Sebelumnya, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Haris Munandar
menjelaskan, Industri 4.0 mengacu pada peningkatan otomatisasi, machine-to-machine dan
komunikasi human-to-machine, artificial intelligence, serta pengembangan teknologi
berkelanjutan
Dalam melakukan perubahan selalu ada konflik yang menyelimuti. Entah itu yang
menguatkan maupun yang menjatuhkan. Di Indonesia penerapan industri 4.0 masih
jarang diterapkan. Hal ini mengingat banyaknya tenaga kerja manusia yang dipekerjakan.
Alasan lain yang mendasari hal ini adalah permasalahan ekonomi yang terjadi di
masyarakat Indonesia. Pemerintah telah gencar membuka lapangan pekerjaan untuk
memninimalisasi tingkat kemiskinan dan pengangguran. Dimana masalah tersebut
merupakan masalah yang tidak kunjung terselesaikan meskipun telah banyak kebijakan
dari pemerintah yang dikeluarkan. Penerapan industri 4.0 di Indonesia bukan tidak
mungkin akan menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.