Anda di halaman 1dari 2

Jakarta, 1 Mei 2018

No : 16 / APMFI.P / V / 2018
Hal : Himbauan dan SOP penyumpahan lulusan
Lampiran : SOP penyumpahan lulusan

Kepada Yth. Anggota APMFI


Di tempat

Assalamualaikum.wr.wb

Salam sejahtera bagi kita semua

Terkait dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Tenaga Kesehatan Nomor 36


Tahun 2014, sehingga banyak persepsi tentang tidak perlunya melakukan upacara
sumpah/pelantikan bagi lulusan SMK jurusan Farmasi. Perlu diketahui, setelah
lahirnya undang-undang no 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan maka
kewenangan yang dimiliki lulusan SMK jurusan farmasi memang sangat terbatas.
Namun, meskipun memiliki kewenangan yang terbatas terdapat satu hal yang harus
kita pahami dan sepakati bersama bahwa lulusan kita tetap dapat memegang,
melihat dan mengetahui resep sehingga juga bertanggung jawab terhadap rahasia
kedokteran maupun rahasia kefarmasian. Sehingga atas dasar itulah kami
rekomendasikan kepada seluruh anggota APMFI untuk tetap melaksanakan
sumpah/pelantikan bagi lulusannya.
Demikian yang perlu kami sampaikan agar kiranya dapat dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab yang tinggi. Atas perhatian dan
kerja samanya disampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Wassalamualaikum.wr.wb

Hormat Kami
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENGAMBILAN SUMPAH / PELANTIKAN
ASISTEN TENAGA KEFARMASIAN

1. Pelantikan adalah serangkaian proses yang harus dijalankan bagi pekerjaan tertentu yang
terkait dengan kerahasiaan sebuah profesi dan diucapkan dihadapan rohaniawan masing-
masing berdasarkan agama dan kepercayaannya. Sumpah merupakan sebuah janji
terhadap Tuhan Yang Maha Esa bahwa siap menjalankan pekerjaannya dengan sebaik-
baiknya, dengan sebenar-benarnya dan dengan penuh tanggung jawab berdasarkan hukum
dan etika profesi yang ada.
2. Adapaun unsur yang harus di penuhi dari suatu proses penyumpahan antara lain :
a. Kepanitiaan
b. Peserta sumpah
c. Pengambil sumpah
d. Saksi
e. Rohaniawan
3. Kepanitiaan sumpah dibentuk dan ditetapkan dibawah tanggung jawab dan koordinasi
ketua korwil di wilayah masing-masing.
4. Panitia terpilih memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada pengurus pusat perihal
pelaksanaan sumpah dengan diketahui oleh APMFI korwil daerah yang terdiri dari:
a. Waktu dan tempat pengambilan sumpah
b. Asal peserta yang diambil sumpahnya
c. Unsur-unsur yang terlibat dalam prosesi
5. Peserta sumpah adalah peserta didik yang dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dan
memiliki kompetensi sesuai dengan bidangnya masing-masing.
6. Pelaksana Pengambil sumpah
a. Pengambil sumpah dapat diambil dari unsur Dinas Kesehatan kabupaten/kota,
ketua PAFI Daerah / cabang setempat maupun dari pimpinan sekolah sendiri.
b. Pengambilan sumpah yang dilakukan oleh pimpinan sekolah dapat dilakukan
dengan memperhatikan apabila unsur Dinas Kesehatan kabupaten/kota dan ketua
PAFI Daerah/cabang setempat tidak bersedia melakukan penyumpahan.
7. Saksi dapat berasal dari unsur dinas kesehatan setempat, organisasi profesi PAFI, maupun
dari rohaniawan.
8. Setelah prosesi dan kegiatan selesai, ketua panitia membuat laporan kegiatan beserta
pertanggungjawaban kepada ketua korwil daerah masing-masing dengan tembusan PP
APMFI.

Anda mungkin juga menyukai