Disusun oleh :
KELOMPOK 5
i
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pengertian limbah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan, sedangkan limbah
medis atau limbah klinis mencakup semua hasil buangan yang berasal dari
instalasi kesehatan, fasilitas penelitian, dan laboratorium (Dinkes, 2014).
Salah satunya sumber fasilitas penelitian yaitu Laboratorium. Laboratorium
merupakan tempat kegiatan riset ilmiah, eksperimen, pengujian ataupun pelatihan
ilmiah salah satu laboratorium yang menjadi fasilitas pendidikan yaitu
Laboratorium Farmakologi yang digunakan untuk perlakuan hewan coba dan
menguji efek farmakologi obat-obat golongan diuretika, antidiabetika oral,
antipiretika, asam urat, hipnotika, dan obat diare. Laboratorium ini juga digunakan
untuk melakukan bedah hewan coba. Salah satu limbah dari hasil penelitian
farmakologi ini yaitu organ tubuh tikus. Dengan konsentrasi dan kuantitas
tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan
terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap
limbah.
Kita tidak akan tahu seberapa parah dampak tersebut akan terjadi, lebih baik
mencegah dari pada mengobati. Dengan demikian bahwa segala sesuatu yang
terjadi merupakan tanggung jawab kita bersama untuk menanggulanginya,
khususnya pada masalah limbah Bahan Berbahaya dan Beracun tersebut. Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) ialah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang
mengandung bahan berbahaya dan atau beracun karena sifat dan atau
kosentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung,
dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, keberlangsungan hidup makhluk hidup lainnya.
Sehingga dengan adanya hal tersebut maka perlu upaya pengelolaan dan
pengolahan limbah sebelum di buang ke lingkungan dengan harapan agar
1
nantinya tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan
manusia di sekitar lingkungan laboratorium dan sekolah kesehatan.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Limbah jaringan tubuh meliputi organ, anggota badan, darah dan cairan
tubuh, biasanya dihasilkan pada saat pembedahan. Limbah jaringan tubuh ini
termasuk kedalam golongan limbah patologis. Limbah jaringan tubuh ini dapat
mengandung kuman patogen, virus, zat kimia beracun, dan zat yang
membahayakan terhadap kondisi lingkungan sekitarnya apabila jumlah yang
digunakan sudah banyak untuk proses praktikum
Limbah jaringan tubuh ini merupakan salah satu golongan limbah yang
termasuk ke dalam limbah B3. Penanganan dan pengelolaan limbah bahan
berbahaya dan beracun sangat perlu diperhatikan, mengingat bahaya yang akan
ditimbulkan. Limbah bahan berbahaya dan beracun adalah sisa suatu usaha dan
atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang karena sifat
dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya baik secara langsung maupun tak
3
langsung dapat mencemari dan atau merusak lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain (Anonim, 1999).
Pengolahan limbah B3 merupakan suatu proses yang bertujuan untuk
mengubah karakteristik dan komposisi limbah B3 untuk menghilangkan dan atau
mengurangi sifat bahaya dan atau sifat racun.
Untuk memudahkan mengenal jenis limbah yang akan dimusnahkan, perlu
dilakukan penggolongan limbah. Dalam kaitan dengan pengelolaan, limbah medis
dikategorikan menjadi 5 golongan. Untuk jaringan tubuh ini termasuk kepada
golongan A “Seluruh jaringan tubuh manusia (terinfeksi maupun tidak),
bangkai/jaringan hewan dari laboratorium”. Untuk penanggulangannya maka
yang harus dilakukan yaitu :
1. Pemisahan Limbah
2. Penyimpanan Limbah
Kantong plastik tersebut hendaknya diambil paling sedikit satu hari sekali
atau bila sudah mencapai tiga perempat penuh. Kemudian diikat kuat sebelum
diangkut dan ditampung sementara di bak sampah klinis.
4
3. Pembuangan Limbah
5
BAB III
KESIMPULAN
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) merupakan sisa suatu usaha
dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun. Salah
satunya limbah dari hasil Penelitian Farmakologi di STIKes Bakti Tunas Husada
Tasikmalaya yaitu organ tubuh tikus. Kehadiran limbah tersebut dapat berdampak
negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu
dilakukan penanganan terhadap limbah. Penanggulangan limbah jaringan tubuh
diantaranya dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan pemisahan limbah,
penyimpanan limbah dan pembuangan limbah (incenaration dan sanitary
landfill).
6
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Kota Padang. Profil Kesehatan Kota Padang 2014. Padang:
Dinas Kesehatan Kota Padang; 2015.