Anda di halaman 1dari 3

BAB III

ANALISA KASUS

a. Hubungan diagnosis dengan rumah dan lingkungan sekitar


Rumah pasien merupakan rumah permanen dengan luas ± 8 x 10 m2.
Rumah terdiri dari 1 ruang tamu dan 1 ruang keluarga yang bergabung dengan
ruang makan, 1 dapur, 3 kamar tidur, dan 2 kamar mandi. Rumah pasien
disertai ventilasi di setiap pintu dan jendela, lantai rumah terbuat dari lantai
keramik dan beralaskan karpet pada ruang tamu dan ruang keluarga. Pintu
masuk terdapat di depan, samping dan belakang rumah disertai dengan 4 buah
jendela di depan rumah dan 6 jendela pada samping rumah. Rumah terletak
dipinggir jalan kecil dan lingkungan sekitar rumah cukup padat. Air yang
digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dari air PDAM, sedangkan untuk
konsumsi air dengan gallon. Terdapat 1 buah jamban/wc jongkok di tiap
kamar mandi.
Tidak terdapat hubungan antara keluhan yang dialami pasien dengan
keadaan rumah dan lingkungan sekitar.

b. Hubungan diagnosis dengan keadaan keluarga dan hubungan keluarga


Pasien tinggal bersama suami dan kedua anaknya, sedangkan satu anak
pasien berada di luar kota. Pasien mengaku tidak ada masalah di dalam
keluarga, dan keluarga dalam keadaan yang harmonis
Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang sama seperti pasien.
Tidak terdapat hubungan antara diagnosa penyakit yang dialami pasien
dengan keadaan keluarga dan hubungan keluarga.

c. Hubungan diagnosis dengan perilaku kesehatan dalam keluarga dan


lingkungan sekitar
Pasien tinggal di lingkungan yang padat penduduk, jarak antara rumah
cukup dekat. Warga di sekitar lingkungan pasien sangat ramah dan hidup
kekeluargaan. Pasien mengakui tidak ada masalah dengan tetangga sekitar.

24
Tidak terdapat hubungan antara perilaku kesehatan baik dalam keluarga
maupun lingkungan sekitar terhadap penyakit yang dialami pasien.

d. Analisis kemungkinan berbagai faktor resiko atau etiologi penyakit pada


pasien ini
Kemungkinan penyebab penyakit pada pasien ini karena perubahan posisi
kepala yang cepat dan tiba-tiba saat pasien akan bangun dari tidurnya dan
bangkit dari tempat tidur. Pada pasien ini tidak terdapat keluhan pada
telinganya.

e. Analisis untuk mengurangi paparan dengan faktor resiko atau etiologi pada
pasien ini
 Bangun perlahan dari tempat tidur, dari posisi berbaring kemudian
duduk sebentar dan setelah itu baru berdiri.
 Jangan banyak menundukkan kepala

Rencana Edukasi Penyakit kepada Pasien dan Keluarga

 Memberikan informasi kepada pasien tentang penyakitnya, pencegahan


dan pengobatannya.
 Istirahat yang cukup
 Mengatur pola makan yang sehat, bergizi dan seimbang, Kelola stress
Penanganan stress serta kontrol pemeriksaan secara teratur jika terus
berulang
 Jika pusing berputar muncul jangan panic tutup mata
 Melakukan beberapa terapi maneuver
Manuver Epley, Maneuver Semont, Maneuver Lampert Roll, Maneuver
Brandt Daroff
 Latihan Berjalan
 Latihan provokasi nistagmus

25
LAMPIRAN

26

Anda mungkin juga menyukai