BAB 11
“DISTRIBUSI PENDAPATAN”
KELOMPOK 4 :
Sumber Data :
Sumber data utama yang dipakai adalah data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Modul
Konsumsi dan Pengeluaran.
Sumber Data :
Sumber data utama yang dipakai adalah data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Panel
Modul Konsumsi dan Kor.
Rumus Penghitungan :
Dimana :
α =1
z = garis kemiskinan.
yi = Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan penduduk yang berada dibawah garis
kemiskinan (i=1, 2, 3, ...., q), yi < z
q = Banyaknya penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan.
n = jumlah penduduk.
Sumber Data :
Sumber data utama yang dipakai adalah data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Panel
Modul Konsumsi dan Kor.
Rumus Penghitungan :
Dimana :
α =2
z = garis kemiskinan.
yi = Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan penduduk yang berada dibawah garis
kemiskinan (i=1, 2, 3, ...., q), yi < z
q = Banyaknya penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan.
n = jumlah penduduk.
C. DISTRIBUSI FUNGSIONAL
Teori distribusi pendapatan fungsional ini pada dasarnya mempersoalkan persentase
pendapatan tenaga kerja secara keseluruhan, bukan sebagai unit-unit usaha atau faktor produksi
yang terpisah secara individual, dan membandingkannya dengan persentase pendapatan total
yang dibagikan dalam bentuk sewa, bunga, dan laba (masing-masing merupakan perolehan dari
tanah, modal uang, dan modal fisik).
Ada tiga alat ukur tingkat ketimpungan pendapatan dengan bantuan distribusi ukuran,
yakni Rasio Kuznets, Kurva Lorenz, dan Koefisien Gini.
A. Rasio Kuznets
Rasio ini sering dipakai sebagai ukuran tingkat ketimpangan antara dua kelompok ekstrem
(sangat miskin dan sangat kaya) di suatu negara.
B. Kurva Lorenz
Kurva Lorenz menunjukkan hubungan kuantitatif aktual antara presentase penerimaan
pendapatan dengan presentase pendapatan total yang benar benar mereka terima.
Keterangan Kurva :
C. Koefisien Gini
Koefisien Gini adalah suatu ukuran singkat mengenai ketidakmerataan distribusi
pendapatan dalam suatu negara. Gini diperoleh dari menghitung luas daerah antara garis
diagonal (kemerataan sempurna) dengan kurva Lorenz dibanding dengan luas total dari separuh
bujur sangkar dimana kurva lorenz itu berada.
G1 = Perkiraan nilai G
Koefisien Gini adalah persamaan ukuran ketimpangan dan bisa berbeda-beda dari nol
yang mengindikasikan suatu kemerataan sempurna (perfect equality) sampai satu yang berarti
suatu ketimpangan total (perfect inequality) dalam distribusi pendapatan dan pengeluaran.
Adapun kriteria ketimpangan pendapatan berdasarkan Koefisien Gini adalah :
1. Lebih dari 0,5 adalah berat.
2. Antara 0,35 dan 0,5 adalah sedang.
3. Kurang dari 0,35 adalah ringan.
Untuk mengetahui tingkat ketimpangan pendapatan perlu pula membagi penduduk dalam
kelompok-kelompok sebagai berikut :
1) Kelompok penduduk dengan pendapatan tinggi yang merupakan 20% dari jumlah
penduduk yang menerima pendapatan nasional/regional/PDRB.
2) Kelompok penduduk dengan pendapatan menengah yang merupakan 40% dari jumlah
penduduk yang menerima pendapatan nasional/regional/PDRB.
3) Kelompok penduduk dengan pendapatan rendah yang merupakan 40% dari jumlah
penduduk yang menerima pendapatan nasional/regional/PDRB.
Tingkat kepincangan pembagian pendapatan lazimnya diukur menurut besarnya bagian
pendapatan nasional atau regional yang dinikmati oleh kelompok penduduk dengan pendaptan
rendah yang merupakan 40% dari jumlah penduduk yang dikenal dengan kelompok rendah
40%. Apabila kelompok rendah 40% menerima pendapatan nasional atau regional sebesar 17%
atau lebih maka tingkat kepincangan pembagian pendapatan tergolong bisa dibilang rendah.
Apabila terletak antara 12% sampai dengan 17% maka digolongkan dalam tingkat kepincangan
pembagian pendapatan yang tinggi (Emil Salim, 1984 : 21).