Anda di halaman 1dari 4

DASAR TEORI TAMBAHAN

Hukum gerak Newton adalah tiga hokum fisika yang menjadi dasar mekanika
klasik. Hukum ini Menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda
dan gerak yang disebabkannya. Hukum ini telah dituliskan dengan pembahasaan yang
berbeda-beda selama hampir 3 abad.
Hukum Newton diterapkan pada benda yang dianggap sebagai partikel, dalam
evaluasi pergerakan misalnya, panjang benda tidak dihiraukan, karena obyek yang dihitung
dapat dianggap kecil, relative terhadap jarak yang ditempuh. Perubahan bentuk (deformasi)
dan rotasi dari suatu obyek juga tidak diperhitungkan dalam analisisnya. Maka sebuah
planet dapat dianggap sebagai suatu titik atau partikel untuk dianalisa gerakan orbitnya
mengelilingi sebuah bintang.

HUKUM NEWTON II
“benda yang mendapatkan gaya akan mendapatkan percepatan yang besarnya sebanding
dengan resultan gaya dan berbanding terbalik dengan massanya”
Arah percepatan juga searah dengan gaya.
Σ𝐹
𝑎=
𝑚
Σ𝐹 = 𝑚 𝑎
Keterangan :
ΣF = gaya total (kg m/s2)
m = massa (kg)
a = percepatan (m/s2)

Kesimpulan dari persamaan diatas yaitu arah percepatan benda sama dengan arah
gaya yang bekerja pada benda tersebut. Besarnya percepatan sama dengan gayanya. Jadi
bilagayanya konstan, maka percepatan yang timbul juga akan konstan. Bila pada benda
bekerja gaya, maka gaya akan mengalami percepatan, sebaliknya bila kenyataan dari
pengamatan benda mengalami percepatan maka tentu akan ada gaya yang
menyebabkannya.
Persamaan gerak untuk percepatan yang tetap.
𝑉𝑡 = 𝑉𝑜 + 𝑎. 𝑡
𝑋𝑡 = 𝑋𝑜 + 𝑉𝑜 𝑡 + 1/2𝑎𝑡 2
𝑉 2 = 𝑉02 + 2𝑎(𝑋𝑡 + 𝑋0 )

MOMEN INERSIA
Jika sebuah benda dapat bergerak melingkar melalui porosnya, maka pada gerak
melingkar ini akan berlaku persamaan gerak yang ekivalen dengan persamaan gerak linear.
Dalam hal ini ada besaran fisis momen inersia (momeninersia I) yang ekivalen dengan
besaran fisis massa (m) pada gerak linear. Momen inersia (I) suatu pada poros tertentu
harganya sebanding dengan massa benda terhadap porosnya.
I~m
I ~ r2
Dimana harga tersebut adalah harga yang tetap.

GERAK TRANSLASI
Gerak translasi dapat didefinisikan sebagai gerak pergeseran suatu benda dengan
bentuk dan lintasan yang sama di setiap titiknya. Jadi sebuah benda dapat dikatakan
melakukan gerak translasi (pergeseran) apabila setiap titik pada benda itu menempuh
lintasan yang bentuk dan panjangnya sama.

1. Gerak lurus beraturan


Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak lurus suatu obyek, di mana dalam gerak ini
kecepatannya tetap dikarenakan tidak adanya percepatan, sehingga jarak yang ditempuh
dalam gerak lurus beraturan adalah kelajuan kali waktu.

Dengan arti dan satuan dalam SI:


= Jarak yang ditempuh (km, m)
= Kecepatan (km/jam, m/s)
= Waktu tempuh (jam, sekon)
2. Gerak lurus berubah beraturan
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus suatu obyek, di mana
kecepatannya berubah terhadap waktu akibat adanya percepatan yang tetap. Akibat adanya
percepatan, rumus jarak yang ditempuh tidak lagi linier melainkan kuadratik.
1
𝑠 = 𝑣0 . 𝑡 + 𝑎. 𝑡 2
2

Dengan arti dan satuan dalam SI:


𝑣0 = kecepatan mula-mula (m/s)
𝑎 = percepatan (m/s2)
t = waktu (s)
s = Jaraktempuh/perpindahan (m)
GAMBAR ALAT YANG DIGUNAKAN

Anda mungkin juga menyukai