Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN TEKNIK PEMBENIHAN IKAN KONSUMSI

“IKAN NILA”

NAMA KELOMPOK :
1. Arizqa Choirun Nissa (06/XI MIPA 4)
2. Geby Arneta Maulina (16/XI MIPA 4)
3. Roosyida Firdaus Andini (23/XI MIPA 4)
4. Siti Khodijah (27/XI MIPA 4)

SMA N 1 WONOSARI
TP. 2018/2019
1. LATAR BELAKANG

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat melaksanakan kegiatan ini dengan lancar dan sebagai mana mestinya. Kegiatan
wawancara ini merupakan salah satu tugas di bidang mata pelajaran Prakarya yang bertujuan
untuk memperoleh informasi dari narasumber secara sederhana dan terpercaya tentang budidaya
ikan. Oleh karena itu kami mewawancarai salah satu Pembudidaya Ikan Nila merah di Desa
Nganjat, Polanharjo, Klaten. Dengan terlaksananya kegiatan wawancara ini, maka kami berharap
telah memenuhi tugas Prakarya. Begitu juga bermanfaat bagi teman-teman yang membaca.

2. TUJUAN
a. Memenuhi tugas Prakarya yang diberikan
b. Memahami dan menguasai kegiatan wawancara
c. Memperoleh informasi mengenai Cara Budidaya Ikan Nila
d. Mengetahui dan memahami mengenai Cara Budidaya Ikan Nila yang tepat

3. WAWANCARA

Narasumber: Bapak Rusbin

Bapak Wisnu Wardhono lahir di Kendal, 29 Mei 2015. Bapak Wisnu sering dipanggil
dengan nama Hanung. Beliau adalah kepala Unit Pelaksana Teknis Budidaya Ikan Dinas
Pertanian Kabupaten Klaten. Beliau merupakan lulusan dari SMA Negeri 1 Klaten, yang
melanjutkan studi S1 Perikanan UNDIP. Setelah lulus dari S1 UNDIP, beliau melanjutkan
sekolah S2 Managemen AUB Surakarta. Bapak Wisnu tinggal di Puri Hutama F23 Danguran,
Klaten Selatan, Klaten bersama dengan istri dan ketiga anaknya.Sudah 2 bulan Bapak Wisnu
menjadi kepala UPT Kabupaten Klaten.
4. WAKTU PELAKSANAAN WAWANCARA

Hari, tanggal : Sabtu, 06 Oktober 2018


Pukul : 15.00 WIB
Tempat : Rumah Bapak Rusbin,di Nganjat, Polanharjo, Klaten

5. HASIL WAWANCARA

Dari hasil wawancara, kami memperoleh informasi bahwa Bapak Rusbin yang menangani
tentang budi daya ikan nila menyatakan bahwa beliau memulai usahanya pada tahun 1998 dan
mulai beroperasi pada tahun 1999. Ada 2 tempat yang digunakan sebagai tempat budi daya ikan,
yaitu di depan halaman rumahnya sendiri dan di area sawah.

Fungsi didirikannya tempat budi daya ikan tersebut adalah, menambah pendapatan untuk
membiayai pendidikan anaknya serta memajukan kesejahteraan warga desa dengan cara
membuka lowongan pekerjaan.
Pada proses awal budi daya ikan, hal yang pertama dilakukan adalah persiapan kolam dan
proses pemijahan. Persiapan kolam dilakukan selama 1-2 minggu. Dan Bapak Rusbin memiliki 3
kolam nila,serta I kolam ikan campuran. Ukuran 7x4m. Adapun yang perlu dilakukan adalah:

1. Pengeringan
Kolam yang habis dipakai akan menyisakan feses atau sisa-sisa organik yang dapat
menurunkan pH air. Tujuan dari proses pengeringan adalah menetralkan kembali keasaman
tanah. Tujuan lain adalah agar menghasilkan bibit yang bagus/unggul.
2. Pengisian air
Kolam diisi air sedalam ± 40cm. Ketinggian air tak terlalu tinggi karena untuk berpijah,
ikan menyukai tempat yang datar dan dangkal.
3. Memasukkan bibit ikan nila
Kolam yang telah diisi air dimasukan ikan agar ikan berkembang biak dengan
pembuahan diluar. Pertama Bapak Rusbin menebar indukan ikan sebanyak 1ton dan 5kwintal
bibit ikan.
4. Merawat dan memberi pakan
Ikan diberi pakan secukupnya, bibit ikan perharinya di beri makan 2kali sehari,
sedangkan ikan yang sudah dewasa diberi pakan 3kali sehari. Jenis pakan yang dgunakan adalah
pakan Alfa, karena menurut bapak Rusbin merek pakan tersebut memiliki kualits yang baik.
Selain hanya diberi pakan ikan juga diberi tambahan asupan berupa lumut, agar ikan
terhindar dari penyakit.
5. Pendederan
Kolam pendederan airnya tidak mengalir. Pendederan larva 2000/kolam
Setelah pemijahan selama 1 bulan, ikan indukan diistirahatkan untuk rekondisi selama 2 minggu.
Indukan jantan dan betina dipisahkan. Pada kolam dengan kondisi air mengalir, kandungan
dissolved oxygen tinggi untuk memacu nafsu makan, dan diberi pakan khusus yang mengandung
banyak protein.
Pendederan sekitar 600-800 ekor dengan ukuran 3-5cm max 300/m2 . Jika kepadatannya terlalu
tinggi maka akan menurunkan kadar oksigen. Untuk pendederan burayak ukuran 2-3cm
diperlukan waktu sekitar 18 hari. Lalu untuk membudidayakan ukuran 2-3cm menjadi 2-5cm
diperlukan waktu sekitar 2 minggu. Sedangkan untuk membudidayakan ukuran 3-5cm menjadi
5-7cm diperlukan waktu sekitar 4 minggu.
6.Pemanenan
Pemanenan disini menggunakan kolam permanen (empang). Ukuran 7x4m atau luasnya
28m2 yang berisi
Yang pertama yaitu membersihkan air kolam dan lubang-lubang pada dinding kolam. Kolam
yang terisi air dengan kedalaman ±50cm disat/dikurangi airnya sampai kedalamannya hanya
30cm. Lalu ikan digiring ke arah tempat air mengalir menggunakan jaring. Untuk melakukan
panen ini dilakukan pada pagi hari dan sore hari saja karena melihat cuaca jika siang hari sangat
panas maka dapat mempengaruhi ikan yang dipanen.
Proses pemanenan dilakukan 3/4 bulan sekali. Setelah di panen maka sisa indukan yang baik
akan dikembangbiakkan lagi.
Faktor keberhasilan dalam budidaya ikan nila:
 Seleksi induk yang baik
o Induk harus diseleksi terlebih dahulu sebelum dikembangbiakkan. Seleksi induk
dapat dilakukan dengan penyilangan antar induk agar diperoleh induk dengan
mutu yang baik.
 Ikan yang sehat
o Ikan yang cacat akan dihindari dalam memperoleh ikan dengan mutu yang tinggi.
Contoh ikan yang cacat adalah mempunyai penyakit scoliosis.
 Warna yang bagus
o Dalam budidaya ikan akan dicari ikan dengan warna yang bagus dan sesuai
keinginan. Contoh warnanya adalah merah pada Ikan Nila.
 Bentuk yang proposional
o Dalam memperoleh ikan akan dicari ikan yang panjang pada tinggi badan ikan
mempunyai rasio 0,8 dengan panjang pada tinggi punggung.
 Cukup Umur
o Ikan yang akan dibudidayakan indukan harus cukup umur. Karena umur yang
terlalu muda induk ikan akan menghasilkan telur yang tidak cukup banyak.
Minimal umur indukan adalah 8 bulan dengan berat badan 300 gram. Semakin
besar akan semakin baik. Puncak indukan yang dikembangbiakan adalah 2 tahun.
 Faktor Pakan
o Pakan yang digunakan adalah pakan terbaik. Pada Ikan Nila pakan yang
digunakan adalah pakan merk Alfa
 Penanganan Larva
o Dianjurkan hati-hati pada saat memanen larva karena jika tidak berhati-hati larva
bias stress. Sedikit dalam memberi ikan juga mempengaruhinya.
 Pakan Benih harus bagus
o Ukuran dalam memberi makan larva adalah yang sudah digiling menjadi kecil.
Makanan dicampur menggunakan pakan udang dengan perbandingan 2:1dengan
pakan biasa.
 Panen
o Panen merupakan titik kritis dalam keberhasilan budidaya ikan. Gesekan jaring
dengan lantai dasar harus sekecil mungkin, ikan bisa luka dan akan terinfeksi
jamur dan akan mati.
 Pemasaran
o Sesudah memanen ikan, ikan hasil panen akan dipasarkan dan sebelumnya ikan
akan dipackingterlebih dahulu. Packing dibedakan menjadi dua. Yaitu secara
terbuka dengan feeze bus. Setelah selesai packing, hasil panen akan diambil oleh
konsumen dan para pengepul ikan (bakul).
o Modal awal Rp. 100.000.000 habis digunakan untuk pembuatan kolam dan
pembelian bibit serta pakan.
o Biaya pakan Rp. 250.000/karung
o Hasil panen Rp. 25.000.000
 Keuntungan setiap panen : Hasil panen ̵ Biaya pakan/panen
: Rp. 25.000.000 ̵ (Rp. 250.000 x 4)
: Rp. 24.000.000/panen

6. KESIMPULAN

Dari wawancara yang kami lakukan maka kami dapat menyimpulkan bahwa untuk
membudidayakan ikan diperlukan perhitungan yang tepat dan persiapan yang matang seperti
sarana dan prasarana. Dalam budidaya ini cuaca sangat mempengaruhi. Untuk melakukan
budidaya ikan diperlukan modal yang lumayan sebagai investasi agar pada saat panen dihasilkan
ikan yang unggul sehingga saat dikomersilkan akan memberikan keuntungan yang tinggi.
Budidaya ikan membutuhkan ketekunan dan kesabaran di dalam melaksanakan budidaya ikan.
Karena banyak faktor yang harus diperhatikan. Bila budidaya tidak dipersiapkan dengan baik,
maka hasil panen tidak akan maksimal seperti yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai