Anda di halaman 1dari 34

PEMBERDAYAAN BONUS DEMOGRAFI INDONESIA DEMI

MEWUJUDKAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAN


MENGATASI KETIMPANGAN PARIWISATA INDONESIA
DENGAN TRIP DESTINATION OF INDONESIA (TRIDI)

DIUSULKAN UNTUK :

ELEXCURTION 2018

Disusun Oleh :

1. Muhamad Fulki Firdaus (1101160544) 2016


2. Made Kevin Bratawisnu (1401141310) 2014
3. Wildan Ignatio (1101154180) 2015

UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2017
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini
dengan baik. Adapun judul karya tulis ini adalah “Pemberdayaan Bonus Demografi
Indonesia Demi Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi dan Mengatasi Ketimpangan
Pariwisata Indonesia Dengan Trip Destination of Indonesia (TRIDI)”
Karya tulis mahasiswa ini disusun dalam rangka mengikuti Lomba Karya
Tulis Ilmiah Nasional 2018 yang diadakan oleh himpunan mahasiswa sejarah .
Dalam penyusunan karya tulis ini, berbagai bantuan, petunjuk, serta saran dan
masukan penulis dapatkan dari banyak pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan
dalam rangka penyempurnaan dunia pendidikan dan pengetahuan secara luas..

Bandung, 20 Oktober 2018


Penulis

iv
PEMBERDAYAAN BONUS DEMOGRAFI INDONESIA DEMI
MEWUJUDKAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAN MENGATASI
KETIMPANGAN PARIWISATA INDONESIA DENGAN TRIP
DESTINATION OF INDONESIA (TRIDI)

Muhamad Fulki Firdaus, Puput Nidaul Choiriyah


Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Telkom University
Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University
fulkiparadise@gmail.com

ABSTRAK Peran pemuda sangat diperlukan untuk pembangunan bangsa. Terlebih


dalam mengangkat potensi lokal yang belum terdengar oleh wisatawan. Hal ini
bertujuan untuk mewujudkan Indonesia mandiri 2025. Potensi lokal yang dimiliki
oleh Indonesia sangat beragam. Namun karena beragamnya potensi lokal tersebut,
menjadikan titik lemah bangsa ini dalam distribusi potensi lokal yang dimiliki.
Terlebih pada bidang pariwisata yang menyumbang perekonomian Indonesia.
Konsep Indonesia mandiri 2025 Keberagaman budaya dan alamnya menjadikan
Indonesia sebagai destinasi wisata termasyhur. Namun, dalam data Badan Pusat
Statistik bahwa kunjungan wisatawan ke Indonesia tahun 2015 tidak merata
dikarenakan wisatawan hanya mengunjungi daerah tertentu seperti Bali yang
mecapai 43,9% sedangkan wilayah lainnya hanya 0.08% (BPS, 2015). Data ini
menunjukkan adanya ketimpangan pariwisata di Indonesia. Ketimpangan
pariwisata dapat diatasi dengan pemanfaatan internet yang didukung oleh bonus
demografi yaitu pemuda daerah yang didominasi oleh generasi yang aktif internet.
Pemanfaatan bonus demografi didasari bahwa Indonesia sedang mengalami masa
emas dengan memiliki banyak usia produktif yang dapat dimanfaatkan dengan baik
sehingga meningkatkan ekonomi Indonesia sesuai dengan program Indonesia
mandiri 2025. Oleh karena itu, penulis mengusulkan Trip Destination of Indonesia
(TRIDI) sebagai sarana pemanfaatan bonus demografi untuk mengangkat potensi
lokal dengan tujuan mewujudkan Indonesia mandiri 2025. Aplikasi TRIDI
merupakan aplikasi yang memanfaatkan bonus demografi sebagai T-Agent yang
memperkenalkan daerah wisata yang belum dikenal oleh wisatawan secara luas di
aplikasi. Aplikasi ini memberikan lapangan pekerjaan secara tidak langsung kepada
bonus demografi setiap daerah dan sebagai upaya pemerataan pariwisata daerah di
Indonesia, sehingga ekonomi di daerah yang tertinggal dapat meningkat.
Keuntungan TRIDI akan disumbangkan terhadap pariwisata di Indonesia untuk
keberlangsungan ekosistem daerah wisata. Analisis dan inovasi penelitian
menggunakan data kualitatif dan metode deskriptif untuk memberikan solusi
terhadap masalah yang ada.
Kata Kunci: Indonesia Mandiri 2025, Pariwisata, Bonus Demografi, Teknologi
Internet, Trip Destination of Indonesia (TRIDI)

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ ii
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................. v
DAFTAR ISI .......................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................. 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................... 5
2.1 Pariwisata di Indonesia ........................................................... 5
2.2 Bonus Demografi .................................................................... 6
2.2 Pemanfaatan Informasi dan Teknologi ................................... 6
2.2 Sustainable Development Goals ............................................. 7
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................... 9
3.1 Karakteristik Penelitian ........................................................... 9
3.2 Tahapan Pelaksanaan Penelitian .............................................. 9
BAB IV PEMBAHASAN ..................................................................... 11
4.1 Keadaan Pariwisata di Indonesia ............................................. 11
4.2 Aplikasi TRIDI dan Cara Kerja Aplikasi ................................. 13
4.3 Manfaat TRIDI dalam Mendukung Program SDGs ............... 17
BAB V PENUTUP ................................................................................. 19
5.1 Kesimpulan ............................................................................. 19
5.2 Saran ........................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 21
LAMPIRAN .......................................................................................... 23

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Tabel Flowchart Aplikasi TRIDI ........................................... 14

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Grafik Hasil Kuisioner ........................................................ 11


Gambar 4.2 Target Pariwisata di Indonesia .......................................... 12
Gambar 4.3 Fitur Aplikasi TRIDI .......................................................... 15
Gambar 4.4 Alur Manfaat Aplikasi TRIDI ............................................ 18

viii
BAB I
PEMBAHASAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia mandiri 2025 merupakan program pemerintah untuk
mewujudkan bangsa yang berdiri dengan kekuatan sendiri. Untuk mewujudkan
tujuan ini, diperlukan peran pemuda dalam menciptakan suatu inovasi. Khususnya
dalam mengangkat potensi lokal. Indonesia kaya akan potensi lokal yang menjadi
ciri kesatuannya, namun di sisi lain hal itu juga yang menjadi titik lemah bangsa
ini. Dengan banyaknya potensi lokal yang mewarnai Indonesia, mengakibatkan
distribusi potensi lokal tersebut tidak merata. Salah satunya adalah potensi lokal
bidang pariwisata. Padahal bidang pariwisata berkontribusi untuk perekonomian
Indonesia. Kontribusi tersebut pada Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 4%
pada 2014, dengan target meningkat menjadi 8% pada 2019 (Ratna Suranti, 2016).
Hal ini membuktikan bahwa industri pariwisata di Indonesia memiliki kontribusi
yang cukup besar dalam dunia perekonomian di Indonesia. Maka diperlukannya
pengembangan industri pariwisata agar dapat meningkatkan kontribusi di bidang
ekonomi dan mencapai target dalam program pembangunan berkelanjutan.
Dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa jumlah kunjungan
wisatawan mancanegara ke Indonesia tahun 2015 mencapai 786,7 ribu. Pada tahun
2016 jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia meningkat mencapai 12 juta
orang dengan 260 juta perjalanan wisata (APBN, 2016). Melihat kondisi pariwisata
Indonesia, maka diharapkan dapat memanfaatkan peluang Pariwisata Indonesia
untuk mengembangkan ekonomi Indonesia dengan menggunakan berbagai macam
cara (Hakim, 2013).
Namun, dibalik bertumbuhnya industri pariwisata di Indonesia terjadi
ketimpangan atau tidak meratanya tujuan wisatawan, dalam data Badan Pusat
Statistik (BPS) bahwa kunjungan wisatawan ke Indonesia tahun 2015 tidak merata
dikarenakan wisatawan hanya mengunjungi daerah tertentu seperti Bali yang
mencapai 43,9% sedangkan wilayah lainnya hanya 0.08%, hal ini menunjukan
adanya ketimpangan pariwisata di Indonesia. Karena tentunya bumi nusantara ini
masih memiliki tempat wisata lain yang dapat dikunjungi untuk mengoptimalkan

1
tempat wisata domestic agar meningkatkan pariwisata dan bisnis di Indonesia
secara merata.
Untuk mengatasi ketimpangan pariwisata di Indonesia diperlukan inovasi
dari pemuda untuk mencapai Indonesia mandiri 2025. Hal ini didasarkan pada
potensi lokal Indonesia yang beragam, namun belum mempunyai nama di
masyarakat. Dengan pemanfaatan internet dan bonus demografi yaitu pemuda
daerah yang didominasi generasi aktif internet. Pemanfaatan bonus demografi
didasari bahwa Indonesia sedang mengalami masa emas dengan memiliki banyak
usia produktif yang dapat dimanfaatkan dengan baik sehingga meningkatkan
ekonomi Indonesia sesuai dengan tujuan pemerintah mencapai Indonesia mandiri
2025.
Trip Destination of Indonesia (TRIDI) merupakan sarana pemanfaatan
bonus demografi untuk peningkatan perekonomian dan ketimpangan daerah
pariwisata. Aplikasi TRIDI merupakan aplikasi yang memanfaatkan bonus
demografi sebagai T-Agent yang memperkenalkan daerah wisata yang belum
dikenal oleh wisatawan secara luas, aplikasi ini secara tidak langsung dapat
memberikan lapangan pekerjaan kepada bonus deografi setiap daerah dan sebagai
upaya pemerataan pariwisata di Indonesia.
Aplikasi TRIDI akan menunjukan destinasi wisata yang belum dikenal
namun tentunya memiliki potensi untuk menjadi tempat wisata yang tidak kalah
menarik dengan tempat wisata yang lebih dikenal, dengan ini TRIDI dapat
mengurangi ketimpangan pariwisata karena TRIDI dapat menunjukan tempat
wisata yang belum dikenal juga dengan memanfaatkan bonus demografi yang
diharapkan dapat memberikan pelayanan terhadap wisatawan. Sehingga pariwisata
di Indonesia yakni merupakan potensi lokal dapat tumbuh secara merata dan
mewujudkan Indonesia mandiri 2015.
Keuntungan TRIDI akan disumbangkan kepada pariwisata di Indonesia
untuk keberlangsungan ekosistem daerah wisata, yang dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi yang merata. Hal ini melalui industri pariwisata dengan
memanfaatkan bonus demografi yang secara tidak langsung memberikan peluang
pekerjaan yang layak. Dengan pekerjaan yang layak, Indonesia sudah tidak perlu
bergantung dengan negara lain dan dapat mewujudkan Indonesia mandiri 2025.

2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan fenomena yang dijelaskan pada latar belakang diatas, maka
penulis mengajukan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana keadaan pariwisata di Indonesia berdasarkan hasil kuisioner
dan tinjauan pustaka?
2. Bagaimana cara kerja dari aplikasi Trip Destination of Indonesia
(TRIDI)?
3. Apa saja manfaat yang diperoleh dari pemanfaatan aplikasi Trip
Destination of Indonesia (TRIDI) untuk mewujudkan Indonesia mandiri
2025?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan fenomena yang dijelaskan pada latar belakang dan rumusan
masalah diatas, maka penulis mengajukan tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Mengetahui keadaan pariwisata di Indonesia berdasarkan hasil
kuisioner dan tinjauan pustaka
2. Mengetahui cara kerja dari aplikasi Trip Destination of Indonesia
(TRIDI)
3. Mengetahui manfaat yang diperoleh dari pemanfaatan aplikasi Trip
Destination of Indonesia (TRIDI) untuk mewujudkan Indonesia mandiri
2025?
1.3 Manfaat Penelitian
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan tiga manfaat penelitian,
yaitu manfaat penelitian untuk pemerintah, manfaat penelitian untuk pemuda/i
Indonesia dan manfaat penelitian untuk pelaku industri pariwisata di Indonesia.
Berikut manfaat dalam penelitian ini:
1. Manfaat Penelitian untuk Pemerintah:
Membantu pemerintah untuk mempromosikan daerah yang belum
terkenal pada potensi lokal Indonesia yang dapat meningkatkan
pendapatan ekonomi daerah, sehingga dapat membantu mewujudkan
Indonesia mandiri 2025.
2. Manfaat Penelitian untuk Pemuda/i Indonesia:

3
Pemuda/i dapat memperoleh lowongan pekerjaan baru karena TRIDI
menggunakan bonus demografi yaitu pemuda/i Indonesia, sehingga
dapat membantu mewujudkan Indonesia mandiri 2025.
3. Manfaat Penelitian untuk Pelaku Industri Pariwisata Indonesia:
Membantu mempromosikan jasa ataupun barang yang diberikan oleh
pelaku industry.

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pariwisata di Indonesia


Dalam arti yang luas, pariwisata dapat di definisikan sebagai perjalanan
darat dari satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan,
maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan
kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial budaya, alam, dan ilmu
(Yoeti, 1987:109). Berbagai organisasi internasional antara lain PBB, Bank Dunia
dan World Tourism Organization (WTO), telah mengakui bahwa pariwisata
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama
menyangkut kegiatan social dan ekonomi. Diawali dari kegiatan yang semula hanya
dinikmati oleh segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal abad ke-20, kini
telah menjadi bagian dari hak azazi manusia. Hal ini terjadi tidak hanya di negara
maju tetapi mulai dirasakan pula di negara berkembang termasuk pula Indonesia.
Dalam hubungan ini, berbagai negara termasuk Indonesia pun turut menikmati
dampak dari peningkatan pariwisata dunia terutama pada periode 1990 - 1996.
Indonesia kaya dengan beragam wisata budaya dan keindahan wisata alam,
serta berbagai masakan yang mengandung nilai cita rasa tinggi dalam wisata
kulinernya. Keindahan itu semua yang akhirnya membuat Indonesia dikenal
sebagai salah satu negara tempat wisata yang popular. Perkembangan pariwisata
Indonesia juga meningkat tiap tahunnya. Dalam data Badan Pusat Statistik bahwa
jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada Februari 2015
mencapai 786,7 ribu kunjungan atau naik sebesar 11.95 persen dibandingkan
jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tahun sebelumnya. Namun, dalam data
Badan Pusat Statistik terlihat bahwa dari total kunjungan wisatawan mancanegara
ke Indonesia pada Februari 2015 mencapai 786,7 ribu bahwa 43,9% mengunjungi
wilayah bali dan 23,77% mengunjungi wilayah Jakarta sedangkan wilayah Riau
hanya 0,97% dan wilayah baru di Indonesia hanya mencapai 0.08% wisatawan yang
mengunjunginya. Sehingga terjadi ketimpangan pariwisata di Indonesia.

5
2.2 Bonus Demografi
Bonus demografi adalah keadaan tingginya jumlah penduduk yang usia
produktif lebih besar dibandingkan dengan usia tidak produktif (Lembaga
Demografi Universitas Indonesia, 2010). Usia produktif lebih besar dibadingkan
usia non produktif itu artinya beban ketergantungan penduduk akan berkurang
jikalau dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Banyak manfaat yang bisa di
dapatkan dari keadaan bonus demografi, salah satunya manfaat terbesarnya
merubah Indonesia jadi negara berkembang ke negara maju. Menurut Lembaga
Demografi Universitas Indonesia (2010) bahwa untuk persyaratan yang dapat
mendatangkan keuntungan dari bonus demografi adalah sebagai berikut :
 Sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif
Pemanfaatan penduduk untuk dijadikan tenaga kerja yang bisa
meningkatkan kesejahteraan sangat erat hubungannya dengan kualitas.
Pendidikan menjadi factor pemicu kualitas sumber daya manusia yang
tinggi.
 Terserap kedalam pasar
Menjadi faktor penting dalam mengambil manfaat bonus demografi.
Dengan banyaknya dibutuhkan tenaga kerja maka, pengangguran akan
berkurang dan kesejahteraan akan meningkat pesat.
 Meningkatnya perempuan yang masuk kedalam pasar kerja
Dengan masuknya perempuan kedalam pasar kerja maka ratio 50
persennya akan memenuhi pasar kerja sehingga semua akan lebih
banyak lagi penduduk usia produktif menjadi benar-benar produktif.

2.3 Pemanfaatan Informasi dan Teknologi


Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta
memelihara segala peralatan dan perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara
manusia mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa
keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian. Secara etimologis, akar
kata teknologi adalah “techne” yang berarti serangkaian prinsip atau metode
rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek, atau kecakapan tertentu,
atau pengetahuan tentang prinsipprinsip atau metode dan seni. Istilah teknologi

6
sendiri untuk pertama kali dipakai oleh Philips pada tahun 1706 dalam sebuah buku
berjudul (Technology: A Description Of The Arts, Especially The Mechanical).
Information Technology Association of America (ITAA) yang dikutip oleh
Sutarman (2009: 13) menyatakan bahwa, “teknologi informasi adalah suatu studi,
perancangan, pengembangan, implementasi, dukungan atau manajemen system
informasi berbasis komputer, khususnya aplikasi perangkat lunak dan perangkat
keras komputer”. Terbukti secara konkrit teknologi telah menyumbang begitu
banyak hal dalam peradaban manusia, berkat teknologi manusia kini mampu
menghasilkan cara-cara yang efektif dan efisien didalam menyelesaikan berbagai
macam hal dan persoalan dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup umat
manusia.
Multimedia banyak diterapkan dan dimanfaatkan dalam berbagai bidang
kehidupan seperti dalam system informasi bidang Pemerintahan (e-government),
bisnis dan perdagangan (e-commerce) dunia pendidikan (e-learning), multimedia
juga digunakan sebagai media iklan, profil perusahaan, profil produk, bahkan
sebagai media informasi di garis depan didalam mentransformasikan ide dan
gagasan serta tujuan produk.
Dalam beberapa dekade terakhir perkembangan teknologi multi media
memberikan dampak positif bagi perkembangan seni dan budaya, terlebih dalam
hal pengkemasan, promosi dan pemasaran objek wisata, seni dan budaya.
Pemanfaatan teknologi multi media dalam pengembangan wisata, seni dan budaya
Pengembangan objek wisata, seni dan budaya menjadi hal penting untuk di lakukan,
karena akan mendatangkan banyak manfaat jika objek wisata, seni dan budaya
memiliki daya tarik serta keistimewaan. Tentunya ini akan mendatangkan
keuntungan baik dalam hal ekonomi, sosial maupun bagi seni dan budaya itu
sendiri. Dengan datangnya wisatawan karena terpikat oleh daya tarik dan pesona
wisata, seni dan budaya tentunya juga akan meningkatkan devisa bagi
perekonomian wilayah setempat.

2.4 Masyarakat Mandiri 2025


Sustainable Development Goals (SDGs) adalah program pembangunan
berkelanjutan yang memiliki 17 tujuan dengan 169 target yang terukur dengan

7
tenggat waktu yang ditentukan. SDGs merupakan program pembangunan dunia
yang bertujuan untuk kesejahteraan dunia dan planet bumi untuk mendorong
pembangunan, ekonomi, dan lingkungan hidup (Bappenas, 2017). SDGs
diterbitkan pada tanggal 21 Oktober 2015 menggantikan program sebelumnya yaitu
Millenium Development Goals (MDGs) sebagai tujuan pembangunan bersama
yang disepakati oleh berbagai negara dalam forum resolusi Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB).
Pada poin ke 8 pada SDGs ini menyebutkan bahwa “Mendorong
pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus, inklusif, dan berkelanjutan, serta
kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua orang”
yang akan menjadi fokus penulis. Sebab penulis akan mendorong pertumbuhan
ekonomi dengan memanfaatkan dari bonus demografi yang ada di setiap daerah di
Indonesia.

8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Karakteristik Penelitian


Penelitian adalah tindakan penyelidikan yang sistematis, terkendali,
empiris, teliti dan kritis terhadap fenomena-fenomena untuk dianalisis dengan
menggunakan langkah-langkah tertentu agar menghasilkan jawaban ilmiah
(Sujarweni, 2015). Penulis mengategorisasikan penelitian ke dalam beberapa aspek,
yaitu berdasarkan metode dan tujuan. Metode dalam penelitian adalah metode
gabungan yaitu metode kualitatif dan kuantitatif. Metode penelitian gabungan
adalah metode penelitian yang dilakukan dengan analitis data kualitatif berupa
deskripsi terhadap data dan melakukan perhitungan terhadap data kuantitatif yang
didapat. (Indrawati, 2015). Berdasarkan tujuan yang dilakukan penulis, penelitian
ini termasuk pada jenis penelitian deskriptif. Menurut Indrawati (2015:115),
penelitian deskriptif dilakukan untuk menggambarkan faktor atau variabel, tanpa
melihat atau melakukan tes hubungan. Dalam penelitian deskriptif, peneliti hanya
menggambarkan karakteristik atau fungsi dari suatu variabel atau beberapa variabel
dalam suatu situasi.

3.2 Tahapan Pelaksanaan Penelitian


Tahapan penelitian yang dilakukan dalam penelitian yang berjudul
“Pemberdayaan Bonus Demografi Indonesia Demi Mewujudkan Pertumbuhan
Ekonomi dan Mengatasi Ketimpangan Pariwisata Indonesia dengan Trip
Destination of Indonesia (TRIDI)” adalah sebagai berikut:
1. Menemukan dan mengidentifikasi masalah
Penulis menjabarkan tentang adanya ketimpangan pariwisata di Indonesia.
Serta meningkatkan kualitas generasi muda sebagai lentera bangsa.
2. Mengadakan kajian kepustakaan
Didasarkan kerangka karangan yang penulis kemukakan sebelumnya, maka
penulis mencoba untuk mengkaji, menganalisa, dan mengkorelasikan
pemikiran penulis, sehingga diperoleh suatu kajian dan analisa secara
mendalam terhadap masalah yang diuraikan. Dengan kajian tersebut

9
diharapkan penulis akan menghasilkan pemecahan masalah. Serta analisa
yang jelas terhadap masalah yang akan dipecahkan.
3. Referensi (Pencarian data di berbagai media)
Metode yang digunakan untuk mencari informasi berupa data, teks, tulisan,
gambar, kuisioner dan sebagainya dalam internet. Informasi tersebut dicari,
dipilih, kemudian di download untuk dibaca dan dipelajari. Metode
kuisioner digunakan untuk mengetahui masalah pada responden dan metode
browsing kami gunakan untuk mencari informasi sebagai bahan dalam
penyusunan karya tulis.
4. Merumuskan alternnatif pemecahan masalah
Langkah ini merupakan pengkolerasian solusi pemecahan masalah yang
telah dikembangkan sebelumnya.
5. Menyusun karya tulis

10
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Keadaan Pariwisata di Indonesia


Dalam melakukan analisa untuk melihat keadaan pariwisata di Indonesia,
penulis melakukan analisis terhadap hasil kuisioner yang disebarkan dan analisis
kualitatif terhadap data kunjungan wisatawan yang dilihat dari Badan Pusat
Statistik. Hal ini bertujuan untuk menganalisa secara mendalam mengenai faktor
yang mempengaruhi jumlah wisatawan yang berkunjung ke daerah wisata di
Indonesia.

Tempat Wisata yang Alasan Takut Pergi ke Tempat


Jarang Dikunjungi Wisata yang Jarang Dikunjungi

Lain-lain
Mahal5%
Mengetahui 13%
30% Tidak Ada
Jauh Informasi
Tidak 55%
27%
Mengetahui
70%

Mengetahui Tidak Ada Informasi Jauh


Tidak Mengetahui Mahal Lain-lain

Gambar 4.1 Grafik Hasil Kuisioner


Sumber: Olahan Penulis

Berdasarkan hasil dari kuisioner dengan responden sebanyak 100


responden, maka diperoleh informasi bahwa sebanyak 70% responden tidak
mengetahui wisata pada beberapa daerah yang jarang dikunjungi sebagai obyek
wisata seperti Pantai Laut Merah di Banyuwangi, Taman Nasional Bukit Tiga Puluh
di Riau, Air Terjun Tumburano di Kendari, dan berbagai destinasi wisata di luar
Pulau Jawa yang jarang dikunjungi oleh wisatawan. Responden juga
mengemukakan bahwa alasan utama yaitu sebanyak 55% responden takut untuk

11
berpergian ke obyek wisata yang jarang dikunjungi dikarenakan tidak adanya
informasi spesifik mengenai obyek wisata tersebut. Sehingga hal tersebut
menyebabkan terjadinya ketimpangan wisata di Indonesia.
Ketimpangan wisata juga dibuktikan dengan data dari Badan Pusat Statistik
(BPS) Indonesia bahwa dari total kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia
pada Februari 2015 mencapai 786,7 ribu bahwa 43,9% mengunjungi wilayah bali
dan 23,77% mengunjungi wilayah Jakarta sedangkan wilayah Riau hanya 0,97%
dan wilayah baru di Indonesia hanya mencapai 0.08% wisatawan yang
mengunjunginya.

Gambar 4.2 Target Pariwisata di Indonesia


Sumber: Paparan Kementrian Pariwisata oleh Ratna Suranti

Target pemerintah melalui pariwisata di Indonesia diharapkan mengalami


peningkatan pada tahun 2019 baik dalam skala makro maupun mikro yang dapat
dilihat pada gambar 4.2. Hal ini akan berdampak pada peningkatan perekonomian
di Indonesia, dengan demiian Indonesia dapat menjadi negara mandiri karena
perekonomian membaik.
Berdasarkan pemaparan dari Muhammad Awaluddin, Direktur Enterperise
& Business Services Telkom Indonesia (Bisnis Wisata, 2016) bahwa Infrastruktur
Information & Communication Technology (ICT) pariwisata Indonesia, masih
sangat rendah. Padahal era digitalisasi, keberadaan ICT sangat dibutuhkan bagi
dunia pariwisata untuk meningkatkan kinerja, meningkatkan kunjungan wisatawan
mancanegara.

12
Riset dari We Are Social tanggal 26 Januari 2017 bahwa terjadi peningkatan
pengguna internet di Indonesia selama setahun, mulai Januari 2016 sampai Januari
2017, yakni sebanyak 132,7 juta pengguna dari 88,1 juta pengguna. Hal ini
membuktikan bahwa penetrasi internet di Indonesia cukup tinggi dan berpotensi
untuk dikembangkan dalam berbagai aspek. Aspek yang dapat menerapkan internet
adalah industri pariwisata di Indonesia untuk mengurangi ketimpangan pariwisata
dan meningkatkan keadaan perekonomian di daerah wisata tersebut. Sehingga
penulis mengajukan aplikasi TRIDI berbasis internet sebagai salah satu cara
mengatasi ketimpangan pariwisata di Indonesia untuk meningkatkan perekonomian
daerah dan pemberdayaan bonus demografi daerah tersebut. Aplikasi TRIDI dapat
menjadi salah satu solusi dalam mendukung potensi lokal untuk mewujudkan
Indonesia mandiri 2025.

4.2. Aplikasi TRIDI dan Cara Kerja Aplikasi


Aplikasi TRIDI adalah aplikasi yang digunakan dengan tujuan untuk
mempopulerkan tempat pariwisata agar lebih dikenal oleh masyarakat luas dengan
memanfaatkan bonus demografi yang ada di daerah tersebut. Aplikasi ini
diharapkan mampu menambah jumlah pengunjung ke tempat pariwisata di masing-
masing daerah, khususnya daerah pariwisata yang belum terkenal. Dimana aplikasi
ini juga akan memberikan efek domino yaitu tidak hanya mampu memanfaatkan
bonus demografi yang ada, namun mampu untuk meningkatkan pemasukan
ekonomi daerah wisata tersebut. Dengan meningkatnya jumlah kunjungan di daerah
wisata, maka akan membuka peluang usaha bagi penduduk yang berdomisili di
daerah tersebut. Lebih dari itu, jika tingkat kunjungan meningkat maka mampu
untuk memberi sumbangan yang lebih besar terhadap devisa Negara.

13
Tabel 4.1 Tabel Flowchart Aplikasi TRIDI
Pemuda/i Indonesia Sistem TRIDI Visitor

Pemuda/i yang tertarik


Visitor yang telah terdaftar
menjadi T-Agent

Mendaftar Mendapatkan Akun T-


Agent
Mengakses
melalui
smartphone

Memberikan Informasi Hak Ases


terkait Tempat T-Agen
Pariwisata di Daerah Aaa
Mereka (Foto, Biaya,
Penginapan, Obyek
Wisata)

Proses Informasi Destinasi


Upload Pariwisata di Indonesia

Interaksi
Visitor menyetujui
dan
perjalanan
Transaksi
Aaa

T-Agent Melayani Proses


Visitor Sesuai Penyetujuan
dengan
kesepakatan

Sumber: Olahan Penulis

14
Untuk membuat aplikasi TRIDI beroperasi lebih efektif, maka akan dibuat
sebuah komunitas dengan nama T-agent. T-agent atau tourism agent adalah sebuah
komunitas yang digunakan untuk menarik wisatawan berkunjung ke tempat wisata.
Komunitas T-agent akan membantu wisatawan untuk mendapatkan visualisasi
daerah wisata, lewat foto ataupun video yang di upload ke aplikasi ini. Selain itu,
T-agent juga akan menampilkan informasi-informasi lain seputar keperluan dalam
berwisata, seperti tempat penginapan, rute perjalanan, tour guide dan bantuan
lainnya. TRIDI ini dapat didownload gratis dipenyedia download aplikasi. Salah
satu keunggulan dari aplikasi TRIDI yaitu dari sisi penyedia informasinya, yang
merupakan pemuda-pemudi asli daerah tersebut. Pemilihan pemuda/i sebagai
penyedia informasi dianggap sebagai cara yang efektif, karena pemuda/i ini
mengetahui seluk-beluk daerahnya, selain untuk memberdayakan bonus demografi
yang ada. Pemuda/i yang telah teregistrasi dengan aplikasi TRIDI, akan mejadi
agen yang aktif memberikan informasi-informasi untuk menarik wisatawan datang
ke daerahnya. Agen yang teregistrasi ini akan mendapatkan akun penyedia
informasi, bersanding dengan agen-agen lain dari daerah yang berbeda. Para calon
pengunjung yang ingin berkunjung ke suatu daerah, dapat memilih salah satu akun
penyedia informasi yang tertera di aplikasi T-agent. Lalu calon pengunjung dapat
berdiskusi dengan akun tersebut untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan
mengenai daerah wisata yang akan dikunjungi.

Gambar 4.3 Fitur Aplikasi TRIDI


Sumber: Olahan Penulis

15
Adapun fitur-fitur yang terdapat dalam aplikasi TRIDI yaitu fitur upload
foto dan video tempat wisata, diiringi dengan fitur share location yang membantu
dalam mendeteksi daerah sumber foto atau video yang diupload. Selain itu, agen
yang menshare tempat wisata juga bisa memberikan deskripsi singkat tentang
tempat tersebut. Dari perspektif pengguna aplikasi, selain mendapat informasi
tentang tempat wisata, pengguna juga dapat memilih agen mana yang dapat menjadi
pemandu mereka berwisata. Kemudian, agen dan calon pengunjung dapat
berdiskusi lebih lanjut untuk membahas seputar tempat wisata tersebut. Pengunjung
dapat memberikan penilaian terhadap pelayanan agen, mulai dari berdiskusi sampai
dengan kunjungan wisata selesai. Penilaian tersebut berupa pemberian bintang,
dimana satu bintang menunjukan bad service dan lima bintang menunjukan
excellent service. Penilaian ini dapat menjadi pertimbangan untuk pengunjung
selanjutnya yang akan menggunakan jasa agen, selain itu, tim pengelola aplikasi
juga dapat memberikan evaluasi terhadap agen yang mendapat predikat bad service
untuk meningkatkan pelayanannya.
Aplikasi TRIDI ini dapat berjalan dengan optimal dengan adanya kontribusi
para pemuda/i yang menjadi agen untuk mempopulerkan tempat wisata di daerah
mereka. Selain itu, agen juga bisa mendapat penghasilan apabila jasa mereka
digunakan oleh pengunjung untuk membantu selama kunjungan wisata, misalnya
menjadi pemandu wisata atau mencarikan penginapan untuk para pengunjung, Saat
agen mengupload foto tempat wisata, mereka juga bisa mengupload tempat
penginapan atau home stay rekomendasi yang ada disekitar tempat wisata berikut
dengan rentang harga yang berbeda-beda. Apabila pengunjung memilih untuk
menginap di tempat yang direkomendasikan oleh agen, maka pembayaran dapat
dilakukan melalui tim pengelola untuk menghindari adanya penipuan. Selain itu,
kemungkinan agen melakukan penipuan, informasi palsu atau kecurangan lainnya
juga sangat kecil, karena ruang gerak agen akan terdeteksi oleh tim pengelola.
Database yang digunakan saat agen melakukan registrasi akan menjadi landasan
untuk mendeteksi setiap agen. Dalam mengimplementasikan aplikasi TRIDI maka
diharapkan mendapat bantuan dari berbagai pihak, antara lain:

16
a. Pemerintah
Mensosialisasikan aplikasi TRIDI dari cara penggunaan hingga manfaat
yang didapatkan kepada masyarakat lokal, terutama kepada para bonus
demografi.
b. Akademisi
Dikarenakan sasaran agent dari aplikasi ini adalah pemuda/pemudi yang
mayoritas masih duduk di bangku pendidikan. Oleh karena itu
dibutuhkan peran dari akademisi sebagai pemakai aplikasi ini sekaligus
menjadi testimoni dengan cara mempublikasikannya.
c. Industri
Dalam hal ini adalah industri-industri yang berkecimpung dalam
pariwisata daerah untuk berintegrasi bersama TRIDI. Seperti diketahui
TRIDI memiliki fitur media informasi kebutuhan pariwisata seperti
tempat penginapan, tempat makan hingga pusat perbelanjaan oleh-oleh.
d. Komunitas
Komunitas yang terkait pariwisata seperti Komunitas Pecinta Wisata
Banyuwangi (KOPIWANGI) atau Komunitas Pecinta Wisata
(KOPINDO) dapat menjadi pengguna TRIDI maupun penyedia
informasi bagi TRIDI. Komunitas juga bisa berintegrasi dengan TRIDI
dalam mempromosikan kegiatan-kegiatan sosial yang telah
diagendakan kepada para pengunjung.

4.3 Manfaat TRIDI dalam Mendukung Indonesia Mandiri


Aplikasi TRIDI merupakan aplikasi yang dapat memanfaatkan bonus
demografi dengan bantuan teknologi smartphone dan internet. Manfaat yang
diperoleh dari pengguna adalah mengetahui berbagai tempat pariwisata di
Indonesia dan dapat mencari referensi sesuai dengan tempat, harga ataupun
kebutuhan lainnya dari para pengguna. Manfaat bagi T-Agent adalah dapat
menghasilkan uang dengan cara menjadi tour guide dan pemberi informasi untuk
pariwisata di Indonesia sehingga mereka dapat meningkatkan taraf hidup mereka
dengan bantuan TRIDI. Manfaat bagi daerah di Indonesia adalah pemerataan

17
pariwisata di daerah pariwisata di Indonesia, sehingga ekonomi di daerah yang
tertinggal di bidang pariwisata dapat terangkat dengan baik.

Gambar 4.4 Alur Manfaat Aplikasi TRIDI


Sumber: Olahan Penulis

Solusi yang diberikan aplikasi TRIDI dapat mendukung program Indonesia


mandiri 2025. Hal ini disebabkan karena pekerjaan yang layak dapat diperoleh oleh
bonus demografi di Indonesia melalui aplikasi TRIDI maka para pemuda/I tersebut
dapat mendapatkan ekonomi tambahan dengan menjadi tour guide dengan
memberikan informasi yang dibutuhkan pengguna terkati daerah wisata yang
tertinggal. Di samping itu , dapat mengurangi ketimpangan pariwisata di Indonesia
sehingga meningkatkan perekonomian di Indonesia khususnya pada daerah yang
memiliki tempat wisata yang belum dikenal oleh wisatawan.
Aplikasi TRIDI akan turut mengangkat potensi lokal yang belum dikenal
oleh masyarakat. Karena sebenarnya masing-masing potensi lokal memiliki daya
pikat untuk dikunjungi oleh wisatawan. Sebagai wujud upaya mempertahankan
daerah wisata secara berkelanjutan, maka sebagian keuntungan dari aplikasi TRIDI
disumbangkan ke dinas pariwisata pada daerah yang tertinggal yang dapat
digunakan untuk memperbaiki infrastruktur pada destinasi wisata di daerah tersebut

18
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Potensi lokal di Indonesia, khususnya sektor pariwisata mengalami
ketimpangan hal ini dikarenakan kurangnya informasi yang beredar diketahui oleh
responden terkait beberapa pariwisata yang jarang dikunjungi oleh wisatawan. Hal
ini diperkuat dengan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa dari total
kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada Februari 2015 mencapai
786,7 ribu bahwa 43,9% mengunjungi wilayah bali dan 23,77% mengunjungi
wilayah Jakarta sedangkan wilayah Riau hanya 0,97% dan wilayah baru di
Indonesia hanya mencapai 0.08% wisatawan yang mengunjunginya. Dengan
demikian sistem distribusi pariwisata belum maksimal dan sulit untuk mencapai
Indonesia mandiri 2025. Karena syarat dari Indonsia mandiri 2025 adalah
Sehingga penulis mengajukan aplikasi Trip Destination of Indonesia
(TRIDI) yang bertujuan untuk mengurangi ketimpangan pariwisata di Indonesia
guna mewujudkan Indonesia mandiri 2025 dengan memanfaatkan bonus demografi
di Indonesia dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Solusi yang
diberikan aplikasi TRIDI dapat mendukung program Indonesia mandiri 2025.
Pekerjaan yang layak dapat diperoleh oleh bonus demografi di Indonesia
dikarenakan melalui aplikasi TRIDI maka para pemuda/i tersebut dapat
mendapatkan ekonomi tambahan dengan menjadi tour guide dengan memberikan
informasi yang dibutuhkan pengguna terkati daerah wisata yang tertinggal. Di
samping itu pula, dapat mengurangi ketimpangan pariwisata di Indonesia sehingga
meningkatkan perekonomian di Indonesia khususnya pada daerah yang memiliki
tempat wisata yang belum dikenal oleh wisatawan.

5.2 Saran
Aplikasi TRIDI membutuhkan dukungan dari berbagi pihak agar dapat
berjalan dengan baik dalam mengurangi ketimpangan pariwisata di Indonesia
antara lain:

19
a. Pemerintah
Dapat membantu mensosialisasikan aplikasi TRIDI dari cara
penggunaan hingga manfaat yang didapatkan kepada masyarakat lokal,
terutama kepada para bonus demografi.
b. Akademisi
Dibutuhkan peran dari akademisi sebagai pemakai aplikasi ini sekaligus
menjadi testimoni dengan cara mempublikasikannya.
c. Industri
Dalam hal ini adalah industri-industri yang berkecimpung dalam
pariwisata daerah untuk berintegrasi bersama TRIDI. Seperti diketahui
TRIDI memiliki fitur media informasi kebutuhan pariwisata seperti
tempat penginapan, tempat makan hingga pusat perbelanjaan oleh-oleh.
d. Komunitas
Komunitas yang terkait pariwisata seperti Komunitas Pecinta Wisata
(KOPIWANGI) atau Komunitas Pecinta Wisata (KOPINDO) dapat
menjadi pengguna TRIDI maupun penyedia informasi bagi TRIDI.

20
DAFTAR PUSTAKA

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). (2016). Informasi APBN 2016.
Tersedia: www.kemenkeu.go.id. (diakses pada tanggal 15 November 2017).
Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia. (2015). Tingkat Pariwisata di Indonesia
(diakses pada tanggal 15 November 2017).
Ilmu Ekonomi ID. (2016). Pengertian dan Tujuan SDGs (Sustainable Development
Goals). Tersedia: http://www.ilmu-ekonomi-id.com/2016/10/pengertian-
dan-tujuan-sdgs-sustainable-development-goals.html (diakses pada tanggal
14 November 2017).
Indonesia Investments. (2016). Industri Pariwisata Indonesia. Tersedia:
https://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/industri-
sektor/pariwisata/item6051? (diakses pada tanggal 14 november 2017).
Indrawati. (2015). Metode Penelitian Manajemen dan Bisnis Konvergensi
Teknologi Komunikasi dan Informasi. Mengger Girang, Bandung: PT
Refika Aditama.
Kementrian Pariwisata. (2014). Statitstik Wisatawan Nusantara. Tersedia:
http://kemenpar.go.id/asp/ringkasan.asp?c=111 (diakses pada tanggal 14
November 2017).
Kementerian PPN/Bappenas. (2017). Apa itu SDGs ? Tersedia:
http://sdgs.bappenas.go.id/ (diakses pada tanggal 16 November 2017).
Lembaga Demografi Universitas Indonesia. (2010). Dasar - Dasar Demografi (2
ed). Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia: Salemba Empat.
Poerwanto, Endy. (2016). Information & Communication Technology Pariwisata
Masih Rendah. Tersedia: http://bisniswisata.co.id/information-
communication-technology-pariwisata-indonesia-masih-rendah/ (diakses
pada tanggal 16 November 2017).
Rachman, Anita. (2015). Pariwisata Indonesia dalam Angka. Tersedia:
http://indo.wsj.com/posts/2015/06/03/pariwisata-indonesia-dalam-
angka/?mod=WSJIdn_WSJINDOGayaHidup_LeftTopNews (diakses pada
tanggal 15 November 2017).

21
Sujarweni, V. Wiratna. (2015). Metodologi penelitian Bisnis & Ekonomi (1st ed.).
Bantul, Yogyakarta: PT Pustaka Baru
Suranti, Ratna. (2016). Upaya Promosi Potensi Pariwisata Indonesia untuk
Meningkatkan Perekonomian Nasional. Paparan Kementrian Pariwisata.
Yoeti, aka A. (1987). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa.
Sutarman. (2009). Pengantar teknologi Informasi. Jakarta : Bumi Aksara.

22
Lampiran
KUISIONER TINGKAT AWARENESS TERHADAP WISATA
INDONESIA

1. Siapakah nama anda?

2. Berapakah umur anda?

3. Apakah anda pernah travelling?


Ya Tidak

4. Apakah anda suka travelling?


Ya Tidak

5. Apakah anda tahu tempat wisata Pantai Laut Merah, Taman Nasional
Bukit Tiga Puluh, dan Air Terjun Tumburano?
Ya Tidak

6. Jika tidak, mengapa?

7. Menurut anda, apakah yang menyebabkan orang tidak mengetahui tempat


wisata yang ada di Indonesia?
Jauh Mahal
Tidak Ada Alasan lainnya …….
Informasi

23
Lampiran
(Curicullum Vitae Ketua Tim)
DATA PRIBADI (PERSONAL DATA)
Nama Lengkap Muhamad Fulki Firdaus
Full Name
Gelar Akademik
Degree/Title S1 Teknik Telekomunikasi

IPK 3,45
GPA (Scale of 4.00)
Tempat & Tanggal Lahir
Lebak, 25 Agustus 1997
Place & Date Of Birth
Umur 20 Tahun
Age 20 Years Old
Jenis Kelamin Laki-Laki
Gender Male

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN (EDUCATIONAL BACKGROUND)


Tingkat Nama Sekolah/Universitas Periode
Level School/University Name Period
Telkom University
Universitas 2016-
Fakultas Teknik Elektro
University Sekarang
Prodi Teknik Telekomunikasi
Sekolah Menengah Umum/Atas
SMA La-Tansa 2012-2015
Senior High School
Sekolah Menengah Pertama
SMP La-Tansa 2009-2012
Junior High School
Sekolah Dasar
SDN 1 Cipanas 2003-2009
Elementary School

PENGALAMAN BERORGANISASI (ORGANIZATIONAL EXPERIENCE)


Tingkat Pengalaman Berorganisasi
Level Organizational Experience
Sekolah Dasar
- Anggota Pramuka Siaga
Elementary School
- Anggota English Club
Sekolah Menengah Pertama
- Anggota Arabic Club
Junior High School

- Peningkatan bahasa OSIS


Sekolah Menengah Umum/Atas
- Anggota pramuka bantara
Senior High School

Universitas
- Anggota UKM SEARCH Telkom University
University

24
PRESTASI & BEASISWA (ACHIEVEMENT & SCHOLARSHIP)

 Harapan 2 LKTI Kabupaten Lebak 2014


 Juara 2 LKTI Nasional UII 2015
 Finalis Call For Paper 12th Annual of Communication Days 2017
 Runner Up Parahyangan Business Case Competition 2017

(Curicullum Vitae Anggota 1)

DATA PRIBADI (PERSONAL DATA)


Nama Lengkap Made Kevin Bratawisnu
Full Name
Gelar Akademik
S1 Manajemen Bisnis
Degree/Title
Telekomunikasi dan Informatika (MBTI)
IPK
3.99
GPA (Scale of 4.00)
Tempat & Tanggal Lahir Negara, 04 Maret 1997
Place & Date Of Birth
Umur 19 Tahun
Age 19 Years Old
Jenis Kelamin Laki-Laki
Gender Male

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN (EDUCATIONAL BACKGROUND)


Tingkat Nama Sekolah/Universitas Periode
Level School/University Name Period
Telkom University
Universitas Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2014-
University Prodi Manajemen Bisnis Telekomunikasi Sekarang
dan Informatika
Sekolah Menengah Umum/Atas
SMA Negeri 1 Denpasar (Acceleration) 2012-2014
Senior High School
Sekolah Menengah Pertama
SMPN 1 Negara 2009-2012
Junior High School
Sekolah Dasar
SDK Marsudirini 2003-2009
Elementary School

25
PENGALAMAN BERORGANISASI (ORGANIZATIONAL EXPERIENCE)
Tingkat Pengalaman Berorganisasi
Level Organizational Experience
Sekolah Dasar
- Anggota Pramuka Siaga SDK Marsudirini Negara
Elementary School
- Anggota Seksi ICT dan Publikasi OSIS SMPN 1 Negara
Sekolah Menengah Pertama
periode 2010-2011
Junior High School
- Sekretaris 2 OSIS SMPN 1 Negara periode 2011-2012

Sekolah Menengah Umum/Atas - Anggota SMANSA Debating Community


Senior High School

- Anngota Divisi Keilmuan Pengurus Himpunan


Universitas Mahasiswa MBTI
University - Anggota UKM SEARCH Telkom University
- Staff Divisi Research UKM SEARCH Telkom University

PRESTASI & BEASISWA (ACHIEVEMENT & SCHOLARSHIP)

 Juara 2 Mahasiswa Berprestasi Kopertis Jawa Barat


 Mahasiswa Berprestasi Telkom University 2016
 1st Winner National Management Brainstorming Competition 2016, Bakrie
University
 International Student Conference On Asian African Studies, Bandung - Indonesia
 1st Winner Economic Debate Trilogy of C.O.I.N 2015, Universitas Soedirman
 3rd Winner Business Simulation Competition IPB Business Festival (IBF) 2015, IPB
 3rd Winner National Management Brainstorming Competition 2015, Bakrie
University
 3rd Winner Economic Debate Management Fair 2015, IBI Darmajaya Lampung
 3rd Runner Up Business Simulation Competition SIMBIZ Binus 2016, Binus
University
 2nd Winner Business Simulation Competition Championship Regeneration 2015,
Telkom University
 2nd Winner Essai Competition Championship Regeneration 2016, Telkom
University.
 1st Winner Marketing Mix Design Digital Screen Version Designs Business
Competition, Telkom University
 1st Winner Creative Thinking in Business Competition 2015, Telkom University
 Finalist Business Simulation Competition SIMBIZ Binus 2015, Binus University

26
 Participant of Marketing Debate Competition Indonesia I-Motion 2014, Faculty of
Economics, Universitas Indonesia
 Participant of Widyatama Economic Challenge 2015, Widyatama University
 Beasiswa Pintar Telkom University
 Beasiswa Mahasiswa Berprestasi Telkom University

(Curicullum Vitae Anggota 2)

DATA PRIBADI (PERSONAL DATA)


Nama Lengkap Wildan Ignatio
Full Name
Gelar Akademik
Degree/Title S1 Teknik Telekomunikasi

IPK 3,62
GPA (Scale of 4.00)
Tempat & Tanggal Lahir
Bengkulu, 01 Agustus 1997
Place & Date Of Birth
Umur 20 Tahun
Age 20 Years Old
Jenis Kelamin Laki-Laki
Gender Male

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN (EDUCATIONAL BACKGROUND)


Tingkat Nama Sekolah/Universitas Periode
Level School/University Name Period
Telkom University
Universitas 2015-
Fakultas Teknik Elektro
University Sekarang
Prodi Teknik Telekomunikasi
Sekolah Menengah Umum/Atas
SMAK st. Augustinus Kediri 2012-2015
Senior High School
Sekolah Menengah Pertama
SMPK Petra Kediri 2009-2012
Junior High School
Sekolah Dasar
SDN Mekarjaya 11 Depok 2003-2009
Elementary School

27
PENGALAMAN BERORGANISASI (ORGANIZATIONAL EXPERIENCE)
Tingkat Pengalaman Berorganisasi
Level Organizational Experience
Sekolah Dasar
- Anggota Pramuka Siaga
Elementary School
Sekolah Menengah Pertama - Anggota English Club
Junior High School - Anggota Olimpiade Matematika

- Anggota Olimpiade Sains


Sekolah Menengah Umum/Atas
- Anggota PMR
Senior High School

Universitas
- Anggota UKM SEARCH Telkom University
University
- Staff Divisi Research UKM SEARCH Telkom University

PRESTASI & BEASISWA (ACHIEVEMENT & SCHOLARSHIP)

 Juara 2 Esaay Championship Regeneration di Telkom University 2017


 Juara 1 Budi Luhur National Case Competition 2017
 Finalis Call For Paper 12th Annual of Communication Days 2017
 Finalis Parahyangan Business Case Competition 2017
 Semifinalis Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Mathematics Students Club 2017

28

Anda mungkin juga menyukai