinas
Kebersihan Kota, Mahbuk.
C. Proses pembuatan kompos
3. Hasil pencacahan dicampur EM4 lalu difermentasi (selama 7 hari dan dibalik
setiap 3 hari)
Dalam memproses atau mengolah sampah agar menjadi barang atau produk yang
masih bisa digunakan lagi kita membutuhkan faslitas-fasilitas untuk mengolahnya.
Berikut adalah fasilitas-fasilitas tersebut antara lain:
1. Kendaraan pengangkut sampah berjumlah 103 unit yang terdiri dari 24 unit
amroll dan 79 unit dump truk.
2. Buldozer berjumlah 2 unit.
3. Excavator berjumlah 3 unit.
4. Jembatan timbang 1 unit.
5. IPLT berjumlah 9 buah.
6. Tempat pencucian mobil.
7. PLTSa.
8. Ruang 3R.
9. Tempat pengomposan.
10. Sumur pantau.
F. Kegiatan workshop 3R
Prinsip-prinsip 3R yaitu
1. Reduce (mengurangi), sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau
material yang kita pergunakan . semakin banyak kita menggunakan material,
semakin banyak sampah yang dihasilkan.
2. Reuse (memakai kembali), sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa
dipakai kembali. Hindarilah pemakaian barang yang disposable(sekali pakai). Hal ini
dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.
3. Recycle (mendaur ulang), sebisa mungkin barang-barang yang sudah tidak
berguna lagi bisa didaur ulang.
Hasil dari kegiatan workshop 3R ini antara lain tas, bros cantik, karpet, hiasan
bunga, dan lain-lain. Produk tersebut dipamerkan dan dijual kepada pengunjung
yang berminat.
BAB III
A. Kesimpulan
Berdasarkan kunjungan yang telah dilakukan, dapat kita ketahui bahwa Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan telah beroprasi sejak tahun 1994 hingga sekarang.
Dengan jumlah sampah yang masuk setiap harinya sebanyak 500 sampai dengan 600 ton.
Dengan tugas pokok seperti: 1) Membersihkan dan menyapu jalan; 2) Mengangkut dan
membuang sampah dari TPS ke TPA; 3) Mengosongkan septik tank dari lingkungan
perumahan dan perkantoran, lalu membuangnya ke IPLT; 4) Pengelolaan, pemanfaatan, dan
pemusnahan sampah di TPA; 5) Memelihara dan merawat, menyimpan dan menyiapkan
kendaraan angkutan sampah serta sarana kebersihan lainnya; 6) Melakukan pendataan,
pendaftaran, penagihan, pembukuan retribusi kebersihan; 7) Memberikan penyuluhan
kepada masyarakat mengenai kebersihan.
B. Saran
2. Dapat melakukan pengolahan sampah dengan tepat agar sampah-sampah yang ada
dapat dimanfaatkan sebaik mungkin sehingga mengurangi limbah yang ada.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA