M
DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: VOMITUS
DI BANGSAL MULTAZAM RS MUHAMADIYAH SELOGIRI
WONOGIRI
A. Pengkajian
Pengkajian di lakukan pada hari senin 23 januari 2017 pukul 08.40 WIB
sumber data di peroleh dari pasien, keluarga pasien, dan rekam medik.
1. Biodata
a. Biodata Pasien
1. Nama : Tn.M
2. Umur : 70th
3. Jenis kelamin : Laki-Laki
4. Agama : Islam
5. Status : Kawin
6. aLamat : kedung banteng rt 01/04 sendang ijo
7. Pendidikan : Smp
8. Pekerjaan : Buruh
9. Suku : Jawa
10. Bangsa : Indonesia
b. Biodata Penangung Jawab
1. Nama : Ny.L
2. Umur : 34th
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Alamat : kedung banteng rt 01/04 sendang ijo
6. Status : Kawin
7. Pendidikan : Smp
8. Pekerjaan : Buruh
9. Suku : Jawa
10. Bangsa : Indonesia
11. Hub Dengan pasien : Anak
Keter
angan:
la
ki laki
perempuan
pasien
tinggal serumah
garis keturunan
garis perkawinan
3. Pemeriksaan fisik
a. Kesadaran
Composmetis, E4 V6 M5
b. Tanda-tanda vital
TD : 140/80mmHg
N : 90x/menit
R : 20x/menit
S : 36,5
c. BB/TB
BB : 60 KG
TB : 172 CM
IMT : 28,3
d. Kepala
Masocepal, rambut hitam, tidak ada luka tidak ada benjolan
e. Mata
Konjungtiva merah muda, simetris kanan dan kiri, sklera berwarna putih
f. Wajah
Simetris, tidak ada luka, tidak ada benjolan abnormal
g. Hidung
Simetris kanan dan kiri tidak ada sekret, terpasang alat bantu nafas canul 3
lpm
h. Mulut
Tidak ada stomatitis, mukosa bibir kering, tidak ada luka, gigi kotor
i. Telingga
Simetris kanan dan kiri, tidak terlihat penumpukan serumen, tidak terpasang
alat bantu dengar
j. Leher
Tidak ada pembesaran tyroid, tidak ada luka
k. Dada
Paru :
I : Pengembangan paru kiri dan kanan simetris, tidak ada luka
P : Sonor
P : Tidak ada krepitasi,tidak ada nyeri tkan
A : Vesikuler
Jantung :
I : Ictus cordis tidak tampak, tidak ada jejas
P : Sonor
P : Ictus cordis teraba di intercosta 4-5
A : Reguler
l. Abdomen
I : Bentuk simetris kanan dan kiri tidak terlihat benjolan
A : Bising usus terdengar 15x/menit
P : Tympani
P : Tidak ada nyeri tekan lepas
m. Genetalia
Anus bersih tidak terpasang dc
n. Anus/rektal
Tidak terdapat hemoroid
o. Ektermitas
Atas : Terpasang infus Asering 20tpm ditangan kanan. Kekuatan otot 1
tangan kanan dan kiri lemas dan sulit digerakkan
Bawah : kaki kanan dan kiri tidak dapat digerakkan kekuatan otot 1
Tonus otot
1 1 - -
1 1 - -
p. Kulit
Sawo matang, tidak ada lika bekas oprasi , kulit kering Capylari Reffil Time <3 detik
SKALA NORTON
HAL YANG DINILAI 4 3 2 1
KONDISI FISIK BAIK SEDANG BURUK SANGGAT
BURUK
STATUS MENTAL SADAR APATIS BINGGUNG STUPPOR
AKTIVITAS JALAN SENDIRI JALAN KURSI RODA TEMPAT
DENGAN TIDUT
BANTUAN
MOBILITAS BEBAS AGAK SANGGAT TIDAK
BERGERAK TERBATAS TERBATAS MAMPU
BERGERAK
INKONTINENSIA KONTINEN KADANG SELALU
KONTINEN INKONTINEN
KETERANGAN :
a. 16- 20 : Tidak beresiko
b. 12-15 : Beresiko
c. <12 : Resiko tinggi
Pasien tidak beresiko dicubitus
4. Pengkajian Pola Fungsi Menurut Handersond
a. Pola bernafas
Sebelum sakit : pasien mengatakan dapat bernafas spontan tanpa
menggunakan alat bantu
Selama sakit :pasien mengatakan bernafas menggunakan alat bantu nasal
canul 3 LPM
b. Pola makan
Sebelum sakit : pasien mengatakan makan 3x sehari dengan menu sayur lauk
pauk nasi 1 porsi habis
Selama sakit : pasien mengatakan makan 3x sehari dengan menu diet yang
di sediakan rumah sakit habis ¼ porsi
Status nutrisi
A. (antoprometri) : BB :60kg TB :172cm IMT :28,3
B. (biokimia) : HB.13.1 g/dl HT.36.4 %
C. (clinical) : compos metis,GCS 15 E4 M6 V5
D. (dietary) : pasien mengatakan makan 3x sehari dengan menu diet
yang di sediakan rumah sakit habis ¼ porsi
c. Pola minum
Sebelum sakit : pasien mengatakan minum air putih 1 hari +_ 9 gelas
belimbing (9x+_200ml=1800ml) dan kadang minum teh manis 1 gelas
(+_200ml)
Selama sakit : pasien mengatakan minum air putih 1 hari +_ 5 gelas
belimbing (5x+_200ml=1000ml)
d. Pola eliminasi
Sebelum sakit : pasien mengatakan BAB 1x sehari konsistensi sedang, warna
kekuning-kuningan dengan bau khas,.
Selama sakit : pasien mengatakan BAB 1x dalam 2 hari dengan konsistensi
padat, warna kekuning-kuningan dengan bau khas
Balance cairan
Intake :
minum + makan : 1000cc
Injeksi : 11cc
Infus : 1500cc
Am (5xBB) : 300 cc +
2811
Output :
feses : 50cc
Urin : 1500 cc
Muntah :-
Iwl (15XBB) : 900 cc +
2450
Keseimbangan cairan :
Itake – Output :2811-2450= 361cc
e. Pola gerak
Sebelum sakit : pasien mengatakan dapat bergerak bebas tanpa menggunakan
alat bantu
Selama sakit :pasien mengatakan tidak dapat bergerak bebas karena
terpasang alat infus di tanggan kanan 20 tpm
Indeks katz
NO Fungsi Mandiri Dibantu
1 Mandi
2 Berpakaian
3 Ketoilet
4 Berpindah
5 Kontinen BAB/BAK
6 Makan
Indeks katz : E ( mandiri kecuali mandi, berpakaian, dan ketoilet )
f. Pola pemeliharaan portus tubuh
Sebelum sakit : pasien mengatakan jarang berolahraga
Selama sakit : pasien mengatakan tidak dapat berolahraga karena di rawat di
harus beristirahat
l. Pola bekerja
Sebelum sakit : pasien mengatakan rutin bekerja
Selama sakit : pasien mengatakan tidak bekerja karena harus beristirahat
m. Pola rekreasi
Sebelum sakit : pasien mengatakan biasa mencari hiburan dengan menonton
tv
Selama sakit : pasien mengatakan hiburan di rumah sakit hanya erabat yang
menjenguk
n. Pola belajar
Sebelum sakit : pasien mengatakan belum paham tentang penyakitnya
Selama sakit : pasien mengatakan belum memdapat informasi yang jelas
tentang penyakitnya
5. Data penunjang
Pemeriksaan laboraturium di lakukan pada tanggal 21 januari 2017.
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan
WBC 6.6 3.4-10.0 Pm3
RBC 4.16 3.80-580 P9
HBG 13.1 11.0-16.5 g/dl
HTC 36.4 35.0-50.0 %
PLT 201 150-390 Pm3
PCT 163 100-500 %
ZLYM 25.5 17.0-48.0 10 mm3
3
Terapi di IGD:
Infus asering 20tpm
Injeksi ondansentron 40mg
Antalgin 500mg
Oksigen canul 3 lpm
Terapi di bangsal:
Infus asering 20tpm
Injeksi ondansentron 40mg
Antalgin 500mg b
Oksigen canul 3 lpm
Omeprazole
furosemide
6. Data fokus
a. Data subjektif
Pasien mengatakan sering muntah muntah
Pasien mengatakan kepala pusing
pasien mengatakan sakit perut atau nyeri
pasien mengatakan sulit bernafas atau sesak nafas
b. Data objektif
Pasien tampak lemah dan keluar keringat
Pasien tampak gelisah
Pasien terpasang selang oksigen canul 3 lpm
Pasien makan habis 2 sendok makan
TTV
TD : 140/80mmHg
S : 36,5
RR : 20x/menit
N : 90x/menit
Status nutrisi
(antoprometri) : BB :60kg TB :172cm IMT :28,3
(biokimia) : HB.13.1 g/dl HT.36.4 %
(clinical) : compos metis,GCS 15 E4 M6 V5
(dietary) : pasien mengatakan makan 3x sehari dengan
menu diet yang di sediakan rumah sakit habis ¼ porsi
7. Analisa data
NO Tanggal Data Problem
1 -Ds:pasien mengtakan nyeri perut Nyeri A
-Do: P: pasien mengatakan nyeri
perut saat muntah
Q:Nyeri sseperti tertusuk tusuk
R:Nyeri pada area perut
S:Skala nyeri 6
T:Myeri terus menerus
2 Nutrisi kurang dari In
-Ds:pasien mengatakan muntah
kebutuhan
sehabis makan,nafsu makan menurun
-Do:
-porsi makan menurun menjai ¼
porsi
-Pasien tampak gelisah dan
kesakitan
A. (antoprometri):BB :60kg TB :
172cm
IMT :28,3
B. (biokimia) :HB.13.1 g/dl HT.36.4
%
C. (clinical) :compos metis,GCS
15 E4 M6 V5
D. (dietary) :pasien mengatakan
makan 3x sehari dengan menu
diet yang di sediakan rumah sakit
habis ¼ porsi
3 -Ds: pasien mengatakan kepala pusing Defisit volume cairan K
-Do: pasien tampak turgor kulit ak
kering,mukosa bibir kering
Balance cairan
Intake :
minum + makan : 1000cc
Injeksi : 11cc
Infus : 1500cc
Am (5xBB) : 300 cc +
2811
2811
Output :
feses : 50cc
Urin : 1500 cc
Muntah :-
Iwl (15XBB) : 900 cc
+
2450
Keseimbangan cairan :
Intake–Output:
2811-2450= 361cc
Tanggal NO.DX Tujuan dan KH Intervensi
B. Diagnosa keperawatan
No.Dx Diagnosa keperwatan Tanggal di Tanggal teratasi
temukan
1 Nyeri b.d agen cidera biologis
2 Nutrisi kurang dari kebutuhan b.d
Intake menurun
3 Devisit volume cairan b.d kehilangan
cairan aktif
C. Implementasi
lTg No dx Implementasi Respon
1.2.3 Mengkaji TTV DS:pasien mengatakan
mual
DO:TD.140/80
N:90x/menit S:36
RR:20x/menit
2 Mengajarkan relaxsasi nafas dalam DS:pasien mengatakan
bersdia diajarkan relaxsasi
nafas dalam
DO:pasien tampak
kooperatif mengikuti
relaxsasi
2.3 Memberi makan sesuai menu rs DS:pasien mengatakan
terima kasih
DO:pasien tampak
menerima makan
2.3 Memberikan posisi yang nyaman DS:pasien mengatakan
bersedia diberikan posisi
yang nyaman
DO:pasien pada posisi
yang nyaman
1.2.3 Menganjurkan untuk minum +- 7-8 DS:pasien mengatakan
gelas belimbing perhari bersedia
DO:pasien tampak minum
jus
1.2.3 Menganjurkan makan sedikit tapi sering DS:pasien mengatakan
bersedia
DO:pasien tampak
mengerti
2.3 Memberikan posisi yang nyaman DS:pasien mengatakan
bersedia diberikan posisi
yang nyaman
DO:pasien pada posisi
yang nyaman
1.2.3 Menganjurkan makan sedikit tapi sering DS:pasien mengatakan
bersedia
DO:pasien tampak
mengerti
1.2.3 Mengganti flabot infus asering 20 tpm DS:pasien mengatakan
ifus habis
DO:infus asering
terpasang 20 tpm
1 Mengukur TTV DS:pasien mengatakan
mual
DO:TD.120/80
N:80x/menit S:36
RR:20x/menit
1.2.3 Membreikan injeksi ondansentron 4mg, DS:pasien mengatakan
injeksi antalgin 500mg bersedia di injeksi
DO:obat tampak masuk
melalui selang infus
2 Mengajarkan relaxsasi nafas dalam DS:pasien mengatakan
bersdia diajarkan relaxsasi
nafas dalam
DO:pasien tampak
kooperatif mengikuti
relaxsasi
1.2.3 Menganjurkan untuk minum +- 7-8 DS:pasien mengatakan
gelas belimbing perhari bersedia
DO:pasien tampak minum
jus
2.3 Memberikan posisi yang nyaman DS:pasien mengatakan
bersedia diberikan posisi
yang nyaman
DO:pasien pada posisi
yang nyaman
1.2.3 Mengukur TTV DS:pasien mengatakan
mual
DO:TD.120/80
N:80x/menit S:35
RR:20x/menit
1.2.3 Mengganti flabot infus asering 20 tpm DS:pasien mengatakan
ifus habis
DO:infus asering
terpasang 20 tpm
1.2.3 Membreikan injeksi ondansentron 4mg, DS:pasien mengatakan
injeksi antalgin 500mg bersedia di injeksi
DO:obat tampak masuk
melalui selang infus
D. Evaluasi
Tanggal NO DX Evaluasi
26-01-2017 1 S : P: pasien mengatakan nyeri perut saat muntah
Q:Nyeri sseperti tertusuk tusuk
R:Nyeri pada area perut
S:Skala nyeri 6
T:Myeri terus menerus
O : pasien tampak rilexs
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi di pertahankan
Ajarkan relaxsasi nafas dalam
Berikan posisi yang nyaman
Kolaborasi dengan okter pemberian terapi
26-01-2017 2 S :pasien mengatakan tidak muntah lagi sehabis makan
O : pasien tampak tenang
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dipertahankan
Berikan makan sedikit tapi sering
Kolaborasi dengan ahli gizi
26-01-2017 3 S : pasien mengatakan tidak pusing
O : -pasien tampak ceria
-turgor kulit baik
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dipertahankan
Anjurkan untuk minum 7-8 gelas belimbing perhari
Kolaborasi engan okter pemberian terapi