Anda di halaman 1dari 3

Anamnesis

1. Mengucapkan salam,lalu pemeriksa berdiri dan melakukan jabat tangan


2. Mempersilahkan pasien duduk berhadapan
3. Memberikan respon yang baik dalam rangka membina sambung rasa
4. Menjaga susana santai dan rileks,berbicara dengan lafal yang jelas dengan menggunakan
bahasa yang dapat dipahami dan menyebutkan nama pasien.
5. Menanyakan identitas pasien : nama,umur,alamat dan pekerjaan
6. Menanyakan keluhan utama ( nyeri sendi/ekstremitas) dan menggali riwayat penyakit
tersebut. Tanyakan:
a. Onset atau durasi nyerri :sudah berapa lama,pada saat kapan nyeri timbul
(malam/pagi /siang/sore/sore,pada saat istirahat/bekerja)
b. Sifat nyeri : terus menerus atau intermiten,menjalar atau tidak
c. Tanyakan gejala lain yang berhubungan :
- Rasa kram/kesemutan ppada jari-jari.
- Rasa tebal/hilangnya sensibilitas (rasa) pada kulit lengan/telapak
tangan/jari2-jari
- Kelemahan atau keelumpuhan pada beberapa otot ekstremitas.
7. Menggali penyakit dahulu serupa dan yang berkaitan,untuk menilai apakah penyakit
sekarang ada hubungannya yang lalu.
8. Menggali penyaki-penyakit atau keluhan lain yang ada hubungannya dengan penyakit
sekarang : penyakit endokrin ( miskedema,DM,kehamilan ),penyakit
metabolik,trauma,neoplasma,osteoarthritis dll.
9. Menggali penyakit keluarga dan lingkungan dengan menanyakan apakah ada anggota
keluarga yang menderita atau pernah menderita penyakit atau gangguan yang saama.
10. Menutup anamnesis dengan mengucapkan salam dan mendoakan kesembuhan pasien.

Pemeriksaan Fisik

a. Inspeksi

1) Kesemetrisan seluruh tubuh

• Simetris pada bagian – bagian tubuh, sedikit asimetris mungkin bukan patologis yang berarti.

2) Kesejajaran ekstremitas

• Ekstremitas sejajar dengan kontur, simetris dan sudut yang sama secara bilateral, ekstremitas
tampak panjang karena ukuran batang tubuh telah membatasi.

3) Adanya deformitas nyata dan postur

• Penampilan menyeluruh adalah salah satu dari fleksi umum, kepala dan leher mengarah kedepan,
kifosis dorsalis, fleksi pada siku, pergerakan lengan tangan, pinggul dan lutut berdiri pada dasar
lebar.

• Penympangan sangat asimetri atau deformitas: deformitas varus ( bowleg ), deformitas valgus
( knock-knees ), lordosis dan skoliosis.
4) Otot – otot mengenai hipertrofi nyata atau atrofi

• Kerusakan dapat ditemukan dekat sendi yang terbatas geraknya, saluran di dasar interkapal,
penampilan ekstremitas keseluruhan adalah lonjong dengan sisi datar pada posisi inferior dan
posterior bila ekstremitas pada posisi horizontal asimetris 1cm atau kurang. Penyimpangan :
hipertrofi atau atrofi nyata

Palpasi

13) Palpasi tulang, sendi, dan otot mengenai pembengkaan, nyeri tekan, perubahan suhu lokal dan
krepitasi.

14) Normal : tidak ada pembengkaan dan nyeri tekan tergantung riwayat. Suhu secara umum sama
keseluruhan tidak ada krepitasi.

15) Penyimpangan : sangat menonjol, bengkak, atau nyeri takan.

16) Catatan : Bila bengkak fluktuan, ini karena cairan, bila padat ini karena penebalan atau pembesaran.

Pemeriksaan Penunjang

1. Radiologi

radiologis sendi yang menyokong diagnosis OA adalah :

Penyempitan celah sendi yang seringkali asimetris ( lebih berat pada

bagian yang menanggung beban)

Peningkatan densitas (sclerosis) tulang subkondral Kista tulang

Osteofit pada pinggir sendi

Perubahan struktur anatomi sendi.

Pada hasil radiografi pasien ditemukan adanya osteofit pada emminentia

intercondilaris medialis os tibia kiri

2. Pemeriksaan Lab
3. Pemeriksaan Marker

S Joewono, I Haryy, K Handono, B Rawan, P Riardi. Chapter 279 : Osteoartritis. Buku


Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi IV FKUI 2006. 1195-1202m

Anda mungkin juga menyukai