Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENANGGULANGAN LIMBAH JARINGAN TUBUH DI


LABORATORIUM FARMAKOLOGI
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kapita Selekta

Disusun oleh :

KELOMPOK 5

Angga Nurdiana (31115063)


Dessy Amalia D (31115069)
Dicky Fazar P (31115071)
Laela Fitriyani (31115085)
Melfa Ristia (31115088)

STIKes BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA


PROGRAM STUDI S1 FARMASI
TASIKMALAYA
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................ i


KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan ................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
2.1 Definisi Limbah Jaringan Tubuh ........................................................... 3
2.2 Dampak Limbah Jaringan Tubuh Terhadap Lingkungan ...................... 3
2.3 Penanggulangan Limbah Jaringan Tubuh ............................................. 3
BAB III KESIMPULAN ..................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Alhamdulillah Puji Syukur Kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya. Segala pujian hanya layak kita aturkan kepada Allah SWT Tuhan
seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta petunjuk-Nya yang
sungguh tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang penulis beri judul “Penanggulangan Limbah Jaringan Tubuh Di
Laboratorium Farmakologi”.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan dari


berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada mereka. Berkat dukungan mereka semua kesuksesan ini dimulai,
dan semoga semua ini bisa memberikan sebuah nilai kebahagiaan dan menjadi
bahan tuntunan kearah yang lebih baik lagi.

Penulis tentunya berharap isi makalah ini tidak meninggalkan celah,


berupa kekurangan atau kesalahan, namun kemungkinan akan selalu tersisa
kekurangan yang tidak disadari oleh penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat menjadi
lebih baik lagi. Akhir kata, penulis mengharapkan agar makalah ini bermanfaat
bagi semua pembaca.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Tasikmalaya, 29 Maret 2019

Penyusun

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengertian limbah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan, sedangkan limbah
medis atau limbah klinis mencakup semua hasil buangan yang berasal dari
instalasi kesehatan, fasilitas penelitian, dan laboratorium (Dinkes, 2014).
Salah satunya sumber fasilitas penelitian yaitu Laboratorium. Laboratorium
merupakan tempat kegiatan riset ilmiah, eksperimen, pengujian ataupun pelatihan
ilmiah salah satu laboratorium yang menjadi fasilitas pendidikan yaitu
Laboratorium Farmakologi yang digunakan untuk perlakuan hewan coba dan
menguji efek farmakologi obat-obat golongan diuretika, antidiabetika oral,
antipiretika, asam urat, hipnotika, dan obat diare. Laboratorium ini juga digunakan
untuk melakukan bedah hewan coba. Salah satu limbah dari hasil penelitian
farmakologi ini yaitu organ tubuh tikus. Dengan konsentrasi dan kuantitas
tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan
terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap
limbah.
Kita tidak akan tahu seberapa parah dampak tersebut akan terjadi, lebih baik
mencegah dari pada mengobati. Dengan demikian bahwa segala sesuatu yang
terjadi merupakan tanggung jawab kita bersama untuk menanggulanginya,
khususnya pada masalah limbah Bahan Berbahaya dan Beracun tersebut. Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) ialah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang
mengandung bahan berbahaya dan atau beracun karena sifat dan atau
kosentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung,
dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, keberlangsungan hidup makhluk hidup lainnya.
Sehingga dengan adanya hal tersebut maka perlu upaya pengelolaan dan
pengolahan limbah sebelum di buang ke lingkungan dengan harapan agar

1
nantinya tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan
manusia di sekitar lingkungan laboratorium dan sekolah kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud limbah jaringan tubuh?


2. Bagaimana dampak terhadap lingkungan ?
3. Bagaimana penanggulangan limbah jaringan tubuh setelah melakukan
praktikum?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud limbah jaringan tubuh.


2. Untuk mengetahui dampak limbah terhadap lingkungan.
3. Untuk mengetahui cara penanggulangan limbah jaringan tubuh setelah
melakukan praktikum.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Limbah Jaringan Tubuh

Limbah jaringan tubuh meliputi organ, anggota badan, darah dan cairan
tubuh, biasanya dihasilkan pada saat pembedahan. Limbah jaringan tubuh ini
termasuk kedalam golongan limbah patologis. Limbah jaringan tubuh ini dapat
mengandung kuman patogen, virus, zat kimia beracun, dan zat yang
membahayakan terhadap kondisi lingkungan sekitarnya apabila jumlah yang
digunakan sudah banyak untuk proses praktikum

2.2 Dampak Limbah Jaringan Tubuh Terhadap Lingkungan

Dampak terhadap lingkungan ini yang pertama gangguan kenyamanan dan


estetika. Bau yang ditimbulkan mengganggu kenyamanan saat bernafas, bahkan
orang yang belum terbiasa bisa sampai mual bahkan muntah mencium baunya.
Kemudian apabila dibiarkan begitu saja mengganggu penglihatan atau jika hanya
dibuang kekantong plastik dan tidak ditangani dapat membusuk mengakibatkan
bau yang tidak sedap dan dapat menimbulkan pertumbuhan mikroorganisme yang
dapat menyebabkan berbagai penyakit/vektor penyakit.

2.3 Penanggulangan Limbah Jaringan Tubuh

Limbah jaringan tubuh ini merupakan salah satu golongan limbah yang
termasuk ke dalam limbah B3. Penanganan dan pengelolaan limbah bahan
berbahaya dan beracun sangat perlu diperhatikan, mengingat bahaya yang akan
ditimbulkan. Limbah bahan berbahaya dan beracun adalah sisa suatu usaha dan
atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang karena sifat
dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya baik secara langsung maupun tak

3
langsung dapat mencemari dan atau merusak lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain (Anonim, 1999).
Pengolahan limbah B3 merupakan suatu proses yang bertujuan untuk
mengubah karakteristik dan komposisi limbah B3 untuk menghilangkan dan atau
mengurangi sifat bahaya dan atau sifat racun.
Untuk memudahkan mengenal jenis limbah yang akan dimusnahkan, perlu
dilakukan penggolongan limbah. Dalam kaitan dengan pengelolaan, limbah medis
dikategorikan menjadi 5 golongan. Untuk jaringan tubuh ini termasuk kepada
golongan A “Seluruh jaringan tubuh manusia (terinfeksi maupun tidak),
bangkai/jaringan hewan dari laboratorium”. Untuk penanggulangannya maka
yang harus dilakukan yaitu :

1. Pemisahan Limbah

Limbah harus dipisahkan dari sumbernya. Semua limbah beresiko tinggi


hendaknya diberi label jelas. Untuk limbah jaringan tubuh ini dapat
menggunakan kantong berwarna kuning karena perlu digunakan kantung plastik
dengan warna-warna yang berbeda, yang menunjukkan ke mana plastik harus
diangkut untuk insinerasi atau dibuang. Hendaknya ditampung dalam bak
penampungan limbah medis yang mudah dijangkau bak sampah yang dilengkapi
dengan pelapis pada tempat produksi sampah.

2. Penyimpanan Limbah

Kantong plastik tersebut hendaknya diambil paling sedikit satu hari sekali
atau bila sudah mencapai tiga perempat penuh. Kemudian diikat kuat sebelum
diangkut dan ditampung sementara di bak sampah klinis.

4
3. Pembuangan Limbah

Pembungan limbah padat ini dapat menggunakan berbagai metode yaitu


inceneration dan sanitary landfill. Inceneration untuk pembakaran limbah yang
sangat menguntungkan karena dapat memperkecil volume limbah hingga
sepertiganya. Sanitary landfill yaitu pembuangan limbah dengan cara menimbun
limbah dengan tanah sedemikian rupa yang dilakukan lapis demi lapis sehingga
limbah tidak berada di alam terbuka.
Namun alat incenerator di STIKes-BTH ini tidak ada, maka dapat
menggunakan metode sanitary landfill dengan cara menggali lubang, dengan
kedalaman sekitar 2,5 meter. Tebarkan limbah jaringan tubuh didasar lubang
sampai setinggi 75 cm kemudian tutup lubang dengan tanah.

Pada dasarnya pengelolaan limbah laboratorium sangat diperlukan sejak


awal kegiatan hingga kegiatan tersebut selesai, karena jika penanganan awal
sudah dilaksanakan diharapkan buangan tersebut tidak menimbulkan gangguan
pada instalasi pengolah limbah karena limbah laboratorium merupakan limbah
infeksius sehingga dapat menimbulkan infeksi atau wabah penyakit yang dapat
membahayakan warga yang tinggal di sekitar sekolah kesehatan maupun
mahasiswa itu sendiri yang setiap harinya berada dilingkungan tersebut.

5
BAB III
KESIMPULAN

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) merupakan sisa suatu usaha
dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun. Salah
satunya limbah dari hasil Penelitian Farmakologi di STIKes Bakti Tunas Husada
Tasikmalaya yaitu organ tubuh tikus. Kehadiran limbah tersebut dapat berdampak
negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu
dilakukan penanganan terhadap limbah. Penanggulangan limbah jaringan tubuh
diantaranya dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan pemisahan limbah,
penyimpanan limbah dan pembuangan limbah (incenaration dan sanitary
landfill).

6
DAFTAR PUSTAKA

Dinas Kesehatan Kota Padang. Profil Kesehatan Kota Padang 2014. Padang:
Dinas Kesehatan Kota Padang; 2015.

Anda mungkin juga menyukai