1. PERSIAPAN/INTROITUS
a. Doa Konsistorium
b. Berita Jemaat
c. Prolog (Liturgos)
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan Allah, hari ini kita berhimpun dan bersyukur untuk memuliakan Allah
karena anugerah-Nya. Melalui Anugerah Allah itu kita dapat mengenal terang keselamatan di dalam Yesus Kristus.
Adalah J.H. Barnstain, seorang missionaris dari Zending Barmen dari Jerman menginjakkan kakinya di tanah
Borneo, tanggal 26 Juni 1835 atau 184 tahun silam untuk menyampaikan berita anugerah Allah itu di antara kaum
Dayak. Melalui dia dan para missionaris serta pemberita Injil lainya, orang Dayak dan kaum yang tinggak di
Kalimantan melihat terang Kristus serta hidup di dalamnya. Kedatangan Barnstein ini adalah tonggak bersejarah
Pekabaran Injil, yang kemudian melahirkan organisasi Gereja Dayak Evangelis, yang kemudian berubah nama
menjadi Gereja Kalimantan Evangelis (GKE). Oleh sebab itu, tanggal kedatangan missionaris Barnstain ini kita
peringati sebagai Hari Pekabaran Injil GKE. GKE ada karena adanya Pemberitaan Injil dan GKE ada untuk terus
memberitakan Injil. Terpujilah Allah dalam Kristus atas anugerah-Nya kepada kita dan para pendahulu kita !
Dalam ungkapan syukur, marilah kita berdiri ! Kita memuliakan Tuhan bersama-sama dengan menyanyi
menyanyi KJ. No. 7:1-2 “Ya Tuhan, Kami Puji Nama-Mu Besar”. (Para pelayan memasuki ruangan ibadah).
d. Salam Presbiter
2. VOTUM/SALAM (P)
Votum
P : “Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan yang menjadikan langit dan bumi (Mazmur 124:8)
“Kasih karunia, dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu
(I Kor 1:3)
P + J : Amin (Jemaat Duduk)
3. REFLEKSI MELIHAT USAHA PEKABARAN INJIL (pembacaan narasi diiringi instrumen KJ 428 Lihatlah sekelilingmu)
Jemaat : Menyanyi KJ No.428:1 “Lihatlah Sekeliling-Mu”
(Instrumen lagu Lihatlah Sekeliling-Mu tetap berlanjut, sementara itu Liturgos membaca refleksi:)
Liturgos : Pada Tahun 1830 tersiarlah berita-berita mengenai Pulau Borneo atau Kalimantan di tanah Jerman. Berita itu
berisi cerita mengenai ratusan suku Dayak yang masih jauh tertinggal dalam peradabannya dan tidak pernah
mendengar tentang Terang Injil. Cerita itu membakar kerinduan orang-orang Kristen di tanah Jerman untuk
mendukung penginjilan dan pergi menemui saudara-saudarinya suku bangsa Dayak untuk membawa Terang,
berita keselamatan dalam Kristus Yesus bagi mereka. Perlu waktu perjalanan 11 bulan 11 hari bagi missionaris
Barnstain agar dapat menginjakkan kakinya di Pulau Borneo. Borneo bukanlah suatu daerah yang mudah bagi
pekabaran Injil. Belantara yang luas, rimba pepohonan, ratusan sungai, adat yang rumit, kehidupan primitif,
perang suku, ancaman penyakit mematikan dan lain-lain. Kenyamanan di negeri sendiri dan sanak keluarga
ditinggalkan demi Injil Allah yang harus diberitakan.
Lebih dari 120 orang missionaris beserta keluarganya telah memberikan hidupnya bagi Kristus dan bagi orang-
orang di tanah Borneo. Pengorbanan mereka dan darah para martir tertumpah, telah menumbuhkan benih Injil
dan telah menumbuhkan Gereja Kalimantan Evangelis. Kita ada seperti sekarang ini karena semangat
Pekabaran Injil orang-orang Kristen di tanah Jerman, juga di tanah Swiss, serta pengorbanan para missionaris
yang telah menanamkan Injil di Pulau Kalimantan ini.
Saudara-saudari yang terkasih! Hendaklah kita selalu bersyukur kepada Kristus yang mengirim para pekerja
Injil-Nya bagi para pendahulu kita dan bagi kita. Milikilah terus kerinduan yang membara dalam hatimu untuk
peduli menyokong dan mendoakan Pekabaran Injil agar Terang dari Kristus terus diberitakan. Allah tetap
memanggil kita untuk memberitakan Injil-Nya. Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ke ladang-
ladang…..Tuhan memanggilmu!
7. KOOR/VOCAL GROUP
A. KATA-KATA PENUNTUN
Semua orang sejak Adam dan Hawa adalah orang-orang berdosa yang tidak mampu menanggung akibat dosa dan
melepaskan diri dari padanya. Namun oleh kasih dan anugerah-Nya, Allah mau menanggung seluruh akibat dosa
manusia dalam Yesus Kristus yang sudah menyerahkan tubuh-Nya dan menumpahkan darah-Nya hingga mati di
salib. Sesudah kematian-Nya, Ia bangkit, naik ke Sorga untuk menerima kuasa yang lebih besar dari segala kuasa
yang lain. Maka untuk menghormati Yesus, semua makhluk yang ada di sorga dan di bumi akan menyembah Dia dan
mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan.
Saudara-saudara sekalian. Anugerah Allah mendahului kesadaran iman dan mendasari pelayanan sakramen kepada
segenap orang percaya. Melalui pelayanan sakramen Baptisan Kudus saudara-saudara, baik orang dewasa maupun
anak-anak, masuk ke dalam Gereja sebagai Tubuh Kristus sehingga berhak dan perlu merayakan iman melalui
keikutsertaan saudara dalam sakramen Perjamuan Kudus.
Karena itu, dengarkanlah akan penetapan Perjamuan Kudus seperti yang ditulis oleh Rasul Paulus dalam 1 Korintus
11:23-26: “Sebab apa yang kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada
malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-
mecahkannya dan berkata: ‘Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan
Aku!‘. Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: ‘Cawan ini adalah perjanjian baru yang
dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!‘. Sebab
setiap kali kamu makan roti dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang“.
B. NASIHAT.
Saudara-saudara sidang Jemaat. Hendaklah kita menyadari bahwa kita adalah orang-orang berdosa dan karenanya
perlu merendahkan diri, menyesal dan memohon kasih karunia Tuhan. Kita perlu yakin bahwa dosa kita diampuni
oleh pengorbanan Yesus di kayu salib yang telah mati dan hidup kembali. Percayalah bahwa Yesus Kristus adalah
Tuhan dan Juruselamat hidup saudara. Karena itu, maka tiap-tiap hari kita perlu senantiasa menyatakan syukur
kepada Allah dan hidup dalam pertobatan sebagai anak-anak Allah yang kekasih.
Khusus kepada anak-anak, remaja dan pemuda yang sedang menuju proses pendewasaan iman, ketahuilah bahwa
Allah itu Bapa yang baik dan kalian sudah menerima Baptisan Kudus, maka saat ini kalian boleh menerima
Perjamuan Kudus. Supaya bisa ikut Perjamuan Kudus, kalian perlu terus belajar untuk mengetahui arti Perjamuan
Kudus dan apa yang Tuhan minta dari kalian sesudah mengikuti Perjamuan Kudus ini. Tetaplah percaya kepada
Tuhan Yesus, sesuai dengan pengakuan iman orang tua ketika dulu kalian dibaptiskan. Bersedialah menerima
pengajaran dari orang tua untuk memahami iman kepada Tuhan Yesus. Terus belajar tentang iman kita sebagaimana
tersedia dalam Alkitab supaya pada saatnya nanti kalian bisa mengakui iman secara pribadi dalam Peneguhan Sidi.
Kiranya oleh anugerah Allah, Perjamuan Kudus ini menguatkan iman kita.
C. PENGAKUAN IMAN
Marilah kita berdiri bersama-sama sekalian orang percaya dan mengikrarkan Iman kita dengan hati dan mulut kita
seturut Pengakuan Iman Rasuli. “Aku percaya kepada Allah ……………… dst”.
(Jemaat duduk)
------------------------------------saat teduh-------------------------------------------
(Setelah selesai saat teduh, si pelayan mengangkat tempat roti dan berkata:)
Tuhan kita Yesus Kristus, pada malam tatkala Ia diserahkan itu, diambil-Nya roti dan setelah mengucapkan doa
syukur, Ia membelah-belah roti itu dengan tangan-Nya sambil berkata: ’’Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu;
perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!’’ (1 Kor. 11 : 24b).
Begitu pula setelah makan, Ia memberikan piala anggur itu kepada mereka dan berkata: (pelayan mengangkat piala
anggur) ’’Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu
meminumnya, menjadi peringatan akan Aku !’’ (1 Kor. 11 :25b).
Ibu-Bapak, Saudara-saudara dan anak-anak semua. Ingatlah akan sabda Tuhan Yesus: ’’Datanglah kepada-Ku kamu
semua yang lelah dan merasakan beratnya beban, Aku akan menyegarkan kamu’’. Marilah dengan sukacita karena
segala sesuatu telah sedia!
(Jemaat berdiri)
(Setelah semua yang mengikuti perjamuan kudus menerima roti dan anggur, pelayan mengangkat roti dan berkata:)
Ambillah, makanlah, inilah tanda dari tubuh Tuhan kita Yesus Kristus yang sudah diserahkan karena dosa
kita.
(roti perjamuan dimakan bersamaan).
(Setelah selesai makan roti dan minum anggur, si Pelayan mengangkat kedua tangannya dan berkata:
Kiranya tubuh dan darah Tuhan kita Yesus Kristus yang kudus dan mulia itu, menguatkan dan memelihara
saudara kepada hidup yang kekal. Amin.
(Jemaat duduk)
11. PERSEMBAHAN SYUKUR KHUSUS PERJAMUAN KUDUS (L)
Sambil mengumpulkan sloki/gelas yang sudah selesai digunakan untuk Perjamuan Kudus, persembahan syukur khusus
Perjamuan Kudus, dikumpulkan. Diringi menyanyi : NKB. No. 102: 1dst “Sebarkan Warta-Nya”
SALAM PRESBITER
SAAT TEDUH
Catatan:
Lagu-lagu yang telah ditentukan dapat diganti atau disesuaikan dengan perayaan Pengucapan Syukur 184 Tahun
Pekabaran Injil GKE.