Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK

Industri 4.0 merupakan pola kehidupan perindustrian yang mengedepankan


otomatisasi, machine to machine serta pengembangan teknologi berkelanjutan.

Sebelumnya, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Haris Munandar
menjelaskan, Industri 4.0 mengacu pada peningkatan otomatisasi, machine-to-machine dan
komunikasi human-to-machine, artificial intelligence, serta pengembangan teknologi
berkelanjutan

Sub Tema : Optimisme vs Pesimisme “Making Indonesia 4.0”

Industrialisasi di dunia menjadi topik pembahasan yang hangat di kehidupan ini.


Kemajuan dunia industri yang melesat jauh menjadikan semua serba canggih dan mudah.
Munculnya industri 4.0 menjadi tombak kekuatan kemajuan bidang industri di dunia.
Tujuan dari industri 4.0 ini adalah meminimalisasi kerja manusia dan memanfaatkan
network untuk menjalin hubungan di dunia tanpa batas. Dengan adanya indsutri 4.0 ini
aktivitas hampir di segala bidang memanfaatkan mesin. Namun di sisi lain, hal ini akan
menimbulkan permasalahan baru. Yakni banyaknya pengangguran akibat otimalisasi
indsutri. Tenaga kerja yang semula dominan dengan manusia digantikan oleh mesin.
Kemudian pertanyaannya, bagaimana dengan nasib tenaga kerja manusia?

Dalam melakukan perubahan selalu ada konflik yang menyelimuti. Entah itu yang
menguatkan maupun yang menjatuhkan. Di Indonesia penerapan industri 4.0 masih
jarang diterapkan. Hal ini mengingat banyaknya tenaga kerja manusia yang dipekerjakan.
Alasan lain yang mendasari hal ini adalah permasalahan ekonomi yang terjadi di
masyarakat Indonesia. Pemerintah telah gencar membuka lapangan pekerjaan untuk
memninimalisasi tingkat kemiskinan dan pengangguran. Dimana masalah tersebut
merupakan masalah yang tidak kunjung terselesaikan meskipun telah banyak kebijakan
dari pemerintah yang dikeluarkan. Penerapan industri 4.0 di Indonesia bukan tidak
mungkin akan menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.

Optimisme dari penerapan industri 4.0 di Indonesia disebabkan karena semangat


untuk menjadi negara maju. Sementara Indonesia masih merupakan negara berkembang
yang belum mampu memaksimalkan teknologi dalam penerapannya di segala bidang.

Anda mungkin juga menyukai